Daftar isi
Mentimun merupakan tumbuhan sayuran yang mana sering digunakan sebagai bahan campuran makanan apa saja terutama untuk sayuran. Yang sering dimanfaatkan pada mentimun yaitu buahnya, akan tetapi tidak hanya bagian buahnya saja melainkan pada bagian daun mentimun ternyata dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal tentunya.
Tumbuhan daun mentimun berasal dari keluarga Cucurbitaceae dan masuk ke dalam genus Cucumis. Tumbuhan tersebut memiliki nama ilmiah yang cukup terkenal yaitu Cucumis sativus L.. dan tumbuhan tersebut sudah banyak dikenal sekali.
Tumbuhan daun mentimun sudah banyak tersebar di seluruh negara, terutama di Indonesia. Di Indonesia dan negara lainnya tumbuhan daun mentimun ternyata sudah menggunakannya sebagai campuran obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh [2,4].
Daun mentimun mempunyai karakteristik yaitu bentuknya bulat dengan bagian pada ujungnya sedikit runcing berganda, berwarna hijau muda sampai hijau tua. Selain itu pinggiran daunnya sedikit bergerigi, berbulu sangat halus pada bagian permukaannya, memiliki tulang daun menyirip dan bercabang-cabang dan kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling antara satu daun dengan daun diatasnya.
Tidak hanya bentuk daunnya melainkan buah pada mentimun sendiri menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk ukurannya bermacam-macam antara 8-25 cm dan diameter 2,3-7 cm, tergantung varietasnya dan tidak terlupakan yaitu memiliki sulur.
Kulit buah dari mentimun yaitu ada yang berbintik-bintik, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau sedikit keputih-putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai dengan varietas dan bentuk dari bijinya berwarna putih dengan bentuk sedikit agak lonjong atau berbentuk oval [2,4].
Berikut ini kandungan gizi pada daun mentimun:
Nama | Jumlah | Unit |
Fosfor | 0.7 | % |
Kalium | 3 | % |
Kalsium | 2 | % |
Sulfur | 0.3 | % |
Magnesium | 0.6 | % |
zinc | 30 | mg |
Mangan | 50-200 | mg |
Zat Besi | 50-200 | mg |
Molybdenum | 0.5 | mg |
Tembaga | 10-20 | mg |
Boron | 30-70 | mg |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa daun mentimun memiliki kandungan mangan yang cukup banyak di dalamnya yang dapat berfungsi dalam memperkuat susunan tulang di dalam tubuh [1].
Sebagai obat herbal tentunya daun mentimun mempunyai beberapa kandungan senyawa yang berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan yang ada di dalam daun mentimun tersebut diantaranya seperti flavonoid, fosfor, zat besi dan beberapa senyawa yang lainnya.
Kandungan senyawa tersebut tentunya mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Maka dari itu apabila mengkonsumsi bagian daun mentimun sangat berguna untuk kelangsungan kesehatan tubuh [1,4,6,8].
Daun mentimun begitu berbagai kandungan senyawanya sehingga dapat dijadikan sebagai obat herbal untuk menjaga kesehatan tubuh
Manfaat yang diperoleh dari tumbuhan daun mentimun dapat menjaga kesehatan tubuh, sebab mempunyai beberapa kandungan senyawa yang membantu menjaga tubuh. Oleh karena itu perlu diketahui beberapa manfaat dari tumbuhan daun mentimun tersebut.
Berikut beberapa manfaat dari tumbuhan daun tersebut :
Salah satu manfaat lain dari daun mentimun yaitu mempunyai sifat sebagai antikanker. Sifat antikanker tersebut berasal dari suatu kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalam daun mentimun.
Beberapa senyawa yang dapat mencegah dan mengatasi sel kanker di dalam tubuh, seperti saponin, flavonoid, fenolik, selenium, vitamin C, Vitamin A dan senyawa lain. Senyawa tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam mencegah dan mengatasi sel kanker.
Semisal contohnya seperti senyawa flavonoid yang mana mempunyai peran untuk mencegah terjadinya suatu proses poliferasi sel kanker sehingga dapat mencegah penyebaran dari sel kanker di dalam tubuh [6,8].
Senyawa flavonoid pada daun mentimun memiliki peran untuk mencegah perkembangan sel-sel kanker
Daun mentimun juga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung yang mana organ tersebut sangat penting bagi tubuh. Hal tersebut karena daun mentimun memiliki beberapa senyawa yang dapat membuat kerja organ jantung lebih mudah dan tidak berat.
Di dalam daun mentimun ada beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai penjaga kesehatan jantung antara lain adalah kalium, flavonoid dan sterol. Ketiga senyawa tersebut memiliki peran yang sama, yaitu mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Senyawa sterol mempunyai peran sebagai melarutkan lemak yang kemudian membawanya keluar melalui buang air besar ataupun buang air kecil [3,4,8].
Daun mentimun ternyata dapat memberikan efek baik yaitu meningkatkan kesehatan pada jantung karena organ dalam yang cukup penting
Daun mentimun ternyata kaya akan zat antioksidan yang ada di dalamnya. Beberapa senyawa antioksidan yang ada seperti selenium, vitamin C, vitamin A dan beta karoten terdapat di dalam tumbuhan daun mentimun.
Masing-masing dari senyawa antioksidan tersebut ternyata diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam menangkal ataupun mencegah efek dari radikal bebas, sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada tubuh. Salah satu peran dari senyawa beta karoten yaitu contohnya dapat mencegah efek dari sinar matahari pada mata.
Senyawa beta karoten tersebut dapat melindungi mata dari sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit degenerasi makula [1,3,4].
Antioksidan yang mencukupi dalam tubuh dapat membuat menangkal radikal bebas dari luar tubuh
Salah satu manfaat dari daun mentimun dapat menjaga kesehatan dari organ pencernaan di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa seperti glukomannan yang memiliki peran cukup kompleks pada organ pencernaan untuk lebih menjaga kesehatan pencernaan.
Senyawa glukomannan berfungsi sebagai makanan yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus atau yang biasa disebut sebagai prebiotik. Meningkatnya jumlah bakteri baik ini dapat membuat bakteri jahat di dalam usus semakin berkurang dan usus menjadi lebih sehat [4,5].
Pencernaan yang lancar dapat membuat jumlah bakteri yang jahat berkurang dan meningkatkan bakteri baik
Kandungan vitamin A pada daun mentimun diketahui cukup tinggi, dimana vitamin tersebut merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh mata untuk menunjang kinerja pengelihatannya. Vitamin A berperan dalam memproduksi zat rhodopsin yang berguna sebagai penangkap cahaya pada mata.
Vitamin A juga berperan dalam mengubah cahaya yang ditangkap oleh zat rhodopsin menjadi impuls listrik, kemudian akan dikirim menuju ke otak melalui jaringan saraf. Vitamin A menjaga agar tidak mudah terkena penyakit rabun ataupun katarak [4,9].
Mata harus dijaga dengan baik sehingga perlu adanya nutrisi yang mencukupi seperti vitamin A
Efek samping yang ada pada obat herbal tentunya pasti ada terutama pada daun mentimun tersebut. Oleh karena itu peru diketahui beberapa efek samping pada daun mentimun.
Berikut efek samping daun mentimun bagi kesehatan tubuh :
Kolesterol biasanya terjadi akibat terlalu sering mengkonsunsmi makanan atau obat herbal yang banyak mengandung seperti kandungan lemak. Kandungan lemak apabila dikonsumsi secara berlebihan dan tidak disaring atau filtrasi dalam tubuh dapat meningkatkan kolesterol yang ada di tubuh.
Sehingga dapat membuat tubuh menjadi terasa tidak sehat, sering lemas dan beberapa bagian badan terasa seperti linu-linu. Sehingga apabila tidak adanya penyaringan atau filtrasi dalam tubuh maka lama-lama akan mengendap di dalam tubuh tersebut dan membuat kolesterol semakin tinggi [3,4].
Daun mentimun diketahui mempunyai kandungan seperti asam oksalat yang mana cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan suatu macam efek samping yang tidak diinginkan oleh tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan dan tidak teratur.
Kadar asam oksalat yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan pengikatan terhadap senyawa lainnya. Asam oksalat berikatan dengan membentuk suatu senyawa yang padat, lalu terjadi pengendapan pada organ ginjal dan menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan pada tubuh [3,4].
Setiap obat herbal tentunya memiliki efek samping yang bisa membahayakan kesehatan tubuh
Cara menyimpan pada tumbuhan daun mentimun tentunya harus dilakukan apabila jika ingin dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini agar isi dari kandungan daun tersebut tidak berkurang dan membahayakan tubuh.
Simpan Dalam Kondisi Segar
Cara menyimpan daun mentimun harus dilakukan dengan baik dan tepat. Pertama yang harus dilakukan siapkan bahannya terlebih dahulu seperti daun mentimun yang segar dan masih berwarna hijau.
Lalu siapkan koran bekas plastik ziplock sebagai wadah untuk menyimpannya. Selanjutnya apabila tidak cepat membusuk maka sebaiknya daun mentimun tidak usah terlebih dahulu dicuci apabila sebelum disimpan.
Selanjutnya bungkus daun mentimun tersebut menggunakan koran bekas dengan rapi dan berikan sedikit ruang udara. Lalu masukkan ke dalam plastik ziplock tersebut dan tutup dengan rapat agar tidak terlalu mendapatkan udara yang berlebihan dan masukkan ke dalam lemari es agar suhu yang didapatkan tetap terjaga [7].
Simpan dengan kondisi segar dapat membuat daun mentimun lebih terjaga kondisinya dan tidak mudah cepat membusuk atau rusak
Cara mengkonsumsi dari daun mentimun tentunya belum terlalu banyak diketahui, akan tetapi ada beberapa tips-tips mengkonsumsi daun mentimun yang benar dan tepat. Sehingga perlu diketahui tips-tips mengkonsumsi daun mentimun tersebut.
Tumis Daun Mentimun
Daun Mentimun Crispy
Supaya dikonsumsi dengan baik maka perlu adanya cara penggunaan yang tepat dan berguna untuk kesehatan tubuh
1. Anonym. Crop Guide: Nutrients For Cucumber. Haifa Grup; 2019.
2. Mohamed Ewis Abdelaziz and Emad Abdelhameed Abdeldaym. Cucumber growth, yield and quality of plants grown in peatmoss or sand as affected by rate of foliar applied potassium.15(3):2871-79. Bioscience Research . 2008.
3. Mohamed El-Sayed Mohamed Ahmed., Abdelnaser Abdelghany Elzaawely., and Ibrahim Alsawy Al-Ballat. Moringa leaf extract stimulates growth and yield of cucumber (Cucumis sativus L.).. 5: 63-75. Menoufia J. Plant Prod. 2020.
4. E-C. Oerke., U. Steiner., H-W. Dehne and M. Lindenthal. Thermal imaging of cucumber leaves affected by downy mildew and environmental conditions. 57(9):2121-32. Journal of Experimental Botany. 2006.
5. Kaur, Charanjit and Kapoor, Harish C. Antioxidants in fruits and vegetables– the millennium’s health. International Journal of Food Science and Technology,36(7): 703–725. 2001.
6. Giuseppe Grosso., Roberto Bei., Antonio Mistretta and Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 18(3):1017-29. Frontiers in Bioscience. 2013.
7. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.
8.Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
9. Helga Gerster. Vitamin A - Functions, dietary requirements and safety in humans. 67(2):71-90. International Journal for Vitamin and Nutrition Research. 1997.