Daftar isi
Apa Itu Flu Perut ?
Flu Perut atau disebut juga dengan Gastroenteritis Virus merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi pada usus yang menyebabkan seseorang mengalami diare berair, nyeri atau kram perut, mual hingga demam [1].
Flu Perut umumnya dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi hingga kontak dengan seseorang yang telah terinfeksi [2].
Gejala Flu Perut
Flu Perut mungkin akan menimbulkan gejala yang dapat langsung muncul setelah terjadi infeksi. Namun, waktu munculnya gejala untuk pertama kali akan berbeda-beda tergantung dari penyebab Flu Perut itu sendiri [3].
Misalnya, jika Flu Perut disebabkan oleh norovirus maka gejala mungkin akan berkembang dalam 12 hingga 48 jam. Sedangkan jika Flu Perut disebabkan oleh adenovirus, gejala mungkin baru muncul tiga hingga 10 hari setelah terinfeksi [3].
Lama gejala berlangsung pun akan berbeda-beda tergantung dari virus yang menyebabkan Flu Perut. Gejala mungkin dapat berlangsung dalam kisaran waktu satu hingga 14 hari lamanya [3].
Adapun gejala Flu Perut ini secara umum mungkin akan meliputi [3]:
- Diare encer lebih dari 3 kali sehari
- Demam atau kedinginan
- Mual dan muntah
- Sakit kepal
- Nyeri otot atau sendi
- Berkeringat atau kulit lembab
- Kram perut dan nyeri
- Kehilangan selera makan
- Terdapat darah pada tinja (tanda infeksi parah)
Penyebab Flu Perut
Penyebab dari Flu Perut ini beragam, adapun jenis virusnya antara lain [3]:
- Norovirus
Salah satu jenis virus yang dapat menyebabkan Flu Perut yaitu Norovirus. Jenis virus ini umumnya sangat menular dan dapat menyerang semua usia. Penyebarannya pun lebih sering terjadi di tempat umum yang ramai orang.
Adapun jika Flu Perut disebabkan oleh Norovirus, maka gejala berikut ini mungkin akan muncul [3]:
- Mual
- Diare
- Demam
- Pegal-pegal
- Rotavirus
Jika Norovirus dapat menyerang semua usia, Rotavirus cenderung menyerang bayi dan anak kecil. Namun, selain dapat menularkan ke anak atau bayi lain, orang dewasa pun juga dapat tertular. Penularan yang lebih sering terjadi yaitu melalui mulut.
Gejala Flu Perut yang disebabkan oleh Rotavirus umumnya mulai muncul setelah 2 hari terinfeksi. Dan gejalanya mungkin meliputi [3]:
- Muntah
- Kehilangan selera makan
- Diare berair yang berlangsung dari 3 hingga 8 hari
Oleh karena banyak menyerang anak kecil dan bayi, vaksinasi secara dini pun dilakukan sebagai upaya pencegahan infeksi Rotavirus.
- Adenovirus
Adenovirus juga termasuk jenis virus yang dapat menyebabkan Flu Perut. Sama halnya degan Norovirus, Adenovirus ini juga dapat menyerang semua usia. Penularannya umumnya melalui udara (bersin dan batuk) maupun benda yang terkontaminasi.
Gejala Flu Perut yang disebabkan oleh Adenovirus mungkin akan meliputi [3]:
- Sakit tenggorokan
- Mata merah muda
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Astrovirus
Flu Perut dapat juga disebabkan oleh jenis virus yang disebut Astrovirus. Sama halnya dengan Rotavirus, Astrovirus ini cenderung menyerang anak-anak. Adapun gejalanya mungkin termasuk [3]:
- Diare
- Sakit kepala
- Dehidrasi ringan
- Sakit perut
Faktor Risiko Flu Perut
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko orang-orang mengalami Flu Perut [3, 4]:
- Usia Muda
Pada usia muda, umumnya sistem kekebalan tubuh masih rentan terhadap berbagai macam penyakit.
- Usia Tua
Pada usia tua, sistem kekebalan tubuh mungkin akan mengalami penurunan. Dengan kata lain, orang tua mungkin akan lebih rendah mengalami infeksi.
- Tempat Ramai
Tempat ramai yang dipenuhi dengan banyak orang mungkin akan lebih berisiko meningkatkan penularan penyakit. Mengingat, Flu Perut sendiri banyak ditularkan di tempat ramai.
- Kondisi Medis Tertentu
Kondisi medis tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, kemoterapi maupun kondisi medis lain cenderung meningkatkan risiko orang mengalami infeksi.
- Musim Tertentu
Jika seseorang tinggal di belahan bumi bagian utara, maka infeksi Rotavirus atau Norovirus risikonya mungkin lebih meningkat pada bulan Oktober dan April.
- Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi khususnya vitamin A dan mineral seng dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus.
- Hubungan Seks Anal
Hubungan seks anal dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi virus yang menyebabkan Flu Perut.
Komplikasi Flu Perut
Komplikasi Flu Perut mungkin akan mencakup [3]:
- Dehidrasi
- Ketidakseimbangan nutrisi
- Kelemahan atau kelelahan tubuh
- Kelemahan otot
Jika Flu Perut menyebabkan dehidrasi maka komplikasi lain berikut ini mungkin dapat terjadi [3]:
- Pembengkakan otak
- Koma
- Syok hipovolemik (tubuh tidak memiliki cukup cairan atau darah)
- Gagal ginjal
- Kejang
Kapan Harus Kedokter ?
Keharusan memeriksakan diri kedokter dapat dibagi menjadi dua yaitu [4]:
- Untuk Orang Dewasa
Memeriksakan diri kedokter diharuskan jika orang dewasa [4]:
- Tidak dapat menahan cairan selama 24 jam
- Sudah muntah selama lebih dari dua hari
- Muntah darah
- Tanda dehidrasi (rasa haus yang berlebihan, mulut kering, urin kuning tua atau sedikit atau tidak ada urin, dan kelemahan parah, pusing atau pusing)
- Terdapat darah pada tinj
- Mengalami demam di atas 40 derajat celcius
- Untuk Bayi Dan Anak-Anak
Jika anak-anak atau bayi menunjukkan gejala berikut ini, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [4]:
- Mengalami demam 38,9 derajat celcius atau lebih tinggi
- Tampak lesu atau sangat mudah tersinggung
- Terlihat tidak nyaman atau kesakitan
- Mengalami diare berdarah
- Menunjukkan tanda dehidrasi
- Mengalami muntah yang berlangsung lebih dari beberapa jam
- Belum memiliki popok basah dalam enam jam
- Mengalami diare parah
- Memiliki titik lunak cekung (fontanel) di atas kepalanya
- Memiliki mulut kering atau menangis tanpa air mata
- Sangat mengantuk atau tidak responsif
Diagnosis Flu Perut
Dalam melakukan diagnosis terhadap Flu Perut, dokter mungkin akan melakukan beberaapa hal berikut ini [4]:
- Pemeriksaan fisik
- Identifikasi gejala
- Tes tinja untuk mendeteksi virus (Rotavirus atau Norovirus)
Pengobatan Flu Perut
Pengobatan untuk Flu Perut hingga kini masih belum diketahui. Mengingat, antibiotik tidak akan efektif untuk melawan virus yang menyebabkan Flu Perut itu sendiri [4].
Meskipun demikian, perubahan gaya hidup dan praktik pengobatan rumahan mungkin akan membantu mengelola gejala dan mencegah terjadinya dehidrasi [4].
Untuk Orang Dewasa
Berikut ini merupakan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat dilakukan oleh orang dewasa [4]:
- Biarkan Perut tenang Sebentar
Perut mungkin juga butuh agar lebih tenang untuk beberapa saat. Dengan kata lain, berhenti makan makanan padat selama beberapa jam mungkin akan membantu perut menjadi lebih tenang.
- Mengisap Kepingan Es Atau Meneguk Sedikit Air
Rutin minum air ataupun menghisap kepingan es mungkin dapat membantu tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Sangat disarankan untuk meneguk air dalam jumlah sedikit namun sering.
- Makan Makanan Yang Mudah Dicerna
Agar perut lebih nyaman, konsumsi makanan yang hambar dan mudah dicerna mungkin lebih disarankan. Adapun conton sumber makanan yang dapat menjadi pilihan seperti biskui soda, roti panggang, agar-agar, pisang, nasi hingga ayam.
Penting juga untuk segera menghentikan makan jika perut menunjukkan gejala mual.
- Hindari Susu, Kafein, Alkohol, Nikotin Dan Berlemak
Produk-produk makanan atau minuman yang mengandung susu, kafein alkohol, nikotin dan berlemak maupun berbumbu tajam harus dihindari.
- Istirahat Yang Cukup
Flu Perut mungkin akan menyebabkan seseorang cenderung lebih lemah dan merasa lelah. Oleh karena itu, istirahat yang cukup mungkin akan dapat membantu memulihkan tenaga.
- Lebih Berhati-hati Dalam Menggunakan Obat
Penggunaan obat-obatan berikut ini harus lebih berhati-hati karena dapat menimbulkan risiko tertentu [4]:
- Ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), bisa membuat perut Anda lebih sakit.
- Acetaminophen (Tylenol, lainnya) dapat menyebabkan toksisitas hati, terutama pada anak-anak
- Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak atau remaja karena risiko sindrom Reye
Dalam hal ini, sebelum menggunakan obat nyeri maupun penurun demam jenis apapun sebaiknya didiskusikan dengan dokter terlebih dahulu.
Untuk Bayi Dan Anak-Anak
Jika bayi dan anak-anak mengalami Flu Perut, hal-hal yang dapat membantu mengelola gejala antara lain [4]:
- Bantu Anak Rehidrasi
Untuk membantu rehidrasi pada anak, penggunaan larutan rehidrasi oral lebih disarankan jika dibandingkan dengan air. Mengingat, pada anak-anak, air cenderung lebih susah diserap dan tidak efektif dalam menggantikan larutan elektrolit yang hilang.
Selain itu, jus apel tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami Flu Perut karena dapat memperburuk diare.
- Bantu Anak Kembali Ke Pola Makan Normal
Pola makan mungkin akan mengalami perubahan akibat Flu Perut. Dalam hal ini orang tua harus membantu mengembalikan pola makan normal anak secara perlahan.
Sumber makanan seperti roti panggang, nasi, pisang dan kentang mungkin dapat menjadi alternatif dalam penyesuaian.
- Jangan Biarkan Anak Mengonsumsi Makanan Tertetu
Makanan tertentu seperti makanan manis, susu, es krim, soda maupun permen dapat memperburuk diare. Oleh karena itu, jangan biarkan anak mengonsumsi makanan tersebut.
- Bantu Anak Beristirahat Dengan Cukup
Anak mungkin akan mengalami kelelahan atau kelemahan ketika terinfeksi. Untuk itu, tugas orang tua adalah memastikan anak-anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar dapat kembali lebih bugar.
- Hindari Penggunaan Obat Diare Tanpa Resep Dokter
Obat diare yang dijual bebas mungkin dapat menyulitkan tubuh dalam melawan virus. Oleh karena itu, sebaiknya hanya memberikan obat diare yang direkomendasikan oleh dokter saja.
- Beri Jeda Istirahat Pada Perut Bayi
Jika bayi mengalami muntah, sebaiknya memberikan jeda istirahat pada perutnya selama 15 hingga 20 menit setelah muntah atau diare. Kemudian baru berikan bayi cairan, baik itu ASI maupun sedikit larutan rehidrasi oral jika disarankan oleh dokter.
Pencegahan Flu Perut
Pencegahan Flu Perut mungkin dapat dilakukan dengan cara [5]:
- Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air (setelah mengganti popok dan dari kamar mandi, sebelum menyiapkan makanan dan makan)
- Menghindari menyentuh wajah dengan tangan sebelum cuci tangan
- Hindari penggunaan peralatan bersama orang lain
- Buang popok kotor dengan hati-hati
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sudah sakit
- Setelah sakit, bersihkan permukaan yang mungkin terkena virus dengan deterjen dan pemutih klorin
- Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain sampai setidaknya 2 atau 3 hari setelah diare/muntah berhenti