Daftar isi
Infeksi Nosokomial merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan atau biasa juga dikenal Healthcare-Associated Infection (HAI) [1].
Infeksi Nosokomial ini infeksinya dapat diperoleh selama menerima perawatan kesehatan, jadi sebelumnya tidak mengalami infeksi, namun setelah menjalani perawatan kesehatan terkena infeksi [1].
Adapaun Infeksi Nosokomial dapat terjadi di beberapa tempat pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, fasilitas perawatan jangka panjang, pengaturan rawat jalan. Infeksi Nosokomial tidak hanya terjadi pada pasien, melainkan pada staf tempat pelayanan kesehatan maupun orang-orang yang keluar masuk tempat pelayanan kesehatan lainnya [1]
Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait dengan Infeksi Nosokomial yang perlu untuk diketahui [2, 3]:
Jenis dari Infeksi Nosokomial akan berdasarkan antara lain [3]:
Kateter urin umumnya digunakan untuk mengumpulkan urin, membantu pasien mengontrol dan mengosongkan kandung kemih. Kateter urin ini sering juga digunakan selama prosedur operasi bedah dijalankan.
Kateter urin berupa tabung umumnya dimasukkan ke dalam kandung kemih. Patogen dapat menyebar melalui kateter urin yang terkontaminasi dan menginfeksi saluran kemih.
Infeksi Nosokomial berupa infeksi saluran kemih merupakan salah satu bentuk Infeksi Nosokomial yang paling sering terjadi. Adapun gejalanya yang mungkin muncul antara lain [3]:
Pelaksanaan prosedur operasi dapat juga menjadi penyebab patogen menginfeksi selama perawatan kesehatan dilakukan. Infeksi Nosokomial yang terjadi di tempat operasi adalah bentuk Infeksi Nosokomial yang paling sering terjadi juga, khususnya setelah melakukan operasi.
Banyak hal yang mempengaruhi Infeksi Nosokomial di tempat operasi, khususnya lamanya operasi, teknik pembedahan yang dilakukan bahkan sterilisasi kamar operasi.
Patogen yang menyebabkan Infeksi Nosokomial melalui prosedur operasi umumnya sudah menyebar di kulit maupun organisme yang berasal dari staf ruang operasi.
Selain itu, bahan yang ditanamkan dalam prosedur operasi mungkin juga dapat menjadi perantara infeksi patogen. Untuk gejalanya sendiri mungkin akan meliputi [3]:
Keteter vena sentral merupakan tabung yang ditempatkan di vene besar leher, lengan dada maupun selangkangan untuk memberikan terapi intravena nutrisi tertentu.
Patogen dapat menembus kulit dan menyebabkan Infeksi Nosokomial (berupa infeksi aliran darah) melalui pelaksanaan pemasangan kateter vena sentral ini. Infeksi Nosokomial ini umumnya memiliki tingkat kematian yang tertinggi.
Adapun gejala infeksi aliran darah mungkin akan mencakup beberapa hal berikut ini [3]:
Ventilasi mekanis merupakan suatu prosedur pernapasan dengan bantuan mesin. Jika seorang pasien menghirup flora orofaringeal yang terkontaminasi selama ventilasi mekanis, maka Infeksi Nosokomial berupa infeksi pernapasan dapat terjadi.
Infeksi pernapasan dan infeksi aliran darah sentral merupakan Infeksi Nosokomial ketiga yang paling umum terjadi. Infeksi pernapasan nosocomial onset dapat terjadi dalam empat hari pertama.
Adapun patogen yang menyebabkan infeksi Infeksi Nosokomial ini antara lain [3]:
Selain itu, infeksi ini mungkin juga dapat disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap banyak obat termasuk [3]:
Untuk gejala infeksi pernapasan sendiri mungkin akan meliputi [3]:
Infeksi Nosokomial dapat disebabkan oleh berbagai macam jenis bakteri, virus maupun jamur. Namun, penyebab Infeksi Nosokomial yang paling umum yaitu bakteri Staphylococcus aureus [3].
Selain itu, ada beberapa jenis patogen yang juga cukup umum menyebabkan Infeksi Nosokomial termasuk [3]:
Ketiga jenis patogen tersebut umumnya dapat secara normal ditemukan pada kulit maupun selaput lendir [3].
Adapun Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menjadi sangat berbahaya dan sulit diobati akrena termasuk dalam strain resisten antibiotik [3].
Beberapa hal di lingkungan rumah sakit dapat juga menjadi penyebab maupun perantara dalam terjadinya Infeksi Nosokomial, termasuk [4]:
Antibiotik umumnya digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Namun, sayangnya antibiotik tidak hanya melawan bakteri tidak sehat saja, melainkan mungkin juga melawan bakteri sehat juga. Konsumsi antibiotik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Infeksi Nosokomial.
Sebagaimana telah dijelaskan pada jenis Infeksi Nosokomial di atas, penggunaan kateter urin dapat menjadi perantara infeksi patogen hingga menyebabkan infeksi saluran kemih.
Penggunaan mesin pernapasan bantuan dapat menjadi perantara infeksi bakteri hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Penggunaan kateter vena sentral dapat menyebabkan infeksi aliran darah yang berbahaya. Bahkan tingkat kematiannya juga tinggi.
Kuku, kulit, rambut maupun perlatan operasi lainnya jika tidak dibersihkan dengan benar sebelum operasi dapat menyebabkan Infeksi Nosokomial. Mengingat kuman maupun patogen akan lebih berisiko menyerang jika tidak bersih.
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko seseorang mengalami Infeksi Nosokomial [5]:
Pengobatan yang digunakan untuk mengatasi Infeksi Nosokomial mungkin akan meliputi [4]:
Jika seseorang mengalami infeksi, dokter akan melakukan diagnosis terhadap bakteri yang menjadi penyebabnya. Setelah dokter mengatahui secara spesifik bakteri yang menyebabkan infeksi maka dokter akan meresepkan antibiotiknya.
Pemilihan antibiotik ini akan didasarkan seseuai dengan bakteri penyebab infeksi. Dengan demikian, antibiotik akan dapat membunuh bakteri penyebab infeksi.
Jika sedang mengalami infeksi, istirahat yang cukup akan dapat sangat membantu. Mengingat, dengan mengistirahatkan fisik secara cukup, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih keras lagi untuk melawan patogan yang menyerang tubuh.
Untuk itu, pastikan tubuh memperoleh cukup waktu istirahat ketika proses pemulihan sedang berjalan. Banyaknya istirahat mungkin dapat disesuaikan dengan saran atau rekomendasi dari dokter.
Air diketahui dapat membantu tubuh melawan infeksi. Mengingat, air memberikan banyak manfaat bagi tubuh termasuk [4]:
Meningkatkan konsumsi air maupun menyuntikkan cairan ke dalam tubuh melalui infus mungkin akan direkomendasikan dokter sesuai dengan kondisi yang bersangkutan.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang mungkin dapat membantu mencegah Infeksi Nosokomial terjadi [3]:
1. Anna Sikora & Farah Zahra. Nosocomial Infections. National Center for Biotechnology Information, National Institutes of Health; 2021.
2. WHO. Health care-associated infections Fact Sheet. WHO; 2021.
3. Jennifer Cheung, RN, Antonella Melani, MD, Ahaana Singh, Lisa Miklush, PhD, RN, CNS & Abbey Richard. Nosocomial Infection What Is It, Causes, Prevention, and More. Osmosis org; 2021.
4. Dan Brennan, MD. What is a Nosocomial Infection?. WebMD; 2021.
5. Heaven Stubblefield & Graham Rogers, M.D. What Are Nosocomial Infections?. Healthline; 2017.