Penyakit & Kelainan

5 Tanda Usus Besar Bermasalah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Usus besar merupakan suatu bagian yang diantara bagian usus buntu dan rektum, dan usus tersebut mempunyai beberapa fungsi untuk tubuh. Fungsi dari organ usus besar yaitu menyimpan dan eliminasi sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara menyerap air dan mendegradasi bakteri [1,2].

Usus besar merupakan salah satu organ tubuh yang cukup vital yang apabila mengalami masalah maka akan memunculkan berbagai macam tanda atau sinyal pada tubuh. Hal ini dikarenakan setiap organ pada tubuh semuanya saling tehubung antara satu dengan yang lainnya, sehingga ketika ada salah satu organ tubuh yang bermasalah, maka kerja dari organ yang lainpun juga ikut terganggu [3]. Berikut tanda usus besar mengalami masalah :

1. Sakit Perut

Usus besar yang bermasalah tentu saja akan menimbulkan berbagai macam tanda pada tubuh terutama pada bagian perut, salah satunya rasa sakit pada perut. Ketika usus besar memiliki masalah, seluruh kinerja dari organ pencernaan hingga pembuangan akan terganggu dan menimbulkan rasa sakit

Hal ini dikarenakan, Organ pencernaan tidak dapat bekerja dengan maksimal untuk mencerna makanan atau minuman Oleh karena tidak dapat bekerja secara maksimal organ pencernaan akan menimbulkan berbagai macam kontraksi yang dapat menimbukan rasa sakit pada perut [2].

2. Berat Badan Yang Tidak Stabil

Perubahan berat badan lazimnya dipengaruhi asupan nutrisi, pola makan serta aktivitas olahraga, akan tetapi jika perubahan berat badan yang tidak stabil dapat menjadi indikasi ada gangguan dalam pencernaan salah satunya tanda usus besar terdapat masalah. Hal ini biasanya terjadinya karena kinerja dari usus besar terganggu [2,4].

Pada organ usus besar terdapat bakteri-bakteri baik yang berperan dalam proses pencernaan, akan tetapi populasi bakteri yang tidak seimbang tersebut ternyata dapat menyebabkan penurunan berat badan, sedangkan pada usus besar terdapat resistensi insulin atau keinginan untuk makan berlebihan yang disebabkan karena terdapat penurunan penyerapan nutrisi, sehingga berat badan menjadi meningkat. Usus besar sangat berperan aktif menambah atau menurunkan berat apabila keadaan usus tersebut seimbang dan sehat [1,4].

3. Diare

Usus besar yang mengalami masalah tentunya akan berdampak pada proses buang air besar ataupun tinja seseorang. Hal ini dikarenakan proses pembuangan akhir dan pembentukan tinja terjadi di dalam usus besar yang merupakan salah satu proses penting pada manusia [6].

Usus besar yang dalam keadaan normal akan menyerap cairan dan nutrisi yang banyak pada makanan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses pembentukan tinja yang akan dikeluarkan oleh tubuh. Namun, usus besar yang memiliki masalah tidak akan bekerja secara maksimal dalam menyerap cairan serta nutrisi pada makanan yang akan berdampak pada pembentukan tinja menjadi lebih encer dan akan menimbulkan diare [6].

Selain itu, usus besar yang mengalami masalah juga akan menimbulkan kontraksi yang berlebihan. Kontraksi pada usus besar akan merangsang rasa sakit perut secara terus menerus dan rasa ingin buang air besar [6].

4. Mudah Terkena Penyakit

Usus besar yang mengalami masalah tentunya akan memiliki pengaruh ke seluruh tubuh, termasuk mudahnya tubuh terserang penyakit. Hal ini dikarenakan gangguan atau masalah pada usus besar dapat menyebabkan sistem imunitas pada tubuh semakin melemah yang menyebabkan tubuh susah untuk melawan bakteri dan virus yang masuk kedalam tubuh [2,4].

Perlu diketahui bahwa salah satu fungsi dari usus besar, yaitu dapat memproduksi antibodi tubuh yang berguna untuk mencegah virus dan bakteri masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Namun, ketika bagian dari usus besar ini mengalami masalah produksi antibodi tentu juga akan terganggu dan akan menyebabkan sistem imunitas pada tubuh juga terganggu [2,4]

5. BAB Berdarah

Usus Besar yang sedang mengalami masalah juga dapat ditandai dengan buang air besar yang disertai dengan bercak merah yang berupa darah. Hal ini biasanya terdapat masalah pada bagian bawah usus besar, seperti anus dan rektum yang merupakan bagian akhir dari proses pencernaan [5,6].

Pada masalah ini, kebanyakan pada bagian anus terdapat benjolan yang dapat terluka apabila mengejang terlalu keras ketika BAB. Selain itu, tingkat kepadatan feses juga dapat mempengaruhi luka tersebut, artinya semakin padat dan keras feses yang dikeluarkan maka luka yang ditimbulkan juga semakin besar dan tentunya darah yang dikeluarkan juga semakin banyak [5,6].

BAB berdarah juga dapat menandakan bahwa usus besar sedang mengalami masalah kolitis. Kolitis merupakan penyakit peradangan yang terjadi di dalam usus besar yang disebabkan oleh infeksi atau reaksi autoimun [6]

Kapan Harus Pergi Ke Dokter

Gangguan perut yang diakibatkan karena beberapa bagian seperti pada usus besar harus diwaspadai, segera periksa ke dokter agar penyakit tidak semakin parah. Hal ini akan berakibat timbulnya berbagai penyakit, sehingga perlu penanganan khusus[1,3].

Tanda-tanda usus besar bermasalah yang sudah dijelaskan sebelumnya diakibatkan oleh beberapa faktor, sehingga timbulnya penyakit tidak hanya pada satu kejadian saja. Dari tanda-tanda bermasalah tersebut apabila mengalami hal yang terlalu sering dan kurang nyaman, maka pergilah ke dokter untuk berkonsultasi terlebih dahulu [1,3].

Hal ini bertujuan agar kondisi usus besar yang kurang baik dapat segera untuk dicegah. Apabila suatu kondisi tubuh yang disebabkan karena tanda-tanda usus besar bermasalah yang kurang nyaman atau belum dialami sebelumnya, maka segeralah untuk pergi ke dokter [1,2].

1. Ashwini Sopan Bansode. COLON TARGETED DRUG DELIVERY SYSTEM : AN OVERVIEW. 2(2): (001-007). International Imperial Journal of Pharmaceutics & Cosmetology; 2012.
2. Hiroaki TAKEDA. Disease of the Small Intestine. 47(10): 462–467. JMAJ; 2004.
3. Grimm IS, Friedman LS. Inflammatory bowel disease in the elderly. 19:361-389. Gastroenterol Clin North Am; 1990.
4. Sewell JL, Inadomi JM, Yee HF, Jr. Race and inflammatory bowel disease in an urban healthcare system. 55:3479-3487. Dig Dis Sci; 2010.
5. José Marcio Neves Jorge and Angelita Habr-Gama. Anatomy and Embryology of the Colon, Rectum and Anus; 2017.
6. . Church JM, Raudkivi PJ,. The surgical anatomy of the rectum—a review with particular relevance to the hazards of rectal mobilisation. 2:158–166. international journal colorectal disease; 1987.

Share