Daftar isi
Kulit kering dan dehidrasi seringkali dianggap sama, padahal kenyataannya keduanya berbeda satu sama lain [1].
Hal utama yang membedakan diantara keduanya yaitu, kulit kering adalah sebutan untuk salah satu jenis kulit, sedangkan dehidrasi adalah salah satu kondisi kulit [1].
Perlu diketahui bahwa, kulit manusia sendiri diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu normal, kering, kombinasi dan berminyak [1].
Kulit kering atau disebut juga sebagai xerosis sendiri adalah jenis kulit yang terjadi karena kelenjar sebaceous tidak menghasilkan minyak alami (sebum) yang cukup [1, 2].
Jika kulit kering menunjukkan kurangnya produksi minyak alami, kulit dehidrasi menandai kondisi di mana kulit mengalami kekurangan air [1].
Adapun perbedaan dari kulit kering dan dehidrasi ini dapat diketahui dari beberapa hal mulai dari gejala, penyabab hingga pencegahannya sebagai berikut.
Berikut ini merupakan beberapa gejala kulit kering [3] :
Sedangkan gejala kulit dehidrasi antara lain [1] :
Kulit kering dapat terjadi pada segala usia termasuk bayi, yang penyebabnya antara lain [4] :
Produksi sebum umumnya akan menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia.
Dengan kata lain, umumnya kulit kering yang disebabkan oleh penuruan produksi sebum lebih sering terjadi pada lansia.
Mengingat, jumlah dan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Sebum ini merupakan campuran komplek dari asam lemak, gula, lilin dan bahan kimia lain yang bertugas sebagai penghalang penguapan air pada kulit.
Kehilangan sebum berarti penguapan air pada kulit tidak dapat dicegah dengan maksimal.
Dengan kata lain, kehilangan sebum akan mengakibatkan kulit menjadi kekurangan air dan terasa kering.
Kehilangan sebum sendiri dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti mandi berlebihan, menggosok kulit secara berlebihan atau penggunaan sabun keras yang melarutkan lapisan pelindung sebum.
Kondisi lingkungan yang ekstrim seperti iklim gurun yang panas, maupun udara dalam ruangan yang terlalu kering diketahui juga dapat menyebabkan kulit kering.
Selain itu, lingkungan air yang mengandung bahan kimiawi dalam kolam renang dapat mengakibatkan perenang juga bisa mengalami kulit kering.
Berikut ini merupakan penyebab kulit dehidrasi [5] :
Kulit kering dapat menjadi berbahaya jika mengalami komplikasi sebagai berikut [3] :
Kulit kering yang berlebihan dapat memicu aktivasi penyakit, menyebabkan kemerahan, pecah-pecah, dan peradangan yang disebut sebagai dermatitis atopi.
Kulit kering umumnya menimbulkan retakan atau pecah pecah yang memungkinkan menjadi jalur masuknya bakteri dan menimbulkan infeksi.
Jika kulit sangat kering, maka retakan yang terbuka dan berdarah dapat memudahkan bakteri menyerang.
Kulit dehidrasi diketahui juga dapat menimbulkan bahaya karena dapat menimbulkan kehilangan kesadaran, mengakibatkan tubuh merasa lemah dan berdampak pada kualitas dan kuantitas urin [1].
Jika keadaan tersebut tidak kunjung membaik maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [1].
Pengobatan kulit kering umumnya dilakukan dengan perubahan gaya hidup seperti menggunakan pelembab dan menghindari mandi air panas dengan waktu yang lama [3].
Selain itu, jika kulit kering telah menjadi serius seperti dermatitis atopik maka pengobatan dapat dilakukan dengan krim atau salep yang diresepkan oleh dokter [3].
Dan jika diperlukan, pada pengobatan dermatitis atopik ini dokter juga akan menyarankan penggunaan pembalut basah untuk mencegah infeksi lebih lanjut [3].
Pengobatan kulit kering ini lebih susah dibandingkan dengan pengobatan kulit dehidrasi [1].
Mengingat pengobatan kulit dehidrasi umumnya hanya dilakukan dengan menghidrasi kulit melalui [1] :
Jika dehidrasi terjadi setelah mengalami penyakit tertentu, maka pengobatannya selain dilakukan dengan minum air yang cukup juga disarankan untuk mengonsumsi minuman elektrolit dan sup berbahan kaldu [1].
Selain itu, untuk mengobati dehidrasi dengan tingkat keparahan yang berat dokter umumnya akan memberikan cairan infus di rumah sakit[1].
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kulit kering [3]:
Pencegahan terhadap kulit dehidrasi sendiri umumnya hampir sama dengan pengobatannya, di mana fokus utama yaitu pada hidrasi kulit melalui perubahan gaya hidup [1].
Perubahan gaya hidup yang dapat mencegah kulit mengalami hidrasi antara lain [1] :
1. Kristeen Cherney & Cynthia Cobb. Is My Skin Dehydrated?. Healthline; 2018.
2. A Pons-Guiraud. Dry skin in dermatology: a complex physiopathology. Supplement; 2007.
3. Anonim. Dry skin. Mayo Clinic; 2020.
4. Anonim. Dry Skin. Health Harvard Edu; 2020.
5. Anonim. Signs of dehydrated skin and how to fix it. Simple Co Uk; 2020.