Reboxetine adalah obat yang digunakan untuk pengobatan depresi klinis, gangguan panik, dan ADD / ADHD[1].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Reboxetine, mulai dari indikasi hingga peringatannya:[2]
Indikasi | Depresi |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa dan Lansia |
Kelas | Antidepresan |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Tidak tersedia |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Reboxetine: → Pasien dengan Gangguan ginjal dan hati → Pasien dengan hiperplasia prostat jinak → Pasien dengan gangguan jantung → Pasien dengan epilepsi → Pasien dengan gangguan bipolar → Pasien dengan retensi urin → Pasien dengan glaukoma → Dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan tugas yang membutuhkan kewaspadaan mental, mengemudi atau mengoperasikan mesin → Pantau tanda-tanda klinis yang memburuk misalnya kecenderungan bunuh diri terutama selama fase awal pengobatan. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Tidak tersedia |
Reboxetine adalah obat antidepresan. Reboxetine adalah obat yang digunakan dalam pengobatan depresi klinis, gangguan panik, dan ADD / ADHD.
ADD adalah jenis ADHD, yaitu gangguan pada otak. Adapun gejala yang terjadi antara lain[4]:
Reboxetine adalah inhibitor reuptake noradrenalin selektif, yaitu obat pertama dari kelas antidepresan baru. Reboxetine digunakan untuk mengobati depresi tetapi juga bisa digunakan untuk pengobatan narkolepsi dan juga gangguan panik[1].
Reboxetine adalah obat antidepresan, pemberian Reboxetine di peruntukkan untuk dewasa dan lansia[2]
Depresi Mulut → 4 mg dua kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 10 mg / hari sesudah 3-4 minggu jika perlu → Maks: 12 mg setiap hari |
Depresi Mulut → 2 mg dua kali lipat, dapat ditingkatkan dosis menjadi 6 mg / hari setelah 3 minggu jika diperlukan |
Reboxetine dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan.
Efek yang paling sering sering dilaporkan adalah:
Untuk memahami lebih detil mengenai Reboxetine, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Reboxetine, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya[2]
Penyimpanan | Tidak tersedia |
Cara Kerja | Deskripsi: Reboxetine secara selektif dan kuat menghambat pengambilan kembali norepinefrin. Ini juga memiliki efek lemah pada reuptake serotonin. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan baik; konsentrasi plasma puncak sekitar 2 jam setelah dosis oral. Distribusi: Pengikatan protein: 97%. Metabolisme: Dimetabolisme oleh CYP3A4. Dealkilasi, hidroksilasi, oksidasi diikuti oleh konjugasi glukuronida dan sulfat. Ekskresi: Terutama melalui urin (78%) dengan 10% sebagai obat tidak berubah; 13 jam (waktu paruh eliminasi). |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Hindari pemberian bersamaan dengan antiaritmia, antipsikotik, ciclosporin, antijamur imidazol dan triazol, TCA → Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan kadar reboxetine plasma → Penggunaan bersamaan dengan turunan ergot dapat meningkatkan BP Berpotensi Fatal: Risiko krisis hipertensi bila digunakan dengan MAOI |
Interaksi Dengan Makanan | → Peningkatan risiko hepatotoksisitas dengan alkohol. → Konsentrasi serum menurun dengan St. John’s wort. |
Overdosis | Tidak tersedia |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Tidak tersedia |
Bagaimana saya menggunakan Reboxetine?
Obat ini di minum bisa dengan atau tanpa makan.[2]
Bagaimana jika saya overdosis?
Jika terjadi overdosis, hubungu dokter Anda segera.[3]
Apa yang harus dihindari setelah menggunakan Reboxetine?
Hindari mengemudi dan pekerjaan berat lainnya.[3]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Reboxetine[1,3]
Brand Merek Dagang | |
Edronax | Edronax 4mg |
Narebox | Reboot |
Rebotin | Reboxxin |
Yeluoshu | Zuolexin |
Davedax | Irenor |
Norebox | Prolift |
Solvex | Vestra |
1) Anonim. Drugbank.com. Reboxetine. 2020
2) Anonim. Mims.com. Reboxetine. 2020
3) Anonim. Drugs.com. Reboxetine. 2020
4) Anonim. WebMD.com. ADD vs. ADHD. 2020