Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kista epidermoid adalah kista jinak yang berasal dari bagian folikel rambut yang bernama infundibulum, dan dibungkus dengan lapisan tipis epitel. Kista ini paling sering terjadi pada dewasa, terutama dewasa
Benjolan yang ditemukan pada tubuh kita seringkali membuat kita khawatir, sebab bayangan tentang penyakit seperti tumor biasanya adalah hal pertama yang terpikirkan.
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang Kista Epidermoid.
Daftar isi
Kista epidermoid adalah benjolan yang tumbuh di bawah kulit manusia seperti kulit kepala, wajah, dada, perut, punggung, dan area selangkangan. [2]
Ukuran Kista Epidermoid bisa bervariasi, mulai dari ½ inci hingga beberapa inci. [2]
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu perawatan, kecuali bila Anda ingin mengangkat kista tersebut karena alasan estetika atau bila kista mengalami infeksi. [2, 3]
Saat disentuh, Anda biasanya dapat merasakan dinding benjolan dan bisa menggerakkan kista yang berada di bawah permukaan kulit. [4]
Kondisi Kista Epidermoid ini lebih banyak dialami pria daripada wanita. [5]
Menurut British Association of Dermatology, Kista Epidermoid tidak akan menyebabkan kanker kulit. [3]
Kista Epidermoid biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali bila terjadi peradangan atau infeksi. [3]
Tanda bila ada Kista Epidermoid dalam tubuh Anda adalah apabila ada semacam benjolan kecil pada tubuh, yang bisa Anda gerakan sedikit. [3]
Di area kulit di mana kista ini berada juga terdapat semacam titik hitam atau pori-pori berwarna gelap. [3]
Selain tanda-tanda di atas, Kista Epidermoid juga bisa menimbulkan gejala: [2]
Kulit manusia memiliki beberapa lapisan, dan yang terluar dinamakan epidermis. [3]
Sel-sel yang menyusun epidermis ini secara berkala akan terlepas dan digantikan oleh sel-sel yang baru. [3]
Apabila sel-sel tadi tidak terlepas maka akan mengalami penumpukkan dan terus berkembang biak seperti sel kulit pada umumnya, lalu mengeluarkan cairan yang bernama keratin. [1, 3]
Penumpukkan sel dan cairan keratin itulah yang menyebabkan Kista Epidermoid [1]
Dengan kata lain, Kista Epidermoid biasa terjadi bila ada penyumbatan pada folikel rambut. [3]
Akibatnya, orang-orang yang banyak memiliki jerawat punya kemungkinan lebih besar mengalami Kista Epidermoid karena cenderung memiliki pori-pori yang lebih tersumbat. [3]
Orang-orang yang mengalami kelainan genetik seperti Sindrom Basal Cell Nevus, Pachyonychia Congenita tipe 2, dan Sindrom Gardner juga memiliki resiko lebih tinggi menderita Kista Epidermoid. [3]
Kista Epidermoid biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali jika ukurannya menjadi sangat besar atau mengalami peradangan. [4]
Selain itu, Kista Epidermoid yang pecah juga dapat mengakibatkan bagian dalam keratin terpapar ke jaringan di sekitarnya dan menimbulkan iritasi. [4]
Oleh karena itu, jangan pernah berusaha memecahkan kista sendiri dengan menggunakan jari atau jarum, karena bisa menyebabkan infeksi dan kemungkinan besar kista malah akan muncul kembali. [5]
Komplikasi yang paling umum terjadi pada penderita Kista Epidermoid adalah: [2]
Jika ukuran kista Anda membengkak, berwarna merah, terasa nyeri, bahkan sampai pecah, maka langsung temui dokter Anda. [4]
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan tindakan medis yang harus dilakukan. [4]
Walaupun pada dasarnya Kista Epidermoid tidak wajib diangkat, ada beberapa kondisi di mana dokter biasanya menyarankan pengangkatan kista, yaitu: [4]
Untuk mendiagnosis kista epidermoid, dokter memeriksa benjolan dan area di sekitarnya, melakukan wawancara untuk mengetahui kapan benjolan pertama kali muncul, serta riwayat kesehatan Anda. [1]
Dalam kondisi tertentu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan USG untuk mengetahui apakah benjolan tersebut Kista Epidermoid atau bukan. [2]
Diagnosis juga bisa dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan (pengikisan kulit mati) untuk diteliti dengan menggunakan miksroskop. [2]
Karena pada dasarnya Kista Epidermoid tidak berbahaya, banyak orang yang membiarkannya dan tidak dirawat. [1]
Walaupun ukurannya bisa menyusut, tetapi Kista Epidermoid biasanya tidak bisa hilang sepenuhnya begitu saja. [1]
Meskipun begitu, bila sudah ada tanda-tanda kista terasa nyeri, bengkak atau berwarna kemerahan, maka dokter akan memberikan pengobatan antibiotik. [1]
Selain itu, kista juga bisa dikeringkan atau disuntikkan dengan menggunakan larutan steroid. [1]
Jika dokter memutuskan untuk mengangkat kista, maka itu berarti seluruh dinding pun harus diangkat. [4]
Anda harus ingat bahwa dinding kista-lah yang menghasilkan keratin. Jika hanya isi keratin yang dikeringkan tetapi dinding dibiarkan, maka ada kemungkinan Kista Epidermoid bisa kembali. [4]
Bila ingin menyingkirkan kista sepenuhnya harus ada penanganan dari dokter kulit lewat operasi atau dengan menggunakan sinar laser. [5]
Dokter biasanya mengangkat Kista Epidermoid dengan membuat sayatan di atas kista dan membuang sebagian besar isinya. [4]
Setelah itu, seluruh dinding kista dipisahkan dari jaringan di sekitarnya dan diangkat. [4]
Jika sayatan pada kista cukup besar, maka ada kemungkinan perlu dijahit hingga sayatan tertutup. [4]
Karena sejauh ini belum diketahui cara mencegah terjadinya Kista Epidermoid, jadi yang bisa Anda lakukan adalah mencegah timbulnya radang pada kista. [2]
Cara untuk infeksi pada Kista Epidermoid adalah dengan tidak memencet, memecah, atau menusukkan benda tajam pada kista tersebut. [2]
1. Amber Erickson Gabbey & Owen Kramer, MD. Epidermoid Cysts. Healthline; 2020.
2. Anonim. Epidermoid Cysts of the Skin. Cedars Sinai; 2021.
3. Hana Ames & Emelia Arquilla, DO. What is an Epidermoid Cyst?. Medical News Today; 2021.
4. Heather L. Brannon, MD & Casey Gallagher, MD. How to Spot and Treat Epidermoid Cysts. Very Well Health; 2020.
5. Stephanie S. Gardner, MD. What’s the Treatment for Skin Cysts?. Web MD; 2019.