Penyakit & Kelainan

Gagap pada Anak: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Gagap dapat menjadi salah satu proses yang normal dalam proses anak belajar bicara. Seorang anak dapat mengalami gagap ketika kemampuan berbahasa dan bicara mereka belum cukup baik untuk mengimbangi keinginan

Anak merupakan sosok makhluk yang sangat berharga dalam sebuah keluarga. Lalu bagaimana jika seorang anak terindikasi mengalami gagap sejak masa kecilnya? 

Gagap merupakan suatu kondisi kesulitan bicara dengan lancar. Pada anak-anak gagap biasanya terjadi pada bagian awal kalimat, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada seluruh kalimat. [1]

Fakta Gagap pada Anak

  • Gagap pada anak sering dimulai sejak berusia 2-4 tahun. [1]
  • Gagap biasanya hilang pada usia 5 tahun. [2]
  • Gagap bisa saja berlanjut hingga sekolah dasar, jika terjadi maka perlu mencari bantuan. [1]
  • Anak laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gagap dibandingkan anak perempuan. [3]
  • 1 dari 20 anak mengalami gagap yang berlangsung lebih dari 6 bulan. [3]

Jenis Gagap

Ada tiga jenis gagap hingga saat ini. Jenis tersebut adalah: 

  • Gagap Perkembangan

Gagap perkembangan merupakan jenis yang paling umum terjadi. Kondisi ini biasanya memengaruhi anak pada usia 3 hingga 8 tahun dan cenderung datang secara bertahap. [3]

Kenapa disebut perkembangan? Hal ini karena gagap perkembangan terjadi ketika anak sedang dalam masa perkembangan, termasuk di dalamnya dalam kemampuan berbicara. Bisa saja terdapat masalah pada waktu, pola, atau ritme bicara. [3]

Anak yang mengalami gagap perkembangan cenderung sangat buruk ketika berbicara pada sebuah kelompok atau telepon. Namun, sangat baik jika mereka sedang bernyanyi, membaca dengan suara yang keras, atau berbicara sendirian. [3]

  • Gagap Neurogenik

Jenis kedua adalah gagap neurogenik. Jenis ini tidak sering terjadi seperti gagap perkembangan, dan cenderung terjadi karena cedera otak.

Cedera otak traumatis bisa saja terjadi karena jatuh, kecelakaan dalam berkendara, maupun cedera olahraga. Selain itu, stroke dan penyakit alzheimer juga dapat memengaruhi kondisi ini.[3]

  • Gagap Psikogenik

Gagap psikogenik merupakan gagap yang jarang terjadi. Masalah bicara jenis ini biasanya terjadi pada orang yang pernah mengalami trauma emosional maupun riwayat penyakit kejiwaan. Seseorang yang mengalami gagap psikogenik cenderung mengulang bagian pertama dari sebuah kata dengan cepat. [3]

Gejala Gagap pada Anak

Sebagai orang tua, sangat perlu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Terlebih jika sang anak mengalami hal-hal yang aneh dalam perkembangannya, seperti gagap. Berikut beberapa gejala gagap yang umum terjadi pada anak-anak: [4]

  • Kesulitan berbicara mulai dari kata atau kalimat
  • Memperpanjang kata atau bunyi dalam satu kata
  • Mengurang suara, suku kata, atau kata
  • Terdapat jeda antara satu kata dengan kata lainnya
  • Terdapat tambahan kata seperti “um” yang terjadi ketika sang anak kesulitan berbicara kata berikutnya
  • Tegang, sesak, atau terdapat gerakan pada wajah atau tubuh bagian atas untuk menyebutkan sebuah kata
  • Mengalami kecemasan ketika berbicara
  • Memiliki kemampuan yang terbatas untuk komunikasi secara efektif

Kesulitan berbicara ini juga dapat disertai dengan beberapa gejala tambahan seperti: [4]

  • Mata yang cepat berkedip
  • Gemetar pada bibir atau rahang
  • Kepala yang tersentak
  • Kepalan tangan

Penyebab Gagap pada Anak

Hingga artikel ini dibuat, para peneliti masih mempelajari mengenai penyebab gagap. Beberapa kemungkinan yang dipercaya sebagai penyebab gagap adalah: 

  • Kelainan pada Kontrol Motorik Bicara

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelainan pada kontrol motorik bicara dapat memengaruhi gagap. Kelainan ini seperti waktu, koordinasi sensorik dan motorik. [4]

  • Genetika

Genetika tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam kondisi tubuh, termasuk gagap. Dipercaya bahwa gagap juga dapat disebabkan oleh genetika tubuh yang diturunkan dalam keluarga. [4]

  • Masalah pada Tubuh

Masalah pada tubuh seperti stroke, cedera otak traumatis, atau gangguan otak juga dipercaya dapat memengaruhi gagap. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang bicara secara lambat maupun memiliki jeda dalam bicaranya. Selain itu juga terdapat kata yang diulang, dan seluruh hal ini sesuai dengan kondisi gagap neurogenik. [4]

Faktor Risiko

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gagap terjadi dalam waktu yang lebih lama yaitu: 

  • Riwayat Keluarga

Keluarga merupakan faktor yang utama yang menyebabkan seorang anak mengalami gagap. [5]

  • Gender

Anak laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gagap dibandingkan anak perempuan. Bahkan pada masa sekolah dasar, anak laki-laki dapat mengalami gagap tiga hingga empat kali lebih mungkin dibandingkan anak perempuan. [5]

  • Usia

Anak yang mengalami gagap pada umur 4 tahun cenderung mengalami gagap yang berlangsung lama dibandingkan dengan anak yang mengalaminya dalam usia yang lebih muda. [5]

  • Gangguan Bicara atau Bahasa

Ketika anak memiliki gangguan bicara dan bahasa dalam waktu yang bersamaan, maka hal ini dapat mengakibatkan anak tersebut mengalami gagap. [5]

Komplikasi

Gagap dapat mengakibatkan seseorang mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti: [4]

  • Kesulitan dalam komunikasi dengan orang lain
  • Cemas jika berkaitan dengan berbicara
  • Tidak bicara atau terbiasa untuk menghindari situasi yang membutuhkan bicara
  • Kehilangan partisipasi dan kesuksesan sosial, sekolah, atau kerja
  • Diejek
  • Rendah diri

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak Anda masih mengalami gagap ketika usianya sudah lebih dari 5 tahun, maka segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi pula ke dokter jika sang anak seperti berikut: [2]

  • Menghindari situasi yang membutuhkan pembicaraan
  • Suka merubah kata karena takut gagap
  • Memiliki gerakan pada wajah atau tubuh yang disertai dengan gagap
  • Terbiasa mengulari kata atau frasa
  • Ucapan yang keluar dari mulutnya terdengar sangat tegang
  • Terdapat ketegangan atau kekakuan pada otot bicara
  • Mengalami ketegangan vokal sehingga nada yang keluar menjadi naik atau nyaring
  • Anda memiliki kekhawatiran karena cara bicara anak

Pengobatan Gagap pada Anak

Pengobatan atau perawatan sejak dini sangat penting bagi sang anak sehingga gagap tidak berlangsung lama. Hal-hal yang dilakukan mungkin saja tidak menghilangkan gagap, namun dapat meningkatkan kemampuan berbicara. [3]

  • Terapi Wicara

Pengobatan pertama yang dapat dilakukan adalah terapi wicara. Terapi ini dapat membantu anak Anda untuk memperlambat bicara dan juga memperlancar bicara dari waktu ke waktu. [3]

  • Terapi Perilaku Kognitif

Ketika anak gagap, mereka bisa saja cemas berlebihan atau stres. Terapi perilaku kognitif dapat membantu untuk mengatasi hal tersebut. [3]

  • Interaksi Orang Tua dan Anak

Cara yang tepat untuk mengobati gagap adalah dengan melibatkan orang tua. Dokter juga mungkin akan memberikan tips dan trik memperlancar bicara sang anak di rumah. [3]

  • Perangkat Elektronik

Di zaman yang serba digital ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk mengobati gagap. Perangkat tersebut dapat membantu meningkatkan kefasihan berbicara melalui latihan bicara secara khusus. [3]

Pencegahan Gagap pada Anak

Orang tua dapat berperan untuk membantu sang anak tidak mengalami gagap dalam jangka waktu yang lama. Beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah adalah: [2]

  • Tidak meminta anak selalu berbicara dengan tepat dan benar.
  • Gunakan waktu kumpul keluarga untuk memulai percakapan dengan anak.
  • Jika Anak tidak nyaman berbicara atau membaca dengan keras, jangan dipaksakan.
  • Jangan menyela pembicaraan atau menyuruh mengulang perkataannya.
  • Ciptakan suasana yang tenang di dalam rumah.
  • Bicara dengan pelan dan jelas.
  • Pertahankan kontak mata ketika berbicara dengan anak.

1. Anonim. Stuttering. Raising Children; 2020.
2. Julia K. Hartnett, MS, CCC-SLP. Stuttering. Kids Health; 2019.
3. Hansa D. Bhargava, MD. Stuttering. Grow by Web MD; 2020.
4. Mayo Clinic Staff. Stuttering. Mayo Clinic; 2017.
5. Craig Coleman, CCC-SLP, BRS-FD. Stuttering in Toddlers & Preschoolers: What’s Typical, What’s Not?. Healthy Children; 2016.

Share