Tindakan Medis

Pemasangan Tension Free Vaginal Tape (TVT): Fungsi, Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Tension free vaginal tape (TVT) adalah sebuah prosedur yang ditujukan untuk memberikan support pada uretra yang longgar sehingga dapat mencegah terjadinya inkontinensia urin, adalah keluarnya urin secara

Fungsi Pemasangan Tension Free Vaginal Tape (TVT)

TVT adalah salah satu tindakan operasi yang bertujuan untuk menyembuhkan wanita dengan inkontinensia urin. Operasi ini digunakan untuk jenis inkontinensia dikenal sebagai ‘inkontinensia stres’. [1, 5]

Gambar: Urology Associates NZ

Inkontinensia stres adalah pelepasan urin tanpa disengaja yang terjadi akibat beberapa kegiatan seperti batuk, bersin atau tertawa atau aktivitas lain yang memberi tekanan pada kandung kemih. Kondisi ini disebabkan oleh  persalinan, perubahan hormonal setelah menopause, mengejan kronis dengan sembelit, batuk kronis, obesitas, atau mengangkat benda berat berulang kali. [1, 2, 3]

Prosedur ini tidak cocok untuk wanita hamil, atau wanita yang berencana untuk hamil di masa depan. [2]

Persiapan Pemasangan Tension Free Vaginal Tape (TVT)

Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani rangkaian operasi pemasangan tension free vaginal tape (TVT): [4]

  • Pasien akan diminta berkunjung 2-3 minggu sebelum operasi untuk menandatangani formulir persetujuan.
  • Sebelum operasi dokter akan mengambil sample darah pasien untuk pengujian pra-operasi, dan pasien mungkin akan melakukan tes elektrokardiogram (EKG) untuk mencari tanda-tanda penyakit jantung. Pasien wajib memberitahu terkait obat yang sedang dikonsumi. Dokter akan memberitahu apakah pasien perlu menghentikan obat-obatan tersebut sebelum menjalani operasi.
  • Pasien mungkin juga akan mendapatkan evaluasi pra operasi dari dokter perawatan primer atau ahli jantung, terutama jika pasien tersebut menderita penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau diabetes. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasien dalam kondisi yang sehat sebelum operasi.
  • Jika pasien adalah seorang perokok, pasien akan diminta untuk berhenti merokok. Perokok akan mengalami kesulitan bernapas selama operasi dan cenderung sembuh lebih lambat setelah operasi. Jika pasien adalah perokok, pasien harus berhenti merokok 6-8 minggu sebelum operasi.
  • Pasien harus selalu aktif sebelum operasi dengan menjalani berbagai aktifitas, seperti berjalan setiap hari atau melakukan aktivitas lain yang pasien sukai.

Prosedur Pemasangan Tension Free Vaginal Tape (TVT)

Operasi TVT membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sebagian besar prosedur ini dilakukan berdasarkan anestesi umum singkat. Beberapa prosedur dilakukan dengan kombinasi anestesi lokal sedasi atau tulang belakang (suntikan kecil ke dalam bagian bawah punggung Anda).

Secara umum tahapan dari prosedur tersebut adalah sebagai berikut: [1, 3]

  • Pertama-tama, pita kasa ditempatkan di bawah uretra (tabung tempat urin mengalir dari kandung kemih ke luar) seperti gendongan atau tempat tidur gantung agar tetap dalam posisi normal.
  • Dokter kemudian membuat sayatan kecil di dinding vagina Anda dan memasukkan selotip pada jarum melalui area di sekitar uretra dan melalui dua sayatan kecil di area kemaluan.
  • Dokter menggunakan kamera (cystoscope) untuk melihat ke dalam kandung kemih untuk memeriksa apakah selotip tidak masuk ke dalam kandung kemih. Biasanya tidak perlu memasang kateter di kandung kemih Anda setelah operasi.

Setelah operasi, Anda akan dipindahkan ke area pemulihan. Lalu perawat akan memeriksa tekanan darah dan denyut nadi Anda. Jika Anda mengalami nyeri atau merasa sakit, Anda akan diberi tablet pereda nyeri. [1]

Jika Anda dapat buang air kecil secara normal dan tidak meninggalkan lebih dari 100ml dalam kandung kemih, Anda akan dipulangkan pada hari yang sama saat Anda operasi tanpa perlu menggunakan kateter. [1]

Risiko Komplikasi Pemasangan Tension Free Vaginal Tape (TVT)

Seperti tindakan medis pada umumnya, pemasangan tension free vaginal tape (TVT) juga memiliki risiko. Risiko yang dapat terjadi selama operasi diantaranya yaitu: [4]

  • Pendarahan: Jika terjadi perdarahan yang berlebihan, Anda akan menerima transfusi darah.
  • Kerusakan kandung kemih, ureter (saluran yang mengeluarkan air seni dari ginjalke kandung kemih), atau usus. Risiko ini terjadi pada 1 dalam 100 pasien. Jika memungkinkan kerusakan ini akan diperbaiki selama operasi.
  • Kerusakan saraf: Kerusakan ini dapat terjadi pada 2 sampai 10 dalam 100 pasien. Saraf dapat pulih kembali, tetapi bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.
  • Kematian: Semua operasi memiliki risiko kematian. Beberapa operasi memiliki risiko lebih tinggi dari yang lain. Kemungkinan meninggal akibat operasi ini mencapai kurang dari 1 dalam 10.000 pasien.

Risiko yang dapat terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah operasi dinataranya yaitu: [4]

  • Gumpalan darah di kaki atau paru-paru: Gumpalan darah di pembuluh darah bisa menghalangi aliran darah dan menyebabkan kaki bengkak dan nyeri. Kondisi ini dapat menyebabkan sesak nafas, nyeri dada dan kematian. Risiko mengalami penggumpalan darah setelah operasi adalah sekitar 2 dari 1.000 pasien.
  • Obstruksi usus: Penyumbatan di usus yang menyebabkan sakit perut, kembung, mual dan muntah. Risiko obstruksi usus kurang dari 5 dalam 1.000 pasien.
  • Rasa tidak nyaman selama aktivitas seksual: Dokter dapat membantu Anda mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Risiko ketidaknyamanan baru setelah operasi kurang dari 5 dalam 100 pasien.
  • Infeksi: Infeksi ini termasuk infeksi saluran kemih dan juga infeksi dimana operasi telah selesai. Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Risiko terkena infeksi saluran kemih adalah sekitar 40 dari 100. Risiko infeksi lainnya yang terkait operasi adalah sekitar 7 dari 100.
  • Jaringan parut: Jaringan lebih tebal dari bentuk kulit normal tempat pembedahan dilakukan. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di jaringan parut. Jaringan parut jarang membutuhkan perawatan medis.

Tingkat keberhasilan pemasangan tension free vaginal tape (TVT) mencapai 85–90 persen dalam jangka pendek dan 60–70 persen dalam jangka panjang. [2]

Keuntungan utama dari operasi ini adalah biasanya rasa sakit yang dirasakan lebih ringan setelah operasi, yang berarti lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk Anda di rumah sakit. [2]

1.Andrew Beeby, Janet Rose. Tension Free Vaginal Tape (TVT). Gateshead Health NHS Foundation: 2019.
2. Anonim. Having a tension-free vaginaltape (TVT) operation for stressurinary incontinence. Guy's and St Thomas' NHS Foundation: 2018.
3. E. Gregory Thompson MD, Adam Husney MD, Kathleen Romito MD, Avery L. Seifert MD. Tension-Free Vaginal Tape for Stress Incontinence in Women. Cigna: 2019.
4. Diana Stetson PA-C, Megan Schimpf MD. Tension-Free Vaginal Tape. Department of Obstetrics and Gynecology: 2019.
5. Sovrin M. Shah, David Zieve, MD, MHA, Brenda Conaway. Urinary incontinence - tension-free vaginal tape. MedlinePlus: 2019.

Share