Penularan penyakit melalui batuk dan bersin bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan apabila patogen disebarkan melalui cairan atau partikel-partikel kecil yang dikeluarkan pada saat batuk dan bersin[1].
Cairan atau partikel-partikel kecil yang keluar dari penderita (droplet) membawa bakteri dan virus penyebab penyakit. Tidak hanya cairan yang dapat menularkan, partikel gas (airbone) yang turut keluar ketika batuk maupun bersin juga menyebarkan kuman[1].
Droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, tidak lama akan jatuh ke tanah atau menempel pada benda disekitarnya. Berbeda dengan airbone yang bertahan lama di udara sehingga patogen akan tetap berada di udara[1]. Oleh karena itu, siapa saja yang menghirup udara yang telah terkontaminasi ini akan tertular penyakit.
Penyakit-penyakit yang bisa menular melalui udara ini termasuk penyakit yang umum terjadi. Berikut jenis-jenis penyakit menular melalui batuk dan bersin.
1. Pilek
Pilek adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus, atau biasa disebut flu biasa. Rhinovirus menjadi virus paling umum yang menyebabkan pilek. Penyakit ini menular dengan sangat cepat. Penularan pilek ini, ketika droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat bersin, batuk, maupun berbicara[2].
Pilek juga bisa ditularkan melalui kontak tangan penderita pilek atau berbagi dengan benda yang sudah terkontaminasi virus seperti peralatan makan, handuk, atau telepon. Dan kemudian virus akan masuk ke tubuh, ketika tanpa sadar Anda memegang mata, hidung atau mulut[2].
Gejala pilek mungkin tidak selalu buruk, namun akan mengganggu kegiatan Anda seharian. Tanda-tanda pilek, seperti bersin, hidung berair atau tersumbat, demam ringan, batuk, sakit tenggorokan dan merasa tidak enak badan. Gejala-gejala pilek ini akan sembuh dengan sendirinya, yang ditandai dengan kotoran hidung yang jernih berubah menjadi lebih kental berwarna kuning kehijauan[2].
2. Influenza
Influenza atau flu merupakan infeksi saluran pernapasan. Influenza ini akan menyerang sistem pernapasan Anda seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru. Penularan flu ini biasanya dikarenakan menghirup udara atau terkena tetesan cairan yang mengandung virus influenza saat penderita flu, sedang bersin, batuk atau berbicara. Influenza juga bisa ditularkan melalui benda-benda yang permukaannya telah terkontaminasi virus[3].
Berbeda dengan pilek, influenza atau flu ini memiliki gejala yang lebih buruk daripada pilek biasa. Pada umumnya, flu secara perlahan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, tak jarang justru menjadi semakin parah[3].
Pada awalnya, gejala influenza ini hampir sama dengan pilek, seperti sakit tenggorokan, dan bersin. Namun, gejala flu ini akan lebih mengganggu. Gejala-gejala influenza atau flu, meliputi, demam, nyeri otot, menggigil, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, sesak napas, merasa lelah dan diare dan muntah. [3]
Influenza ini bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, pada orang-orang yang memiliki imun rendah dan risiko tinggi, seperti anak kecil dan lansia[3].
3. Batuk Rejan
Pertusis atau yang dikenal dengan batuk rejan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Bakteri ini akan menempel pada sistem pernapasan bagian atas dan mengeluarkan racun yang menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan, dan mengakibatkan pembengkakan pada saluran udara. Orang dengan batuk rejan, akan menyebarkan bakteri melalui udara pada saat bersin dan batuk[4].
Batuk rejan ini akan mengganggu sistem pernapasan karena gejala batuk yang keras hingga mengakibatkan kesulitan bernapas. Meskipun batuk mulai mereda, penderita akan sedikit kesulitan bernapas sehingga akan mengambil nafas dalam-dalam, yang menimbulkan suara “rejan”[5].
Pemberian antibiotik pada awal gejala akan menghambat penularan. Namun, pemberian vaksinasi batuk rejan akan lebih membantu meski tidak sepenuhnya efektif. Siapa pun bisa saja tertular penyakit batuk rejan ini, namun risiko yang paling berbahaya ketika batuk rejan menyerang bayi yang belum berusia satu tahun[5].
4. Tuberculosis (TBC)
TBC atau tuberculosis menjadi salah satu dari jenis penyakit menular melalui batuk dan pilek yang bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Penyebaran penyakit ini bisa melalui droplet yang bertahan di udara, yaitu pada saat penderita bersin atau batuk. [6]
TBC merupakan penyakit menular yang menginfeksi sistem pernapasan Anda, tepatnya pada paru-paru. Namun, tuberculosis ini tidak hanya menyerang paru-paru saja, melainkan juga bisa menyerang pada bagian otak dan sumsum tulang belakang[6].
TBC ada dua jenis, yaitu TBC laten dan aktif. TBC laten biasanya sekedar memiliki bakteri di dalam tubuhnya, namun kekebalan tubuh Anda mencegah perkembangannya sehingga tidak akan menimbulkan gejala apapun. [6]
TBC laten ini tidak menularkan bakteri, akan tetapi TBC laten ini bisa saja menjadi aktif suatu saat nanti. Berbeda dengan TBC aktif, yang mana bakteri terus aktif berkembang yang mengakibatkan penderita merasakan gejala-gejala dan menularkannya. [6]
Jika Anda merasakan gejala lain, segera periksakan ke dokter. Dan dapatkan pengobatan yang cepat ketika Anda merasakan nyeri di dada semakin memburuk[6].
5. Covid-19
Covid-19 atau Coronavirus merupakan wabah penyakit menyerang sistem pernapasan yang melanda seluruh negara di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona SARS-CoV-2, yang muncul pertama pada tahun 2019. [7]
Virus ini ditularkan melalui droplet yang keluar ketika orang yang terinfeksi Covid-19 sedang bersin, batuk, bernyanyi atau berbicara melalui orang ke orang[7].
Kasus Covid di Indonesia sudah mencapai 5,75jt orang tercatat positif dan sebanyak 150rb orang dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi virus ini[8].
Berbagai gejala virus ini sudah banyak dilaporkan, mulai dari gejala ringan hingga menyebabkan kematian seseorang. Gejala penyakit ini mulai timbul setelah 2-14 hari terinfeksi. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, mungkin Anda telah terpapar Covid-19[7].
Meski Covid-19 memiliki gejala yang terlihat biasa saja, namun penyakit ini bisa menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Covid-19, yang memiliki gejala lebih serius, seperti kesulitan bernapas dan nyeri yang teramat sangat pada bagian dada haruslah segera mendapat pertolongan medis. [7]
Risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19 sangat tinggi bagi para lansia atau orang yang memiliki riwayat penyakit yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit berbahaya lainnya[7].
Selain penyakit-penyakit menular di atas, masih ada jenis penyakit lainnya yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Namun, pada dasarnya jika Anda rajin menjaga kesehatan kemungkinan besar tidak akan mudah tertular. [4, 3, 6, 7]
Hindari dan beri jarak kepada mereka yang sedang mengalami infeksi. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setelah memegang sesuatu, dan menggunakan masker ketika keluar rumah gar bakteri dan virus tidak masuk ke dalam tubuh[3,4,6,7]
1. Annex C Respiratory droplets, National Library of Medicine. Retrived on 09 March 2022
2. Common cold, Mayo Clinic; 2021
3. Influenza (flu) - Symptoms and causes, Mayo Clinic; 2021
4. Pertusis (Whooping Cough), Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2019
5. Causes and Transmission of Whooping Cough (Pertusis), Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2017. Retrived on 08 March 2022
6. Tuberculosis (TB) reviewed by Minesh Khatri, MD., WebMD; 2020
7. Symptoms of COVID-19, Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2021
8. Update data terbaru informasi penanganan Covif-19 di Indonesia, Covid19.go.id; 2022