Makanan yang harus dihindari saat penyembuhan luka, sangat penting untuk anda ketahui. Penyembuhan luka merupakan proses biologis normal dalam tubuh manusia. Penyembuhan luka ini dilalui melalui empat fase yang tepat dan sangat terprogram yaitu hemostatis, peradangan, proliferasi dan remodeling[1]. Keempat fase tersebut harus terjadi dengan urutan dan kerangka waktu yang tepat. Sehingga luka anda dapat sembuh dengan baik.
Luka yang menunjukkan gangguan penyembuhan termasuk luka akut yang tertunda dan luka kronis. Umumnya, gagal berkembang melalui tahap penyembuhan normal[2]. Luka yang tidak sembuh-sembuh mempengaruhi sekitar 3 hingga 6 juta orang di Amerika Serikat, dengan 85% penyumbang kejadian ini adalah orang usia 65 tahun keatas[3].
Luka yang tidak sembuh-sembuh menghasilkan pengeluaran perawatan kesehatan yang tidak sedikit, dengan total biaya diperkirakan lebih dari $3 miliar per tahun[3]. Dalam penyembuhan luka, makanan yang anda konsumsi dapat mempengaruhi pemulihan anda.
Dengan mengkonsumsi makanan yang tepat, maka anda dapat mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, juga dapat mencegah komplikasi, seperti konstipasi dan glukosa darah tinggi, dan menyediakan bahan pembangun protein yang dibutuhkan kulit anda untuk sembuh dengan cepat[4]. Berikut adalah beberapa makanan yang harus dihindari saat penyembuhan luka.
1. Makanan Kaya Nitrat
Kelebihan nitrat dalam makanan yang anda konsumsi adalah dapat merusak pembuluh darah, sehingga mengganggu proses penyembuhan luka. Hal ini dimaksudkan pada kesehatan pembuluh darah yang mencapai lokasi luka sangat penting dalam proses penyembuhan karena memberikan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk perbaikan[5].
Kelebihan nitrat dapat menyebabkan kondisi aterosklerosis yaitu pembentukan plak lemah di dalam pembuluh darah. Bila hal ini terjadi, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan penurunan penyembuhan, berbagai gangguan pendarahan, stroke, bahkan serangan jantung. Contoh makanan kaya nitrat adalah daging olahan seperti bacon, hot dog[6].
2. Makanan Yang Mengandung Gula
Hindari makanan yang mengandung gula dalam jumlah besar jika anda sedang penyembuhan luka. Mengonsumsi gula dalam jumlah besar dapat meningkatkan degradasi kolagen dan elastin. Hal ini meningkatkan peluang untuk mengembangkan efek samping seperti jaringan parut (bekas luka hipertrofik atau keloid)[5].
3. Minuman Yang Mengandung Kafein
Kafein juga berada dalam daftar makanan yang harus anda hindari saat penyembuhan luka. Hal ini dikarenakan kafein dikenal dengan sifat antioksidannya yang kuat. Sehingga berpotensi menghambat proses alami penyembuhan luka. Namun, asupan kafein yang berlebihan tidak hanya dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi, tetapi dengan menyedot hidrasi dari tubuh anda dapat membahayakan integritas kulit anda[5].
4. Minuman Yang Mengandung Alkohol
Dalam penyembuhan luka selanjutnya adalah hindari konsumsi alkohol. Secara klinis telah terbukti pada percobaan hewan yang menunjukkan bahwa paparan alkohol mengganggu penyembuhan luka dan meningkatkan kejadian infeksi[7][8]. Alkohol secara langsung mempengaruhi penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk memperbaiki kulit anda setelah luka operasi[5].
5. Rempah-rempah
Rempah-rempah dapat meningkatkan cita dari rasa makanan. Namun, rempah-rempah justru dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sebuah studi mencatat kunyit dapat mengurangi risiko pembekuan darah yang fatal[9]. Namun, mengkonsumsi terlalu banyak rempah-rempah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membuat gumpalan darah. Hal ini dapat menyebabkan masalah dengan pendarahan, dan itu dapat menyebabkan sejumlah komplikasi dan bahkan infeksi darah[6].
6. Makanan Yang Merusak Kulit
Terdapat berbagai macam makanan yang umumnya buruk bagi kulit anda. Kulit merupakan garis pertahanan pertama ketika anda mengalami luka atau cedera. Jika kulit anda lemah atau mudah rusak, hal ini dapat menyebabkan mencegah penyembuhan luka yang efisien[6].
Misalnya agave yang dipandang sebagai alternatif yang sehat untuk gula, namun akan memecah kolagen yang mempengaruhi elastisitas kulit. Kemudian margarin, juga bisa berbahaya bagi kulit. Karena margarin dapat mengganggu proses hidrasi alami dalam tubuh[6].
Pentingnya Pemilihan Makanan Untuk Penyembuhan Luka
Pemilihan makanan sangat penting untuk penyembuhan luka, hal ini dikarenakan nutrisi memainkan peran penting dalam meningkatkan proses perawatan luka anda. Oleh karena itu, makanan memberikan dampak besar terhadap seberapa besar pemulihan anda dan seberapa cepat luka anda sembuh[6].
Terdapat banyak makanan lezat yang tidak hanya dapat meningkatkan penyembuhan luka anda, tetapi juga mencegah bekas luka dan terjadinya risiko infeksi, seperti[6] :
Namun tidak sedikit makanan yang lezat, tetapi jika dilihat dari nilai gizi nya hanya sedikit. Sehingga tidak bermanfaat untuk tubuh, atau malah berisiko menimbulkan penyakit jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, saat anda sedang penyembuhan luka, pastikan anda tidak mengkonsumsi makanan yang termasuk dalam daftar makanan yang dihindari.
Selain itu, jika anda seorang perokok sebaiknya hindari kebiasaan tersebut. Pasca operasi, pasien yang merokok menunjukkan keterlambatan penyembuhan luka dan peningkatan komplikasi seperti infeksi, ruptur luka, kebocoran anastomosis, nekrosis luka dan flap, epidermolisis dan penurunan kekuatan tarik luka[10][11].
Sementara itu, dalam penyembuhan luka dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang tepat, tidak beraktivitas secara berlebihan dan jika ada kendala segera hubungi dokter.
1) Guo, S., DiPietro,L. A. ncbi.nlm.nih.gov. Factors affecting wound healing. 2009.
2) Daniel, M., et al. link.spinger.com. Handbook on hyperbaric medicine.2006.
3) Menke, N. B., et al. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Impaired wound healing. 2007.
4) Whitlock, J. verywellhealth.com. What to eat after surgery and what to avoid. 2021.
5) Anonim. cosmosclinic.com. 4 food you need to avoid to prevent scarring frpm surgery. 2020.
6) Anonim. advancedtissue.com. 3 foods to avoid during a wound healing regimen. 2016.
7) Gentiello, L, M., et al. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Acute ethanol intoxication increases the risk of infection following penentrating abdominal trauma. 1993.
8) Szabo, G., et al. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. A recent perspective on alcohol, immunity, and host defense. 2009.
9) Mayanglambam, A., et al. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Curcumin inhibits GPVI-mediated platelet activation by interfering wuth the kinase activity of syk and the subsequent activation of PLCgamma2. 2010.
10) Chan, L. K. W., et al, pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Smoking and wound healing problems in reduction mammaplasty: is the introduction of urine nicotine testing justified?. 2006.
11) Ahn, C., et al. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov.. Smoking-the bane of wound healing: biomediacal interventions and social influences. 2008.