Thiopental sodium atau nama lainnya adalah Pentothal, termasuk dalam kelompok obat anestesi. Merupakan turunan dari golongan asam barbiturate, yang bekerja secara ultrashort acting.
Umum digunakan sebagai anestesi untuk bedah. Thiopental sodium ini termasuk dalam obat paling aman dan efektif versi World Health Organization (WHO). Obat yang merupakan analog pentobarbital ini, telah terpilih sebagai obat utama karena efektivitasnya yang telah teruji. [1,2,3]
Daftar isi
Berikut ini adalah informasi penting mengenai Sodium thiopental, dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaannya.[4]
Indikasi | Anestesi, sebagai obat bius yang diberikan sebelum operasi bedah |
Kategori | Obat keras (P No.3) |
Konsumsi/penggunaan | Anak-anak, Dewasa, lansia |
Kelas | Anestesi |
Bentuk | Intravena injeksi |
Kontraindikasi | Porphyria, dyspnoea, obstruksi saluran pernapasan |
Peringatan | Berikut ini adalah beberapa keadaan atau kondisi yang mungkin terjadi selama penggunaan Thiopental sodium, atau pasien dengan kondisi tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum pemberian Thiopental sodium ini: → Hypovolemia → Pasien yang memiliki riwayat penyakit asma kronik, penyakit jantung, anemia, hiperkalemia, toxaemia, myasthenia gravis, myxoedema, gangguan ginjal atau hati kronik, → Pasien dengan penyakit muscular dystrophies, ketidakseimbangan adrenocortical → Pasien yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui, lansia → Hindari pemberian secara intra arteri → Pemberian injeksi IV dengan larutan Thiopental sodium konsentrat (5%) dapat menyebabkan tromboflebitis |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV/parenteral (injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Dalam dunia medis, Thiopental sodium umum digunakan sebagai anestesi dalam prosedur operasi bedah. Namun, tak hanya itu saja manfaatnya. Berikut ini adalah macam-macam manfaat yang telah lama digunakan:[9,10,11,12]
Berikut ini adalah informasi pemberian dosis yang aman, sesuai indikasi atau kebutuhan. Pemberian dosis Thiopental sodium melalui intravena. Perbedaan dosis yang diberikan sesuai dengan keadaan/kondisi pasien. [4]
Anestesi : ⇔ Dewasa: → 100-150 mg dari 2.5 atau 5% larutan injeksi selama 10-15 detik, diulang tiap 30-60 detik, tergantung pada respon pasien, atau continuous infusion dari 0.2-0.4% larutan → Dosis Maksimum: 500mg → Dosis maksimum pada kehamilan: 250mg ⇔ Anak-anak: → 2-7mg/kg selama 10-15 detik; diulang tiap 1 menit ⇔ Lansia → Dosis disesuaikan dengan keadaan pasien |
Untuk menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi : ⇔ Dewasa: → 1.5-3.5 mg/kg intermiten bolus injeksi ⇔ Anak-anak → 3 bulan- 15 tahun: pemberian awal 5-10 mg/kg secara IV injeksi, kemudian IV infusion 1-4mg/kg/jam ⇔ Lansia → Dosis disesuaikan dengan keadaan pasien |
Keadaan epilepsi ⇔ Dewasa → bila disertai assisted ventilation, dosis 75-125mg dalam 2.5% larutan ⇔ Anak-anak → 5 mg/kg secara injeksi intravena perlahan, dilanjutkan dengan continuous infusion iv, untuk neonatus: 2.5mg/kg/jam; untuk usia >1bulan 2-8mg/kg/jam. Dosis disesuaikan pada keadaan respon pasien ⇔ Lansia → Dosis disesuaikan dengan keadaan pasien |
Walau termasuk sebagai salah satu obat esensial versi WHO, tak membuat Thiopental sodium tak memiliki efek samping. Berikut adalah macam-macam efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat golongan anestesi ini: [4]
Berikut ini adalah informasi detil terkait obat anestesi Sodium thiopental, mulai dari cara penyimpanan, mekanisme kerja obat, interaksi dengan obat lain, hingga penanganan overdosis.[4]
Penyimpanan | Larutan injeksi: → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Thiopental sodium adalah obat golongan barbiturat, berfungsi sebagai anestesi yang bekerja secara short-acting. Termasuk dalam kelompok CNS Depresan, karena kemampuannya untuk hipnosis dan anestesi. Selain itu, juga digunakan sebagai terapi untuk mengatasi status epilepticus, dan mengurangi tekanan intrakranial pada pasien yang telah melalui operasi bedah saraf (kepala). → Onset: via IV, mencapai 30 detik → Distribusi: terdistribusi merata dalam jaringan tubuh, juga masuk dalam plasenta dan asi. Ikatan protein sebesar 80% → Metabolisme: dimetabolisme melalui hepatik, diubah menjadi metabolit inaktif → Ekskresi: waktu paruh eliminasi pada dewasa 10-12 jam, pada anak-anak 6 jam, pada pasien obesitas dan ibu hamil 26-28 jam |
Interaksi dengan obat lain | Berikut ini adalah beberapa contoh obat-obatan atau golongan obat tertentu yang dapat mempengaruhi efektivitas dari Sodium thiopental atau sebaliknya → Obat golongan CNS Depresan dapat menurunkan efektivitas anestesi → Dapat meningkatkan efek hipotensi bila digunakan bersamaan Phenothiazine → Dapat meningkatkan efek hipnosis, bila digunakan bersamaan obat golongan antipsikotik → Dapat mengurangi efektivitas, bila digunakan bersamaan obat yang memiliki ikatan protein yang tinggi, seperti Sulfisoxazole, metoclopramide, meprobamate, aspirin, probenecid → Penggunaan bersamaan obat golongan opioid, dapat menimbulkan risiko fatal, yaitu gagalnya fungsi pernapasan |
Interaksi dengan makanan | → Penggunaan obat herbal sebelum pemberian Sodium thiopental, dapat meningkatkan durasi efek dari anestesi → Konsumsi alkohol dapat mengurangi efektivitas anestesi |
Overdosis | ⇔ Gejala: gangguan pada sistem pernapasan (seperti apnea, batuk, laringospasme), kardiovaskular (hipotensi, hingga syok) ⇔ Cara Mengatasi: Hentikan pemberian obat, atur aliran pernapasan pada pasien, menggunakan alat bantu pernapasan dan oksigen. Selalu monitor respiratory rate, intak cairan, blood gas, dan cairan elektrolit. Laringospasme dapat diatasi dengan pemberian skeletal muscle relaxant atau tindakan trakeostomi |
Pengaruh pada hasil lab | — |
Apakah Thiopental sodium dapat mempengaruhi pada pola perilaku seseorang?
Tidak, thiopental adalah anestesi yang bekerja dengan mengikat pada reseptor GABA, sehingga menurunkan aktivitas otak sementara. [6]
Amankah digunakan oleh wanita hamil, terutama yang akan melahirkan?
Aman, selama diberikan sesuai dosis yang dianjurkan, serta tak berpengaruh terhadap janin. [7]
Apakah Thiopental sodium termasuk pada zat adiktif?
Tidak, thiopental sodium adalah golongan obat barbiturat, dan memiliki aktivitas sebagai anestesi. [4]
Benarkah sodium thiopental adalah obat anestesi yang paling efektif dan juga aman?
Benar. [3]
Benarkah, bahwa sodium thiopental juga digunakan sebagai serum kejujuran (truth serum)?
Benar. Di beberapa negara, para psikiater menggunakan obat tersebut terhadap pasiennya, supaya berkata jujur. Karena berbohong adalah masalah yang kompleks, dan sodium thiopental ini bekerja dengan menekan fungsi cortical, sehingga membuat seseorang berkata jujur. [8]
Berikut ini adalah beberapa obat ber-merk yang mengandung Sodium thiopental.[5]
Brand Merek Dagang |
Anapental |
Farmotal |
Pentothal |
Ravonal |
1. Anonim. Thiopental sodium. pubchem.ncbi.nlm.nih.gov . 2020
2. World Health Organization (2009). WHO Model list of essential medicines 16th list. March 2009.
3. World Health Organization (2012). The selection and use of essential medicines: report of the WHO expert committee, March 2011 (including the 17th WHO model list of essential medicines and the 3rd WHO model list of essential medicines for children).
4. Anonim. Thiopental sodium. MIMS. 2020
5. Anonim. Thiopental sodium. Drugs.com .2020
6. Franks. NP, Lieb. WR. Which molecular targets are most relevant to general anaesthesia. ToxicolIfy letters. 1998
7. Gleason. Christine A, Juul. Sandra E. Avery's Diseases of the newborn. Elsevier health sciences, p.169. 2016
8. Anne Bannon, Stevens. Serita Deborah. The Howdunit Book of poisons. Cincinnati: writers digest books. 2007
9. Toyama, Takeko. TRAUMA.ORG: Critical care: Barbiturate coma. 2016
10. Royal Dutch Society for the advancement of pharmacy. Administration and compounding of euthanasia agents. The Hague. 2008
11. Pearlman. T. Behavioral desensitization of phobic anxiety using Thiopental sodium. The American Journal of Psychiatry. American Psychiatric Association. 1980
12. Anonim. Drugged Future?. TIME. 1958