Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Zanamivir adalah obat antivirus yang bisa digunakan untuk pengobatan infeksi influenza. Obat ini digunakan untuk usia diatas 7 tahun dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui. Zanamivir digunakan
Zanamivir digunakan untuk mengobati gejala flu yang disebabkan oleh virus influenza pada orang yang memiliki gejala kurang dari 2 hari. Obat ini juga digunakan untuk menghentikan pertumbuhan virus flu. [2,3]
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Zanamivir, mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1,2]
Indikasi | Antivirus. Obat untuk infeksi virus influenza. |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa dan Anak-anak (usia > 7 tahun). Khusus untuk anak usia 5 tahun boleh menggunakan sebagai pencegahan. |
Bentuk Obat | Bubuk / inhaler |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Zanamivir: ↔ Pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu ↔ Pasien yang menderita penyakit saluran pernafasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan bronkhitis. ↔ Pasien yang dijadwalkan untuk melakukan bronkodilator inhalasi maka, harus menggunakannya sebelum menggunakan Zanamivir. ↔ Pasien yang tengah mengonsumsi vitamin, suplemen atau obat-obat lainnya ↔ Pasien yang ketergantungan alkohol ↔ Pasien yang akan melakukan vaksinasi flu anak-anak, Ibu hamil atau menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui inhalasi/dihirup (lewat mulut): Kategori C: Penelitian pada reproduksi hewan membuktikan terjadinya efek samping pada janin. Belum ada studi yang memadai pada wanita hamil. Obat dianjurkan pada wanita hamil hanya jika tidak adanya alternatif lain dan apabila manfaat yang diperoleh melebihi resiko yang mungkin timbul pada janin. |
Tinjauan Zanamivir adalah jenis obat untuk mengobati virus influenza yang digunakan dengan cara dihirup.
Zanamivir dapat digunakan untuk mengobati gejala-gejala flu akibat virus influenza seperti: [2]
Berikut kategori influenza:
Influenza A adalah influenza yang mampu menginfeksi hewan, walaupun lebih umum terjadi pada manusia. Gejalanya sakit, batuk, dan demam tinggi.[6]
Influenza B adalah influenza yang hanya terjadi pada manusia. Influenza ini reaksinya tidak separah influenza A, tetapi kadang-kadang bisa menjadi sangat berbahaya.
Virus influenza B tidak diklasifikasikan berdasarkan subtipe dan tidak menyebabkan pandemi. Gejalanya sakit, batuk, dan demam tinggi.[6]
Influenza C ialah influenza yang virusnya juga ditemukan pada manusia tetapi, gejalanya lebih ringan daripada Influenza A atau B. Influenza ini tidak menyebabkan sakit dan tidak menyebabkan epidemi. [6]
Infuenza dan flu biasa sama–sama penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Namun, keduanya memiliki gejala yang berbeda. Berikut penjelasannya:[5]
Pemberian Zanamivir dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk dewasa dan anak-anak. [2][3]
Inhalasi/Dihirup: Influenza A dan B ↔ 10 mg (2 inhalasi) dihirup dua kali sehari (sekitar 12 jam terpisah) selama 5 hari. ↔ Harus dimulai dalam 48 jam setelah timbulnya gejala. ↔ Jika memungkinkan, 2 dosis dihirup pada hari pertama pengobatan, asalkan setidaknya ada selang waktu 2 jam antar dosis. Dosis berikutnya diberikan setiap 12 jam. Pencegahan Influenza A dan B ↔ 10 mg (2 inhalasi) dihirup sekali sehari pada waktu yang sama. ↔ Durasi untuk pencegahan flu dalam rumah tangga: 10 hari. Harus dimulai dalam waktu 36 jam setelah paparan. ↔ Durasi untuk pencegahan flu dalam wabah komunitas: 28 hari. Harus dimulai dalam 5 hari setelah wabah. |
Inhalasi / Dihirup: Influenza A dan B ↔ 7 tahun atau lebih: 10 mg (2 inhalasi) dihirup dua kali sehari (sekitar 12 jam terpisah) selama 5 hari. ↔ Harus dimulai dalam 48 jam setelah timbul gejala. ↔ Jika memungkinkan, 2 dosis dihirup pada hari pertama, asalkan setidaknya ada selang waktu 2 jam antar dosis. Pencegahan Influenza A dan B ↔ 10 mg (2 inhalasi) dihirup sekali sehari pada waktu yang sama. ↔ Durasi untuk pencegahan flu dalam rumah tangga: 10 hari. Harus dimulai dalam waktu 36 jam setelah paparan. ↔ Durasi untuk pencegahan flu dalam wabah komunitas: 28 hari. Harus dimulai dalam 5 hari setelah wabah. |
Zanamivir dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak diinginkan bagi penggunanya. Namun, efek samping yang serius bagi penderita influenza yang menggunakan Zanamivir cukup jarang terjadi.[2][4]
Efek Samping Yang Umum Terjadi :
Efek Yang Jarang Terjadi (beritahu dokter jika anda mengalaminya):
Gejala Overdosis Zanamivir (Segera pergi ke IGD / emergency bila terdapat beberapa gejala ini):
Info Efek Zanamivir Tenaga Medis:
Untuk memahami lebih detail mengenai Zanamivir, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Zanamivir, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya. [1][2]
Penyimpanan | Simpan pada suhu antara 25°C Lindungi dari sinar matahari dan tempat lembab. |
Cara Kerja | Deskripsi: Zanamivir adalah turunan asam sialat, berpotensi sebagai inhibitor atau penghambat virus neuraminidase (virus influenza), sehingga mengubah agregasi dan pelepasan partikel virus yang aktif terhadap replikasi virus influenza A dan B. Farmakokinetik: Penyerapan:sulit diserap oleh saluran GI. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: Sekitar 1 jam. Distribusi: ikatan protein plasma : Sekitar <10%. Ekskresi: Diekskresikan melalui urin sebagai obat yang tidak berubah. Waktu paruh: 2.6-5 jam |
Overdosis | Gejala: Pingsan dan sulit bernafas |
Interaksi dengan obat – obat lain | Vaksin flu di hidung (FluMist) yang digunakan bersamaan dengan zanamivir dapat mengganggu perlindungan dari vaksin flu tersebut. |
Apakah Zanamivir dapat digunakan untuk mengurangi resiko penyebaran flu kepada orang lain?
Tidak bisa. [3]
Apa yang harus saya hindari saat menggunakan Zanamivir?
Jangan menggunakan vaksin flu hidung (FluMist) dalam waktu 48 jam setelah memakai Zanamivir. Obat ini dapat mengganggu aksi obat FluMist, membuat vaksin kurang efektif. Ikutilah instruksi dokter Anda. Biasanya pasien diharuskan menunggu setidaknya 2 hari setelah akhir pengobatan Zanamivir sebelum menerima vaksin flu tersebut. [2][3]
Apa yang terjadi jika saya melewatkan satu dosis Zanamivir?
Jika Anda melewatkan satu dosis Zanamivir, segeralah ambil dosis obat yang terlewat begitu Anda ingat. Jika dalam 2 jam dari dosis Anda berikutnya, maka lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis Anda seperti biasa. Penting untuk tidak melewatkan dosis. Dilarang meminum 2 dosis Zanamivir sekaligus. Menambahkan dosis dapat meningkatkan terjadinya resiko efek samping. [2]
Contoh obat bermerek yang mengandung Zanamivir yaitu Relenza. [2]
1) Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Zanamivir.
2) Anonim. diakses 2020. Drugs. Zanamivir.
3) Anonim. diakses 2020. WebMD. Zanamivir Inhalation.
4) Anonim. diakses 2020. Mayoclinic org. Zanamivir.
5) Anonim. diakses 2020. HealthlinkBC. Difference Between Influenza (Flu) and a Cold.
6) Anonim. diakses 2020. WebMD. Types of flu