Hidup Sehat

Psikologi Warna: Pengertian – Efek dan Implementasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Psikologi Warna?

Psikologi warna adalah studi hubungan warna dengan perilaku manusia. Tujuan dari studi ini adalah menentukan bagaimana warna berdampak pada keputusan Anda dalam kehidupan sehari-hari misalnya barang yang akan Anda beli. Warna yang sama dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada asuhan, lokasi, gender, dan bermacam faktor lain. [1]

Psikologi warna didasarkan pada pengaruh warna terhadap fisik dan mental seseorang yang melihatnya. Ada beberapa bagian dari psikologi warna yang bersifat subjektif dan beberapa bagian telah terbukti dan diterima. [2]

Penting diingat bahwa psikologi warna memiliki berbagai macam penafsiran, makna dan persepsi di antara budaya yang berbeda. [2] Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang psikologi warna, sebaiknya mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Efek Psikologi Warna

Salah satu contoh hubungan antara warna dengan emosi adalah persepsi umum bahwa warna merah, oranye, kuning dan cokelat dikelompokkan sebagai warna yang hangat, sedangkan untuk warna biru, hijau dan abu-abu dikelompokkan sebagai warna yang dingin. [3] Berikut ini penjelasan tentang efek psikologi warna.

  • Warna Hangat

Anda bisa menciptakan rangsangan atau tempat yang membuat orang menjadi memiliki selera makan. Anda bisa mempertimbangkan penggunaan warna kuning atau oranye. Warna ini kerap kali dihubungkan dengan makanan dan menyebabkan perut Anda akan berbunyi karena lapar. [2]

  • Warna Dingin

Warna-warna dingin dikaitkan dengan kreativitas, kedamaian dan ketenangan. Jika Anda ingin membuat lingkungan di sekitar menjadi suasana yang mendukung daya cipta Anda maka cobalah menggunakan warna ungu. [2]

Sebab warna ungu merupakan perpaduan yang baik antara warna merah dan biru yang menghasilkan rangsangan dan ketenangan. Hal ini akan mendorong daya cipta Anda. Warna ungu muda juga dikatakan menghasilkan warna yang menenangkan sehingga meredakan ketegangan. Warna ini bagus untuk rumah atau ruangan kantor. [2]

  • Warna Secara Umum

Berikut ini adalah psikologi warna pada kebudayaan Barat. Misalnya warna putih melambangkan kesucian, kepolosan, bersih, dan rasa duka (pada kelompok masyarakat tertentu). Warna hitam melambangkan kekuasaan, kematian, rasa duka, sesuatu yang jahat dan kekuatan. [2]

Warna abu-abu bermakna netral dan praktis. Sedangkan warna merah memiliki arti cinta, gairah, nyaman, energi, hidup, dan darah. Warna oranye melambangkan kebahagian, antusiasme, kehangatan, kemakmuran, rangsangan, dan berhubungan dengan duniawi. [2]

Warna kuning melambangkan kebahagiaan, rasa lapar, optimisme, frustasi, kemarahan, kecerian, mencari perhatian, dan keriangan. Untuk warna hijau bermakna alami, uang, kesehatan, kecemburuan, harmoni, ketenangan, kedamaian, kesuburan, dan pertumbuhan. [2]

Warna biru melambangkan dingin, tak berselera makan, tak acuh, kebijaksanaan, kesetiaan, kebenaran, dan fokus. Sedangkan warna ungu bermakna misteri, kebijaksanaan, rasa hormat, keduniawian, kemakmuran, dan eksotis. [2]

Warna cokela melambangkan rasa andal, stabilitas, persahabatan, kesedihan, rasa hangat, nyaman, aman, alami, dan rasa duka (pada budaya tertentu). Warna merah jambu bermakna cinta, lembut, menenangkan, dan kasih. [2]

Psikologi Warna sebagai Terapi

Warna telah digunakan sebagai terapi untuk menyembuhkan masalah fisik dan emosional di dalam tubuh manusia. Bukan hanya warna namun juga frekuensinya.

Tujuan dari penggunaan psikologi warna pada terapi ini adalah untuk memperbaiki psikologis dan memperbaiki ketidakseimbangan psikologis pada tubuh manusia. Terapi ini memiliki banyak penyebutan seperti kromopati, kromoterapi, atau penyembuhan warna. [4]

Misalnya ketika Anda mengalami stres, terpi dengan menggunakan psikologi warna dapat membantu meringankan sehingga Anda mencapai keseimbangan psikologis. Jika Anda mengalami depresi, psikologi warna dapat digunakan menyegarkan dan memberikan Anda peningkatan energi. [4]

Kesalahpahaman Psikologi Warna

Walaupun psikologi warna telah dipelajari dan dianalisis selama bertahun-tahun, masih terdapat banyak perdebatan tentang seberapa tepat dampak warna pada psikologi manusia. Salah satu alasannya adalah karena terdapat banyak variabel pada psikologi warna. [1]

Ada peluang orang menanggapi warna yang sama dengan cara yang berbeda. Bagaimana Anda menafsirkan warna tertentu bergantung terhadap banyak faktor seperti preferensi pribadi, pengalaman di masa lampau, perbedaan budaya, perbedaan gender, dan lain sebagainya. [1]

Implementasi Psikologi Warna dalam Kehidupan

Beberapa contoh dari implementasi psikologi warna dalam kehidupan dapat Anda lihat pada daftar berikut:

  • Memberi Warna Ruangan

Anda bisa memberikan warna ungu muda jika ingin mendapatkan lingkungan sekitar yang damai sehingga meredakan ketegangan. Warna ungu muda cocok digunakan pada bagunan rumah amupun ruangan kantor bisnis. [2]

  • Mendukung Suasana Lapar

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa warna oranye atau kuning dikaitkan dengan makanan. Warna ini dapat menggugah selera makan. Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan warna oranye atau kuning untuk mendekorasi ruangan di restoran. [2]

  • Warna Hangat pada Pil Plasebo

Pada suatu penelitian menunjukkan bahwa pil plasebo yang berwarna hangat dilaporkan lebih efektif dibandingkan dengan pil plasebo berwarna dingin. [5]

  • Memberi Kesan Mewah pada Kendaraan

Warna hitam digambarkan sebagai warna yang mempunyai kekuatan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesan mewah pada kendaraan, produsen memberikan warna hitam. [5]

  • Menghangatkan Ruangan dengan Warna Hangat

Ruangan kantor yang menggunakan warna cokelat atau emas pada dindingnya benar-benar membuat orang merasa hangat. Sedangkan ruangan kantor yang dindingnya berwarna biru pucat atau putih benar-benar membuat orang merasa dingin. Walaupun sesungguhnya tidak ada perubahan suhu pada penggunaan kedua jenis warna tersebut. [6]

  • Membuat Kondisi Tidur yang Nyenyak dengan Warna Dingin

Sebuah studi memperlihatkan bahwa kelompok yang menerima pil tidur berwarna biru merasakan kantuk sebanyak 72% dan yang menerima pil tidur berwarna merah jambu merasakan kantuk walau tak sebanyak kelompok pil biru yakni 32%. Hal ini mungkin disbebakan bahwa warna biru menunjukkan ketenangan. [6]

  • Menarik Perhatian Calon Pembeli

Warna kuning merupakan warna pertama yang ditanggapi oleh bayi. Jika warna kuning ditempatkan di jendela toko dapat membantu menarik perhatian calon pembeli. Warna ini juga membantu mendorong adanya percakapan dan merangsang sistem saraf. [6]

  • Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Warna biru menciptakan rasa percaya dan rasa aman dari pikiran konsumen terhadap jenama. Selain itu, warna biru tidak membebani otot mata sehingga membantu proses relaksasi pada otot tersebut. [6]

Anda dapat meningkatkan produktivitas dengan mendekor menggunakan warna hangat. Akan tetapi, jangan terlalu merangsang indera sebab akan berdampak buruk pada kinerja pekerja. Para pekerja akan merasa tegang dan tekanan darah naik. [6]

1. Nicole Martins Ferreira. Color Psychology: How Color Meanings Affect Your Brand. Oberlo; 2019.
2. Anonim. Color Psychology: The Emotional Effects of Colors. Art Therapy Blog; 2021.
3. Kurt Nassau. The Psychology Of Colour. Britannica; 2021.
4. Wendy Galyen. What Is Color Therapy, What Is It For, And Is It Right For Me? Regain Us; 2020.
5. Kendra Cherry & Steven Gans. Color Psychology: Does It Affect How You Feel? Very Well Mind; 2020.
6. Jacob Olesen. Color Psychology: How Colors Affect Your Everyday Life. Color Meaning; 2021.

Share