Norepinephrine : Dosis – Manfaat dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Norpepinephrine (biasa juga disebut noradrenaline) merupakan suatu hormon katekolamin yang secara normal disekresikan oleh medulla kelenjar adrenal dan sebagai neurotransmitter pada sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.

Norepinephrine menimbulkan banyak efek pada tubuh, salah satunya adalah respon “fight or flight” persarafan simpatis melalui stimulasi reseptor adrenergik (α,β1,β2). [1]

Apa itu Norepinephrine              

Berikut ini informasi mengenai Norepinephrine, mulai dari indikasi hingga peringatannya : [2-5]

Indikasi→ Kontrol tekanan darah pada keadaan hipotensif akut (misal : feokromositomektomi, simpatektomi, poliomielitis, anestesi spinal, infark miokard, septikemia, transfusi darah, dan reaksi obat)
→ Terapi adjuvan pada gagal jantung dan hipotensi berat  
KategoriObat Keras.
KonsumsiAnak-anak dan Dewasa
Kelas→ Simpatomimetik
→ Vasokonstriktor
→ Agonis alfa-adrenergik
→ Antihipotensif
→ Vasopressor
Bentuk Injeksi
KontraindikasiHipertensi. Kehamilan. Pasien dengan trombosis vaskular perifer atau mesenterika kecuali diperlukan sebagai prosedur penyelamatan nyawa.
Peringatan→ Bukan pengganti untuk darah, plasma, cairan, dan / atau elektrolit; 
pengurangan volume yang benar sebelum admin. 
→ Identifikasi dan koreksi hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis sebelum atau selama pemberian. 
→ Hindari ekstravasasi karena nekrosis jaringan dapat terjadi. 
→ Hindari masuk ke vena tungkai, terutama pada lansia atau penderita penyakit pembuluh darah oklusif, arteriosklerosis, DM atau penyakit Buerger
→ Penderita hipertensi atau hipertiroid
→ Sehubungan dengan anestesi lokal, jangan gunakan jari, jari kaki, telinga, hidung atau genitalia. 
→ Laktasi.
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiPemberian IM/IV/Parenteral:
Kategori C : studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal) dan belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan bila manfaat lebih besar dibanding dengan risiko terhadap janin.

Manfaat Norepinephrine

Norepinephrine merupakan neurotransmitter simpatomimetik sehingga mengaktivasi respon fight or flight yang dapat digunakan untuk mengatasi Kejadian hipotensif akut seperti [1-5]:

  • Feokromositomektomi,
  • Simpatektomi,
  • Poliomielitis,
  • Anestesi spinal,
  • Infark miokard,
  • Septikemia,
  • Transfusi darah, dan
  • Reaksi obat.
  • Sebagai terapi adjuvan pada keadaan henti jantung dan hipotensi berat.

Dosis Norepinephrine

Pemberian Norepinephrine dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu untuk dewasa dan anak – anak. [3-5]

Dosis Norepinephrine Dewasa

Keadaan Hipotensif Akut
->Dosis awal : 0,4-0,8 mg / jam diberikan melalui infus.
-> Kemudian titrasi dosis dalam langkah 0,05-0,1 mcg / kg / menit untuk mempertahankan tensi normal atau mencapai MAP (Mean Arterial Pressure) yang memadai tergantung kondisi pasien.
->Cara mengencerkan :
1 ampul (4mg/4mL) norepinephrine dicampur 1000 mL larutan Dextrose 5%. Tiap mL larutan tersebut mengandung 4 mcg Norepinephrine.
Alternatif lain :
->Dosis awal : 2 – 3 mL (dari 8 – 12 mcg cairan dasar)/menit.
->Dosis rumatan : antara 0,5 – 1 mL tiap menit (dari 2 – 4 mcg cairan dasar).
Henti jantung
->Dosis awal : 2 – 3 mL (dari 8 – 12 mcg cairan dasar)/menit IV infusion, dititrasi
->Dosis rumatan : antara 0,5 – 1 mL tiap menit (dari 2 – 4 mcg cairan dasar) IV infusion.
Sepsis dan syok septik
->0,01-0,3 mcg / kg / menit (IV infusion)
Antidotum toksisitas beta blocker, CCB (Calcium Channel Blocker), TCA (Antidepressan Trisklik) – Off-label
Dititrasi terhadap tekanan darah sesuai usia.

Dosis Norepinephrine Anak

Keadaan Hipotensif Akut
->Dosis awal : 0,05-0,1 mcg / kg / menit (IV infusion), dititrasi.
->Dosis maksimum : 1-2 mcg/kg/menit
Henti jantung
->Dosis awal : 0,05-0,1 mcg / kg / menit (IV infusion), dititrasi.
->Dosis maksimum : 1-2 mcg/kg/menit
Sepsis dan syok septik
-> 0,05-0,1 mcg / kg / menit (IV infusion), dititrasi.
-> Dosis maksimum : 2 mcg/kg/menit

Efek Samping Norepinephrine

Efek yang paling sering dilaporkan adalah :

Efek yang jarang terjadi (beritahu dokter bila anda mengalaminya) :

  • Nyeri atau rasa terbakar di tempat penyuntikan obat (tanda nekrosis kulit)
  • Mati rasa / kelemahan tiba-tiba / perasaan dingin di tubuh Anda.
  • Bibir biru atau kuku membiru
  • Buang air kecil kurang dari biasanya atau tidak sama sekali
  • Kesulitan bernafas, dyspnea
  • Tekanan darah tinggi yang berbahaya (nyeri kepala tak tertahankan, penglihatan kabur, telinga berdengung, gelisah, bingung, nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, kejang) [5]

Gejala overdosis Norepinephrine (Segera pergi ke IGD/ Emergency bila terdapat gejala ini)  :

  • Iskemia hingga nekrosis tungkai (penurunan sensansi raba pada tungkai)
  • Nyeri kepala
  • Fotopobia
  • Nyeri dada retrosternal seperti tertusuk
  • Pucat
  • Berkeringat banyak
  • Hipertensi berat. [2,3]

Hentikan pemberian Norepinephrine, beri pemblok reseptor α-adrenergik awitan cepat.

  • Refleks bradikardia,
  • Peningkatan resistensi perifer yang nyata,
  • Penurunan curah jantung.
  • Sesak nafas. Pertimbangkan : penggunaan jalan nafas orofaringeal/ nasofaringeal, pemberian oksigen NRM 10-15 L/menit, CPR bila diperlukan.
  • Muntah. Baringkan pasien duduk tegak atau miringkan ke kiri (posisi kepala lebih tinggi bila memungkinkan) untuk menjaga jalan nafas tetap adekuat.
  • Kejang
  • Perdarahan intraserebral

Info efek samping Norepinephrine tenaga medis : [4,6]

  • Sistem kardiovaskuler
    • Bradikardia yang mungkin terjadi karena refleks akibat peningkatan tekanan darah, Aritmia, Peningkatan resistensi perifer, Berkeringat, pucat, nyeri dada retrosternal seperti tertusuk
  • Hipertensi
    • Nyeri kepala tak tertahankan, penglihatan kabur, telinga berdengung, gelisah, bingung, nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, kejang.
  • Sistem saraf
    • Kecemasan, Nyeri kepala sementara.
  • Sistem gastrointestinal
    • Mual, muntah.
  • Mata
    • Fotosensitivitas
  • Metabolik
    • Deplesi volume plasma
  • Psikiatri
    • Ansietas (kecemasan)
  • Kulit
    • Nekrosis ekstravasasi pada tempat injeksi. Antidotum iskemia karena ekstravasasi: Untuk mencegah nekrosis di area injeksi, segera infiltrasi area tersebut dengan 10-15 mL larutan salin yang mengandung 5-10 mg phentolamine mesylate injeksi.
  • Lainnya
    • Gangren

Detail Norepinephrine

Untuk memahami lebih detail mengenai Norepinephrine, seperti penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan, berikut datanya : [2,3]

Penyimpanan-> Simpan pada suhu ruangan 20-25oC (68-77oF).
->Jauhkan dari sinar matahari langsung. Simpan dalam wadah yang rapat dan jauh dari sinar matahari langsung karena norepinefrin mudah teroksidasi.
->Jangan gunakan bila terjadi perubahan warna (menjadi merah muda, kuning tua, coklat) atau bila ada endapan.
Cara kerjaKeterangan: Norepinefrin adalah simpatomimetik langsung bertindak yang merangsang ß 
1 – dan reseptor α-adrenergik. 
Efek α-agonis menyebabkan vasokonstriksi, sehingga meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan refleks yang memperlambat denyut jantung.
Onset: Cepat.
Durasi: Pendek; 
berhenti dalam 1-2 menit setelah menghentikan infus.
Farmakokinetik:
Penyerapan: Oral: Hancur di saluran GI; 
SC: Diserap dengan buruk.
Distribusi: Terutama terlokalisasi di jaringan saraf simpatis; 
melintasi plasenta tetapi bukan penghalang darah-otak.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati dan di jaringan lain oleh enzim katekol-O-metiltransferase (COMT) dan monoamine oksidase (MAO).
Ekskresi: Melalui urin (terutama sebagai metabolit).
Interaksi dengan obat lainGuanethidine, methyldopa, reserpin, TCA dapat meningkatkan respons pressor terhadap norepinefrin.
Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko aritmia dengan kokain, siklopropana, atau anestesi hidrokarbon terhalogenasi. 
Krisis hipertensi dapat terjadi pada MAOI. 
Efek hipertensi dapat ditingkatkan dengan β-blocker nonselektif.
Interaksi Dengan Makanan
Overdosis→ Penggunaan dosis berlebih atau pada pemberian kombinasi dengan vasopressor lainnya dapat menyebabkan iskemia hingga nekrosis tungkai
→ Nyeri kepala
→ Fotopobia
→ Nyeri dada retrosternal seperti tertusuk
→  Pucat
→ Berkeringat banyak
→ Hipertensi berat,
→  Refleks bradikardia,
→ Peningkatan resistensi perifer yang nyata,
→ Penurunan curah jantung. Hentikan norepinefrin sampai kondisi pasien stabil.
→ Kejang
→ Perdarahan intraserebral  

Pertanyaan seputar Norepinephrine

Bagaimana Norepinephrine diberikan ?

Norepinefrin diberikan oleh tenaga kesehatan dengan menyuntikan Norepinefrin ke dalam vena melalui infus. Norepinefrin diberikan selama diperlukan sampai tubuh Anda merespon obat tersebut (tekanan darah meningkat). Beberapa orang harus menerima norepinefrin selama beberapa hari. Tekanan darah, pernapasan, dan tanda-tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat saat Anda menerima obat ini.

Beri tahu tenaga kesehatan bila Anda merasa nyeri, iritasi, perasaan dingin, atau ketidaknyamanan lain pada kulit atau pembuluh darah di tempat obat disuntikkan. Norepinefrin dapat merusak kulit atau jaringan di sekitar tempat suntikan jika obatnya secara tidak sengaja bocor keluar dari pembuluh darah. [6]

Apa yang harus saya lakukan bila saya lupa menggunakan obat ?

Norepinefrin diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam keadaan darurat, Anda mungkin tidak akan melewatkan dosis. [6]

Apa yang harus saya hindari saat menerima norepinefrin?

Ikuti instruksi dokter Anda tentang segala pembatasan pada makanan, minuman, atau aktivitas.

Obat lain apa yang akan memengaruhi norepinefrin?

– Antidepresan
– Obat tekanan darah
isocarboxazid , linezolid , biru metilen injeksi, phenelzine , rasagiline , selegiline , tranylcypromine , dan lain-lain.

Contoh Obat Norepinephrine (Merk Dagang) di Pasaran.

Berikut ini beberapa contoh obat bermerek yang mengandung Norepinephrine: [2]

Brand Merek Dagang
Arespin
Raivas
Vascon
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment