Retina adalah bagian dari mata yang bertugas mengirimkan gambar melalui syaraf optik ke otak. Retina terdiri dari jutaan sel yang mendeteksi cahaya seperti kamera. Letaknya di bagian belakang bola mata dan sangat penting untuk penglihatan. [3, 4]
Ablasio retina adalah kondisi dimana retina tertarik atau terlepas dari posisi normalnya dan menyebabkan gangguan penglihatan. Operasi ablasio retina adalah prosedur untuk memperbaiki kondisi ini. [1]
Daftar isi
Ablasio retina (disebut juga retina detachment) terjadi ketika retina lepas dari bagian belakang mata, dan akibatnya akan kehilangan suplai darah dan oksigen. Tanpa suplai ini, sel retina akan mati perlahan.[1, 2, 3, 4]
Jika kondisi ini tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Gejala ablasio retina bisa termasuk: [4]
Kondisi ini bisa terjadi karena faktor usia atau cedera pada mata.
Operasi ablasio retina adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan sirkulasi darah ke retina dan mempertahankan penglihatan pasien. Jika terjadi gejala-gejala yang disebutkan diatas, maka pasien harus segera memeriksakannya. [1]
Jika terlambat ditangani, ablasio retina bisa menyebabkan kebutaan. Ini sebabnya operasi ablasio retina termasuk dalam jenis pembedahan darurat yang harus segera dilakukan di awal munculnya gejala untuk mencegah terjadinya komplikasi yang serius. [1, 2, 3, 4]
Hampir semua pasien yang mengalami ablasio retina harus melakukan operasi untuk mengembalikan retina ke posisisnya semula. Jika tidak, retina akan kehilangan fungsinya. Metode untuk memperbaiki kondisi ini tergantung pada karakteristik lepasnya retina.
Ada beberapa jenis operasi untuk memperbaiki retina yang lepas. Jika hanya terjadi robekan kecil pada retina, maka bisa diobati dengan pembekuan (cryotherapy), atau prosedur laser (photokoagulasi). [2]
Karena operasi ablasio retina termasuk pembedahan darurat, maka pasien biasanya akan langsung menjalani prosedur begitu selesai didiagnosa.
Dokter akan memeriksa kondisi retina lebih dulu melalui dilated eye exam. Pemeriksaan ini sederhana dan tidak sakit – dokter akan meneteskan cairan ke mata pasien untuk memperbesar pupil, kemudian melihat posisi retina di bagian belakang mata. [4]
Jika dokter masih membutuhkan informasi tambahan setelah pemeriksaan ini, maka pasien mungkin perlu menjalani ultrasound atau optical coherence tomography (OCT). [4]
Tiap kondisi lepasnya retina membutuhkan jenis operasi yang berbeda serta tingkat anestesi yang berbeda pula. Jenis operasi tergantung pada seberapa berat ablasio retina terjadi.
Ada 3 jenis operasi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki posisi retina: [1, 4]
Pada operasi jenis ini, dokter akan menyuntikkan gelembung udara kecil ke mata. Gelembung ini akan mendorong retina kembali ke tempatnya, kemudian dokter akan menggunakan laser atau pembekuan untuk memperbaiki lubang atau robekan pada retina.
Pada prosedur ini, dokter akan:
Pasien masih bisa melihat gelembung udara ini di bagian samping penglihatan (peripheral vision) setelah pembedahan selesai. Namun, seiring waktu, gelembung ini akan hilang dengan sendirinya.
Setelah pembedahan, pasien harus:
Pasien harus segera menghubungi dokter jika penglihatan semakin mengabur atau timbul rasa nyeri dan terjadi pembengkakan yang parah.
Pada operasi jenis ini, dokter akan memasang semacam plester kecil yang fleksibel di sekeliling bagian putih mata. Bagian mata ini disebut sclera.
Kemudian, plester ini akan bergerak pelan ke bagian sisi mata dan terus masuk hingga mencapai retina, kemudian membantu retina kembali ke posisi semula.
Plester ini akan terpasang permanen di mata setelah pembedahan selesai. Jika ada lubang atau robek pada retina, dokter akan memperbaikinya menggunakan laser atau pembekuan.
Biasanya pasien mendapat bius total pada prosedur ini, sehingga akan tertidur sepanjang operasi dan tidak merasakan apapun. Setelah operasi, mata akan terasa sedikit pedih. Untuk itu, pasien harus:
Ini adalah jenis operasi untuk memperbaiki ablasio retina yang serius. Biasanya dilakukan di ruang bedah rumah sakit dan menggunakan bius lokal.
Vitreous gel, yang menyebabkan retina tertarik, akan diangkat dari mata kemudian diganti dengan gelembung gas yang akan mendorong retina kembali ke posisinya semula.
Pada beberapa kasus, gelembung minyak digunakan sebagai pengganti gelembung gas untuk menjaga retina tetap ada pada tempatnya. Cairan alami tubuh akan perlahan menggantikan gelembung gas, namun gelembung minyak harus diambil dari mata di kemudian hari melalui prosedur pembedahan.
Kadang-kadang vitrectomy dilakukan bersamaan dengan scleral buckle. Jika vitrectomy menggunakan gelembung gas, maka setelah pembedahan pasien harus:
Jika gelembung yang digunakan adalah gelembung minyak, maka aman untuk naik pesawat.
Keberhasilan operasi ablasio retina adalah 9 dari 10 prosedur, di mana retina bisa diperbaiki dan dikembalikan ke posisi semula hanya dengan satu kali pembedahan.
Pada kasus lainnya, pemasangan kembali retina membutuhkan lebih dari satu kali operasi dengan tingkat keberhasilan lebih dari 95 persen. [1, 3, 4]
Keberhasilan operasi perbaikan retina ini juga tergantung pada seberapa serius kondisi kerusakan dan lepasnya retina pasien, serta seberapa banyak jaringan parut yang terbentuk di retina. Jika bagian tengah retina (macula) tidak terdampak, maka penglihatan akan kembali normal.
Jika macula lepas dalam jangka waktu yang cukup lama, maka sebagian dari penglihatan mungkin bisa kembali, namun seringnya kurang dari 20/200, yang artinya mendekati kebutaan. [3]
Diperlukan sekitar beberapa bulan masa pemulihan setelah operasi untuk menentukan seberapa banyak penglihatan bisa benar-benar kembali.
Setiap jenis pembedahan selalu memiliki risiko, begitu juga dengan operasi ablasio retina.
Jika operasi menggunakan bius total, maka mungkin mempengaruhi pernafasan atau menyebabkan reaksi alergi. Selain itu, beberapa risiko lainnya termasuk: [4]
1) National Eye Institute. 2019. US National Institutes of Health. Surgery for Retinal Detachment
2) Kierstan Boyd, Raj K Maturi MD. 2016. American Academy of Ophthalmology. Retinal Detachment: Torn or Detached Retina Treatment
3) Grant M. Comer, M.D. 2014. Kellog Eye Center, Michigan Medicine. Detached Retina (Retinal Detachment)
4) Anonim. 2017. Centre for Eye Research Australia. Retinal detachment
5) Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN