Daftar isi
Kunyit putih merupakan tumbuhan yang berasal dari kelompok keluarga Zingerberaceae dan masuk ke dalam genus Curcuma. Kunyit putih tumbuhan yang telah dikomersilkan penggunaan rhizomanya sebagai tanaman obat dan empon-empon.
Tumbuhan kunyit putih disebut juga dengan kunyit kuning dan mempunyai nama ilmiah yaitu Curcuma zedoaria L.. Akan tetapi tunbuhan tersebut sudah sangat dikenal dengan nama istilah kunyit putih atau temu putih.
Tumbuhan kunyit putih berasal dari wilayah Asia Tenggara, kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan [1,2].
Tumbuhan kunyit putih mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan dari tumbuhan rempah-rempah yang lainnya. Karakteristik dari tumbuhan tersebut yaitu termasuk dalam tumbuhan semak yang telah berumur tahunan.
Tumbuhan kunyit putih tumbuh ke atas dan mempunyai tinggi sekitar 50-75 cm, bentunya sendiri yaitu batang semu dan tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya.
Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang. Mahkota bunga berwarna kuning muda atau hijau keputihan dan bentuk dari rimpangnya sendiri berbentuk bulat serta apabila di belah tampak daging buah berwarna kekuning-kuningan di bagian luar dan putih kekuningan di bagan tengahnya [1,2,3].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada 100 gram kunyit putih mentah:
Nama | Jumlah | Unit |
Energi | 354 | Kcal |
Karbohidrat | 4.96 | g |
Protein | 7.83 | g |
Serat | 21 | g |
Piridoksin | 1.8 | mg |
Niasin | 5.140 | mg |
Vitamin C | 25.9 | mg |
Zat Besi | 41.42 | mg |
Mangan | 7.83 | mg |
Seng | 4.35 | mg |
Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa kunyit putih memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Zat besi diketahui memiliki manfaat yang cukup banyak bagi tubuh, salah satunya adalah meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh [1].
Kunyit putih dapat digunakan sebagai obat herbal karena mempunyai beberapa kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan senyawa tersebut yang terdapat di dalam kunyit putih itu yaitu Vitamin C, serat, alkaloid dan beberapa kandungan senyawa yang lainnya.
Beberapa senyawa tersebut masing-masing mempunyai peranan yang dapat membantu untuk meringankan berbagai penyakit. Sehingga kunyit putih sangat cocok untuk diguanakn sebagai obat herbal yang baik [3,4].
Banyak kandungan yang tersimpan di dalam kunyit putih tersebut untuk menyembuhakan berbagai penyakit
Sebagai obat herbal tentunya kunyit putih mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk tubuh. Sehingga perlu diketahui beberapa manfaat kesehatan kunyit putih untuk kesehatan tubuh.
Berikut beberapa manfaat kesehatan sari kunyit putih
Manfaat lain dari kunyit putih yang mungkin sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat, yaitu memiliki sumber senyawa antioksidan yang cukup banyak di dalamnya. Beberapa senyawa di dalam kunyit putih dapat berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh, seperti flavonoid. vitamin C dan beberapa senyawa lainnya.
Senyawa-senyawa tersebut memiliki peran yang cukup besar dalam mencegah efek samping dari radikal bebas sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada tubuh. Salah satu contoh peran dari yaitu vitamin C yang dapat melindungi kulit dari efek sinar matahari [4,7].
Nafsu makan yang turun akan menyebabkan pola makan tidak akan teratur. Sehingga perlu ditingkatkan kembali nafsu makan tersebut dengan bisa mengkonsumsi obat herbal dari tumbuhan kunyit putih.
Kunyit putih mampu memberikan salah satu manfaat pada tubuh seperti meningkatkan nafsu makan yang turun. Kandungan senyawa yang baik pada kunyit putih sendiri cukup baik dan membantu dalam meningkatkan nafsu makan pada seseorang karena dibantu oleh senyawa seperti lignin yang bisa membantu tubuh untuk meningkatkan nafsu makan [4,5]
Selain itu manfaat dari kunyit putih dalam dunia kesehatan, yaitu mampu membunuh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. Salah satu yang paling terkenal dari manfaat ini adalah bagian rimpangnya yang sudah sangat diketahui dapat membunuh bakteri yang terdapat pada paru-paru.
Hal ini dikarenakan tumbuhan kunyit putih terdapat kandungan seperti alkaloid yang memiliki sifat antibakteri dan dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri di dalam tubuh [4,5].
Kunyit putih bisa sebagai antibakteri bagi tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit
Asam yang biasanya meningkat pada lambung ternyata bisa menyebabkan sakit maag. Kunyit putih bisa memberikan manfaat unutk meringankan sakit maag tersebut.
Kunyit putih sebagai obat herbal yang bisa meringankan sakit maag ternyata tidak menimbulkan suatu pergerakan pada bakteri yang menjadikan penyebab terjadinya sakit maag atau peradangan pada organ bagian tubuh yaitu di lambung [4,5].
Rasa nyeri pada bagian tubuh akibat luka ataupun memar karena terjatuh atau yang lainnya ternyata biaa diringankan oleh obat herbal alami. Obat herbal alami tersebut seperti pada kunyit putih yang mana tumbuhan tersebut memiliki kandungan senyawa baik untuk rasa nyeri.
Kandungan senyawa tersebut seperti alkaloid, fenol dan minyak atsiri. Dari ketiga senyawa tersebutlah masing-masing mempunyai peran terhadap tubuh untuk meringankan rasa nyeri tersebut [5,6].
Rasa nyeri biasanya dapat terjadi dan bisa diatasi dengan mengkonsumsi kunyit putih hanya tinggal dioleskan saja
Kunyit putih sebagai obat herbal tentunya mempunyai efek samping yang apabila dikonsumsi secara berlebihan. Sehingga perlu diketahui beberapa efek samping dari tumbuhan kunyit putih tersebut agar tidak membahayakan bagi tubuh.
Berikut beberapa efek samping dari kunyit putih tersebut :
Kunyit putih juga dapat menyebabkan efek samping yang cukup membahayakan bagi pada tubuh, misalnya saja seperti kerusakan pada organ ginjal apabila dikonsumsi terlalu banyak atau berlebihan tidak sesuai dengan dosis.
Hal ini dikarenakan, kunyit putih memiliki kandungan asam oksalat yang tinggi di dalam tubuh. Asam oksalat tersebut merupakan senyawa yang terdapat disemua tubuh mahkluk hidup, dimana apabila kadarnya terlalu tinggi dapat berikatan dengan senyawa lain dan membentuk senyawa yang padat [4,8].
Suatu efek samping yang sering kali tidak terjadi pada banyak orang, namun dapat terjadi pada beberapa orang, yaitu alergi. Mengkonsumsi kunyit putih mungkin saja bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang diakibatkan ketidakcocokan terhadap obat herbal tersebut.
Hal tersebut dikarenakan terdapat senyawa yang dianggap sebagai patogen berbahaya bagi tubuh, sehingga sistem imunitas tubuh melakukan perlawanan dan berakibat memunculkan beberapa gejala pada tubuh, seperti kejang-kejang, gatal-gatal dan ruam merah [4,8].
Efek samping yang terjadi apabila tidak diketahui dapat membuat tubuh menjadi tidak lebih produktif kembali
Kunyit putih apabila dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit akan lebih untuk diproses terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar isi kandungan dari tumbuhan kunyit putih tersebut tetap ada dan berefek baik bagi kesehatan tubuh.
Berikut beberapa tips penggunaan pada kunyit putih untuh tubuh :
Cara mengkonsumsi kunyit putih untuk tubuh dengan rebusan untuk membuatnya cukup mudah. Proses pertama yang dilakukan yaitu siapkan beberapa kunyit putih yang tidak rusak ataupun busuk dan masih segar. Gunakan sekitar 4-5 buah kunyit putih dan cuci terlebih dahulu menggunakan air mengalir agar sisa tanah yang menempel dikulitnya sedikit hilang.
Kupas bagian kunyit putih tersebut dengan bersih dan setelah itu potong-potong kunyit putih. Siapkan panci yang telah terisikan oleh air dan panaskan. Masukkan potongan kunyit putih tersebut ke dalam panci dan air tersebut dan tunggu hingga sampai mendidih
Tiriskan air rebusan tersebut ke dalam wadah seperti gelas yang diatasnya sudah terdapat saringan. Tuangkan sedikit demi sedikit agar air rebusan dan ampas dari kunyit putih tersebut terpisahkan. Air rebusan kunyit putih sudah siap untuk dikonsumsi, apabila dirasa ingin ditambahkan rasa pemanis boleh saja sesuai dengan selera [4,8].
Air perasan dari kunyit putih tersebut juga dapat dilakukan dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Cara yang dilakukan hampir sama dengan membuat air rebusan, siapkan beberapa kunyit putih secukupnya dan selalu cuci bersih bagian luar dari kunyit putih tersebut.
Kupas bagian kulitnya dengan bersih agar tidak tercampur nantinya. Selanjutnya parut kunyit putih tersebut menggunakan parutan secara perlahan-lahan. Apabila dirasa sudah diparut maka tambahkan air yang sedikit hangat ke dalam hasil parutan tersebut secara perlahan.
Aduk-aduk sebentar dan peras menggunakan tangan agar air yang diperas bisa didapatkan. Selanjutnya ulangi secara terus menerus supaya bisa mendapatkan hasil perasan yang cukup banyak. Setelah itu pindahkan ke dalam gelas.
Perasan dari kunyit putih sudah bisa untuk dikonsumsi dan tidak usah untuk ditambahkan lagi air lagi ke dalam air perasan tersebut. Selanjutnya sebaiknya segera diminum agar tidak cepat mengendap [4,8].
Pembuatan teh dari bahan kunyit putih juga bisa dilakukan sebagai obat herbal. Hal yang dilakukan sangat muda sekali, pertama siapkan kunyit putih yang sudah dikeringkan sebelumnya, sekitar 1,5 gram. Lalu siapkan juga air panas yang sudah dipanaskan dan benar-benar mendidih agar saat airnya dituangkan bisa lebih menyerap.
Masukkan kunyit putih tersebut yang sudah kering tersebut ke dalam wadah dan tuangkan air panas ke dalamnya. Tunggu hingga beberapa menit sampai meresap. Selanjutnya tiriskan dan saring agar ampas dari kunyit putih tersebut terpisahkan.
Tambahkan rasa pemanis ke dalam teh tersebut agar dapat memberikan rasa manis pada kunyit putih tersebut [4,8].
Cara menggunakan yang baik dan tepat sebelum dikonsumsi sangat harus tepat agar isi kandungan tersebut tetap ada
Kunyit putih apabila ingin dikonsumsi atau disimpan dalam jangka waktu yang lama harus melakukan proses penyimpanan yang baik dan tepat. Sehingga perlu diketahui beberapa tips penyimpanan yang baik dan tepat untuk kunyit putih tersebut.
Kondisi segar untuk kunyit putih sangat diperlukan untuk penyimpanan yang baik sehingga untuk tekstur dan isi kandungannya masih tetap terjaga. Cara yang dilakukan cukup mudah sekali, ambil beberapa kunyit putih yang ingin disimpan, jangan mencucinya terlebih dahulu agar tidak cepat terjadinya proses pembusukan.
Simpan dalam wadah plastik ziplock agar terhindar dari bakteri atau jamur dari luar. Tutup rapat plastik tersebut dan simpan dalam suhu ruangan atau di dalam lemari es [8].
Kondisi kering juga bisa dilakukan untuk kunyit putih dalam penyimpanan untuk jangka waktu yang lama. Kondisi kering cara yang dilakukan cukup mudah, siapkan beberapa kunyit putih terlebih dahulu lalu cuci bersih menggunakan air yang mengalir.
Kupas bagian kulitnya terlebih dahulu dan cuci lagi agar kulit yang menempel sedikit hilang. Selanjutnya potong-potong dengan ukuran sedikit kecil agar nantinya dapat dikeringkan dengan baik.
Letakkan di wadah seperti tempeh agar semua bagian potongan kunyit putih tersebut bisa terkena sinar matahari. Tunggu sampai kering sekitar 3-5 hari agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah semua benar-benar kering jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam toples dan tutup rapat. Hal ini bertujuan agar kondisi dari kunyit putih tersebut tidak mudah rusak ataupun anyem [8].
Penyimpanan dalam proses kering atau segar sebenarnya bisa dilakukan sesuai dengan prosedur dan mempunyai kekurangan ataupun kelebihan
1. Anonym. Turmeric: Benefits and Nutrition. Medical News Today; 2019.
2. Norberto Maciel and R.A. Criley. Morphology, growth and flowering behavior of curcuma zedoaria. 624(624):111-116. Acta Horticulturae. 2003.
3. Dyah Subositi and Slamet Wahyono. Study of the genus Curcuma in Indonesia used as traditional herbal medicines. 20(5): 1356-1361. BIODIVERSITAS. 2009.
4. Saefudin. The effect of Curcuma zedoaria (Berg) Rosc. plant rhizome extracts on proliferation and viability of myeloid and fibroblas cancer cells. 359. Earth and Environmental Science. 2019.
5. Lobo R, Shirwaikar A, Prabhu KS and Shirwaikar A. Curcuma zedoaria Rosc, (white turmeric): A review of its chemical, pharmacological and ethnomedicinal properties. 61(1):13–21. Journal of Pharmacy and Pharmacology. 2009.
6.Hélio Matsuura, Arthur G Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. (pp.1-15). Plan Toxins; 2015.
7. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.