Kehamilan & Parenting

10 Kelebihan dan Kekurangan KB Spiral

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

KB spiral atau intrauterine device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang jenisnya salah satu yang paling umum digunakan [1,2].

Mirip bentuk huruf ‘T’, alat kontrasepsi ini terbuat dari bahan plastik dan harus dipasang di dalam rahim wanita supaya mencegah kehamilan [1,2].

Sekalipun efektivitas cukup tinggi dalam mencegah kehamilan, beberapa kelebihan dan kekurangan KB spiral tetap perlu diketahui sebagai berikut.

Kelebihan KB Spiral

Sebelum memasang KB spiral, ketahui secara detail mengenai apa saja kelebihan yang bisa diperoleh dengan memilih jenis KB jenis ini.

1. Dua Jenis Pilihan

KB spiral atau IUD terbagi menjadi 2 jenis, yaitu IUD tembaga (tembaga adalah lapisannya dan bersifat non-hormonal) dan IUD hormonal (penghasil hormon progesteron) [2,3].

Jadi, pemilihan jenis KB spiral bisa disesuaikan dengan kebutuhan diri sendiri [2,3].

Bila ingin menggunakan terapi hormon, KB spiral jenis hormonal bisa dipilih untuk mencegah proses ovulasi [3].

Ketika tidak ingin menggunakan terapi hormon, jenis KB spiral hormonal yang menghasilkan progestron tidak perlu dipilih [3].

Alih-alih memilih KB hormonal, pilih KB spiral jenis tembaga yang juga memberikan efektivitas sama besar dengan KB spiral jenis lainnya [3].

2. Kontrasepsi Darurat

Kelebihan lain dari KB spiral adalah dapat dijadikan sebagai kontrasepsi darurat [3,4].

Ketika baru saja melakukan hubungan intim dengan pasangan namun kemudian merasa khawatir terhadap kehamilan tiba-tiba yang tidak diharapkan, KB spiral dapat menjadi pertolongan [3,4].

Segera ke rumah sakit dan minta dokter ntuk memasang KB spiral tembaga [3,4].

3. Bersifat Reversibel

Pemasangan KB spiral bisa disesuaikan dengan kebutuhan si pemasang [1,3].

Jika wanita ingin mencegah kehamilan yang bersifat darurat, maka KB spiral tembaga adalah solusinya [3].

Namun jika tak lama kemudian sudah siap untuk hamil, maka datang kembali ke dokter spesialis kandungan untuk melepas KB spiral [3].

Berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh cara terbaik untuk segera hamil setelah pemasangan KB spiral pun sangat memungkinkan [3].

4. Perawatan Pasca Pemasangan Tergolong Mudah

Setelah pemasangan KB spiral baik hormonal maupun non-hormonal, perawatan yang diperlukan setelahnya bahkan tidak terlalu memusingkan [3,5].

Selama beberapa tahun setelah pemasangan, umumnya KB spiral tidak membutuhkan perawatan khusus, kecuali jika terjadi efek samping atau pergeseran KB spiral sehingga perlu mendatangi dokter [3,5].

Oleh sebab itu, KB spiral adalah jenis KB paling cocok bagi para wanita sibuk yang ingin menunda kehamilan [3].

KB spiral bahkan tidak mengharuskan hubungan intim dengan penggunaan kondom karena tergolong aman dan efektif dalam mencegah kehamilan [3].

Bahkan bagi wanita sibuk yang sering lupa minum obat dan suplemen, KB spiral adalah opsi terbaik jika tidak ingin melewatkan jadwal minum pil KB [3].

5. Berukuran Sangat Kecil dan Fleksibel

Kelebihan lain dari pemasangan KB spiral adalah ukurannya yang kecil (sekitar 1 inci) dan bersifat fleksibel [1,2,3,5,6].

Tergantung dari jenis KB spiral yang dokter pasang pada rahim pasien, masa berlaku adalah diantara 3-12 tahun dan bisa dilepas oleh dokter kapan saja sewaktu sang wanita siap untuk hamil [1,2,3,5,6].

KB spiral memiliki 2 helai benang yang tampak keluar dari vagina melalui rahim, jadi selalu rutin cek panjang dan kondisi benang tersebut [1,3,5].

Seseorang bisa dengan mudah mendeteksi pergeseran posisi pemasangan KB spiral dengan mengecek panjang kedua benang [1,3,5].

6. Efektivitas Mencapai 99%

KB spiral adalah alat kontrasepsi dengan tingkat efektivitas mencapai 99% menjamin mampu mencegah kehamilan walaupun rutin melakukan hubungan seksual [1,2,3,4,6].

Belum ada alat kontrasepsi yang bisa menjamin 100% pencegahan kehamilan sebab jika ingin tidak hamil, maka hindari melakukan hubungan intim sama sekali [1,2,3,4,6].

Ketiadaan hubungan seksual tentu akan mencegah kehamilan 100%; untuk itu, sebaiknya tidak berekspektasi terlalu tinggi terhadap alat kontrasepsi apapun, termasuk KB spiral [1,2,3,4,6].

Kekurangan KB Spiral

Selain dari beberapa kelebihan KB spiral yang telah disebutkan, ada pula sejumlah kekurangan dari pemasangan alat kontrasepsi satu ini seperti berikut.

1. Proses Pemasangan Terasa Sakit

Tingkat rasa sakit yang bisa dialami pasien wanita saat menjalani prosedur pemasangan KB spiral adalah ringan hingga sedang [4].

Oleh sebab itu, pasien yang hendak menjalani prosedur pemasangan KB spiral dianjurkan minum obat pereda nyeri yang setidaknya bisa mencegah kram [4].

2. Memiliki Efek Samping

Sekalipun KB spiral tergolong aman dengan tingkat efektivitas tinggi, tetap terdapat sejumlah efek samping yang juga perlu diketahui [1,2,3,4].

Walau sangat jarang, efek samping KB spiral tetap ada, seperti keluarnya flek darah, rasa nyeri hingga rasa kram pada area pemasangan KB spiral [1,2,3,4].

Ada pula beberapa kasus di mana setelah pemasangan kondisi seperti keputihan abnormal, perdarahan hebat dari vagina, dan tubuh menggigil dialami oleh pasien [1,2,3,4].

Jika beberapa efek samping ini terjadi dan merasa tidak nyaman beraktivitas karenanya, segera hubungi dokter [1,2,3,4].

3. Tidak Mencegah Penyakit Menular Seksual

Pemasangan KB spiral bukan untuk mencegah infeksi menular seksual [3,4].

Maka ketika sudah memasang KB spiral dan tetap melakukan hubungan seksual seperti biasa, alat kontrasepsi ini tidak ada hubungannya dengan risiko penyakit menular seksual [3,4].

KB spiral tidak mencegah sperma dan air mani untuk masuk ke vagina serta rahim dalam proses ejakulasi dan ketika pasangan hubungan intim memiliki penyakit menular seksual, risiko seorang wanita yang sudah memasang KB spiral untuk tertular masih tetap tinggi [3,4].

4. Hanya Dokter Kandungan yang Boleh Memasangkannya

KB spiral tidak sebaiknya dipasang sendiri, tapi dokter kandungan yang seharusnya memasangkan [3,4].

Proses pemasangan pun cukup cepat, yakni hanya beberapa menit, begitu pula ketika hendak melepasnya [3,4].

Sebelum memutuskan memasang KB spiral, konsultasikan segala kelebihan dan kekurangan jenis KB ini dengan dokter kandungan.

1. Emily L. Lanzola & Kari Ketvertis. Intrauterine Device. National Center for Biotechnology Information; 2022.
2. National Health Service. Intrauterine device (IUD). National Health Service; 2021.
3. The Association for Women's Health Care. Pros And Cons Of An IUD. The Association for Women's Health Care; 2022.
4. Cleveland Clinic. Do the Benefits of an IUD Outweigh the Potential Side Effects?. Cleveland Clinic; 2020.
5. University Health Service. Contraceptive coil (IUD). University Health Service; 2022.
6. Meryl Davids Landau & Kacy Church, MD. Which IUD Is Right for You?. Everyday Health; 2020.

Share