Penyakit & Kelainan

Jangan Anggap Sepele, Berikut 8 Gejala Penyakit Liver Pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hati, hepar  atau liver merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Liver terletak dalam rongga perut sebelah kanan dengan berat sekitar 1,5 kg. Hati bertugas menghancurkan sel darah merah yang sudah tua, sel merah yang sudah tua sudah tidak berguna lagi sehingga digantikan oleh sel darah merah yang masih muda[1].

Sementara fungsi dari hati yang sehat sangatlah banyak diantaranya yaitu memproduksi imunitas untuk mengontrol infeksi, membersihkan darah sebelum zat toxin mencapai otak (detoksifikasi), menyimpan cadangan energi dalam bentuk glukosa, memproduksi cairan empedu bagi sistem pencernaan, serta mampu meregenerasi sel yang rusak atau kehilangan fungsinya [1].

Transmisi virus ini yang masuk ke dalam hati pada umumnya melalui pembuluh darah (vena porta, arteri-hepatica) dan juga melalui empedu. Infeksi ini sering dipengaruhi oleh keadaan imunitas seseorang, umur penderiya liver, dan nutrisi.

Penyakit liver merupakan problem penyakit kesehatan di seluruh dunia. Struktur hati enjadi abnormal dan mengganggu aliran darah ke hati. Ketika hati tidak dapat bekerja sesuai dengan tugasnya maka hati akan mudah terinfeksi [3].

Apabila saluran di hati tersumbat, cairan empedu tidak akan bisa masuk ke peredaran darah. Sering kita dengar bahwa penyakit liver kebanyakan menyerang orang dewasa namun siapa sangka penyakit ini juga dapat menyerang anak-anak bahkan tingkat kerentanannya melebihi pada orang dewasa. Mari kita simak gejala-gejala yang timbul pada anak-anak yang terserang penyakit liver sebagai berikut:

1. Penyakit kuning

Penyakit kuning dialami oleh anak-anak yang terserang penyakit liver. Warna kuning membawa perubahan pada warna kuku, mata, dan kulit [4]. Akan tetapi kadang-kadang penyakit liver tidak memiliki gejala sakit kuning atau disebut dengan asimtomatik (tanpa gejala). Kebanyakan penderita orang dewasa berhasil sembuh 5-10% saja tetapi berubah status menjadi carrier (pembawa virus) mereka akan lebih cenderung menderita sirosis hati atau kanker hati.

Semakin tua semakin timbul gejala yang tampak. Sedangkan pada anak-anak lebih sering simtomatik (timbul gejala). Setiap penderita penyakit liver yang menyerang anak akan beresiko tinggi terkena kanker liver. Karena itu bagi anak-anak disarankan untuk melakukan imunisasi sejak bayi, test/scanning kanker (alpha-fenoproein) secara rutin. Anak-anak yang lebih rentan terkena penyakit kuning ini adalah anak yang baru lahir dari ibu yang terkena Hepatitis B dan anak-anak kecil yang tinggal di tempat endemis[4].

2. Demam (fever)

Demam suhu tubuh di atas normal (37-38˚C) [5], badan anak terasa panas tetapi anak merasa kedinginan yang sangat luar biasa. Di malam hari suhu tubuh terus menerus meningkat membuat sistem kekebalan tubuh anak menurun. Demam yang menyerang anak berlangsung selama 10-15 hari.

Perlu tindakan segera untuk menurunkan demam anak ini dengan cara mengkompres badannya menggunakan air hangat, namun jika demamnya tidak kunjung turun juga anda perlu membawa anak ke dokter untuk dilakukan tindakan medis, maka saat itu juga dokter akan memberikan obat antibiotik penurun demam[5] .

3. Penurunan nafsu makan

Penurunan nafsu makan bukan hanya dirasakan pada orang dewasa namun anak-anak yang menderita penyakit liver merasakan gejala penurunan nafsu makan. Penyebab utamanya memang karena infeksi di bagian liver yang membuatnya tidak dapat bekerja dengan baik sehingga sistem metabolime pun terhambat [4].

Gangguan metabolime ini akan menyebabkan perlemakan di hati. Dimana adanya penimbunan lemak sekitar 10% di bagian sel-sel liver. Jika anak mengalami gejala ini maka orang tua bisa memberikan vitamin untuk penambah nafsu makan [4].

4. Warna urine gelap

Warna urine berubah gelap [4]  atau berwarna agak kecokelatan ini bisa menjadi tanda adanya gejala hati/liver sedang bermasalah. Percampuran meoglobin dan hemoglobin menjadikan perubahan warna pada urine. Penyaringan di dalam ginja yang nantinya akan dibuang pada urine membuat peningkatan bilirubin.

5. Mudah memar dan mimisan

Saat anak mengalami penyakit liver mungkin ia juga merasakan tubuhnya mudah memar dan mimisan. Memar dan mimisan terjadi tanpa adanya penyebab lain atau secara tiba-tiba. Mungkin kebanyakan orang ini beranggapan ini faktor dari aktivitas yang terlalu berat. Tetapi ternyata ini adalah salah satu gejala liver [4].

Memar dan mimisan diakibatkan oleh kurangnya trombosit di dalam darah atau jumlah trombosit sedikit. Sehingga protein yang harusnya berperan dalam proses pembekuan darah tidak dapat bekerja dengan baik. Alhasil tubuh kekurangan trombosit, inilah akan membuat tubuh anak mudah memar, mimisan, dan mungkin timbul bercak-bercak di tubuh [4].

6. Kulit terasa gatal

Banyak hal yang tidak diketahui dari gejala liver. Sedikit orang yang menyadari gejala liver yang satu ini ternyata cukup berbahaya. Kulit terasa gatal ini dirasakan saat liver tidak sehat. Ini bisa terjadi karena adanya cairan empedu yang ada di peredaran darah anak mengalami gangguan fungsi akibat dari infeksi, peradangan, dan pembengkakan. Sehingga cairan empedu ini tidak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan justru akan menumpuk di bagian bawah kulit[4].

7. Angioma

Angioma dapat diartikan sebagai timbulnya bintik merah pada permukaan kulit yang membuat pembuluh darah terlihat jelas di kulit. Angioma diketahui ketika anak masih bayi mungkin berusia sekitar beberapa bulan. Angioma [6] pada penderita liver tidak menimbulkan gejala apapun namun penyebabnya bisa dikarenakan hormon oestrogen yang memiliki kadar terlalu tinggi menyebabkan fungsi liver mengalamin gangguan.

8. Perut membengkak

Kondisi perut membengkak (asites) biasanya di alami oleh pengidap penyakit sirosis, namun tidak menutup kemungkinan gejala ini juga bisa dirasakan oleh penderita penyakiit liver [2] . Pembengkakan ini terjadi akibat penumpukan cairan pada rongga perut, cairan ini tidak bisa di keluarkan karena memang fungsi livernya terganggu[4].

Pada kasus yang lebih parah lagi anak akan mengalami sesak nafas. Apabila sudah terjadi gejala ini jangan sampai menunggu parah, anak harus segera mendapatkan pertolongan pertama dari dokter agar bisa dilakukan pengobatan sedini mungkin [4].

Kapan konsultasi ke dokter?

Jika anak anda mengalami 8 gejala diatas, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi ke dokter untuk mengecek apakah dalam tubuh anak terdapat penyakit liver atau tidak. Konsultasi ini bisa dilakukan selam kurun 6 bulan sekali. Untuk pencegahan lebih dini, sebagai orang tua bisa mengajak anak imunisasi saat masih bayi, pemberian imun pada tubuh, atau bisa melakukan treatment secara rutin kepada dokter spesialis [7].

[1] Sharma A, Nagalli S. ncbi.nlm.nih.gov. Chronic Liver. Disease. 2021.
[2] Lewis JH et al. PubMed. Cirrhosis and Chronic Liver failure: Part I. Diagnosis and Evaluation. 2006.
[3] Manoj A Suva. Researchgate.net. A Brief Riview on Liver Cirrhosis: Epidemiology, Etiology, Pathophysiology, Symptoms, Diagnosis and its Management. 2014.
[4] Mayo Clinic. Mayoclinic.org. Mayo Scientist Identify a New Way Liver Cells Break Down Fat. 2020.
[5] Ruhit Talwani, MD et al. Google Scholar. Infection Diseases and Liver. 2013.
[6] Navabi Jafar et al. Bccrjournal. Cherry Angioma has Acceptable Diagnostic Value for Nonalcoholic Fatty Liver Disease: Diagnostic and Fatty Liver by Cherry Angioma. 2015.
[7] Jorge L Herrera, MD, FACG.gi.org. Medications and The Liver. 2007.

Share