Penyakit & Kelainan

4 Penyebab Anak Sering Kembung dan Penanganannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu masalah pencernaan yang sering terjadi adalah perut kembung yang siapa saja bisa mengalaminya.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun cukup kerap dan rentan mengalami perut kembung [1].

Hal ini kemudian biasanya menyebabkan selera makan anak turun dan membuat anak rewel [1,2].

Perut kembung pada dasarnya adalah penumpukan gas yang terjadi di saluran pencernaan sehingga perut menjadi tidak nyaman, baik saat sedang beraktivitas maupun saat sedang diam/beristirahat [1,2].

Walau pada dasarnya tidak berbahaya dan umumnya akan mereda dengan sendirinya, penting untuk tetap memahami apa saja kemungkinan anak sering kembung.

Orang tua perlu mengetahui penyebabnya agar bisa mengatasi dengan tepat.

1. Intoleransi Laktosa

Perut kembung pada anak bisa disebabkan oleh kondisi intoleransi laktosa [1,2,3,4].

Kondisi ini adalah ketidakmampuan tubuh anak dalam mencerna laktosa (gula yang biasanya terkandung di dalam susu) secara normal [4].

Tidak hanya anak-anak, remaja pun memiliki risiko cukup tinggi mengalami intoleransi laktosa [4].

Selain perut kembung dan bergas, gejala lain yang dapat dialami anak adalah diare [1,4].

Biasanya, gejala-gejala tersebut tidak cepat timbul setelah konsumsi laktosa, bahkan setelah 6-10 jam kemungkinan gejala belum nampak [1,4].

Jadi saat anak mengonsumsi susu di pagi hari, ada kemungkinan bahwa pada waktu malam hari gejala belum juga dialami.

Apabila anak mengeluh perut kembung khususnya setiap setelah mengonsumsi susu dan produk olahannya, segera atasi atau bawa ke dokter anak.

Berikut ini adalah jenis makanan dan minuman yang perlu diwaspadai sebagai pemicu gejala intoleransi laktosa [5] :

  • Susu
  • Yogurt
  • Keju
  • Sereal untuk sarapan
  • Kue
  • Biskuit
  • Panekuk
  • Hot dog
  • Camilan dan makanan olahan lain yang mengandung laktosa

Penanganan : Ketika mendapati sebuah pola, yakni perut kembung pada anak selalu terjadi tak lama dari setelah konsumsi laktosa, hindarkan anak dari makanan dan minuman berlaktosa.

Agar yakin bahwa anak mengalami intoleransi laktosa, periksakan anak ke dokter segera.

Pemeriksaan untuk mendiagnosis gejala anak salah satunya adalah dengan anak menjakani hydrogen breath test [1].

Tes tersebut berguna untuk mendeteksi methane atau hidrogen pada nafas anak agar perkembangan bakteri pada usus anak teridentifikasi [1].

Penanganan dokter biasanya berupa perubahan pola diet pada anak, yakni tidak lagi mengonsumsi makanan maupun minuman berlaktosa [1,4,5].

2. Sindrom Iritasi Usus

Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar juga dapat menjadi alasan anak mengalami perut kembung [1,2,6].

Usus mengalami iritasi karena adanya virus atau bakteri yang menginfeksi usus anak [1,6].

Selain perut kembung, beberapa gejala lain yang menandakan bahwa anak menderita sindrom iritasi usus adalah [1,6] :

  • Mual
  • Sakit perut
  • Sembelit atau justru diare
  • Kehilangan nafsu makan
  • Feses berlendir saat buang air besar
  • Pusing
  • Keinginan untuk buang air besar namun tidak tuntas

Walau kerap terjadi pada orang dewasa, sindrom iritasi usus juga berpotensi menyerang anak [6,7].

Para orang tua wajib mewaspadai apa saja asupan makanan maupun minuman yang masuk ke dalam tubuh anak.

Bila keluhan anak semakin berat, maka sudah saatnya orang tua memeriksakan anak ke dokter.

Dengan memastikan penyebab gejala perut kembung dan kondisi lain yang menyertai, penanganan yang anak peroleh juga akan lebih tepat.

Penanganan : Saat membawa anak ke dokter, dokter akan memeriksa kondisi anak melalui rangkaian tes.

Jika diagnosis gejala berupa sindrom iritasi usus, dokter akan menyarankan diet khusus yang mampu memulihkan kondisi anak kembali [1].

Umumnya, penanganan sindrom iritasi usus adalah dengan meningkatkan asupan serat pada anak [1,6].

Namun agar gejala mereda, anak juga perlu istirahat atau tidur yang cukup, lalu minta anak untuk mengunyah makanan secara lebih perlahan [1,6].

3. Konstipasi / Sembelit

Perut kembung pada anak juga dapat terjadi karena anak sulit buang air besar [1,2].

Kondisi ketidaklancaran buang air besar seperti ini disebut juga dengan istilah konstipasi atau sembelit [1,2,8].

Anak yang lebih muda maupun yang sudah cukup besar biasanya tidak hanya mengalami perut kembung sebagai gejala [1,8].

Perut anak juga akan terasa sakit, tidak nyaman, dan keras saat dipegang dan ditekan [1,8].

Penanganan : Penanganan paling efektif dan alami yang bisa orang tua lakukan adalah dengan mengubah pola diet anak [1,8].

Memperbanyak asupan serat dan air bagi anak adalah yang terbaik untuk melancarkan buang air besar [1,8].

Sebagian anak mungkin mengalami sembelit karena jarang makan buah dan sayur atau karena mereka tidak menyukai makanan tersebut [1].

Namun untuk kondisi perut lebih baik, orang tua dapat memberi anak sayur-sayuran dan buah-buahan kaya serat [1,8].

Ingatkan anak untuk minum air putih lebih sering dan banyak agar tubuhnya juga tetap terhidrasi dengan baik [1,8].

Anak yang aktif bergerak juga dapat mempermudah gerakan usus sehingga buang air besar dapat lebih lancar [1].

4. Menelan Udara

Anak yang menelan banyak udara berisiko mengalami perut kembung [1].

Menelan udara dapat terjadi tanpa disadari oleh anak, seperti saat ia sedang makan atau saat ia mengunyah permen karet [1,9].

Anak cenderung suka makan sambil berlari, bermain, atau menonton di mana kegiatan ini berpotensi membuat anak menelan terlalu banyak udara [1].

Selain perut menjadi kembung, anak juga bisa mengalami ketidaknyamanan pada perut, sakit perut, perut berbunyi atau keroncongan, hingga sering buang angin [1].

Penanganan : Orang tua bisa menangani perut kembung anak yang dikarenakan menelan banyak udara dengan menahan anak agar makan dengan tenang.

Beri minyak kayu putih pada perut anak agar tidak lagi kembung; atau, kompres hangat [10].

Orang tua bisa mengetahui secara pasti enyebab perut kembung pada anak dengan bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan sekaligus penanganan yang lebih tepat.

1. Sally Kuzemchak, M.S., R.D. & Natalie D. Muth, M.D. 4 Reasons Your Kid May Feel Bloated and How to Help. Parents; 2023.
2. Judith Marcin, M.D. & Rachel Nall, MSN, CRNA. What’s Causing My Abdominal Bloating and Loss of Appetite?. Healthline; 2020.
3. Elise Mandl, BSc, Msc, APD & Amy Richter, RD. 5 Signs and Symptoms of Lactose Intolerance.
4. Stanford Medicine Children's Health. Lactose Intolerance in Children. Stanford Medicine Children's Health; 2023.
5. National Health Service. Lactose intolerance. National Health Service; 2023.
6. Johns Hopkins Medicine. Irritable Bowel Syndrome in Children. Johns Hopkins Medicine; 2023.
7. National Institute for Health and Care Excellence. Irritable bowel syndrome in adults: diagnosis and management. National Institute for Health and Care Excellence; 2008.
8. National Health Service. Constipation in children. National Health Service; 2020.
9. Bonnie Taub-Dix. Belly bloat? 10 bad habits to break, from chewing gum to eating fast. Today; 2016.
10. Smart Blood. Best ways to beat bloating. Smart Blood; 2023.

Share