Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sinestesia adalah suatu kondisi dimana satu stimulus yang seharusnya menstimulasi satu indera malah menstimulasi beberapa indera lainnya. Penyebab pastinya seseorang memiliki kemampuan sinestesia tidak
Daftar isi
Sinestesia adalah kondisi neurologikal dimana informasi menstimulasisatu dari indra anda untuk menstimulasi beberapa indra lainnya. Penderita sinestesia disebut synesthetes. [2]
Kata sinestesia berasal dari bahasa yunani “synth” (bersama) dan “ethesia” (persepsi). Synesthetes dapat melihat musik sebagai warna saat mereka mendengarkannya, dan merasakan tekstur seperti bulat atau tajam saat mereka mengkonsumsi makanan. [2]
Peneliti masih tidak yakin mengenai seberapa sering kejadian sinestesia ini. Salah satu studi tahun 2006 mengatakan bahwa sinestesia terjadi pada 2 sampai 4 persen dari populasi manusia. [2]
Sinestesia dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti kreativitas dan ingatan (memori), sebagaimana semudah membuat koneksi antar konsep. Pemikir kreatif terkenal seperti Vincent Van Gogh dan Vladimir Nabokov mengaku diri mereka memiliki sinestesia. [1]
Sinestesia dapat asosiatif, sehingga indra-indra yang terhubung dan terasosiasi di pikiran seseorang, atau proyeksi, terjadi saat gambar dan warna diproyeksikan menjadi kenyataan. [1]
Sekitar 40 persen dari synesthetes memiliki saudara yang mengalami sinestesia juga dan banyak synesthetes bisa mengalami sinestesia lagi selama mereka masih mengingatnya. [3]
Orang yang mengalami sinestesia umumnya terlahir dengan kondisi ini ataupun muncul di awal masa kanak-kanak. Mungkin saja sebenarnya untuk berkembang nanti. Peneliti menemukan bahwa sinestesia dapat diwariskan secara genetik. [2]
Studi tahun 2018, di dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menganalisa sampel DNA dari beberapa keluarga yang memiliki beberapa generasi synesthetes. [3]
Hasil penelitian tersebut adalah meskipun satu keluarga memiliki variasi DNA, tetap ada satu kesamaan yaitu adanya peningkatan gen dalam migrasi sel dan aksonogenesis, sebuah proses yang memungkinkan sel otak untuk terhubung ke pasangan yang benar. [3]
Penelitian tersebut juga menunjukkan bagaimana variasi genetik dapat secara potensial memodifikasi pengalaman sensorik manusia melalui koneksi di otak. [3]
Setiap satu dari lima indra anda menstimulasi area yang berbeda pada otak. Sebagai contoh, melihat dinding kuning neon cerah akan menerangi korteks visual utama yang berlokasi di bagian belakang otak. Jika anda memiliki sinestesia, anda juga bisa seperti merasakan rasa warna dinding tersebut sembari anda melihatnya. [2]
Jadi, tidak hanya konteks visual utama anda yang terstimulasi dengan warna, lobus parietal anda, dimana menjelaskan rasa sesuatu, juga ikut terstimulasi. Inilah sebabnya peneliti percaya bahwa penderita sinestesia memiliki tingkat keterkaitan yang tinggi antara bagian-bagian otak yang terhubung dengan stimulus sensorik. [2]
Beberapa hal dapat menyebabkan anda mengalami sinestesia sementara atau permanen, seperti [1,2] :
Obat mescaline, psilocybin, dan LSD telah dipelajari kemampuan induksinya terhadap fenomena ini. Tapi, beberapa stimulus lain seperti ganja, alkohol, dan bahkan kafein, juga terbukti menyebabkan sinestesia sementara. [2]
Ada beberapa tipe sinestesia dengan gejala yang beragam. Sinestesia warna Grapheme, dimana anda menghubungkan huruf dan hari dengan warna, mungkin yang paling terkenal. Tapi ada juga sinestesia suara ke wanra, sinestesia bentuk angka, dan lain sebagainya. Anda dapat mengalami satu sinestesia ataupun kombinasi beberapa sinestesia. [2]
Orang yang memiliki tipe sinestesia apapun cenderung mengalami gejala demikian [2] :
Jika anda memiliki sinestesia, anda mungkin akan kidal (menulis dengan tangan kiri) dan memiliki keinginan yang kuat terhadap seni visual atau musik. Sinestesia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. [2]
Jika anda memiliki sinestesia, anda akan menyadari bahwa indra anda cenderung untuk saling terhubung, memberikan persepsi kepada dunia sebuah tambahan dimensi. Mungkin setiap kali anda menggigit makanan, anda juga merasakan bentuk geometrinya seperti bulat, tajam, atau kotak. [2]
Mungkin saat anda sedang emosional terhadap orang yang anda cintai, anda dapat menutup mata anda dan melihat warna tertentu bermain dalam pandang penglihatan anda. [2]
Anda mungkin dapat membaca kata-kata ini dengan serangkaian suara yang di kepala anda, mengkarakterkan setiap kalimat dengan sebuah identitas berbeda seperti anda sedang berbicara dengan seseorang di jalan. [2]
Berikut adalah beberapa manifestasi dari sinestesia [1] :
Tidak ada penanganan untuk sinestesia. Secara anekdot, banyak orang terlihat menikmati melihat dunia dengan cara yang lain daripada orang-orang generasinya. [2]
Peneliti menunjukkan bahwa synesthetes cenderung memiliki citra mental yang lebih jelas dibandingkan dengan orang lain. Beberapa berpendapat bahwa hal ini berasosiasi dengan koneksi pada otak yang lebih besar. [1]
Synesthetes juga mendemonstrasikan pemikiran yang lebih kreatif, sehingga dapat menemukan metafora-metafora lebih mudah. [1]
Pada sisi lain, beberapa synesthetes merasa bahwa kondisinya membuat mereka terasa terisolasi dari yang lain. Contohnya, melihat kata yang di cetak dengan warna yang salah dapat menjadi aneh, atau beberapa nama terasa buruk menurut synesthetes. [2,3]
Synesthetes bisa saja mengalami masalah dalam menjelaskan pengalaman indra mereka. Menemukan komunitas synesthetes daring dapat membantu mengurangi rasa terisolasi ini. [2]
Berbicara dengan tenaga kesehatan mental profesional dapat membantu anda untuk menemukan nilai lebih dari sinestesia yang dapat ditambahkan kedalam hidup anda. [2]
Tidak hanya memiliki otak dengan sisi yang lebih dominan, anda dapat menemukan bahwa kedua sisi otak anda bekerja dengan baik dan membantu anda untuk mengerjakan apa yang anda senangi. [2]
1. Anonim. Synesthesia. Psychology Today; 2021.
2. Dillon Browne, PhD. & Kathryn Watson. What Is Synesthesia?. Healthline; 2018.
3. Laura Moss. What Is Synesthesia and What's It Like to Have It?. Tree Hugger; 2021.