Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh remaja hingga orang dewasa. Bukan hanya orang dewasa, ternyata jerawat bisa jadi salah satu permasalahan kulit bayi terutama bayi yang baru lahir.
Jerawat pada bayi baru lahir ini adalah sesuatu yang biasa terjadi dan biasanya jerawat pada bayi akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Atau pada beberapa kasus dapat bertahan lama dan akan hilang pada bayi berusia 2 tahun. [1]
Jerawat pada bayi biasa disebut dengan nonatal acne. Jerawat ini berupa bintil putih dan jerawat kemerahan pada bagian pipi, hidung dan dahi bayi. Jerawat pada bayi ini terjadi pada 20% bayi yang baru lahir. [2]
Jerawat pada bayi bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena jerawat pada bayi tidak akan berpengaruh pada kesehatan bayi itu sendiri.
Daftar isi
Penyebab dari jerawat bayi sendiri belum diketahui secara pasti. Jerawat pada bayi bisa juga disebabkan oleh hormon dari ibu bayi yang berpengaruh pada bayi terutama pada fase akhir kehamilan. [3]
Beberapa peneliti juga menyebutkan bahwa jerawat pada bayi dapat disebabkan karena adanya infeksi jamur spesies Malassezia. [4]
Kulit bayi yang baru lahir sangat halus dan rawan untuk terkena iritasi. Jerawat pada bayi dapat diperparah dengan meminum susu yang kurang cocok dengan bayi, penggunaan kain yang kasar atau sabun cuci baju. Beberapa hal tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi dan memperparah kondisi jerawat pada bayi. [3]
Jerawat pada bayi sendiri bukan sesuatu yang berbahaya pada bayi dan orang tua tidak perlu panik apabila mendapati adanya jerawat pada bayi.
Tetapi jika masih merasa khawatir dengan kondisi bayi dapat melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada bayi.
Atau dapat melakukan kontrol pada pemeriksaan rutin bayi dan menjelaskan detail masalah pada dokter anak tentang masalah kulit yang terjadi.
Selain itu jika jerawat pada bayi yang muncul berupa bintil hitam (blackheads) atau adanya pembengkakan dan jerawat yang dirasakan disertai dengan rasa sakit yang tidak nyaman pada bayi. [1] Maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dan keuntugan yang didapatkan ketika melakukan konsultasi dengan dokter adalah sebagai berkut : [5]
Dengan datang ke dokter juga akan diketahui apakah jerawat pada bayi perlu penanganan khusus atau tidak. Dan apabila diperlukan adanya pengobatan secara khusus, orang tua dapat mempercayakannya pada dokter. [5]
Secara umum, jerawat pada bayi ini tidak berbahaya dan tidak berpengaruh pada kesehatan bayi. Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn baby acne) akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu tetapi pada beberapa kasus tertentu dapat juga bertahan hingga beberapa bulan. [1]
Jerawat bayi yang muncul pada umur bayi sekitar 6 minggu (infantile acne) biasanya akan lebih lama sembuhnya dibandingkan dengan jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn baby acne) dan biasanya dapat menimbulkan bekas jerawat pada kulit bayi meski tidak berbahaya untuk bayi. [3]
Tidak ada cara khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat pada bayi karena jerawat pada bayi akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. [5]
Namun, ada beberapa tips dan cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kulit bayi tetap sehat. [1]
Membersihkan wajah bayi baik untuk dilakukan demi menjaga kebersihan kulit bayi dari kotoran dan bakteri pada wajah bayi.
Membersihkan wajah bayi dapat dilakukan menggunakan air hangat setiap hari. Bisa hanya menggunakan air tapi dapat pula menggunakan sabun yang mild atau lembut khusus untuk bayi. Hindari menggunakan sabun yang mengandung banyak bahan kimia.
Kulit bayi masih sangat lembut sehingga perlu dihindari menggunakan produk kulit untuk dewasa pada bayi. Produk ini seperti produk dengan retinoids dan produk yang mengandung banyak bahan kimia.
Penggunaan lotion atau krim pada kulit bayi dapat memperparah jerawat pada bayi, terutama pada lotion atau krim yang mengandung banyak bahan kimia.
Hindari menggosok – gosok wajah bayi dengan kasar atau melakukan scrub terutama menggunakan handuk yang kasar untuk kulit bayi. Hal ini dapat melukai kulit bayi dan memperparah jerawat.
Memencet jerawat pada bayi dapat mengakibatkan iritasi kulit jadi sebaiknya hal ini dihindari karena akan beresiko memperparah keadaan jerawat pada bayi.
Jerawat pada bayi akan dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu maka perlu bersabar dalam proses penyembuhan ini.
1. Kimberly Holland, Melanie Santos. Baby Acne: Causes, Treatments, and More. Healthline; 2018.
2. Eichenfield LF, Krakowski AC, Piggott C, et al. Evidence-Based Recommendations for the Diagnosis and Treatment of Pediatric Acne. Journal Pediatrics Volume 131; 2013.
3. Angela Palmer, Lyndsey Garbi, MD. Newborn Baby Acne. Verywellhealth; 2019.
4. Bernier V, Weill FX, Hirigoyen V, Elleau, et al. Skin Colonization by Malassezia species in Neonates; a Prospective Study and Relationship with Neonatal Cephalic Pustulosis. Journal Arch Dermatol Volume 132; 2002.
5. Anonim. Is that Acne on My Baby's Face? Aad; accesed 2020.