Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Mata minus atau miopia adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat melihat dekat namun sulit untuk melihat dengan jelas ketika obyek berada di tempat yang jauh. Kondisi ini biasanya tidak terjadi dari
Mata minus pada anak berarti ketidakmampuan mata anak anda untuk melihat sesuatu yang jauh dengan jelas. Gangguan penglihatan dapat diklasifikasikan menjadi gangguan refraktif dan gangguan non refraktif. Mata minus tergolong dalam gangguan refraktif. [2]
Mata minus dan penyakit gangguan refraktif lainnya ditemukan pada 20% anak-anak di seluruh dunia. Mata minus merupakan gangguan non refraktif yang paling umum di temukan. Kondisi mata minus tidak muncul sejak dari lahir, namun berkembang sering pertambahan usia anak anda. [2]
Mata minus umumnya mulai terjadi pada anak dengan usia 6 hingga 14 tahun. Kondisi ini menyerang 5% anak TK, 9% anak SD, dan hampir 30% remaja. [3]
Daftar isi
Mata minus pada anak dapat diketahui dengan mudah saat anak anda tidak mampu membaca tulisan di papan tulis dari belakang kelas, namun dapat melihat dan membaca tulisan dengan jarak normal tanpa gangguan apapun. [2]
Gejala dan tanda yang mungkin menyertai adalah [1,2,3] :
Mata minus terjadi saat bola mata lebih panjang atau lonjong dari yang seharusnya. Hal ini dapat juga terjadi saat kornea, bagian terluar dari mata, terlalu melengkung atau cembung. Saat cahaya masuk ke dalam mata, bayangan jatuh didepan titik retina (jaringan penangkap cahaya di dalam mata). Hal ini menyebabkan obyek menjadi kabur dan tidak terlihat jelas.
Mata minus pada anak dan gangguan refraktif lainnya dapat ditemukan pada beberapa orang dari keluarga yang sama. Pola turunan ini dapat menjadi dominan, resesif, dan multifaktoral. [2]
Studi mengatakan bahwa mata minus pada anak disebabkan karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Ada juga bukti yang mengatakan lingkungan bersamaan dengan gen bermain peran yang besar terhadap pembentukan mata minus pada anak.
Kebiasaan yang dilakukan dalam waktu lama, seperti terlalu dekat dengan kertas dan penyakit saat masa kecil, juga dapat mempengaruhi perkembangan mata minus pada anak. [1]
Gangguan refraktif juga dapat terjadi pada beberapa penderita gangguan genetik seperti Marfan syndrome dan Down syndrome. [2]
Seorang anak harus menjalani pemeriksaan mata pada usia 6 bulan, 3 tahun, dan sebelum kelas 1 SD. Hal ini penting dilakukan terutama jika keluarga anak tersebut memiliki riwayat mata minus. [4]
Mata minus tidak dapat dikembalikan menjadi normal ataupun disembuhkan, namun dapat diatasi. Tujuan dari penanganan mata minus pada anak adalah untuk meningkatkan kemampuan penglihatan mata anak dan mencegah minusnya untuk semakin memburuk. [3]
Penanganan dan tindakan mata minus pada anak penting dilakukan untuk menjaga mata anak untuk dikemudian hari, bahkan jika mereka masih membutuhkan kacamata atau lensa kontak. [3]
Kacamata untuk mata minus dapat digunakan sepanjang waktu atau hanya pada waktu-waktu tertentu saja sehingga anak anda dapat melihat sesuatu yang jauh. [3]
Anda dapat membantu anak anda saat memilih bingkai kacamata yang sesuai dan pas menurut aktivitas dan usianya. Sebagai contoh, jika anak anda masih sangat kecil, anda dapat memilih kacamata dengan tali. Jika anak anda aktif berolahraga, anda dapat memilih kacamata khusus olahraga (googles) agar tidak mudah rusak. [3]
Seorang ahli optik dapat membantu anda untuk menemukan kacamata yang tepat untuk anak anda. [3]
Kontak lensa adalah sebuah opsi jika anak anda lebih senang dengan lensa kontak daripada dengan kacamata. Lensa kontak lebih membantu untuk beberapa aktivitas, contohnya olahraga. [3]
Tidak ada batasan usia untuk menggunakan lensa kontak, namun anak anda harus belajar dan rajin menggunakan tetes mata dan menerapkan perilaku hidup bersih. Lensa kontak memerlukan perawatan setiap hari untuk mencegah infeksi mata. [3]
Seorang penderita mata minus harus selalu memiliki kacamata cadangan, bahkan jika orang tersebut memilih menggunakan lensa kontak. Jika anak anda mengalami mata merah dan sakit mata saat menggunakan lensa kontak, anda harus segera ke dokter spesialis mata. [3]
Tetes mata yang digunakan untuk membesarkan pupil, atropine, dapat digunakan dalam dosis rendah pada pemeriksaan mata untuk melambatkan penambahan minus pada anak diantara usia 5 hingga 18 tahun. [3]
Beberapa anak dapat menggunakan lensa kontak multifokal spesial yang mengaburkan pandangan sisi samping. Lensa kontak ini dapat mengurangi pertumbuhan dan perkembangan minus tersebut. [3]
Lensa kontak tipe lain, atau yang biasa disebut dengan orthokeratology atau Ortho-K, dapat digunakan semalaman untuk meratakan kornea. Pada siang hari, setelah penggunaan orthokeratology, mata anda dapat membentuk ulang kornea dalam memantu cahaya untuk lebih fokus masuk ke retina dan dapat meningkatkan penglihatan yang kabur. [3]
Keamanan dari penanganan ini namun perlu dipertimbangkan karena hal ini dapat meningkatkan risiko mata anak anda dalam mengalami iritasi dan infeksi. Kontak lensa ini juga meningkatkan risiko keparahan beberapa masalah penglihatan. [3]
Dengan menyeimbangkan waktu dengan layar komputer dan waktu bermain, anda dapat membantu membatasi mata minus pada anak anda dan menjaga penglihatan anak tersebut seiring bertambah usianya. [3]
Melakukan pemeriksaan mata rutin setiap tahunnya juga menjadi kegiatan yang penting dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan penglihatan dengan segera. Membenarkan kacamata sesuai ukuran yang seharusnya dapat membantu mata untuk fokus dengan lebih baik. [1]
Karena kebanyakan mata minus pada anak adalah keturunan, maka sulit sekali untuk dicegah. Melakukan aktivitas dengan menerapkan kebiasaan yang baik untuk mata dapat membantu mengurangi risiko mata minus pada anak [1,4]
Mata minus tidak dapat dicegah atau meningkat dengan melakukan hal berikut [1] :
1. Anonim. Childhood Myopia. Sing Health; 2018.
2. Anonim. Myopia in Children. Boston Children's Hospital; 2021.
3. Sylvia H. Yoo, MD, FAAO, FAAP. Myopia (Nearsightedness) in Children. Healthy Children; 2021.
4. Whitney Seltman. Could My Kid Be Nearsighted?. Web MD; 2020.