Infeksi Nosokomial: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Infeksi Nosokomial

Infeksi Nosokomial merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan atau biasa juga dikenal Healthcare-Associated Infection (HAI) [1].

Infeksi Nosokomial ini infeksinya dapat diperoleh selama menerima perawatan kesehatan, jadi sebelumnya tidak mengalami infeksi, namun setelah menjalani perawatan kesehatan terkena infeksi [1].

Adapaun Infeksi Nosokomial dapat terjadi di beberapa tempat pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, fasilitas perawatan jangka panjang, pengaturan rawat jalan. Infeksi Nosokomial tidak hanya terjadi pada pasien, melainkan pada staf tempat pelayanan kesehatan maupun orang-orang yang keluar masuk tempat pelayanan kesehatan lainnya [1]

Fakta Infeksi Nosokomial

Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait dengan Infeksi Nosokomial yang perlu untuk diketahui [2, 3]:

  • Efek samping paling sering terjadi dalam pemberian layanan kesehatan
  • Ratusan juta pasien di dunia sudah mengalami setiap tahunnya
  • Dapat menyebabkan kematian
  • Dapat menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan
  • Salah satu beban endemik infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan signifikan khususnya di negara berpenghasilan rendah
  • Lebih berisiko pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif dan neonates
  • Dapat menyebabkan kematian (untuk jenis infeksi aliran darah)

Jenis Infeksi Nosokomial

Jenis dari Infeksi Nosokomial akan berdasarkan antara lain [3]:

Kateter urin umumnya digunakan untuk mengumpulkan urin, membantu pasien mengontrol dan mengosongkan kandung kemih. Kateter urin ini sering juga digunakan selama prosedur operasi bedah dijalankan.

Kateter urin berupa tabung umumnya dimasukkan ke dalam kandung kemih. Patogen dapat menyebar melalui kateter urin yang terkontaminasi dan menginfeksi saluran kemih.

Infeksi Nosokomial berupa infeksi saluran kemih merupakan salah satu bentuk Infeksi Nosokomial yang paling sering terjadi. Adapun gejalanya yang mungkin muncul antara lain [3]:

  1. Merasa nyeri ketika buang air kecil
  2. Pinggang terasa nyeri
  3. Demam
  • Infeksi yang Berkaitan dengan Prosedur Operasi

Pelaksanaan prosedur operasi dapat juga menjadi penyebab patogen menginfeksi selama perawatan kesehatan dilakukan. Infeksi Nosokomial yang terjadi di tempat operasi adalah bentuk Infeksi Nosokomial yang paling sering terjadi juga, khususnya setelah melakukan operasi.

Banyak hal yang mempengaruhi Infeksi Nosokomial di tempat operasi, khususnya lamanya operasi, teknik pembedahan yang dilakukan bahkan sterilisasi kamar operasi.

Patogen yang menyebabkan Infeksi Nosokomial melalui prosedur operasi umumnya sudah menyebar di kulit maupun organisme yang berasal dari staf ruang operasi.

Selain itu, bahan yang ditanamkan dalam prosedur operasi mungkin juga dapat menjadi perantara infeksi patogen. Untuk gejalanya sendiri mungkin akan meliputi [3]:

  1. Kulit yang kemerahan
  2. Kulit terasa nyeri ketika ditekan
  3. Drainase pada area yang dibedah
  • Infeksi Aliran Darah yang Berkaitan dengan Kateter Vena Sentral

Keteter vena sentral merupakan tabung yang ditempatkan di vene besar leher, lengan dada maupun selangkangan untuk memberikan terapi intravena nutrisi tertentu.

Patogen dapat menembus kulit dan menyebabkan Infeksi Nosokomial (berupa infeksi aliran darah) melalui pelaksanaan pemasangan kateter vena sentral ini. Infeksi Nosokomial ini umumnya memiliki tingkat kematian yang tertinggi.

Adapun gejala infeksi aliran darah mungkin akan mencakup beberapa hal berikut ini [3]:

  1. Kulit kemerahan
  2. Nyeri ketika ditekan
  3. Drainase di tempat penyisipan kateter
  • Infeksi Pernapasan yang Berkaitan dengan Ventilasi Mekanis

Ventilasi mekanis merupakan suatu prosedur pernapasan dengan bantuan mesin. Jika seorang pasien menghirup flora orofaringeal yang terkontaminasi selama ventilasi mekanis, maka Infeksi Nosokomial berupa infeksi pernapasan dapat terjadi.

Infeksi pernapasan dan infeksi aliran darah sentral merupakan Infeksi Nosokomial ketiga yang paling umum terjadi. Infeksi pernapasan nosocomial onset dapat terjadi dalam empat hari pertama.

Adapun patogen yang menyebabkan infeksi Infeksi Nosokomial ini antara lain [3]:

  1. Staphylococcus aureus
  2. Streptococcus pneumonia
  3. Haemophilus influenzae.

Selain itu, infeksi ini mungkin juga dapat disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap banyak obat termasuk [3]:

  1. MRSA
  2. Pseudomonas aeruginosa
  3. Klebsiella
  4. Acinetobacter.

Untuk gejala infeksi pernapasan sendiri mungkin akan meliputi [3]:

  1. Demam
  2. Produksi lendir meningkat
  3. Jumlah sel darah putih meningkat
  4. Adanya temuan rontgen dada yang tidak normal

Penyebab Infeksi Nosokomial

Infeksi Nosokomial dapat disebabkan oleh berbagai macam jenis bakteri, virus maupun jamur. Namun, penyebab Infeksi Nosokomial yang paling umum yaitu bakteri Staphylococcus aureus [3].

Selain itu, ada beberapa jenis patogen yang juga cukup umum menyebabkan Infeksi Nosokomial termasuk [3]:

Ketiga jenis patogen tersebut umumnya dapat secara normal ditemukan pada kulit maupun selaput lendir [3].

Adapun Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menjadi sangat berbahaya dan sulit diobati akrena termasuk dalam strain resisten antibiotik [3].

Beberapa hal di lingkungan rumah sakit dapat juga menjadi penyebab maupun perantara dalam terjadinya Infeksi Nosokomial, termasuk [4]:

  • Antibiotik

Antibiotik umumnya digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Namun, sayangnya antibiotik tidak hanya melawan bakteri tidak sehat saja, melainkan mungkin juga melawan bakteri sehat juga. Konsumsi antibiotik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Infeksi Nosokomial.

  • Penggunaan Kateter Urin

Sebagaimana telah dijelaskan pada jenis Infeksi Nosokomial di atas, penggunaan kateter urin dapat menjadi perantara infeksi patogen hingga menyebabkan infeksi saluran kemih.

  • Penggunaan Mesin Pernapasan

Penggunaan mesin pernapasan bantuan dapat menjadi perantara infeksi bakteri hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

  • Penggunaan Kateter Vena Sentral

Penggunaan kateter vena sentral dapat menyebabkan infeksi aliran darah yang berbahaya. Bahkan tingkat kematiannya juga tinggi.

  • Tidak Membersihkan Diri dan Peralatan dengan Benar Sebelum Operasi

Kuku, kulit, rambut maupun perlatan operasi lainnya jika tidak dibersihkan dengan benar sebelum operasi dapat menyebabkan Infeksi Nosokomial. Mengingat kuman maupun patogen akan lebih berisiko menyerang jika tidak bersih.

Faktor Risiko Infeksi Nosokomial

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko seseorang mengalami Infeksi Nosokomial [5]:

  • Menjalani perawatan di fasilitas kesehatan
  • Memiliki teman sekamar yang dengan infeksi tertentu
  • Usia lebih dari 70 tahun
  • Menggunakan antibiotik dalam rentang waktu lama
  • Memiliki kateter urin
  • Menjalani perawatan ICU yang lama
  • Mengalami keadaan koma
  • Mengalami syok
  • Memiliki trauma
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu

Pengobatan Infeksi Nosokomial

Pengobatan yang digunakan untuk mengatasi Infeksi Nosokomial mungkin akan meliputi [4]:

  • Penggunaan Antibiotik

Jika seseorang mengalami infeksi, dokter akan melakukan diagnosis terhadap bakteri yang menjadi penyebabnya. Setelah dokter mengatahui secara spesifik bakteri yang menyebabkan infeksi maka dokter akan meresepkan antibiotiknya.

Pemilihan antibiotik ini akan didasarkan seseuai dengan bakteri penyebab infeksi. Dengan demikian, antibiotik akan dapat membunuh bakteri penyebab infeksi.

  • Istirahat yang Cukup

Jika sedang mengalami infeksi, istirahat yang cukup akan dapat sangat membantu. Mengingat, dengan mengistirahatkan fisik secara cukup, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih keras lagi untuk melawan patogan yang menyerang tubuh.

Untuk itu, pastikan tubuh memperoleh cukup waktu istirahat ketika proses pemulihan sedang berjalan. Banyaknya istirahat mungkin dapat disesuaikan dengan saran atau rekomendasi dari dokter.

  • Meningkatkan Asupan Cairan

Air diketahui dapat membantu tubuh melawan infeksi. Mengingat, air memberikan banyak manfaat bagi tubuh termasuk [4]:

  1. Menjaga tubuh tetap dingin ketika sedang mengalami demam
  2. Menjaga saluran udara tetap terhidrasi sehingga mencegah batuk

Meningkatkan konsumsi air maupun menyuntikkan cairan ke dalam tubuh melalui infus mungkin akan direkomendasikan dokter sesuai dengan kondisi yang bersangkutan.

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Berikut ini merupakan beberapa hal yang mungkin dapat membantu mencegah Infeksi Nosokomial terjadi [3]:

  • Mengimplementasikan protocol pengendalian infeksi agar penularan eksogen dan endogen di fasilitas pelayanan kesehatan berkurang
  • Mencegah penularan eksogen dengan membatasi interaksi orang dan kontaminasi silang lingkungan
  • Menjaga kebersihan tangan
  • Menggunakan alat pelindung diri secara tepat guna khususnya di area-area fasilitas pelayanan kesehatan yang rentan menyebarkan Infeksi Nosokomial
  • Menghindari penggunaan alat atau perangkat yang tidak perlu, serta lepaskan segera alat yang tidak diperlukan tersebut
  • Mempraktikkan teknik aseptic dan steril selama penyisipan maupun pemeliharaan perangkat medis
  • Melakukan desinfeksi rutin pada permukaan, peralatan pasien dan peralatan medis di fasilitas pelayanan kesehatan
  • Melakukan pengelolaan sampah secara tepat di area faslilitas pelayanan kesehatan
  • Menggunkan antimikroba dengan agen, dosis dan durasi yang tepat untuk meminimalisir pertumbuhan patogen resisten antibiotik
  • Mencegah sistem kekebalan tubuh tertekan akibat kekurangan gizi
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment