Daftar isi
Tumbuhan kacapiring disebut dengan bunga yang cantik, harum dan berkhasiat. Selain itu kacapiring atau disebut juga Gardenia merupakan tanaman hias dan sekaligus tanaman obat herbal yang sudah banyak di kenal di seluruh Indonesia, akan tetapi tumbuhan tersebut bukan berasal dari Negara Indonesia, apalagi tumbuhan endemik.
Kacapiring masuk dalam kelompok keluarga Rubiaceae atau kopi-kopian. Tumbuhan tersebut dikenal dengan nama binomial atau secara latin yaitu Gardenia jasminoides J.Ellis yang berarti seperti melati akan tetapi hal tersebut tidak saling berhubungan.
Tumbuhan kacapiring paling sering ditemukan tumbuh liar di Vietnam, Cina Selatan, Korea, Taiwan, Jepang, Myanmar, India, dan Bangladesh. Kacapiring dalam bahasa inggris disebut dengan Cape jasmine dan Gardenia dan jika di Indonesia dikenal dengan nama lokalnya yaitu Cepiring, Jempiring, dan Kacapiring [1,4,7].
Kacapiring karena sering disebut seperti bunga melati, tumbuhan tersebut tentunya mempunyai kakteristik yang berbeda seperti bunga melati. Karakterstik tersebut seperti bagian yang sudah sangat dikenali mulai dari harumnya dan cantiknya yaitu bunganya.
Bunganya berwarna putih dan memiliki tekstur matte. Bunga-bunganya bisa tumbuh dalam ukuran yang cukup besar, dengan diameter hingga 10 cm. Tumbuhan tersebut tumbuh menyerupai semak lebat dengan ketinggian mencapai 3-4 meter dan kulit pada batangnya berwarna abu-abu keputihan.
Kulit pada ranting-rantingnya yang masih muda berlapis lilin dan pada permukaan daunnya juga berlapiskan lilin. Bentuk daun kacapiring elips atau bulat telur sungsang dengan ujung dan pangkal yang meruncing, sedangkan untuk warnanya hijau tua [1,4,7].
Berikut ini kandungan gizi pada tumbuhan kacapiring:
Nama | Jumlah | Unit |
Linalool | 18.9 | % |
Terpineol | 4.39 | % |
Isonenal | 1.33 | % |
Ocimene | 21.31 | % |
Heceryl Benzoate | 2.66 | % |
flavonoid | – | – |
Alkaloid | – | – |
Menurut data pada tabel diatas diketahui bahwa tumbuhan kacapiring diketahui memiliki kandungan gizi linalool yang banyak memiliki manfaat bagi tubuh. Salah satu manfaatnya adalah dapat meredakan stres pada seseorang.
Sebagai obat herbal yang sudah sering untuk dimanfaatkan oleh tubuh tentunya tumbuhan kacapiring mempunyai beberapa kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa kandungan tersebut seperti yaitu saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.
Dari keempat senyawa tersebut masing-masing mempunyai kegunaan yang bereaksi untuk kesehatan tubuh. Seperti minyak atsiri yang kebanyakan berperan sebagai merilekskan tubuh agar terasa lebih bertenaga dan tidak lemas [1].
Kandungan yang cukup pada kacapiring membuat tumbuhan etrsebut bisa dijadikan sebagai obat herbal alami untuk kesehatan tubuh
Tidak hanya memiliki bunga yang harum melainkan tumbuhan kacapiring juga mempunyai beberapa manfaat sebagai obat herbal. Sehingga peran dari kacapiring tidak hanya satu saja.
Berikut ini beberapa manfaat dari kacapiring :
Penyakit diabetes mellitus disebabkan karena kandungan glukosa yang tinggi pada tubuh. Sehingga glukosa yang menumpuk atau tinggi di dalam darah akan berakibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Kacapiring sebagai obat herbal dapat mengatasi penyakit diabetes mellitus karena terdapat kandungan senyawa yang baik bagi tubuh seperti kromosium. Senyawa tersebut dapat menurunkan kadar lemak tubuh dan membangun massa otot. Kromosium berperan dalam menurunkan kadar gula darah dan resistensi insulin, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL) [4,5].
Pencernaan merupakan bagian dalam tubuh yang berperan sebagai mengolah berbagai macam sumber makanan. Pencernaan yang baik tidak berefek negatif pada kesehatan tubuh, akan tetapi apabila pencernaan tidak lancar akan mengakibatkan seperti buang air besar susah atau sakit perut.
Hal tersebut bisa diatasi dengan mengkonsumsi kacapiring dikarenakan tumbuhan tersebut mempunyai kandungan yang baik untuk melancarkan pencernaan. Kandungan tersebut yaitu serat yang berperan dalam melunakkan feses serta merangsang usus untuk berkontraksi akibat munculnya rasa ingin buang air besar [4,5].
Kacapiring mengandung cukup banyak serat untuk bisa melancarkan proses pencernaan pada tubuh
Kegunaan dari tumbuhan kacapiring adalah bisa mengobati penyakit sariawan pada bagian mulut. Penyakit sariawan merupakan suatu kondisi yang terjadi dibagian kulit bibir bagian dalam muncul bisul dan dapat menimbulkan rasa nyeri.
Mengkonsumsi obat herbal dari kacapiring pada bagian daunnya tentunya dapat diatasi dan dicegah kemunculannya hal tersebut dikarenakan pada bagian daunnya sendiri mempunyai kandungan vitamin C yang mencukupi. Vitamin C terkandung asam yang dapat membunuh bakteri di mulut yang menjadikan penyebab terjadinya sariawan [2,3].
Kandungan vitamin C pada kacapiring sangat berkhasiat untuk mengobati sakit sariawan yang terjadi pada bagian mulut
Kacapiring ternyata dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka lebih cepat. Hal tersebut karena kacapiring mempunyai kandungan senyawa yang berfungsi sebagai anti inflamasi, anti bakteri dan sekaligus aktivitas senyawa yang bisa menghentikan pendarahan secara cepat.
Salah satu senyawa yang berperan sebagai penyembuhan luka yaitu alkaloid dimana senyawa tersebut mempunyai fungsi sebagai anti bakteri. Hal itu apabila kacapiring tersebut dioleskan pada bagian kulit yang terluka maka dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka.
Selain itu, peran dari senyawa yang lain juga membantu pori-pori kulit yang terbuka menjadi berkontraksi, sehingga kulit perlahan-lahan akan menutup lebih cepat dan menghentikan pendarahan pada kulit [2,3].
Luka akibat terjatuh atau terbakar bisa diatasi dengan helaian daun dari kacapiring karena mengandung senyawa yang baik
Salah satu manfaat dari kacapiring sebagai mengatasi meredakan sakit demam pada seseorang. Hal tersebut karena pada bagian daun kacapiring mengandung senyawa yang bisa menurunkan dan menghilangkan sakit demam.
Beberapa senyawa yang ada di dalam daun kacapiring dan mempunyai kemampuan sebagai menghilangkan sakit demam yaitu turunan dari senyawa alkaloid dan memiliki sifat antiperitik. Senyawa tersebut akan menjadi antibiotik bagi kuman yang dapat menyebabkan sakit demam pada tubuh [5].
Obat herbal dari kacapiring ternyata mampu bermanfaat untuk meredakan sakit demam
Kacapiring dapat menimbulkan beberapa efek samping bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan dari kacapiring :
Kacapiring apabila dikonsumsi terlalu berebihan akan menimbulkan diare yang terus menerus. Hal tersebut dikarenakan kacapiring mempunyai kandungan senyawa seperti pektin.
Senyawa pektin merupakan kandungan yang dapat menimbulkan diare dikarenakan bisa membuat kontraksi usus secara berlebihan. Kontraksi pada usus yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mulas dan ingin buang air besar terus menerus [1,6].
Efek samping yang salah satunya sering terjadi pada saat mengkonsumsi obat herbal yaitu alergi. Alergi tersebut disebabkan karena adanya kandungan senyawa pada kacapiring yang tidak mendukung untuk kesehatan tubuh melainkan menimbulkan alergi.
Efek yang ditimbulkan dari alergi seperti gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal, ruam merah dan mual pada penderita. Apabila setelah mengkonsumsi kacapiring dan terjadi hal seperti diatas lebih baik untuk berhenti mengkonsumsinya dan berkonsultasikan kepada dokter [1,6].
Penggunaan secara berlebihan pada obat herbal tentunya berefek tidak baik pada kesehatan tubuh
Penggunaan pada obat herbal tentunya bagi tumbuhan kacapiring perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kualitasnya mulai dari isi kandungan dan tekstur kacapiring.
Berikut tips-tips penggunaan pada kacapiring :
Pembuatan air rebusan dari tumbuhan kacapiring sangatlah muda dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Siapkan beberapa helai daun kacapiring sebanyak 12 lembar atau biji bunga kacapiring.
Lalu cuci bersih terlebih dahulu agar bakteri atau kuman yang menempel hilang. Setelah itu siapkan panci dan isikan air matang sebanyak 0,5 liter saja. Selanjutnya masukkan helaian daun atau biji bunga tersebut ke dalam panci dan taruh di atas kompor.
Setelah itu tunggu hingga mendidih dan berubah warna pada air tersebut. Selanjutnya setelah mendidih diamkan sejenak dan jangan terlalu lama, lalu saring dan tiriskan pada gelas. Selanjutnya air rebusan kacapiring siap untuk dikonsumsi secara hangat agar tubuh terasa lebih hangat dan minumlah secara teratur [4].
Bunga yang harum mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh oleh karena itu sering sekali untuk digunakan. Cara menggunakan bunga kacapiring sebagai obat herbal tentunya sangatlah muda. Siapkan 2 sampai 5 bunga yang masih segar.
Lalu cuci terlebih dahulu selalu agar kuman-kuman yang menempel hilang. Setelah itu tiriskan agar air cucian tersebut sedikit hilang, selanjutnya giling atau haluskan bunga tersebut menggunakan penggilingan. Selanjutnya hasil gilingan tersebut masukkan ke dalam wadah atau mangkuk dan tambahkan dengan putih telur.
Setelah ditambahkan lalu aduk hingga sampai merata. Selanjutnya obat herbal tersebut siap untuk digunakan di bagian luar tubuh seperti adanya luka [4].
Tips penggunaan diatas pada kacapiring bertujuan agar mendapatkan maksimal khasiat dari tumbuhan tersebut terhadap kesehatan tubuh
Penyimpanan pada setiap obat herbal tentunya bagi kacapiring perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan sebagai menjaga isi kandungan yang baik serta tekstur dari kaca piring.
Berikut tips penyimpanan bagi kacapiring :
Metode penyimpanan pada tumbuhan kacapiring dilakukan secara kondisi segar pada bagian daunnya dan biji. Caranya cukup mudah sekali, siapkan beberapa helai daun dan biji kacapiring, lalu cuci bersih terlebih dahulu.
Lalu siapkan plastik ziplock dan koran bekas, setelah itu bungkus satu persatu untuk bagian daun dan bijinya secara terpisah. Setelah itu bungkus jangan terlalu rapat agar sedikit mendapat ruang udara. Selanjutnya masukkan ke dalam plastik ziplock tersebut dan tutup secara rapat.
Letakkan bahan tersebut di dalam kulkas pada bagian rak sayuran agar tetap menjaga kondisi dari bahan tersebut [4].
Penyimpanan secara bubuk pada kacapiring dilakukan pada bagian bunganya. Pada bagian bunga tersebut dipilih dikarenakan lebih baik digunakan pada kondisi bubuk. Cara simpan dalam bubuk cukup mudah, siapkan beberapa bunga yang segar dan tidak layu atau tidak terlalu kecil.
Lalu bersihkan dengan air mengalir agar tidak ada kuman atau bakteri yang menempel pada bagian helai mahkotanya. Selanjutnya tiriskan sebentar bunga tersebut agar mengurangi air bekas cucian tersebut dan letakkan di wadah seperti tempeh dan letakkan di bawah sinar matahari.
Tunggu hingga 3-5 hari agar hasil kering tersebut benar-benar kering, selanjutnya hasil keringan tersebut di giling hingga sampai halus. Setelah itu hasil gilingan tersebut di saring atau diayah agar mendapat hasil yang lebih halus dan bagian kasarnya dibuang.
Lalu simpan hasil ayahan tadi di dalam toples agar tetap terjaga dan tidak mudah berjamur. Dan sudah dapat digunakan untuk dikonsumsi seperti teh [4].
Penyimpanan pada setiap obat herbal dari tumbuhan kacapiring perlu dilakukan agar kondisinya baik dan tidak rusak
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari tumbuhan kacapiring akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat
1. Udomlak Sukkatta,Uraiwan Dilokkunanant, Srunya Vajrodaya. Essential Oil and Scents Extraction from Gardenia augusta Flowers. Herb and Biodiversity technologi, Kaselsart Univeristy; 2011.
2. Wenping Xiao., Shiming Li., Siyu Wang., and Chi-Tang Ho. Review Article: Chemistry and bioactivity of Gardenia jasminoide. 1-19. Journal of Food and Drug Analysis. 2016.
3. Mouly A,, K. Kainulainen., C. Persson., A. P. Davis., K. M. Wong., S. G. Razafimandimbison., and B. Bremer. Phylogenetic structure and clade circumscriptions in the Gardenieae complex (Rubiaceae). 63(4): 801-818. Taxon. 2014.
4. Phatax R. S. Phytochemistry, Pharmacological Activities and Intellectual Property Landscape of Gardenia jasminoides Ellis: a Review. 7(5): 254-265. Journal Pharmacognosy. 2015.
5. Yijun Fan., Zhongfu Ge., and Aoxue Luo. In vitro antioxidant activity of polysaccharide from Gardenia jasminoides Ellis. 5(14): 2963-2968. Journal of Medicinal Plants Research. 2011.
6. Nan Zhang., Mu Luo., Lei He., and Lei Yao. Chemical Composition of Essential Oil from Flower of ‘Shanzhizi’ (Gardenia jasminoides Ellis) and Involvement of Serotonergic System in Its Anxiolytic Effect. 25: 1-10. Molecules. 2020.
7. Soliman T. M.A., Naiem E. El-Keltawi., Muhammad Ali Khan., Ma Nan., and Ling Jun Zhao. Plant Growth And Flowering Of Cape Jasmine (Gardenia Jasminoides, Ellis) In Various Substrates Amended With Sulphur. 3(2): 36-43. Global Journal of Plant Ecophysiology. 2013.