Daftar isi
Gangguan oral motor adalah suatu kondisi yang juga dikenal dengan gangguan mengunyah makanan dan bicara di mana paling umum terjadi pada anak-anak [1,2,3,5,6,7].
Kondisi gangguan oral motorik adalah salah satu alasan mengapa para orangtua menjumpai anaknya kerap susah makan.
Setiap anak memiliki kemampuan oral motor atau oromotorik, yaitu sebuah sistem gerakan otot yang meliputi rahang, langit-langit mulut, pipi, lidah, serta bibir [2].
Area rongga mulut adalah bagian dari sistem gerak otot yang jika pada otot-otot ini terjadi masalah atau sarafnya terganggu, aktivitas mengunyah menjadi lebih sulit.
Tinjauan Gangguan oral motor merupakan gangguan saraf yang memengaruhi gerakan otot oral/mulut menjadi ikut terhambat sehingga aktivitas mengunyah, berbicara, dan makan makanan lezat tidak seperti normalnya.
Apraxia merupakan sebuah kondisi gangguan saraf di mana sistem motoriklah yang terkena [4,9].
Sebagai dampaknya, setiap perintah yang otak kirimkan ke otot-otot tubuh tidak diterima dengan baik oleh otot.
Bila perintah tidak diterima atau terhambat, otot akhirnya tak mampu melakukan gerakan tertentu walaupun ada keinginan untuk menggerakkannya sesuai perintah otak.
Apraxia adalah kondisi yang dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, salah satunya adalah otot-otot mulut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gangguan oral motor termasuk jenis kondisi apraxia.
Kasus apraxia paling umum dan banyak terjadi adalah gangguan pada otot mulut.
Tinjauan Gangguan oral motor termasuk dalam jenis kondisi apraxia.
Gangguan oral motor disebabkan utamanya oleh otot-otot mulut yang tidak menerima atau menyalahartikan pesan yang otak kirimkan secara langsung [5].
Ketika otot-otot mulut tidak menerima pesan tersebut, otomatis gerakan tidak dapat terjadi atau gerakan terjadi secara salah.
Faktor lain yang ditengarai sebagai penyebab gangguan oral motor adalah tonus otot bibir, rahang atau lidah yang terlalu rendah [5,7].
Anak-anak yang juga lahir dengan kekurangan pada fungsi sarafnya memiliki ketidakmampuan untuk makan secara normal.
Meski usia balita jauh lebih berpotensi mengalami gangguan oral motor, orang dewasa pun rupanya memiliki risiko mengalaminya juga.
Pada orang dewasa, gangguan oral motor dapat terjadi pasca mengalami cedera kepala atau penyakit stroke [3].
Beberapa faktor risiko lain yang dapat memperbesar potensi seorang anak atau dewasa menderita gangguan oral motor adalah [1,2,6] :
Tinjauan Penyebab gangguan oral motor adalah ketika otot-otot mulut tidak menerima atau menyalahartikan pesan yang otak kirimkan secara langsung. Namun berbagai faktor lain dapat menjadi pemicunya, seperti cedera kepala, gangguan medis tertentu, kelainan bawaan pada bayi, hingga efek dari tindakan atau perawatan medis tertentu.
Para orangtua tak perlu khawatir mengenai gangguan oral motor pada anak, sebab gejala awalnya selalu dapat terdeteksi.
Bila beberapa kondisi di bawah ini mulai nampak pada anak, segera hubungi dokter spesialis anak untuk berkonsultasi [2,3,5,6,7] :
Tinjauan Gejala gangguan oral motor biasanya berhubungan dengan kemampuan gerak mulut yang terbatas dan sulit. Tak hanya gerakan, menghasilkan suara dan kata yang normal pun menjadi sulit.
Bila para orangtua menyadari sejak dini adanya ketidakwajaran pada anak seperti timbulnya sejumlah gejala yang telah disebutkan, maka penting untuk segera membawa anak ke dokter.
Semakin awal kondisi gangguan oral motor terdiagnosa, maka semakin awal juga penanganan dapat diberikan.
Berikut ini merupakan sejumlah langkah pemeriksaan yang dokter umumnya terapkan pada pasien gejala gangguan oral motor [3,7].
Dokter spesialis anak berkemungkinan menyarankan orangtua anak untuk menemui ahli patologi bahasa dan wicara.
Spesialis profesional ini dikenal juga dengan istilah terapis wicara dan biasanya akan melakukan diagnosa sekaligus evaluasi pada anak dengan gejala gangguan oral motor.
Terapis wicara juga dapat membantu memberikan terapi pada pasien yang positif mengalami kesulitan mendengar sekaligus kesulitan bicara.
Tinjauan Pemeriksaan dilakukan dengan beberapa langkah, seperti pengecekan tanda tonus otot yang rendah pada beberapa bagian wajah, mengobservasi cara makan, mengunyah serta cara bicara, hingga memeriksa telinga pasien.
Gangguan oral motor dapat ditangani melalui beberapa metode, tergantung dari usia penderitanya.
Para orangtua dengan bayi yang mengalami gangguan oral motor dapat melakukan beberapa upaya berikut agar kemampuan oromotor si kecil dapat dirangsang :
Yang perlu diperhatikan dalam hal rangsangan atau stimulasi oral motor pada bayi adalah memahami betul kapan waktu paling tepat pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) [8].
Selain itu, penting untuk melatih keterampilan si kecil dalam aktivita mengunyah sebagai dasar kemampuan makannya.
Lalu, pahami apakah anak mengalami gangguan makan, dan segera mengatasinya bila memang ada.
Dalam stimulasi oral motor bayi, orangtua harus tahu jenis makanan apa yang baik diberikan sesuai usia bayi, serta mengenal tekstur yang pas dengan perkembangan buah hati.
Oral motor yang sudah matang pada bayi namun tidak diimbangi dengan makanan yang sesuai bagi si kecil, hal ini kemudian dapat berakibat pada anak terlambat bicara maupun anak terlalu pemilih dalam hal makan.
Teether adalah alat bantu yang dapat para orangtua gunakan untuk membantu merangsang oral motor si kecil [8].
Dengan alat bantu tersebut, kemampuan belajar mengenai tekstur, rasa, bentuk, dan ukuran benda (khususnya makanan) yang masuk ke dalam mulut dapat meningkat.
Pada anak yang lebih besar maupun orang dewasa, gangguan oral motor dapat ditangani dengan metode terapi wicara [2,3,6,7].
Terapi wicara adalah jenis terapi yang dapat dilakukan oleh terapis wicara atau ahli patologi bahasa dan wicara.
Terapis profesional memiliki metode dan peralatan khusus untuk membantu pasien-pasiennya dalam memperbaiki sekaligus membangun kembali kemampuan bicara dan makan mereka.
Terapi yang dimaksud biasanya meliputi latihan khusus yang bertujuan utama meningkatkan koordinasi otot mulut serta memperkuat otot-otot tersebut.
Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan selama prosedur terapi antara lain [7] :
Tingkat kesulitan terapi akan ditambah yang bertujuan meningkatkan gerakan mulut serta menambah kekuatan pada setiap gerakan.
Jika gerakan mulut lebih kuat, maka aktivitas mengunyah (apapun jenis dan tekstur makanan) dan aktivitas berbicara pada pasien akan semakin jelas.
Pasien biasanya tetap dapat melatih diri di rumah melalui sebuah program latihan harian yang disediakan oleh terapis.
Tujuan utama dari program latihan tersebut adalah untuk membangun kemampuan mengunyah dan gerakan otot mulut.
Tinjauan Penanganan gangguan oral motor pada bayi adalah dengan memberikan rangsangan melalui makanan atau alat bantu. Namun umumnya, bagi anak lebih besar dan orang dewasa, gangguan oral motorik memerlukan penanganan berupa terapi oleh ahli patologi bahasa dan wicara.
Gangguan oral motor paling berpotensi mengakibatkan perkembangan anak yang terlambat [7].
Jika gejala gangguan oral motor tidak ditangani segera, maka selain keterlambatan dalam perkembangan dan kemampuan belajar anak, disartria pun dapat terjadi.
Disartria merupakan sistem saraf yang mengalami kelainan sehingga otot yang mendukung aktivitas bicara terpengaruh.
Bila disartria terjadi, anak tumbuh kembang dengan ketidakmampuan berbicara secara jelas karena kelemahan otot mulut.
Disartria juga berakibat pada ketidakmampuan anak untuk makan dengan baik, benar dan aman.
Tinjauan Kondisi gangguan oral motorik yang tidak memperoleh penanganan mampu membuat perkembangan anak terlambat. Risiko disartria sebagai komplikasi juga meningkat.
Pencegahan terbaik agar anak tidak mengalami gangguan oral motor adalah dengan memerhatikan tumbuh kembangnya [8].
Orangtua perlu terlibat langsung dalam perkembangan anak, seperti sejak dini mengenali waktu pemberian MPASI dan membantu latihan anak dalam mengunyah.
Orangtua pun perlu merespon sedini mungkin bila oromotor anak sudah matang dan memberikan makanan sesuai tingkat kematangan oromotornya.
Tinjauan - Pada anak, pencegahan gangguan oral motor dapat dengan mengenali waktu pemberian ASI serta menyesuaikan jenis makanan dengan mempertimbangkan kematangan oromotornya. - Pada orang dewasa, menjaga diri agar tidak mengalami cedera kepala serta memiliki pola hidup sehat agar tidak terserang stroke adalah bentuk pencegahan paling tepat.
1. Rossa Ayu Sabilah, Risti Saptarini Primarti, & Eriska Riyanti. Description of oral motoric disorders in 2-4 years old children. Jurnal Universitas Padjajaran; 2016.
2. Ray D. Kent. Nonspeech Oral Movements and Oral Motor Disorders: A Narrative Review. American Journal of Speech-Language Pathology; 2015.
3. Anonim. What are oral-motor and oral-sensory problems? Children's Wisconsin; 2020.
4. Jung E Park. Apraxia: Review and Update. Journal of Clinical Neurology; 2017.
5. Sara Rohde, OTR/L, manager, Courage Kenny Kids. Oral Motor. Allina Health Courage Kenny Rehabilitation Institute; 2015.
6. Anonim. Oral Motor Disorder Speech Therapy. Orlando Speech Therapy; 2020.
7. Anonim. Oral Motor Disorders. Community Therapy Services; 2020.
8. Anonim. Yuk, Latih Oromotor Bayi agar Ia Terampil Makan, Moms! Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
9. Anonim. Childhood Apraxia of Speech Causes, Symptoms and Treatment. Children's Hospital of Philadelphia; 2020.