Daftar isi
Ruta chalepensis atau yang lebih dikenal dengan tanaman rue merupakan tanaman berbunga yang termasuk dalam keluarga Rutaceae. Tanaman ini berasal dari genus ruta dan biasanya berbunga pada akhir musim semi.
Ruta chalepensis berasal dari daerah Tunisia di bagian Afrika Utara. Tanaman ini dapat ditemui mulai dari wilayah Mediterania hingga barat Asia.
Awalnya tanaman ini merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di lereng pegunungan. Namun, karena tanaman ini memiliki banyak manfaat akhirnya banyak yang membudidayakan tanaman ini sebagai obat herbal sekaligus tanaman hias[1,3].
Ruta chalepensis memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan ruta graveolens linn, tanaman lain dari keluarga Rutaceae. Ruta chalepensis memiliki batang yang halus, bulat, dan ramping dengan warna hijau keabu-abuan pucat.
Tanaman ini dapat tumbuh kurang lebih hingga satu meter tingginya. Daun yang majemuk dan berbentuk menyirip menjadi ciri dari tanaman ini.
Bunga ruta chalepensis berwarna kuning kehijauan dan berumbai serta memiliki buah yang kering, keras, berbentuk bulat, dan tajam di bagian atas. Ruta chalepensis memiliki bau busuk yang menyengat dibanding tanaman lain dari famili yang sama. Hal inilah yang membedakan ruta chalepensis dengan tanaman lain dari keluarga yang sama dan menjadi ciri khas dari tumbuhan ini[2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada ruta chalepensis:
Nama | Jumlah | Unit |
2-Nonanone | 12.48 | % |
2-Acetoxytridecane | 25.42 | % |
2-Undecanone | 36.42 | % |
2-Tridecanol | 3.30 | % |
2-Dodecanone | 1.26 | % |
2-Acetoxytetradecone | 7.52 | % |
2-Tridecanone | 1.10 | % |
2-Decanone | 0.94 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa ruta chalepensis memiliki berbagai macam kandungan gizi yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Salah satu kandungan gizi tersebut adalah tridecanone yang dapat digunakan sebagai campuran obat terapi untuk kanker [1].
Seperti yang telah diketahui bahwa ruta chalepensis memiliki beragam manfaat bagi tubuh. Hal ini tidak terlepas dari kandungan yang terdapat dalam tanaman itu sendiri.
Ruta chalepensis memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, fenol, asam amino, furocoumarins, dan saponin. Kandungan tersebut dapat ditemukan pada daun dan ranting muda ruta chalepensis.
Kandungan alkaloid yang tinggi pada ruta chalepensis menjadikan tanaman ini memiliki sifat farmakologis, yang mana kandungan ini memberikan kontribusi besar pada dunia medis. Selain itu, terdapat pula kandungan furocoumarins yang berfungsi sebagai dermatologi dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit lain[1].
Ruta chalepensis mengandung beberapa senyawa penting bagi tubuh seperti alkaloid, fenol, asam amino, furocoumarins, dan saponin. Kandungan inilah yang berperan dalam mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa ruta chalepensis memiliki beragam kandungan senyawa baik bagi tubuh. Dikarenakan kandungan senyawa tersebut ruta chalepensis memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi tubuh yang menjadikannya efektif dalam pengobatan tradisional. Untuk itu, berikut ini beberapa manfaat ruta chalepensis diantaranya sebagai berikut:
Manfaat yang pertama dari ruta chalepensis yaitu sebagai antioksidan. Antioksidan sendiri berperan sebagai pelindung sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas ada yang berasal dari dalam tubuh, seperti terjadinya metabolisme di dalam tubuh, dan dari luar tubuh seperti polusi, asap rokok, pestisida, dan lain-lain. Paparan radikal bebas secara terus-menerus dapat mengakibatkan beberapa penyakit misalnya penyakit jantung, demensia, hingga penuaan dini.
Oleh karena itu, untuk menangkal radikal bebas harus mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, salah satunya adalah ruta chalepensis[1,3].
Ruta chalepensis mengandung senyawa flavonoid yang bisa menghasilkan antioksidan berperan sebagai pelindung sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas.
Manfaat selanjutnya adalah sebagai antijamur. Antijamur disini dapat berfungsi sebagai obat yang dapat mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi jamur seperti kutu air, kandidiasis, kurap, dan lain-lain.
Infeksi jamur ini dapat menyerang pada bagian kulit, rambut, maupun kuku. Apabila tubuh terkena infeksi jamur maka akan menimbulkan perasaan tidak nyaman seperti kemerahan dan gatal pada kulit.
Umumnya penyakit ini memang tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Namun bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah infeksi jamur dapat berkembang menjadi penyakit yang serius, bahkan hingga kematian.
Maka dari itu, penggunaan ruta chalepensis untuk mengatasi infeksi jamur tersebut sangatlah efektif karena kandungan antijamur yang terdapat dalam tanaman ini[1].
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak bisa lepas dari adanya bakteri. Bahkan di tempat yang terlihat bersih sekalipun, sebenarnya apabila diamati lebih cermat tetaplah terdapat bakteri disana.
Oleh karena itu, kandungan antibakteri sangatlah penting bagi manusia agar terhindar dari bakteri-bakteri jahat yang berbahaya bagi kesehatan dan merugikan manusia. Dengan mengonsumsi ruta chalepensis maka tubuh akan terhindar dari bakteri-bakteri jahat, tetapi konsumsi tanaman ini tetaplah harus dalam batas yang wajar[1,3].
Ruta chalepensis mengandung senyawa alkaloid yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan berguna dalam pengobatan tradisional.
Manfaat selanjutnya dari ruta chalepensis adalah sebagai antiinflamasi. Antiinflamasi ini berguna untuk mengurangi radang, mulai dari radang kulit bernanah hingga radang paru-paru.
Antiinflamasi juga memberikan efek analgesik dan antipiretik serta dapat mencegah penyakit-penyakit lainnya. Dalam pengobatan tradisional herbal di Palestina, tanaman ini banyak digunakan sebagai antiinflamasi[1,3].
Kandungan asam amino yang tinggi pada daun dan batang muda tanaman ruta chalepensis memiliki sifat farmakologis yang dapat digunakan sebagai obat antiinflamasi.
Akhir-akhir ini penyakit obesitas tidak hanya menyerang lansia tetapi juga menyerang orang-orang di usia produktif bahkan remaja. Hal ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, konsumsi junk food, dan gaya hidup tidak sehat lainnya.
Meskipun obesitas dapat terjadi karena faktor keturunan, tetapi penerapan gaya hidup yang tidak sehat justru menjadi faktor utama terserang penyakit ini. Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan menggunakan ruta chalepensis karena tanaman ini mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang efektif untuk mengobati obesitas[4].
Dalam pengobatan tradisional, daun ruta chalepensis dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kejang-kejang terutama yang terjadi pada anak. Kejang-kejang biasanya ditandai dengan gerakan tubuh yang tidak terkendali disertai dengan hilangnya kesadaran.
Untuk mengatasi kejang-kejang yang terjadi pada anak dapat dilakukan dengan cara mencampurkan daun ruta chalepensis dengan cuka[3,5].
Manfaat terakhir dari ruta chalepensis adalah sebagai obat demam. Demam adalah kondisi dimana suhu tubuh meningkat di atas rata-rata, yaitu hingga lebih dari 38℃.
Demam dapat mengindikasikan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, apabila terserang demam maka harus segera diobati agar tidak menimbulkan penyakit-penyakit lain yang lebih serius.
Penggunaan ruta chalepensis sebagai obat demam telah digunakan di Afrika sebagai pengobatan tradisional sejak lama, yaitu dengan cara merebus daun ruta chalepensis. Air rebusan inilah yang bermanfaat untuk mengobati demam[5].
Selain memiliki manfaat, ruta chalepensis juga memiliki efek samping bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam dosis yang kurang tepat. Untuk itu, konsumsi ruta chalepensis dengan dosis yang tepat sangat dianjurkan untuk menghindari efek buruk bagi kesehatan tubuh.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh ruta chalepensis:
Efek samping yang pertama dari ruta chalepensis adalah dapat menimbulkan karsinogenik. Karsinogenik adalah zat yang dapat menimbulkan penyakit kanker.
Hal tersebut terjadi apabila konsumsi ruta chalepensis dicampur dengan pengawet buatan. Maka dari itu, perhatikan makanan yang kita konsumsi agar terhindar dari paparan zat karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh.
Selain dari makanan yang kita konsumsi, zat karsinogenik ternyata juga terdapat dalam produk kosmetik. Meski kandungannya sangat kecil, tetapi risiko munculnya kanker tetap ada terlebih lagi apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama[3].
Efek samping selanjutnya dari konsumsi ruta chalepensis adalah dapat menimbulkan keracunan. Hal ini dapat terjadi apabila mengonsumsi tumbuhan ruta chalepensis dibarengi dengan pengawet kimia sintetis ataupun mengonsumsinya melebihi batas wajar.
Oleh karena itu, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli medis apabila akan mengonsumsi ruta chalepensis agar terhindar dari keracunan maupun hal-hal yang tidak diinginkan lainnya[3].
Meski ruta chalepensis memiliki beragam manfaat bagi tubuh, tetapi apabila tidak memperhatikan konsumsinya dengan tepat dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh seperti keracunan dan menimbulkan karsinogenik. Oleh karena itu, cara mengonsumsi dan dosis yang tepat harus menjadi perhatian yang utama.
Ruta chalepensis memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional. Untuk itu agar pemanfaatan tersebut dapat maksimal maka harus memperhatikan cara penggunaan tanaman tersebut.
Berikut ini merupakan tips mengonsumsi ruta chalapensis:
Daun ruta chalepensis dapat dimanfaatkan sebagai obat demam. Hal ini telah dibuktikan oleh penduduk Afrika, mereka telah menggunakan air rebusan ini sejak lama dan terbukti efektif mengobati demam.
Cara membuat ramuan ini cukup mudah, pertama siapkan daun ruta chalepensis yang akan digunakan kemudian cuci daun tersebut hingga bersih. Siapkan panci yang berisi air kemudian masukkan daun ruta chalepensis dan tunggu hingga mendidih. Kini ramuan dapat digunakan sebagai obat demam[5].
Daun ruta chalepensis dapat digunakan sebagai jamu herbal. Jamu ini dapat digunakan untuk mengobati obesitas serta penyakit lainnya.
Cara membuat jamu ini cukup mudah yaitu dengan cara, pertama siapkan daun yang akan digunakan untuk jamu kemudian cuci bersih. Selanjutnya tumbuk atau haluskan daun yang sudah dicuci dan seduh dengan air. Jamu pun siap dikonsumsi untuk mengobati obesitas dan penyakit lainnya[5].
Penggunaan ruta chalepensis yang tepat dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh dan menjaga kualitas kandungan yang ada.
Beragam kandungan baik yang terdapat dalam ruta chalapensis dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Maka dari itu proses penyimpanan tanaman ini juga tetap harus diperhatikan agar kandungan-kandungan tersebut tetap terjaga.
Berikut ini tips menyimpan ruta chalapensis:
Ruta chalepensis ternyata juga dapat diambil ekstrak minyaknya yaitu sebagai minyak atsiri. Ekstrak minyak inilah yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Cara menyimpannya adalah ambil ekstrak minyak ruta chalepensis. Kemudian simpan dalam wadah yang tertutup rapat. Cara ini efektif untuk menjaga kondisi minyak apabila ingin digunakan sewaktu-waktu[5,6].
Penyimpanan ruta chalepensis yang tepat dapat membuat kondisi tumbuhan tersebut terjaga sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih lama.
1. Jamel Mejri, Jalloul Bouajila, Safouane Ben, Safouane Ben Sik Ali. Ruta Chalepensis L. Essential Oil: Chemical Composition and Phytotoxic Activity. 2(2231-1874). Journal of Biologically Active Products from Nature; 2013.
2. R Kannan and U. V. Babu. Identity and pharmacognosy of Ruta graveolens Linn. 32(1):16-19. Ancient Science of Life; 2012.
3. Nidal Jaradat, Lina Adwan, Shadi K'aibni, Abdel Naser Zaid, Munqez J. Y. Shtaya, Naser Shraim, and Mohyeddin Assali. Variability of Chemical Compositions and Antimicrobial and Antioxidant Activities of Ruta chalepensis Leaf Essential Oils from Three Palestinian Regions. vol 2017 pages 1-9. BioMed Research International; 2017.
4. Yasir Mehmood and Muhammad Imran Ashraf. Ruta chalepensis L Considerable Action against Obesity or Hyperlipidemia in Body. 7(5). Journal of Bioequivalence & Bioavailability; 2015.
5. Keriman Günaydin and Sezer Göycincik. Phytochemical studies on Ruta chalepensİs (LAM.) lamarck. 19(3):203-10. Natural Product Research; 2005.
6. Mariame Najem , Mohamed Bammou , Lamia Bachiri, El Houssine Bouiamrine, Jamal Ibijbijen, and Laila Nassiri. Ruta chalepensis L. Essential Oil Has a Biological Potential for a Natural Fight against the Pest of Stored Foodstuffs: Tribolium castaneum Herbst. volume 2020 pages 1-11. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2020.