Diare merupakan masalah kesehatan yang membuat penderita mengalami sering buang air besar. Kondisi tersebut yang juga disebut sebagai flu perut ditandai dengan tinja yang berair dan encer [1,2].
Pada umumnya, penyebab diare ialah infeksi bakteri atau virus. Namun, terdapat sejumlah penyebab lain, seperti efek samping obat-obatan dan beberapa masalah kesehatan lainnya [1,2].
Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia beresiko terkena penyakit yang satu ini. Seseorang yang megalami diare akan mengalami sejumlah gejala, seperti nyeri atau sakit perut, demam, dan lain sebagainya [1,2].
Diare dalam jangka waktu yang lama akan membuat penderitanya mengalami dehidrasi [1,2].
Dehidrasi ketika diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, dehidrasi tersebut terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit selama diare [1,2].
Namun, terdapat juga penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan dehidrasi ketika diare. Berikut di bawah ini sejumlah penyebab dehidrasi ketika diare [1,2]:
Penyebab dehidrasi ketika diare yang paling umum yaitu hilangnya cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Hal inilah yang mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi [1,2].
Diare juga mengakibatkan pergerakan cairan dan elektrolit di usus menjadi terhambat. Elektrolit merupakan partikel yang bermuatan ion natrium dan kalium [1,2].
Partikel ini memiliki peran yang penting dalam menjaga tingkat cairan yang sehat di dalam tubuh. Apabila tubuh kehilangan banyak cairan, maka tubuh juga akan kekurangan elektrolit [1,2].
Hal tersebut dikarenakan cairan dan elektrolit dalam tubuh berjalan secara berdampingan. Ketika tubuh dalam kondisi normal, cairan yang memasuki usus kecil akan diserap secara maksimal yaitu 90 persen [1,2].
Hal tersebut membuat tubuh kita terhidrasi dengan baik. Saat diare, cairan tidak akan diserap secara maksimal sehingga tubuh akan kekurangan nutrisi [1,2].
Semakin parah tingkat diare, semakin banyak pula cairan yang hilang dari tubuh [1,2].
Selain disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan elektrolit, dehidrasi ketika diare juga dapat diinfeksi oleh bakteri. Salah satu penyebab dari diare ialah terinfeksi Bakteri Escherichia coli [1,2].
Bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat membuka saluran elektrolit di sel-sel usus. Bakteri ini juga mengakibatkan penyisipan saluran ke dalam membran sel [1,2].
Hal tersebut dapat berpengaruh pada pergerakan dan keseimbangan ion dan cairan dalam tubuh. Akibatnya, tubuh dapat kehilangan elektrolit dengan cepat [1,2].
Infeksi ini juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit Celiac, penyakit Chron hingga sindrom iritasi usus besar [1,2].
Penyebab lainnya dari dehidrasi ketika diare yaitu adanya iritasi pada usus. Iritasi tersebut disebabkan oleh zat berupa capsaicin, zat yang menimbulkan rasa pedas pada beberapa bahan makanan [1,2].
Zat ini terdapat di dalam sejumlah sayuran, seperti cabai dan paprika. Zat capsaicin ini berpengaruh pada sistem pencernaan [1,2].
Salah satunya dapat menimbulkan iritasi pada usus dan memicu timbulnya peradangan. Hal inilah yang menyebabkan tinja menjadi encer dan memicu terjadinya dehidrasi kertika diare [1,2].
Tubuh juga akan kehilangan banyak cairan melalui air dalam tinja [1,2].
Dehidrasi ketika diare merupakan kondisi yang harus segera ditangani. Hal ini dilakukan agar diare tidak bertambah parah dan mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius lagi [3].
Rehidrasi menjadi salah satu langkah yang penting bagi tubuh. Rehidrasi bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang dari tubuh selama diare [3].
Oleh karena itu, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup dan cepat pulih. Adapun berikut di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi dehidrasi ketika diare, yaitu [3]:
Meminum air putih merupakan salah satu cara untuk mengatasi dehidrasi ketika terserang diare. Dengan banyak minum air putih, cairan yang hilang dari tubuh selama diare akan tergantikan [3].
Jus buah juga disarankan untuk dikonsumsi penderita diare yang mengalami dehidrasi. Jus buah yang sebaiknya dikonsumsi yaitu yang mengandung banyak air, seperti melon dan semangka [3].
Dehidrasi ketika diare yang dialami setiap orang memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Apabila gejala dehidrasi tidak mereda, maka cobalah untuk meminum rehidrasi oral [3].
Hal tersebut dikarenakan air putih hanya menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh. Namun, kadar elektrolit dalam tubuh tidak tercukupi [3].
Rehidrasi oral membantu menggantikan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh. Larutan ini dapat mudah ditemui di beberapa toko obat [3].
Bebebapa contoh rehidrasi oral yang beredar di pasaran yaitu DripDrop dan Pedialyte. Obat ini dapat digunakan tanpa resep dokter tetapi harus sesuai dengan aturan pemakaiannya [3].
Oleh karena itu, obat tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dengan meredakan gejala dehidrasi [3].
Konsultasikan ke dokter menjadi pilihan yang tepat apabila dehidrasi selama diare tidak kunjung membaik. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan lainnya yang lebih serius [3].
Dokter akan melakukan sejumlah tes pemeriksaan untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit. Apabila pasien mengalami dehidrasi berat, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit [3].
1. Michael Farthing, Mohammed Salam, Greger Lindberg, Petr Díte. Acute Diarrhea in Adults and Children A Global Perspective. 47(1):12-20. Journal of Clinical Gastroenterology; 2013.
2. James Gunnell. can dehydration cause diarrhea?. drinkhydrant.com.
3. Dehydration and diarrhea, Paediatrics & Child Health, 8(7): 459–460. Paediatr Child Health; 2003.