Lactulose(Laktulosa) merupakan obat pencahar digunakan untuk mengobati Konstipasi – Akut, Konstipasi – Ensefalopati Kronis dan Hepatik . Selain itu pun digunakan sebagai terapi untuk mengobati atau mencegah kerusakan otak yang disebabkan oleh penurunan fungsi hati[5].
Daftar isi
Berikut ini adalah info mengenai Lactulose, mulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaan.[3,4]
Indikasi | Konstipasi kronik, ensefalopati portal-sistemik |
Kategori | Obat bebas terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Laksatif |
Bentuk | sirup, serbuk kristal |
Kontraindikasi | Galaktosaemia, obstruksi gastrointestinal atau sindrom sub-eksklusif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Lactulose : → Pasien dengan intoleransi laktosa, → Pasien dengan penyakit diabetes mellitus, → Pasien dengan sindrom gastro-jantung (sindrom Roemheld); → Pasien yang sedang menjalani prosedur elektrokauter selama proktoskopi atau kolonoskopi. → Pasien yang lemah. → Anak-anak (terutama bayi) dan lansia. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori B : Penggunaan selama laktasi, belum diketahui apakah obat ini terdistribusi melalui air susu, penggunaan tetap diawasi dan sesuai petunjuk dokter. |
Manfaat Lactulose[5] :
Pada penderita konstipasi, kurangnya enzim disakarida atau kadarnya yang berlebihan, level gula yang mencapai usus tidak dapat dipecah dan menyebabkan meningkatnya fermentasi dalam usus.
Pada akhirnya menghasilkan molekul asam organik yang rendah dan menyebabkan pada motilitas usus yang terganggu. Sehingga adanya Lactulose ini sebagai obat untuk memperbaiki motilitas usus dan defekasi menjadi lancar [2].
Berikut ini dosis lLactulose untuk dewasa dan anak-anak [3,4]
Tersedia dalam sediaan oral 10g/15 ml dan paket serbuk/sachet 10g ; 20g Untuk sirup, dosis sehari 15-30ml atau setara dengan 10-20g /hari. Oral/Diminum: → 3.335g/5 ml larutan → Dosis sekali minum Maksimum: 10g/15ml larutan → Dosis Maksimum: 10g-30g atau 15-45ml /hari ; Dosis maksimum per hari 40g atau 60ml Dosis penjagaan: 10-20g sachet/hari atau 15-30ml sehari, dalam dosis sekali minum atau dosis terbagi → Dosis per hari 1-2x sehari, atau dapat disesuaikan dengan keperluan hingga feses lunak 2-3x sehari Parenteral/Injeksi → Interval Dosis Minimum: 30-45 ml tiap 6-8jam Pada kondisi konstipasi akut, diberikan tiap 1-2 jam, hingga feses lunak → Untuk defekasi segera, diberikan dalam interval waktu 1 jam, bila sudah mengalami defekasi dan feses telah lunak, interval pemberian menjadi setiap 6-8 jam. |
Melalui Anus (rektal) → Campurkan 200g atau 300 ml larutan pada 700ml air atau 0.9% NaCl. Distribusikan secara per rental dengan menggunakan balloon catheter selama 30-60 menit. → Pengulangan dapat dilakukan tiap 4-6 jam hingga mampu konsumsi obat secara oral. |
Oral/Diminum: ⇔Dosis dihitung berdasarkan berat badan: 0.7-2g/kg/hari atau 1-3ml/kg/hari dalam dosis terbagi, tidak melebihi 40g/hari atau 60ml/hari ⇔ Dosis obat dihitung berdasarkan usia: → < 1th dosis yang diperlukan 3.335g/5ml sehari Dosis penjagaan: hingga 5ml dalam sehari → 1-6 tahun 3.335g/5ml, maksimal 5-10ml/hari Dosis penjagaan: 5-20ml/hari → 7-14 tahun 3.335g/5ml larutan atau 10g/15ml untuk dosis sekali minum. Dosis maksimum: 15ml atau 10g sachet/hari Dosis penjagaan: 10-15ml/ hari atau 10g sachet → > 14th, dosis sama dengan dewasa.l Dapat diberikan dalam dosis sekali minum atau terbagi 2 dalam sehari, 10-30g sachet/hari atau 15-45ml dalam dosis terbagi. Dosis penjagaan: 15-30ml atau 10-20g /hari |
⇔Dosis pada bayi atau < 1th 2.5-10ml/hari atau 1.7-6.67g/hari dalam dosis terbagi, diberikan hingga feses lunak 2-3x sehari |
Efek samping penggunaan terhadap konsumen/pasien
Secara umum,Lactulose bukan termasuk obat berbahaya atau obat kerasa. Dalam dosis yang dianjurkan, obat ini berfungsi dengan baik, bahkan tidak menimbulkan kram perut. Adapun efek samping yang terjadi adalah hanya perut kembung dan gas dalam perut [3,4].
Namun sepanjang dalam penggunaannya selama ini, pun terdapat beberapa efek samping yang dilaporkan, seperti:
Informasi efek samping Lactulose untuk tenaga medis: [5]
Berikut ini adalah detail informasi mengenai obat golongan laksatif, yaitu Lactulose. Supaya dalam pemberian dan penggunaannya lebih baik dan terkontrol [3,4].
Penyimpanan | Sirup / serbuk (sachet) → Simpan antara 15-30° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Lactulose meningkatkan peristaltik dengan menghasilkan efek osmotik di usus besar dengan distensi yang dihasilkan. Dalam ensefalopati hepatik, ini mengurangi penyerapan ion amonium dan senyawa nitrogen beracun lainnya, yang menyebabkan berkurangnya konsentrasi amonia darah. Onset: Sembelit: Hingga 24-48 jam. Ensefalopati hepatik: Setidaknya 24-48 jam. Farmakokinetik: Penyerapan: Buruk diserap dari saluran pencernaan. Metabolisme: Dimetabolisme oleh flora bakteri kolon untuk membentuk terutama asam laktat, dan sejumlah kecil asam asetat dan asam format. Ekskresi: Terutama melalui feses; urin (≤3% sebagai obat tidak berubah). |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat mengurangi efek terapeutik dengan glutamin. → Dapat meningkatkan kehilangan K yang diinduksi oleh tiazid, steroid dan amfoterisin B. Dapat meningkatkan efek glikosida jantung. → Dapat mengurangi efek yang diinginkan dengan antasida yang tidak dapat diserap, neomisin, atau anti-infeksi oral lainnya. |
Interaksi dengan makanan | →Tidak menunjukkan gejala maupun gangguan penyerapan obat diakibatkan adanya makanan → Dianjurkan untuk konsumsi obat bersama dengan makanan, untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada pencernaan. |
Overdosis | → Gejala: diare, kehilangan elektrolit/cairan, nyeri perut → Cara Mengatasi: Hentikan konsumsi atau kurangi dosis Lactulose. |
Pengaruh pada hasil lab | Lactulose memiliki sifat penyerapan dalam pencernaan, yang sangat rendah. Saat berada di usus besar sudah berubah menjadi metabolit, menghasilkan jumlah asetat dan asam formiat yang sangat kecil. Selain itu, kadar amonia dalam darah pun berkurang. |
Bagaimana caranya mengkonsumsi Lactulose?
Konsumsi sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Untuk sediaan cairan, gunakan sendok obat atau cup obat yang telah jelas ukurannya. Pada penggunaan jangka panjang, sebaiknya lakukan tes darah [5].
Apakah ibu hamil dan menyusui dapat konsumsi Lactulose?
Pada kehamilan, obat Lactulose termasuk dalam kategori B, yang mana pada penelitian terhadap hewan, tidak menunjukkan bahaya/cacat terhadap janin, namun untuk uji klinis terhadap manusia masih belum memadai. Untuk penggunaannya tetap diawasi dan dipantau[5].
Apakah konsumsi Lactulose dapat mengakibatkan gangguan pencernaan?
Pada penggunaan jangka panjang, atau dosis yang berlebihan dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah. Sebaiknya digunakan bila perlu, atau dalam dosis yang dianjurkan[5]
Apakah Lactulose dapat menyebabkan diare?
Dosis tinggi dapat menyebabkan diare[5]
Dapatkah bayi dan balita mengkonsumsi Lactulose?
Bisa, gunakan sesuai dosis yang dianjurkan[5]
Bagaimana bila saya melewatkan waktu minum obatnya?
Bila terlewat, segera minum obat saat ingat, namun bila telah dekat pada waktu minum berikutnya, sebaiknya minum sekali saja, tidak dianjurkan untuk menambah dosis, karena lewat waktu minum obat[5]
Apa yang harus saya hindari saat sedang terapi obat Lactulose?
Obat golongan antasida sebaiknya dihindari, karena akan menghambat penyerapan Lactulose dalam tubuh[5]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Lactulose[5]:
Brand Merk Dagang | |||
Constulose | Constilac | ||
Chronulac | Cholac | ||
Kristalose | Duphalac | ||
Cephulac | Evalose | ||
Heptalac | Enulose |
1. Meredith Portalatin, M. D, Nathaniel Winstead, M. D. Medical Management of Constipation. Clinics in Colon and Rectal Surgery. ncbi.nlm.nih.gov. 2012.
2. Wesselius De Casparis, S.Braadbaart, G.E, Bergh-Bohlken, M.Mimica. Treatment of Chronic Constipation with Lactulose Syrup: Result of Double Blind Study. Clinical Research. 1968
3.Anonim. MIMS. 2020
4. Anonim. Medscape. 2020
5. Anonim. Drugs.com . 2020