Penyakit Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah ‘Saraf Terjepit’[2].
Saraf tulang belakang yang kejepit ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri punggung bawah (pinggang) atau nyeri pada leher, tergantung tempat terjadinya HNP [1].
Penyakit Hernia Nukleus Pulposus ini bisa terjadi di berbagai area (anggota tubuh). Penyakit Hernia Nukleus Pulposus disebabkan oleh melemahnya jaringan di tumpuan atau bantalan tulang belakang[2].
Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. Hernia Nukleus Pulposu juga dapat terjadi akibat seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang[2].
Sangat penting bagi kita untuk mewaspadai penyakit Hernia Nukleus Pulposus ini. Simak gejala-gejala yang belum diketahui dari penyakit Hernia Nukleus Pulposus berikut:
Daftar isi
Gejala pertama yang dapat dirasakan oleh penderita Hernia Nukleus Pulposus adalah terjadinya rasa kaku dan lemah pada area lengannya yang disebabkan berbagai faktor, seperti kesalahan pada saat mengangkat beban berat[3]. Sehingga diharuskan kita dalam melakukan aktivitas harus berhati-hati.
Biasanya orang yang mengalami Hernia Nukleus Pulposus akan merasakan nyeri dari leher dan bahu, bahkan bisa menjalar kesalah satu lengan yang diakibatkan postur tubuh yang buruk ataupun faktor usia. Adapun faktor yang sangat memengaruhi adalah kesalahan posisi saat tidur.
Sensasi terbakar diarea leher merupakan gejala yang dapat dirasakan dari penderita Hernia Nukleus Pulposus. Rasa panas yang terdapat diarea leher, bahu dan lengan tersebut dapat dirasakan karena adanya cidera ataupun infeksi pada area tersebut[3].
HNP diarea ini akibat adanya saraf yang menjepit di area pinggang ataupun punggung bawah, dan dapat memunculkan sejumlah gejala sebagai berikut:
Gejala yang akan dirasakan jika seseorang mengalami Hernia Nukleus Pulposus diarea pinggul bawah adalah, terdapat nyeri ataupun rasa yang sangat sakit diarea tersebut, bahkan keadaan tersebut sampai kebagian tulang ekor yang akan terasa sakit jika kita bergerak[4].
Dapat diketahui, otot memiliki peranan yang sangat penting untuk menciptakan sebuah gerakan pada anggota tubuh. Seperti berjalan, mengangkat beban, berkedip, mengunyah dan lain sebagainya.
Untuk orang yang mengalami gejala Hernia Nukleus Pulposus adalah orang yang akan mengalami lemahnya fungsi otot-otonya, ditandai dengan terjadinya kesemutan[5].
Inkontinesia urine sendiri merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menahan atau mengontrol air kencing ini dapat dirasakan oleh orang yang memiliki gejala penyakit Hernia Nukleus Pulposus[4]
Hal tersebut disebabkan adanya infeksi yang terjadi di area saluran kencing, sehingga sangat mempengaruhi seseorang dalam melakukan buang air keci[4].
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Hampir setiap orang pasti pernah mengalami nyeri pinggang yang disebabkan HNP. Keadaan ini tentunya dapat menghambat aktifitas sehari-hari dan produktifitas kerja. tetapi kondisi nyeri dari setiap orang berbeda-beda, jika orang tersebut mengalami nyeri yang berkelanjutan maka sangat disarankan harus melakukan tindakan medis, atau mempriksakaan keadaan tersebut ke Dokter.
1) Gregory L. Cvetanovich, MD, Andrew R. cdn.mdedge.com. Spontaneous Resorption of a Large Cervical Herniated Nucleus Pulposus. 2014
2. Hong-Yong Yan. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Simple nucleus pulposus removal for the treatment of prolapsed and displaced lumbar disc herniation. 2021
3) Ark R Foster. spine.org. hernia nukleus pulposus treatment and management. 2017.
4) Anor, FF. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Hernia Nukleus Pulposus (HNP). 2011.
5) J. George Teplick, Marvin E. Haskin.ncbi.nlm.nih.gov. Spontaneous Regression of Herniated Nucleus Pulposus. 1985.