Penyakit & Kelainan

Hidronefrosis: Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Hidronefrosis adalah kondisi pembengkakan pada ginjal akibat penumpukan urin. Hal ini terjadi ketika urin tidak dapat dikeluarkan dari ginjal akibat adanya sumbatan atau obstruksi. Hidronefrosis dapat

Apa Itu Hidronefrosis?

Hidronefrosis adalah pembengkakan ginjal yang terjadi karena urine gagal mengalir dengan baik dari ginjal ke kandung kemih hingga akhirnya terjadi penumpukan. Hidronefrosis sendiri biasanya hanya menyerang satu ginjal, namun penyakit tersebut juga bisa menyerang kedua ginjal. [1]

Hidronefrosis dapat menyerang segala usia. Untuk anak-anak, hidronefrosis bisa didiagnosis selama masa bayi, bahkan bisa diketahui saat USG prenatal sebelum bayi lahir. [1, 2]

Yang harus diketahui adalah hidronefrosis bukan merupakan penyakit primer, melainkan penyakit sekunder yang hadir akibat beberapa penyakit lain yang ada dalam tubuh. [1, 2]

Fakta Tentang Hidronefrosis

Berikut ini fakta-fakta tentang hidronefrosis: [1, 2, 3, 4]

  • Hidronefrosis pada ibu hamil merupakan kondisi yang normal, karena rahim yang membesar bisa menekan ureter.
  • Hidronefrosis yang dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan ginjal secara permanen.
  • Ras kulit putih, khususnya anak-anak rawan terserang hidronefrosis.
  • Bayi dan anak-anak usia tiga tahun ke bawah cenderung menderita hidronefrosis.
  • Hidronefrosis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 1 dari 100 bayi.
  • Bayi yang sebelum lahir didiagnosis hidronefrosis, penyakit tersebut akan sembuh setelah beberapa hari.
  • Pengobatan hidronefrosis dengan pembedahan, persentase keberhasilannya mencapai 95 persen.

Penyebab Hidronefrosis

Salah satu penyebab hidronefrosis adalah refluks vesikoureteral (VUR) di mana pada kondisi ini katup otot tempat uretra terhubung ke kandung kemih tidak berfungsi dengan baik, dan hal yang demikian itu memaksa urine untuk refluks atau mengalir kembali ke ginjal. [3]

Selain penyebab yang sudah disebutkan, masih ada penyebab lain, di antaranya adalah: [3]

1. Kehamilan

Kehamilan menjadi salah satu penyebab terjadinya hidronefrosis, karena rahim mendorong dan menghalangi saluran yang menghubungkan kandung kemih dan ginjal. Yang perlu diketahui adalah hidronefrosis selama kehamilan merupakan sesuatu yang wajar.

2. Penyumbatan Batu Ginjal

Jika batu ginjal bergerak dalam sistem saluran kemih, maka batu ginjal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pada ureter.

3. Kanker Tertentu

Ketika seseorang menderita kanker ginjal, prostat, kandung kemih, serviks, dan ovarium, kanker tersebut dapat mempengaruhi sistem kemih, yaitu dapat menghalangi aliran urine dari ginjal.

Berikut ini orang-orang yang beresiko terserang hidronefrosis: [2]

  • Wanita hamil, karena rahim yang membesar dapat menekan ureter.
  • Pria di atas usia 50 tahun, karena lebih besar peluangnya untuk terserang kanker prostat.
  • Wanita yang aktif secara seksual, karena resiko infeksi saluran kemih yang berulang.
  • Orang yang mengalami batu ginjal.

Gejala Hidronefrosis

Pada sebagian kasus, khususnya orang dewasa, hidronefrosis tidak menimbulkan gejala. Sedangkan untuk gejala ringan hidronefrosis adalah lebih sering buang air kecil dan meningkatnya keinginan untuk buang air kecil. [2, 3]

Adapun hidronefrosis yang parah, berikut ini gejala-gejalanya: [1, 2, 3]

  • Muncul darah dalam urine.
  • Nyeri di punggung dan perut.
  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri saat buang air kecil.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika gejala parah dari hidronefrosis sudah ditemui, maka Anda sudah harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis serta pengobatan lebih lanjut. [1]

Komplikasi Hidronefrosis

Hidronefrosis yang tidak diobati akan memberikan banyak tekanan pada ginjal yang akhirnya menyebabkan gagal ginjal. Selain itu, penderita hidronefrosis rawan terkena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi bisa terjadi karena limbah yang menumpuk dalam darah. [1, 2]

Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun, kadar garam yang berlebih, serta urea (limbah yang mengandung nitrogen hasil dari metabolisme protein). Limbah yang ada dalam tubuh ini pembuangannya melalui darah ke ginjal, dan apabila ginjal rusak, maka penumpukan pun akan terjadi. [1]

Diagnosis Hidronefrosis

Ketika Anda menjumpai gejala-gejala hidronefrosis, dan sudah pergi ke dokter, maka serangkaian pemeriksaan akan dilakukan, di antaranya adalah: [3]

  • Tes urin, untuk memeriksa adakah infeksi atau darah.
  • Tes darah, untuk memeriksa ada tidaknya infeksi.
  • Rontgen ginjal, untuk melihat bagaimana urine bergerak ke seluruh tubuh.
  • CT scan, untuk melihat gambar 3D dari organ dan sistem kemih.

Pengobatan Hidronefrosis

Pengobatan hidronefrosis tergantung tingkat keparahannya. Ketika hidronefrosis parah, penumpukan urine harus dikeringkan untuk mengurangi tekanan dan risiko cedera ginjal permanen. [3]

Caranya sendiri dengan memasukkan tabung tipis yang disebut kateter ke dalam kandung kemih atau alat khusus yang disebut tabung nefrostomi ke dalam ginjal. [3]

Dan untuk mengontrol rasa sakit, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati atau mencegah infeksi. Terkadang pembedahan juga diperlukan untuk mengangkat penyumbatan, dan apabila yang menyebabkan penyumbatan itu jaringan parut atau gumpalan darah, maka dokter akan mengangkat area yang terkena sepenuhnya. [2]

Ketika pengangkatan penyumbatan sudah dilakukan, dokter bisa menghubungkan kembali ujung ureter yang sehat agar aliran urine kembali normal. [2]

Namun apabila penyebab hidronefrosis itu batu ginjal, operasi juga diperlukan untuk mengangkat batu ginjal tersebut. Untuk mengangkat batu ginjal, dokter akan melakukan operasi endoskopi. [2]

Pencegahan Hidronefrosis

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah hidronefrosis: [1]

  • Perbanyak minum air, karena air dapat mengencerkan urine dan dapat membantu mengeluarkan bakteri.
  • Sediakan handuk hangat, karena kehangatan dapat membantu meminimalkan rasa nyeri. Letakkan handuk hangat tepat berada di atas perut selama beberapa menit.

1. Mayo Clinic Staff. Hydronephrosis. Mayo Clinic Website; 2020.
2. Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN. Hydronephrosis: Causes, symptoms, and diagnosis. Healthline Website; 2018.
3. Nancy Moyer, M.D.. Hydronephrosis: Causes, symptoms, diagnosis, and treatment. Medical News Today Website; 2018.
4. Boston Children's Hospital. Hydronephrosis. Boston Children's Hospital Website.

Share