Penyakit & Kelainan

Kutil: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kutil?

Kutil merupakan suatu tonjolan dengan tekstur kasar yang dapat timbul di semua bagian tubuh. Kutil dapat terlihat seperti lepuhan padat atau menyerupai kol bunga kecil [3].

Kutil yaitu tonjolan pada kulit yang bersifat non-kanker yang timbul ketika terjadi infeksi virus dari keluarga human papillomavirus (HPV) [4].

Kutil umumnya tidak berbahaya, akan tetapi berpotensi memperburuk penampilan, menimbulkan rasa malu, dan menular. Beberapa kutil juga dapat menimbulkan rasa sakit [5].

Fakta Kutil

  • Kutil lebih umum dialami oleh orang berusia muda [1].
  • Kutil adalah kondisi yang sangat umum, karena hampir semua orang pernah mengalaminya selama waktu tertentu dalam hidup. Rasio terkini yang diestimasikan dari kutil non-genital di antara populasi umum ialah sekitar 1-13% [1].
  • Virus penyebab kutil atau HPV (human papillomavirus) merupakan penyakit menular seksual yang paling umum. Sebanyak 79 juta orang Amerika, mayoritas akhir usia remaja dan 20-an terinfeksi oleh HPV [2].
  • Sebanyak 1 dari 3 anak dan remaja diperkirakan memiliki kutil, tapi hanya sekitar 3-5% orang dewasa mengalami kutil [3].
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena kutil [3].
  • Umumnya, kutil dapat sembuh tanpa perawatan dalam beberapa bulan hingga tahun. Pada orang yang sehat, kutil biasanya tidak menimbulkan masalah signifikan [1].
  • Pada anak-anak, 50% kutil menghilang dalam satu tahun, dan 70% menghilang setelah 2 tahun [3].
  • Kutil dapat berupa tonjolan atau pertumbuhan tidak normal tanpa tonjolan kulit [6].
  • Kutil dapat tumbuh pada kulit di semua bagian tubuh atau pada kulit bagian genital [6].

Penyebab Kutil

Kutil disebabkan oleh HPV. Terdapat lebih dari 150 jenis virus HPV yang diketahui [7].

Kutil dapat menular melalui kontak (misalnya menyentuh kutil orang lain), termasuk melalui hubungan seksual dengan orang yang memiliki kutil pada penis, vagina, atau rektum. Seks oral dapat menyebabkan infeksi HPV di dalam mulut dan tenggorokan [6].

Virus kutil bersifat menular. Infeksi terjadi jika penularan virus memasuki kulit melalui bagian yang rusak atau luka[8].

Strain HPV yang berbeda menyebabkan jenis kutil yang berbeda. Virus penyebab kutil dapat menular melalui kontak kulit dan melalui kontak dengan handuk atau sepatu [3].

Virus dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain akibat [3]:

  • Menggaruk atau menggigit kutil
  • Menghisap jari
  • Menggigit kuku jari, jika terdapat kutil di sekitar kuku
  • Bercukur pada wajah dan kaki

Jenis dan Gejala Kutil

Kutil Biasa

Sumber gambar: Adam com

Kutil biasa (vurruca vulgaris) berbentuk kecil, kaku dengan permukaan kasar dan dapat berwarna kelabu, kuning, cokelat, atau hitam.

Dapat tumbuh di bagian mana pun pada tubuh, tapi paling umum tumbuh pada jari, siku, lutut, dan bagian lain dengan kulit yang mengalami kerusakan. Kutil biasa dapat menyebar ke kulit di sekitarnya [3, 6].

Virus HPV penyebab kutil biasanya menular melalui perlukaan pada kulit akibat kontak dengan penderita atau pemakaian handuk atau pakaian yang sama dengan penderita [7].

Sistem kekebalan tubuh pada setiap orang merespon virus HPV dengan cara masing-masing, sehingga tidak semua orang yang melakukan kontak dengan HPV terkena kutil [7].

Berikut beberapa faktor risiko kutil biasa[7]:

  • Anak-anak dan remaja, karena tubuh mereka belum membentuk kekebalan terhadap virus
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau orang yang melakukan transplantasi organ

Berikut gejala kutil biasa: [8]

  • Sering kali tumbuh pada jari, di sekitar kuku, atau pada punggung tangan.
  • Lebih umum ditemukan pada bagian kulit yang mengalami kerusakan, seperti jari kuku yang sering digigit atau kuku yang terlepas hangnail (sobekan kulit kecil di dekat kuku jari tangan dan kuku).
  • Dapat memiliki bintik-bintik hitam seperti biji.

Kutil Kaki

Sumber gambar: Softstarshoes

Kutil kaki (plantar wart) tumbuh pada telapak kaki, namun dapat menyebar ke bagian atas kaki atau tumit.

Biasanya tumbuh ke dalam, sehingga tampak datar, memiliki bintik hitam yang dikelilingi jaringan kulit putih keras [3, 5, 6].

Kutil kaki sering kali disertai rasa sakit sehingga membuat berjalan terasa tidak nyaman. Kutil kaki juga termasuk sulit untuk disembuhkan [3, 5].

Virus penyebab kutil kaki berkembang pada lingkungan lembab dan hangat, seperti lantai kamar mandi, ruang ganti, dan sekitar kolam renang umum. Sehingga kebiasaan berjalan tanpa alas kaki pada tempat-tempat tersebut dapat meningkatkan risiko tertular virus [9].

Kutil kaki disebut juga plantar wart, jika menyebar dan tumbuh di tangan disebut palmar wart. Jenis kutil ini dapat membentuk kumpulan dari kutil-kutil berukuran kecil membentuk kutil mozaik (mosaic wart) [6].

Gejala kutil kaki (plantar wart): [8]

  • Sering kali tumbuh pada telapak kaki
  • Dapat tumbuh dalam klaster
  • Sering terlihat datar atau tumbuh ke arah dalam
  • Dapat menimbulkan rasa sakit
  • Dapat berbintik hitam

Kutil Datar

Sumber gambar: Moyaltherapie

Kutil datar berbentuk bulat, datar, dan halus. Dapat berwarna kekuningan, kecokelatan, atau sewarna kulit. Biasanya membentuk kumpulan kutil[3].

Jenis kutil ini lebih umum di antara anak-anak dan remaja. Sering ditemukan pada wajah, punggung tangan, atau di bagian yang sering dicukur[6].

Gejala kutil datar: [8]

  • Dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun. Anak-anak biasanya terkena kutil pada wajah. Laki-laki sering terkena pada area jenggot, sedangkan wanita cenderung terkena kutil pada kaki.
  • Bentuk lebih kecil dan lebih halus daripada kutil jenis lain.
  • Cenderung tumbuh dalam jumlah besar, sekitar 20-100 dalam sekali waktu.

Kutil Filiform

Sumber gambar: Healthwise

Kutil jenis filiform berbentuk panjang, pipih, dan kecil-kecil yang biasanya timbul pada kelopak mata, wajah, leher, atau bibir [6].

Kutil filiform memiliki warna sama seperti warna kulit dan tumbuh dengan cepat [5].

Gejala kutil filiform: [8]

  • Terlihat seperti berkas panjang atau jari tipis yang memanjang
  • Sering tumbuh pada wajah, di sekitar mulut, mata, dan hidung
  • Sering tumbuh dengan cepat

Kutil Periungual

Sumber gambar: Healthwise

Kutil periungual berupa tonjolan tebal di sekitar kuku yang dapat memiliki tekstur seperti kol bunga. Berisiko mengakibatkan masalah seperti infeksi pada kulit di sekitar kuku [6].

Biasanya terjadi pada orang dengan kebiasaan menggigit kuku atau tangannya sering basah [6].

Kutil Genital

Kutil genital ialah kutil yang tumbuh di sekitar organ genital, seperti penis, anus, vulva, vagina, atau, serviks. Dapat berbentuk datar atau membentuk tonjolan [6].

Kutil genital memilki tekstur halus dan dapat menimbulkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan gatal [10].

Kutil genital merupakan jenis penyakit menular melalui seks yang paling umum. Infeksi virus penyebab kutil genital dapat berbahaya, terutama bagi wanita, karena beberapa jenis virus HPV dapat menyebabkan kanker serviks dan vulva [10].

Kapan Harus ke Dokter?

Berikut beberapa gejala kutil yang perlu segera diperiksakan ke dokter [3, 5]:

  • Kutil menyebabkan rasa sakit
  • Warna kutil mengalami perubahan
  • Ketika terjadi pendarahan pada kutil atau tanda terinfeksi, seperti nanah atau keropeng di sekitar kutil
  • Menyebar dengan mudah ke bagian tubuh lain
  • Tumbuh lagi setelah pengobatan sebelumnya
  • Kutil tumbuh pada wajah atau bagian tubuh lain yang sensitif (seperti alat genital, mulut, hidung)
  • Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh (seperti HIV/AIDS) atau diabetes

Diagnosis kutil dilakukan dengan pengamatan ciri-ciri kutil. Jika diperlukan dokter dapat mengusulkan untuk melakukan pengujian lanjut, seperti biopsi [6].

Menghilangkan kutil untuk alasan kecantikan sebaiknya didahului dengan konsultasi ke dokter[3].

Pengobatan Kutil

Umumnya kutil menghilang tanpa perawatan dalam jangka satu sampai dua tahun, terutama kutil biasa. [3]

Untuk penanganan kutil biasanya dokter menggunakan pengobatan atau prosedur tertentu seperti cryoterapi dan laser. Cara penanganan bergantung pada jenis kutil, ukuran, dan lokasi tumbuhnya [3].

Obat

Dokter biasanya menggunakan obat berbentuk krim atau cairan yang mengandung asam salisilat, asam trikloroasetat, atau zat kimia lain yang dapat menyebabkan terkelupasnya kutil[6].

Sebelum mengaplikasikan obat, biasanya perlu di scrape jaringan kulit mati dari kutil. Untuk menghilangkan kutil sepenuhnya, biasanya perawatan dilakukan beberapa kali selama beberapa minggu atau bulan[6].

Untuk penanganan kutil genital berikut beberapa obat yang biasa digunakan[5]:

  • Imiquimod
  • Podophyllin dan podofilox
  • TCA (trichloroacetic acid)

Cryoterapi

Cryoterapi melibatkan proses pembekuan kutil menggunakan nitrogen cair. Pembekuan akan mengakibatkan lepuhan terbentuk di bagian bawah serta sekitar kutil, sehingga dapat membuat kutil terkelupas dalam waktu satu minggu[5].

Rata-rata 3 sampai 4 kali perawatan diperlukan untuk menghilangkan kutil pada kulit tipis. Sementara kutil pada kulit kapalan seperti kutil kaki dapat memerlukan puluhan kali perawatan[11].

Prosedur cryoterapi biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kaki, kutil filiform, dan kutil di bagian bawah kuku. Dokter dapat memberikan anestesi lebih dulu pada bagian yang terkena kutil sebelum memulai cryoterapi, terutama pada pasien anak-anak[6].

Perawatan Laser

Perawatan laser digunakan untuk membakar dan menyingkirkan kutil. Jenis perawatan ini bekerja dengan baik, tapi lebih menyakitkan dan biasanya meninggalkan bekas luka. [6]

Perawatan ini menggunakan laser pulse dye atau laser karbondioksida. Laser pulse dye bekerja dengan absorpsi selektif oleh sel-sel darah. Laser karbondioksida bekerja dengan absorpsi selektif oleh molekul-molekul air [11].

Biasanya diperlukan 2-4 kali perawatan laser, tapi pada kasus ekstrim dapat diperlukan lebih banyak. Interval antar sesi perawatan laser biasanya sekitar 10-14 hari [11].

Operasi

Prosedur operasi biasanya hanya dipertimbangkan jika kutil tidak menunjukkan respon terhadap perawatan yang dilakukan.

Dalam operasi, kutil akan dipotong dengan pisau bedah atau dibakar dengan menggunakan listrik. Pasien diberikan anestesi sebelum prosedur dimulai [5].

Pencegahan Kutil

Kutil dapat dicegah dengan beberapa tindakan berikut:

  • Vaksinasi

Kutil disebabkan oleh virus sehingga pencegahan dengan vaksinasi HPV dapat menghindarkan penularan kutil secara efektif.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan vaksinasi HPV dilakukan saat anak berusia 11 atau 12 tahun dan untuk orang dewasa sekitar usia 26 tahun yang belum divaksinasi [2].

  • Menjaga kebersihan diri

Kita dapat mencegah penularan kutil dengan membiasakan mencuci tangan secara rutin (terutama setelah kontak dengan penderita kutil), menjaga tangan dan kaki tetap kering. Selain itu, sebaiknya membiasakan menggunakan alas kaki ketika berada di tempat umum [3, 5].

  • Hindari menggigit kuku jari tangan

Kebiasaan menggigit kuku jari tangan dapat menimbulkan perlukaan pada kulit jari yang meningkatkan risiko infeksi virus HPV. Selain itu, menggigit jari juga dapat menyebabkan penyebaran virus HPV ke bagian mulut [3].

  • Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain

Pemakaian barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau sepatu dengan orang yang terinfeksi kutil berisiko menularkan virus HPV [3].

1. Loo, SK & Tang, WY Warts (non-genital). BMJ Clinical Evidence. 2014.
2. Anonim. Human Papillomavirus (HPV). Centers for Disease Control and Prevention; 2020.
3. Yvette Brazier, reviewed by Sarah Taylor, MD, FAAD. How to Treat a Wart. Medical News Today; 2017.
4. Anonim. Are Warts Contagious? CompoundW; 2020.
5. Elea Carey, reviewed by Debra Sullivan, Ph.D, MSN, R.N,CNE, COI. Warts. Healthline; 2020.
6. Anonim. Warts. MSD Manual Consumer Version; 2020.
7. Anonim. Common Warts. MayoClinic; 2020.
8. Anonim. Warts: Signs and Symptoms. American Academy of Dermatology Association; 2020.
9. Anonim. Plantar Wart Causes. CompoundW; 2020.
10. Rachel Nall, MSN, CRNA, reviewed by Carolyn Kay, M.D. Genital Warts. Healthline; 2020.
11. Bacelieri R, Johnson SM. Cutaneous Warts: An Evidence-Based Approach to Therapy. American Family Physician. 2005.

Share