Daftar isi
Kutil merupakan suatu tonjolan dengan tekstur kasar yang dapat timbul di semua bagian tubuh. Kutil dapat terlihat seperti lepuhan padat atau menyerupai kol bunga kecil [3].
Kutil yaitu tonjolan pada kulit yang bersifat non-kanker yang timbul ketika terjadi infeksi virus dari keluarga human papillomavirus (HPV) [4].
Kutil umumnya tidak berbahaya, akan tetapi berpotensi memperburuk penampilan, menimbulkan rasa malu, dan menular. Beberapa kutil juga dapat menimbulkan rasa sakit [5].
Kutil disebabkan oleh HPV. Terdapat lebih dari 150 jenis virus HPV yang diketahui [7].
Kutil dapat menular melalui kontak (misalnya menyentuh kutil orang lain), termasuk melalui hubungan seksual dengan orang yang memiliki kutil pada penis, vagina, atau rektum. Seks oral dapat menyebabkan infeksi HPV di dalam mulut dan tenggorokan [6].
Virus kutil bersifat menular. Infeksi terjadi jika penularan virus memasuki kulit melalui bagian yang rusak atau luka[8].
Strain HPV yang berbeda menyebabkan jenis kutil yang berbeda. Virus penyebab kutil dapat menular melalui kontak kulit dan melalui kontak dengan handuk atau sepatu [3].
Virus dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain akibat [3]:
Kutil biasa (vurruca vulgaris) berbentuk kecil, kaku dengan permukaan kasar dan dapat berwarna kelabu, kuning, cokelat, atau hitam.
Dapat tumbuh di bagian mana pun pada tubuh, tapi paling umum tumbuh pada jari, siku, lutut, dan bagian lain dengan kulit yang mengalami kerusakan. Kutil biasa dapat menyebar ke kulit di sekitarnya [3, 6].
Virus HPV penyebab kutil biasanya menular melalui perlukaan pada kulit akibat kontak dengan penderita atau pemakaian handuk atau pakaian yang sama dengan penderita [7].
Sistem kekebalan tubuh pada setiap orang merespon virus HPV dengan cara masing-masing, sehingga tidak semua orang yang melakukan kontak dengan HPV terkena kutil [7].
Berikut beberapa faktor risiko kutil biasa[7]:
Berikut gejala kutil biasa: [8]
Kutil kaki (plantar wart) tumbuh pada telapak kaki, namun dapat menyebar ke bagian atas kaki atau tumit.
Biasanya tumbuh ke dalam, sehingga tampak datar, memiliki bintik hitam yang dikelilingi jaringan kulit putih keras [3, 5, 6].
Kutil kaki sering kali disertai rasa sakit sehingga membuat berjalan terasa tidak nyaman. Kutil kaki juga termasuk sulit untuk disembuhkan [3, 5].
Virus penyebab kutil kaki berkembang pada lingkungan lembab dan hangat, seperti lantai kamar mandi, ruang ganti, dan sekitar kolam renang umum. Sehingga kebiasaan berjalan tanpa alas kaki pada tempat-tempat tersebut dapat meningkatkan risiko tertular virus [9].
Kutil kaki disebut juga plantar wart, jika menyebar dan tumbuh di tangan disebut palmar wart. Jenis kutil ini dapat membentuk kumpulan dari kutil-kutil berukuran kecil membentuk kutil mozaik (mosaic wart) [6].
Gejala kutil kaki (plantar wart): [8]
Kutil datar berbentuk bulat, datar, dan halus. Dapat berwarna kekuningan, kecokelatan, atau sewarna kulit. Biasanya membentuk kumpulan kutil[3].
Jenis kutil ini lebih umum di antara anak-anak dan remaja. Sering ditemukan pada wajah, punggung tangan, atau di bagian yang sering dicukur[6].
Gejala kutil datar: [8]
Kutil jenis filiform berbentuk panjang, pipih, dan kecil-kecil yang biasanya timbul pada kelopak mata, wajah, leher, atau bibir [6].
Kutil filiform memiliki warna sama seperti warna kulit dan tumbuh dengan cepat [5].
Gejala kutil filiform: [8]
Kutil periungual berupa tonjolan tebal di sekitar kuku yang dapat memiliki tekstur seperti kol bunga. Berisiko mengakibatkan masalah seperti infeksi pada kulit di sekitar kuku [6].
Biasanya terjadi pada orang dengan kebiasaan menggigit kuku atau tangannya sering basah [6].
Kutil genital ialah kutil yang tumbuh di sekitar organ genital, seperti penis, anus, vulva, vagina, atau, serviks. Dapat berbentuk datar atau membentuk tonjolan [6].
Kutil genital memilki tekstur halus dan dapat menimbulkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan gatal [10].
Kutil genital merupakan jenis penyakit menular melalui seks yang paling umum. Infeksi virus penyebab kutil genital dapat berbahaya, terutama bagi wanita, karena beberapa jenis virus HPV dapat menyebabkan kanker serviks dan vulva [10].
Berikut beberapa gejala kutil yang perlu segera diperiksakan ke dokter [3, 5]:
Diagnosis kutil dilakukan dengan pengamatan ciri-ciri kutil. Jika diperlukan dokter dapat mengusulkan untuk melakukan pengujian lanjut, seperti biopsi [6].
Menghilangkan kutil untuk alasan kecantikan sebaiknya didahului dengan konsultasi ke dokter[3].
Umumnya kutil menghilang tanpa perawatan dalam jangka satu sampai dua tahun, terutama kutil biasa. [3]
Untuk penanganan kutil biasanya dokter menggunakan pengobatan atau prosedur tertentu seperti cryoterapi dan laser. Cara penanganan bergantung pada jenis kutil, ukuran, dan lokasi tumbuhnya [3].
Dokter biasanya menggunakan obat berbentuk krim atau cairan yang mengandung asam salisilat, asam trikloroasetat, atau zat kimia lain yang dapat menyebabkan terkelupasnya kutil[6].
Sebelum mengaplikasikan obat, biasanya perlu di scrape jaringan kulit mati dari kutil. Untuk menghilangkan kutil sepenuhnya, biasanya perawatan dilakukan beberapa kali selama beberapa minggu atau bulan[6].
Untuk penanganan kutil genital berikut beberapa obat yang biasa digunakan[5]:
Cryoterapi melibatkan proses pembekuan kutil menggunakan nitrogen cair. Pembekuan akan mengakibatkan lepuhan terbentuk di bagian bawah serta sekitar kutil, sehingga dapat membuat kutil terkelupas dalam waktu satu minggu[5].
Rata-rata 3 sampai 4 kali perawatan diperlukan untuk menghilangkan kutil pada kulit tipis. Sementara kutil pada kulit kapalan seperti kutil kaki dapat memerlukan puluhan kali perawatan[11].
Prosedur cryoterapi biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kaki, kutil filiform, dan kutil di bagian bawah kuku. Dokter dapat memberikan anestesi lebih dulu pada bagian yang terkena kutil sebelum memulai cryoterapi, terutama pada pasien anak-anak[6].
Perawatan laser digunakan untuk membakar dan menyingkirkan kutil. Jenis perawatan ini bekerja dengan baik, tapi lebih menyakitkan dan biasanya meninggalkan bekas luka. [6]
Perawatan ini menggunakan laser pulse dye atau laser karbondioksida. Laser pulse dye bekerja dengan absorpsi selektif oleh sel-sel darah. Laser karbondioksida bekerja dengan absorpsi selektif oleh molekul-molekul air [11].
Biasanya diperlukan 2-4 kali perawatan laser, tapi pada kasus ekstrim dapat diperlukan lebih banyak. Interval antar sesi perawatan laser biasanya sekitar 10-14 hari [11].
Prosedur operasi biasanya hanya dipertimbangkan jika kutil tidak menunjukkan respon terhadap perawatan yang dilakukan.
Dalam operasi, kutil akan dipotong dengan pisau bedah atau dibakar dengan menggunakan listrik. Pasien diberikan anestesi sebelum prosedur dimulai [5].
Kutil dapat dicegah dengan beberapa tindakan berikut:
Kutil disebabkan oleh virus sehingga pencegahan dengan vaksinasi HPV dapat menghindarkan penularan kutil secara efektif.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan vaksinasi HPV dilakukan saat anak berusia 11 atau 12 tahun dan untuk orang dewasa sekitar usia 26 tahun yang belum divaksinasi [2].
Kita dapat mencegah penularan kutil dengan membiasakan mencuci tangan secara rutin (terutama setelah kontak dengan penderita kutil), menjaga tangan dan kaki tetap kering. Selain itu, sebaiknya membiasakan menggunakan alas kaki ketika berada di tempat umum [3, 5].
Kebiasaan menggigit kuku jari tangan dapat menimbulkan perlukaan pada kulit jari yang meningkatkan risiko infeksi virus HPV. Selain itu, menggigit jari juga dapat menyebabkan penyebaran virus HPV ke bagian mulut [3].
Pemakaian barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau sepatu dengan orang yang terinfeksi kutil berisiko menularkan virus HPV [3].
1. Loo, SK & Tang, WY Warts (non-genital). BMJ Clinical Evidence. 2014.
2. Anonim. Human Papillomavirus (HPV). Centers for Disease Control and Prevention; 2020.
3. Yvette Brazier, reviewed by Sarah Taylor, MD, FAAD. How to Treat a Wart. Medical News Today; 2017.
4. Anonim. Are Warts Contagious? CompoundW; 2020.
5. Elea Carey, reviewed by Debra Sullivan, Ph.D, MSN, R.N,CNE, COI. Warts. Healthline; 2020.
6. Anonim. Warts. MSD Manual Consumer Version; 2020.
7. Anonim. Common Warts. MayoClinic; 2020.
8. Anonim. Warts: Signs and Symptoms. American Academy of Dermatology Association; 2020.
9. Anonim. Plantar Wart Causes. CompoundW; 2020.
10. Rachel Nall, MSN, CRNA, reviewed by Carolyn Kay, M.D. Genital Warts. Healthline; 2020.
11. Bacelieri R, Johnson SM. Cutaneous Warts: An Evidence-Based Approach to Therapy. American Family Physician. 2005.