Pneumonia atau yang biasa dikenal dengan radang paru-paru ini merupakan suatu infeksi yang menyerang salah satu bagian paru-paru yaitu aveoli. Aveoli merupakan kantung udara yang membentuk sebagian besar jaringan paru-paru [1]. Jika seseorang terinfeksi pneumonia maka Aveoli tersebut akan terisi cairan dan nanah yang membuat pernapasan menjadi sulit dan sakit [2].
Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala-gejala penyakit Pneumonia [2]. Gejala penyakit tersebut bisa ringan maupun berat. Hal itu tergantung pada penyebabnya, usia dan riwayat kesehatan penderita. Berikut gejala umum penyakit Pneumonia yang mudah dialami:
Daftar isi
Seseorang yang terinfeksi Pneumonia akan mengalami demam lebih dari 38oC [3]. Angka tersebut tentunya sangat berbahaya. Demam tersebut disertai dengan keringat dingin, denyut nadi yang meningkat hingga menyebabkan kebiruan pada bibir dan kuku[4].
Kondisi ini menyebabkan penderita mengigau hingga berhalusinasi [4]. Akan tetapi, seseorang yang sudah berusia lebih dari 65 tahun cenderung tidak mengalami gejala demam daripada seseorang yang berusia muda [3].
Batuk juga menjadi gejala umum Pneumonia. Jenis batuk yang diderita adalah batuk kering dan batuk basah yang menghasilkan dahak. Gejala batuk bisa bervariasi sesuai dengan jenis Pneumonia yang diderita[3].
Ketika pertama kali terjangkit Pneumonia, kemungkinan jenis batuk yang dialami kering kemudian akan menjadi produktif ketika memburuk [3]. Batuk yang dikeluarkan penderita Pneumonia biasanya disertai dengan lendir yang berwarna kuning, hijau bahkan berdarah[5].
Penderita Pneumonia akan merasakan nyeri dada yang terasa amat sakit saat menarik napas atau saat batuk. Ketika penderita Pneumonia mengambil napas, mereka akan merasakan nyeri pada dada. Selain itu, saat penderita mengalami batuk parah pun juga akan menimbulkan rasa nyeri yang teramat sakit. Hal itu akan terjadi berulang-ulang[5].
Penderita Pneumonia akan mengalami demam tinggi hingga lebih dari 38oC [3]. Efek dari tingginya demam yang dialami penderita penyakit tersebut akan menyebabkan sakit kepala yang tidak tertahankan[5].
Sesak napas bisa dibilang menjadi pertanda adanya penyakit berbahaya, salah satunya Pneumonia. Pneumonia menyerang paru-paru sebagai alat pernapasan. Hal ini menyebabkan penderita akan mengalami sesak napas [6].
Bernapas dengan cepat menjadi gejala Pneumonia yang paling banyak ditemukan di semua usia, termasuk anak kecil berusia di bawah 5 tahun [7].
Nyeri otot juga menjadi gejalapenyakit Pneumonia. Gejala ini juga disertai dengan kelelahan yang luar biasa. Di beberapa bagian tubuh akan terasa sakit saat digerakkan termasuk bagian sendi [3].
Gejala Pneumonia ini biasanya dialami oleh orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun. Gejala ini membuat penderita Pneumonia mengalami perubahan kesadaran mental hingga menyebabkan halusinasi.[3]
Selain itu, gejala kurang umum penyakit Pneumonia diantaranya :
Gejala ini muncul disebabkan oleh bakteri Pneumokokus. Bakteri tersebut termasuk sumber penyakit Pneumonia. Gejala ini menyebabkan telinga menjadi sakit, bahkan kemungkinan penderita memerlukan tabung telinga [8].
Gejala Pneumonia ini disebabkan oleh bakteri Legionella. Gejala ini sering dialami oleh penderita Pneomonia orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun, perokok aktif, dan yang memiliki riwayat penyakit kronis [10].
Gejala penyakit Pneumonia ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Pneumoniae. Gejala ini biasanya dialami oleh seseorang yang berusia di bawah 40 tahun [10].
Sama halnya dengan gejala nyeri mata, munculnya benjolan di leher disertai ruam juga termasuk gejala penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Pneumoniae [10].
Gejala ini hanya dialami oleh beberapa penderita Pneumonia. Mual hingga muntah bisa menyebabkan penderita Pneumonia kehilangan nafsu makan dan minum, bahkan penderita bisa mengalami dehidrasi parah karena kurangnya cairan[3].
Gejala Pneumonia terkadang sangat sulit didiagnosa. Hal itu dikarenakan gejala penyakit tersebut hampir mirip dengan gejala seseorang yang terkena flu [13]. Biasanya penderita Pneumonia akan mengalami gejala selama beberapa hari, tetapi bisa saja gejala tersebut akan memburuk dalam satu dua hari [9].
Semua penyakit itu bisa diatasi dan dicegah dengan mudah apabila terdeteksi dari awal. Hal itu juga berlaku pada penyakit Pneumonia. Pneumonia bisa diatasi dan diobati. Cara mengatasi penyakit Pneumonia bisa dilakukan dengan beberapa cara meliputi:
Sedangkan untuk Pneumonia yang parah harus segera dirawat di Rumah Sakit. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut bisa menyebabkan komplikasi serius yang bisa membahayakan kesehatan dan nyawa penderita. Selama perawatan, penderita Pneumonia bisa saja menggunakan tabung oksigen untuk membantu pernapasan [13].
Cara-cara di atas termasuk cara yang sangat mudah untuk dilakukan apalagi jika mengalami gejala ringan. Jika seseorang sudah mulai mengalami gejala demam tinggi, sesak napas, batuk, nyeri dada dan gejala-gejala yang menjurus ke Pneumonia yang semakin memburuk, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis [9]. Dengan penanganan yang cepat tentunya akan mencegah parahnya penyakit Pneumonia yang diderita.
[1] Moshe Haddad, Shandeep Sharma. Ncbi.nlm.nih.gov. Physiology Lung. 2021
[2] Anonim. Who.int. Pneumonia. 2021
[3] MyDr. Mydr.com.au. Pneumonia. 2020
[4] The American Lung Association Scientific, Medical Editorial Review Panel. Lung.org. Pneumonia Symptoms and Diagnosis. 2021
[5] Carol DerSarkissian, MD. Webmd.com. Is It Bronchitis or Pneumonia?. 2020
[6] Anonim. Medlineplus.gov. Breathing Problems.
[7] Dipti Gupta, Sudhir Mishra, P. Chaturvedi. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Fast Breathing in the Diagnosis of Pneumonia- A Reassessment. 1996
[8] Anonim. Cdc.gov. Symptoms and Complication. 2020
[9] Melinda Ratini, DO, MS. Webmd.com. Pneumonia Symptoms. 2020
[10] Denis Hadjiliadis, MD. Medlineplus.gov. Atypical Pneumonia. 2020
[11] Anonim. Cdc.gov. Pneumonia Can Be Prevented-Vaccines Can Help. 2021
[12]Carol DerSarcissian, MD. Webmd.com. Pneumonia: How to Feel Better. 2020
[13] Anonim. Medlineplus.gov. Pneumonia.