Obat

Glutaral: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Glutaral merupakan obat yang mengandung glutaraldehida atau pentanedial, yakni cairan bahan aktif yang digunakan secara luas sebagai disinfektan untuk sterilisasi peralatan yang peka terhadap panas, serta reagen laboratorium, terutama sebagai fiksatif[1].

Dalam dunia medis, glutaral salah satunya digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti kutil dan mata ikan[2].

Apa itu Glutaral?

Berikut ini merupakan sederet informasi penting mengenai glutaral yang perlu anda pahami[2,4]:

Indikasi Untuk mengobati penyakit kulit, seperti kutil dan mata ikan, yang diakibatkan oleh virus
Kategori Harus dengan resep dokter
Konsumsi Anak-anak dan dewasa
Kelas Anti infeksi, Disinfektan
Bentuk Solusi
Kontraindikasi Tidak diperuntukkan sebagai obat dalam kasus sensitivitas terhadap bahan tertentu. Obat ini tidak untuk digunakan pada area wajah dan anogenital (kelamin dan anal). Obat ini juga tidak digunakan pada tahi lalat, tanda lahir, atau pada lesi kulit lainnya yang tidak diindikasikan.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Glutaral:
→ Pasien yang memiliki alergi terhadap glutaraldehida
→ Dapat menyebabkan kerusakan kornea jika terkena mata
→ Dapat menyebabkan iritasi kulit
→ Dapat menyebabkan iritasi pada organ saluran pernafasan (hidung, tenggorokan, paru-paru) jika dihirup
→ Anak-anak, ibu hamil dan menyusui
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Topikal:
Sejauh ini belum ada riset atau studi, baik pada manusia maupun hewan, yang mampu membuktikan bahwa obat ini aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.

Manfaat Glutaral

Glutaral mengandung komposisi glutaraldehida, yakni cairan bahan aktif dari golongan dialdehid jenuh yang juga dapat berperan sebagai crosslinking reagent atau pengikat dua atau lebih molekul protein dalam membran sel[1,5]. Dalam dunia medis glutaraldehida memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Sebagai reagen fiksatif pada reaksi kimia [1].
  • Untuk mengobati kutil dan mata ikan yang disebabkan oleh virus [2,4].
  • Sebagai disinfektan tingkat tinggi yang digunakan untuk sterilisasi peralatan kesehatan, seperti endoskopi, pemeriksaan endokavitasi, tabung spirometri, dialyzer, transduser, anestesi dan alat terapi pernapasan, hemodialisis proporsional dan sistem dialisat darah, dan laparoskopi [5].
  • Sebagai senyawa yang mengatur kecepatan pelepasan asam salisilat yang berfungsi sebagai obat penyakit kulit [7].
  • Untuk membentuk kompleks enzim antibodi dan membuat biokonjugat [8].

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan glutaraldehida sebagai komposisi glutaral tidak dapat digunakan secara bebas karena efek samping yang ditimbulkan. Pembahasan mengenai efek samping obat dapat dilihat pada bagian selanjutnya.

Dosis Glutaral

Penggunaan glutaral sebagai obat kutil dan mata ikan dapat dilakukan pada orang dewasa dan anak-anak sesuai anjuran dokter dengan dosis sebagai berikut [2,4]:

Dosis Dewasa

Topikal:
→ Aplikasikan dua lapis pada bagian atas kutil atau mata ikan setiap 12 jam. Beri jarak beberapa menit hingga lapisan pertama kering sebelum mengaplikasikan lapisan kedua.
→ Aplikasikan dengan rutin sampai kutil atau mata ikan hilang.
→ Lama maksimum penggunaan 12 minggu
→ Interval Dosis Minimum: 12 jam

Dosis Anak-anak

Topikal:
→ Aplikasikan dua lapis pada bagian atas kutil atau mata ikan setiap 12 jam. Beri jarak beberapa menit hingga lapisan pertama kering sebelum mengaplikasikan lapisan kedua.
→ Aplikasikan dengan rutin sampai kutil atau mata ikan hilang.
→ Lama maksimum penggunaan 12 minggu
→ Interval Dosis Minimum: 12 jam

Efek Samping Glutaral

Beberapa efek samping penggunaan glutaral yang sering dilaporkan antara lain[4]:

  • Ruam pada area sekitar kutil dan mata ikan
  • Iritasi kulit dalam taraf ringan
  • Warna atau noda cokelat pada area kulit yang dirawat selama penggunaan obat
  • Rusaknya kain, pakaian, perhiasan, atau logam dan permukaan yang dipoles secara permanen, yang terpapar oleh glutaral

Jika anda mengalami ruam dan iritasi kulit dalam taraf berat selama menggunakan obat ini, maka ada kemungkinan anda mengaplikasikan obat terlalu banyak[4]. Segera konsultasikan dengan dokter anda sebelum melanjutkan pemakaian.

Selain efek samping di atas, pada beberapa kasus kandungan glutaraldehida dalam glutaral juga dapat menyebabkan [3,5,6]:

  • Rasa terbakar pada kulit
  • Reaksi alergi dan sensitisasi pada kulit
  • Pembengkakan dan kerusakan kornea yang dapat berujung pada kebutaan
  • Sulit bernafas atau gejala asma apabila terlalu banyak dihirup
  • Meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi pada organ saluran pernafasan (hidung, tenggorokan, dan paru-paru)
  • Fibrosis atau gangguan pernafasan akibat terbentuknya jaringan parut pada paru-paru
  • Fistula atau pembukaan abnormal pada usus halus yang menyebabkan cairan lambung merembes keluar
  • Gangguan motilitas gastrointestinal yang disebabkan oleh nekrosis segmental pada otot saluran pencernaan
  • Hemorrhagic Colitis

Jika anda mengalaminya, maka segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Detail Glutaral

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu anda pahami mengenai detail glutaral sebelum menggunakannya[1,2,4,9]:

Penyimpanan Solusi:
→ Simpan dalam ruangan bersuhu 25 ° C.
→ Simpan dalam posisi tegak
→ Jauhkan dari api dan bahan-bahan yang mudah terbakar
Cara Penggunaan → Rendam area kulit yang terdapat kutil dan mata ikan dalam air panas selama 2 hingga 3 menit
→ Keringkan area tersebut menggunakan handuk khusus
→ Usap kulit keras yang terlepas dari permukaan kulit dengan batu apung atau papan amplas
→ Aplikasikan obat pada kutil atau mata ikan menggunakan aplikator, tunggu hingga kering, lalu aplikasikan kembali glutaral pada kutil atau mata ikan
→ Lakukan secara rutin dua kali sehari
Cara Kerja Deskripsi
Glutaral adalah aldehida yang umumnya digunakan sebagai disinfektan. Glutaral terbukti efektif melawan bakteri gram positif dan negatif, beberapa jenis jamur, dan virus, termasuk hepatitis B dan HIV. Glutaral juga memiliki efek anhidrotik, yakni mengeringkan kutil dan kulit di sekitarnya sehingga mengurangi penyebaran lesi dan memudahkan pengangkatan kutil.

Farmakokinetik
-Distribusi: Glutaral didistribusikan antara sel darah merah dan plasma dengan rasio lebih besar dari 1.
-Metabolisme: Penambahan etanol dalam glutaraldehida 10% sebagai komposisi glutaral membuat larutan menjadi lebih stabil terhadap polimerisasi. Ketika larutan tersebut diaplikasikan pada kulit, maka alkohol akan cepat menguap meninggalkan larutan glutaraldehida berair pekat yang sangat reaktif dan menyerang kutil sebelum sempat dipolimerisasi. Glutaraldehida kemudian dimetabolisme oleh sel darah merah menjadi karbon dioksida namun tidak sepenuhnya.
-Ekskresi: Glutaraldehida yang tidak dapat dimetabolisme menjadi karbon dioksida diekskresikan melalui urin. Waktu paruh eliminasi: 12 jam.
Interaksi dengan obat lain Risiko atau efek samping obat akan mengalami peningkatan apabila penggunaan glutaral dikombinasikan dengan calcium carbimide (temposil) atau disulfiram.
Overdosis ⇔ Gejala:
Sakit kepala
→ Mual
Diare
Depresi Pernafasan
⇔ Cara Mengatasi:
→ Apabila obat ini tertelan maka beri air minum sebanyak mungkin. Usahakan tidak muntah untuk menghindari resiko perforasi. Jika perlu, lakukan bilas lambung menggunakan larutan sodium bikarbonat dengan kadar 2 hingga 5%. Tetap pantau keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh serta dapatkan bantuan medis untuk langkah-langkah pendukung yang harus disediakan.
→ Jika terlalu banyak menghirup aroma obat ini, maka hiruplah udara segar sebanyak mungkin dan mintalah pertolongan pada tenaga medis.
→ Jika obat ini tidak sengaja mengenai mata, maka segera bersihkan area mata yang terkena obat dengan air, lalu dapatkan bantuan medis.
→ Jika obat ini tidak sengaja tumpah mengenai kulit normal, maka segeralah menyekanya dengan tisu atau basuhlah area tersebut dengan air sebanyak mungkin.

Pertanyaan Seputar Glutaral

Apakah Glutaral cukup berbahaya?

Glutaral mengandung glutaraldehida yang tergolong reaktif sehingga cukup berbahaya bagi tubuh. Kontak dengan glutaraldehida baik dalam bentuk cairan maupun uap dapat memicu iritasi mata dan menimbulkan rasa terbakar pada kulit. Menghirup glutaraldehida dapat memicu iritasi organ saluran pernafasan, yang menyebabkan batuk dan bersin, mual, sakit kepala, kantuk, pusing, dan pendarahan pada hidung [10]

Apakah penggunaan Glutaral dapat memicu kanker?

Menurut penelitian, tidak ada peningkatan resiko kanker pada karyawan yang bekerja pada perusahaan produsen obat glutaral dan terpapar glutaraldehida setiap hari [6]. Sehingga hingga kini tidak dapat dipastikan apakah glutaral bersifat karsinogen (memicu kanker) atau tidak.

Apakah Glutaral aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

Sebelumnya glutaral telah digunakan oleh ibu hamil dan menyusui untuk mengobati kutil dan mata ikan, dan tidak ada keluhan yang dilaporkan sehingga produk ini dinyatakan aman. Akan tetapi hingga saat ini belum ada penelitian formal, baik terhadap tubuh hewan maupun manusia, yang mampu mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh kandungan glutaral terhadap janin [4].

Apakah Glutaral dapat digunakan untuk semua jenis penyakit kulit?

Tidak, Glutaral secara spesifik digunakan untuk mengobati kutil dan mata ikan yang diakibatkan oleh virus. Glutaral tidak boleh diaplikasikan pada tahi lalat, tanda lahir, dan kutil yang ditumbuhi rambut. Glutaral juga tidak boleh diaplikasikan pada kutil yang terdapat di area wajah dan anogenital (sekitar kelamin) [4].

Apakah saya dapat mengemudi atau mengemudikan alat berat setelah menggunakan Glutaral?

Tentu saja. Selama anda tidak menggunakan glutaral pada area wajah, dan tidak terlalu banyak menghirup aroma glutaral, maka anda dapat mengemudi bakan mengemudikan alat berat setelah mengaplikasikan obat ini [4].

Contoh Obat Glutaral (merk dagang) di Pasaran

Brand Merek Dagang
GlutaralHospex
GlutarolSporicidin
CiadexOmnicide
Cidex OPA SolutionMatricide
AldesenWavicide

[1] Anonim. diakses 2020. Drugbank. Glutaral.
[2] Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Glutaral.
[3] PubChem Database. Revisi terakhir 2020. National Center for Biotechnology Information. Glutaraldehyde (Compound).
[4] Anonim. diakses 2020. Medicines.org.uk. Glutarol 10% w/v Cutaneous Solution.
[5] William A. Rutala & David J. Weber. 2015. Elsevier. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases (Eighth Edition).
[6] P. Magee. 2009. Elsevier. Side Effects of Drugs Annual.
[7] Steffy Devi Intan Permatasari Putri, Christine Melani & Sperisa Distantina. 2016. Kecepatan Release Asam Salisilat dari Crosslinked Carrageenan Film: Pengaruh Konsentrasi Glutaraldehid sebagai Crosslinker.
[8] Greg T. Hermanson. 2013. Academic Press. Bioconjugate Techniques (Third Edition).
[9] D.M. Ranly & D. Horn. 1990. Journal of Endodontics. Distribution, Metabolism, and Excretion of Glutaraldehyde.
[10] Anonim. diakses 2020. Osha.gov. Healthcare Wide Hazards: Gluteraldehyde.

Share