Tidur adalah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Kualitas tidur dapat berpengaruh bagi kesehatan tubuh. Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu mood, konsentrasi dan juga aktifitas sehari-hari kita. Tak jarang orang yang sangat mengantuk dapat tertidur di sela-sela aktifitasnya.
Daftar isi
Microsleep adalah kondisi tertidur tiba-tiba selama beberapa detik, biasanya terjadi hingga 10 detik. Orang yang mengalami microsleep tidak menyadari kalau dirinya sedang mengalami microsleep. Rasa kantuk akibat microsleep tidak dapat ditahan atau dikontrol seperti rasa kantuk biasa. [1, 2]
Microsleep dapat terjadi disela-sela kegiatan sehari-hari dan di mana saja. Di sekolah, di kantor atau sedang menonton televisi. Bahkan microsleep sering terjadi saat seseorang sedang menyetir mobil. [2]
Gejala microsleep sedikit sulit untuk dirasakan, karena seketika serangannya datang kita langsung tertidur sehingga kita tak tahu saat sedang mengalami microsleep. Namun ada beberapa gejala yang dapat diwaspadai. [1, 2]
Microsleep dapat terjadi kapan saja, baik di pagi hari setelah melewati tidur nyenyak maupun di malam hari terutama jika kualitas tidur tidak baik. Orang yang insomnia (sulit tidur di malam hari) lebih beresiko mengalami microsleep [1]
Microsleep sebenarnya sama dengan tahap awal sebelum kita tidur nyenyak di malam hari ketika otak kita sedang istirahat. Pada tahap ini beberapa area di otak kita dalam kondisi off meskipun kita sedang melakukan kegiatan. [3]
Microsleep sering terjadi beberapa kali saat kita bosan dan tidak mendapat tidur yang cukup sebelumnya. [3]
Penyebab utama microsleep adalah kurang tidur atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik sehingga otak tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Banyak orang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik, hal ini berpengaruh pada kesehatan, perilaku dan kegiatan sehari-hari. Microsleep tentu saja menjadi efek yang sering dialami oleh orang yang kurang tidur atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. [6]
Kebutuhan tidur sebenarnya menyesuaikan dengan usia seseorang. Anak berusia 6-12 tahun membutuhkan 9-12 jam waktu tidur, anak berusia 13-18 tahun membutuhkan 8-10 jam waktu tidur, sedangkan orang dewasa berusia 18-60 tahun membutuhkan minimal 7 jam untuk kualitas tidur yang baik. [6]
Microsleep juga dapat diakibatkan gangguan tidur seperti insomnia (sulit tidur). Bukan hanya gangguan tidur yang umum terjadi seperti insomnia saja, namun ada juga beberapa gangguan tidur lain yang dapat menjadi penyebab microsleep. [1]
Seseorang yang memiliki Sindrom apnea sleep memiliki kecenderungan mudah mengalami miceosleep. Sindrom ini membuat otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama tidur. [1]
Penyakit narcolepsy juga dapat menjadi penyebab microsleep. Penyakit ini menyerang sistem syaraf yang berakibat seseorang dapat terasa sangat mengantuk dan secara tiba-tiba dapat tertidur tanpa dapat dikontrol. [1]
Penyebab microsleep tidak hanya diakibatkan penyakit atau gangguan tidur saja, namun beberapa orang yang memiliki profesi atau pekerjaan tertentu juga beresiko mengalami microsleep.
Beberapa profesi yang bekerja sif seperti dokter jaga, sopir truk dan petugas keamanan harus tetap terjaga saat malam hari untuk bekerja. Melawan ritme biologis yang semestinya di malam hari adalah waktu untuk tidur menjadi waktu bekerja, hal ini dapat memicu terjadi microsleep, meskipun waktu tidur sudah tercukupi. [5]
Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebab terjadinya microsleep. Seseorang yang sedang mengkonsumsi obat tidur, obat epilepsi, antihistamin dan obat jantung beresiko mengalami microsleep karena obat-obatan tersebut memberi efek samping mengantuk. [7]
Tentu saja microsleep bahaya bagi keselamatan jiwa kita, terutama jika microsleep terjadi saat kita sedang mengendarai mobil. Kecelakaan sering terjadi karena microsleep yang dialami pengemudi. [1, 3]
Tidak hanya berbahaya bagi pengemudi, namun juga berbahaya jika terjadi di tempat kerja seperti di pabrik, terutama jika seseorang sedang mengoperasikan alat berat atau mesin. Microsleep selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan orang lain. [1]
Selain berbahaya, microsleep juga dapat merugikan kita terutama jika terjadi di sela-sela aktifitas jam kerja, bisa saja kita membuat kesalahan yang penting dan mengganggu performa kerja.
Microsleep yang disebabkan oleh kurangnya kualitas tidur dapat mempengaruhi tingkat kewaspadaan dan memori seseorang. Jika microsleep terjadi beberapa kali, seseorang dapat terlihat ling lung dan sulit mengingat sesuatu. [7]
Cara untuk mengatasi atau mencegah terjadi microsleep tidak ada yang lain adalah dengan tidur yang cukup dan berkualitas. Dan juga beberapa tips berikut dapat mencegah agar microsleep tidak terjadi saat kita sedang beraktifitas. [3, 4]
1. Valencia Higuera & Stacy Sampson. What You Need to Know About the Dangers of Microsleep. Healthline; 2020.
2. Brandon Peters & Sanja Jelic. The Causes, Dangers, and Prevention of Microsleep. Very Well Health; 2020.
3. Anonim What Happens When You’re Awake, but Your Brain Goes to Sleep?. The Better Sleep Council; 2020.
4. Stacey Colino. The Bizarre Phenomenon of Microsleep. US News Health; 2018.
5.Katie Harris. Microsleeps and Micro Naps: Understanding the Symptoms and Causes. Sleep Advisor; 2020.
6. Raj Dasgupta, MD & Kathleen Davis, FNPWhat to know about sleep deprivation. Medical News Today; 2020.
7. Rosie Osmun & Dr Jade Wu, Phd. Microsleep and the Mind: What’s Happening and Why. Amerisleep; 2021.