Penyakit & Kelainan

Gejala Malaria

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium. Dimana, parasit tersebut ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi [1].

Ketika mengigit, nyamuk akan menularkan parasit tersebut ke dalam aliran darah manusia. Terdapat lima jenis parasit yang dapat menyebabkan malaria [1].

Namun, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan jenis parasit yang paling banyak ditemukan pada malaria. Pada umumnya, penyakit ini seringkali terjadi di negara-negara tropis dan subtropis [1].

Gejala awal pada malaria mirip seperti flu biasa. Tak heran, apabila penyakit yang satu ini terkadang sulit untuk diidentifikasi [1].

Malaria dapat menyerang beberapa kalangan, seperti bayi, anak kecil, wanita hamil dan janinnya, orang tua, hingga pelancong [1].

Masa inkubasi atau waktu antara terinfeksi dan ketika gejala yaitu antara dua hingga empat minggu. Hal tersebut tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi [1].

Adapun berikut di bawah ini beberapa gejala – gejala pada malaria yang harus Anda waspadai [1]:

Demam merupakan respon tubuh guna melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Di samping itu, demam menjadi gejala umum dari malaria [1,2].

Anda akan merasakan demam dengan suhu tinggi, sekitar 38 hingga 40 derajat celcius, bahkan lebih. Sebelumnya, tubuh Anda akan menggigil kedinginan [1,2].

Demam ini juga diikuti dengan kondisi lainnya, seperti denyut nadi terasa lebih cepat, wajah menjadi merah, dan kulit terasa lebih kering. Gejala ini biasanya muncul setiap 48 atau 72 jam sekali [1,2].

Hal tersebut tergantung pada jenis parasit apa yang menginfeksi [1,2].

  • Berkeringat Dingin

Setelah mengalami demam, penderita malaria akan mengalami keringat dingin. Hal ini disebabkan oleh sistem metabolisme tubuh yang terganggu [1,2].

Akibatnya, tubuh akan memproduksi keringat dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Setelah mengeluarkan keringat dingin, perlahan suhu tubuh Anda akan menurun dan terkadang di bawah suhu normal [1,2].

  • Pusing

Pusing dapat terjadi kapan saja dan dengan penyebab yang beragam. Namun, pusing harus diwaspadai apabila terjadi secara terus-menerus [1,2].

Hal ini dikarenakan pusing juga dapat menjadi gejala awal pada malaria. Penderita penyakit ini biasanya akan merasakan sakit kepala yang terasa seperti berat [1,2].

  • Mual dan Muntah

Selain demam dan pusing, gejala lain pada malaria yaitu Anda akan mengalami mual dan muntah. Hal tersebut disebabkan oleh fungsi hati yang tidak dapat bekerja dengan normal [1,2].

Hal inilah yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh sehingga tidak dapat berjalan dengan normal. Kondisi ini juga akan membuat nafsu makan Anda menurun [1,2].

Pada umumnya, diare disebabkan oleh keracunan makanan dan virus. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan serius lainnya, salah satunya malaria [1,2].

Diare dapat ditandai dengan kondisi tinja yang encer. Kondisi ini dapat membuat penderitanya menjadi tidak nyaman karena sering buang air besar [1,2].

Dalam beberapa kasus, diare pada malaria akan mengeluarkan tinja disertai dengan darah [1,2].

  • Nyeri Otot

Nyeri pada otot biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kegiatan fisik yang salah hingga kurangnya asupan gizi. Namun, nyeri otot harus dalam kurun waktu yang lama harus diwaspadai [1,2].

Kondisi ini dikhawatirkan dapat menjadi salah satu gejala dari malaria. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang serius [1,2].

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Malaria dapat menjadi penyakit yang ganas dan dapat mengancam jiwa. Untuk itu, penyakit ini harus segera diobati [3].

Hal ini dilakukan agar penyakit tersebut tidak bertambah parah dan tidak menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Kunjungi dokter apabila Anda mengalami demam tinggi ketika tinggal atau setelah mengunjungi daerah yang memiliki resiko tinggi terhadap malaria [3].

Anda akan menjalani serangkaian tes untuk memastikan apakah Anda terinfeksi malaria atau tidak. Tes pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah dan pemeriksaan fisik [3].

Apabila Anda mengalami gejala yang parah, segera cari bantuan medis darurat. Jika tidak segera diobati, malaria dapat berkembang dan menyebabkan beberapa penyakit, seperti anemia dan penyakit kuning [3].

Penyakit ini juga dapat mengakibatkan gagal ginjal, kebingungan mental, hingga kematian. Sebagai tindakan pencegahan, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter [3].

Anda juga dapat melakukan beberapa tindakan untuk melindungi diri dari parasit malaria. Dengan begitu, risiko Anda terkena malaria menjadi lebih sedikit [3].

1. Lindsay Thomas. A Comprehensive Review of Malaria With an Emphasis on Plasmodium Resisrance. Oxford; 2014.
2. Malaria Prevention and Control Ministry of Health and Medical Services.  Healthy Village Facilitator’s; 2021.
3. Geneva. Management of severe malaria: a practical handbook, third edition. Chapter 7. World Health Organization; 2012.

Share