Daftar isi
Maloklusi merupakan hubungan yang tidak tepat antara rahang atas dan rahang bawah, atau susunan dan posisi gigi yang tidak normal secara umum. Maloklusi gigi dapat mengarah pada komplikasi kesehatan mulut serius[1, 2].
Oklusi merupakan istilah untuk mendeskripsikan penjajaran gigi. Secara normal, setiap lengkungan gigi terdiri dari gigi yang kontak berdampingan, membentuk lengkungan halus dengan gigi rahang atas anterior yang berada di atas bagian puncak dari gigi anterior rahang bawah[2, 3].
Bagian luar dari semua gigi rahang atas normalnya berada di sebelah luar gigi bagian bawah, sehingga bibir dan pipi tidak terjepit di antara gigi ataupun tergigit. Bagian dalam dari gigi rahang bawah membentuk lengkungan yang lebih kecil daripada lengkungan gigi bagian atas, membatasi lidah dan mengurangi risiko lidah tergigit[3].
Kelainan dari oklusi normal disebut sebagai maloklusi. Jenis kelainan bervariasi, tapi semua jenis abnormalitas susunan ini dapat menimbulkan gangguan dan gigi tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik[2].
Maloklusi termasuk umum pada populasi modern. Kondisi paling umum ialah gigitan silang anterior, yang ditemukan dalam 4-5% dari populasi[4].
Maloklusi biasanya merupakan bawaan lahir atau diturunkan dari orang tua. Namun dapat juga disebabkan oleh kombinasi dengan beberapa kondisi atau kebiasaan dapat mengubah bentuk dan struktur rahang[2, 5].
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan maloklusi[2, 3, 5]:
Bergantung pada jenis maloklusi, gejala kelainan ini dapat tidak kentara atau berat. Beberapa maloklusi dapat terjadi tanpa menyebabkan gejala[2, 6].
Berikut gejala yang dapat ditimbulkan oleh maloklusi[2, 6].
Maloklusi dibedakan berdasarkan jenis dan tingkat keparahan kondisi. Terdapat tiga kelas utama maloklusi, yaitu[1, 2]:
Maloklusi kelas 1 merupakan jenis yang paling umum. Ditandai dengan adanya tumpang tindih gigi atas dan gigi bawah. Pada jenis maloklusi ini, gigitan dapat dilakukan dengan normal dan tumpang tindih hanya sedikit.
Maloklusi kelas 2 ditandai dengan overbite berat. Kondisi ini disebut juga sebagai retrognathisme, yang mana gigi dan rahang atas memiliki posisi yang jauh ke depan dibandingkan rahang dan gigi bawah.
Maloklusi kelas 3 ditandai dengan underbite berat. Kondisi ini disebut juga sebagai prognathisme, yang mana gigi dan rahang bawah mejorok ke depan melebihi gigi dan rahang atas. Biasanya terjadi ketika tulang rahang besar atau tulang maksiler pendek.
Maloklusi dapat mengarah pada terjadinya beberapa komplikasi seperti[1]:
Maloklusi sering kali menyebabkan pola keausan yang tidak rata pada gigi. Penggunaan gigi yang sama terus menerus dapat mengarah pada erosi dan pembusukan gigi.
Maloklusi dapat disebabkan oleh jumlah gigi berlebih, yang mana dapat mengakibatkan kesulitan untuk membersihkan gigi dan gusi secara efektif.
Kondisi ini diduga diakibatkan oleh maloklusi. Sakit kepala, sakit pada wajah, dan gigi bergemeretak selama tidur dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada sendi temporomandibular. Penataan gigi kembali dapat mengurangi tekanan dan meringankan gejala.
Maloklusi gigi biasanya didiagnosis selama pemeriksaan gigi rutin. Jika rahang atau gigi tidak beraturan, dokter gigi dapat menganjurkan untuk mengunjungi ortodontis (dokter spesialis gigi dan rahang)[5].
Pemeriksaan yang dilakukan oleh ortodontis meliputi[2]:
Umumnya pasien dengan maloklusi ringan tidak memerlukan penanganan. Akan tetapi, jika pasien mengalami maloklusi berat dapat dilakukan penanganan tertentu, bergantung pada jenis maloklusi[2].
Beberapa opsi penanganan maloklusi antara lain[2, 3]:
Pada anak-anak dan remaja, kesesakan di dalam mulut merupakan masalah yang paling umum. Sehingga langkah pertama penanganan dilakukan dengan menghilangkan gigi bayi dan membuat ruang untuk gigi permanen[5].
Maloklusi termasuk sulit untuk dicegah karena kebanyakan kasus disebabkan oleh faktor genetik (diturunkan). Orang tua dianjurkan membatasi penggunaan dot dan botol minum untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan pada perkembangan rahang[2].
Deteksi dini dari maloklusi dapat membantu mengurangi lama waktu penanganan yang diperlukan untuk memperbaiki kelainan. American Association of Orthodontist merekomendasikan untuk semua anak mendapatkan pemeriksaan ortodontis menjelang usia 7 tahun[2, 5].
1. Anonim. What is Malocclusion? Travelle Family Dentistry; 2021.
2. Darla Burke, reviewed by Steve Kim, MD. Malocclusion of the Teeth. Healthline; 2016.
3. Bernard J. Hennessy, DDS. Malocclusion. MSD Manual Professional Version; 2020.
4. Rachel Sarig, Viviane Slon, Janan Abbas, Hila May, Nir Shpack, Alexander Dan Vardimon, and Israel Hershkovitz. Malocclusion in Early Anatomically Modern Human: A Reflection on the Etiology of Modern Dental Misalignment. PLoS One; 2013.
5. Anonim, reviewed Adam Husney, MD. Malocclusion and Orthodontics. University of Michigan; 2019.
6. Dr. Ananya Mandal, MD, reviewed by Ssally Robertson, B.Sc. What is Malocclusion? News Medical Life Sciences; 2019.