Daftar isi
Adonis vernalis atau lebih dikenal pheasant’s eye merupakan tumbuhan berbunga dari keluarga Ranunculaceae. Dimana, di dalamnya terdapat sekitar 2.252 spesies dalam 62 genera [2].
Tumbuhan tersebut berasal dari Eropa. Namun, penggunaannya sebagai obat termasuk dibatasi karena kelangkaannya [2].
Adonis vernalis merupakan tumvuhan berbunga yang dapat tumbuh hingga 0,3 m atau sekitar 1 kaki. Bunganya hermafrodit dan diserbuki oleh lebah, lalat, kumbang [2,5].
Berbeda dengan kebanyakan spesies Adonis Eropa lainnya, bunganya mekar di musim semi. Sedangkan bijinya matang pada bulan Mei hingga Juni [2,5].
Bunganya terdiri dari 20 kelopak berwarna kuning dan berdiameter 3 hingga 6 cm [2,5].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada adonis vernalis:
Nama | Jumlah | Unit |
Cardiac glycosides | 0.25 | % |
Cymarin | 0.2 | % |
Cardenolides | 1.5 | mg |
Strophantin | 5 | % |
Flavone | 1 | % |
Menrut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa adonis vernalis memiliki beberapa macam kandungan gizi, seperti flavon. Flavon merupakan salah satu jenis flavonoid yang memiliki kegunaan dalam membantu menguatkan sistem imunitas tubuh, hal ini dikarenakan zat flavon dapat membantu tubuh untuk menyerap lebih banyak vitamin C [1,2]
Adonis vernalis mengandung sejumlah senyawa aktif di dalamnya, diantaranya glikosida jantung, glikosida lain, dan flavon. Senyawa yang termasuk glikosida jantung meliputi cymarin, adonitoxin, 16-hydroxy-strophanthidin, acetyladonitoxin, vernadigin, dan lainnya [1].
Glikosida lainnya termasuk adonilide, fukujusonoron, fukujusone, dan Isoramanone juga terkandung di dalamnya. Sedangkan, senyawa yang merupakan flavon antara lain adonivernith, homoadonivernith, orientin, luteolin, dan vitexin [1].
Sejumlah senyawa itulah yang membuat adonis vernalis memiliki beragam aktivitas pharmatological sehingga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional [1].
Adonis vernalis mengandung sejumlah senyawa aktif di dalamnya, meliputi glikosida jantung, glikosida lain, dan flavon.
Kandungan senyawa yang terkandung di adonis vernalis, membuat tumbuhan tersebut memiliki sejumlah manfaat. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan pada adonis vernalis [3]:
Salah satu manfaat terkenal dari adonis vernalis yaitu sebagai kardiotonik. Hal tersebut dikarenakan adonis vernalis mengandung sejumlah senyawa glikosida jantung meliputi cymarin, adonitoxin, 16-hydroxy-strophanthidin, acetyladonitoxin, vernadigin, dan lainnya [4,5].
Sejumlah senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini digunakan sebagai tonik untuk jantung dan dapat meningkatkan efisiensi jantung dengan memperlambat lajunya bersamaan dengan meningkatkan outputnya. Seringkali, tumbuhan ini pun diresepkan untuk pasien penderita gagal jantung kongestif karena efeknya serupa dengan digitalis purpurea, yaitu obat lain yang dapat merangsang otot jantung [4,5].
Adonis vernalis memiliki manfaat sebagai kardiotonik karena mengandung senyawa glikosida jantung di dalamnya. Dimana, senyawa tersebut memiliki efek serupa dengan obat lain yang dapat merangsang otot jantung, yaitu digitalis purpurea.
Selain memiliki manfaat sebagai kardiotonik, adonis vernalis juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan pada saraf. Gangguan pada sistem saraf dapat terjadi pada semua saraf, baik sistem saraf pusat maupun perifer [3].
Gangguan ini mengakibatkan penderitanya akan mengalami kesulitan bergerak, bicara, hingga hilang ingatan. Namun, gangguan tersebut dapat diatasi dengan adonis vernalis [3].
Hal tersebut dikarenakan adonis vernalis mengandung senyawa glikosida berupa cymarin. Senyawa inilah yang mempengaruhi sistem saraf pada tubuh dan dapat mengobati berbagai gangguan pada saraf [3].
Adonis vernalis memiliki kandungan cymarin yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pada saraf.
Anti-inflamasi termasuk salah satu zat yang penting bagi tubuh. Dimana, anti-inflamasi digunakan mengurangi peradangan [3].
Beberapa tumbuhan herbal memiliki efek sebagai anti-inflamasi, termasuk adonis vernalis. Hal tersebut dikarenakan ditemukan adanya aktivitas yang signifikan dalam menghambat bakteri gram-positif dan gram-negatif [3].
Manfaat selanjutnya dari adonis vernalis yaitu sebagai diuretik. Obat tersebut berfungsi untuk membuang air dan garam berlebih pada tubuh dalam bentuk urin [3,5].
Di dalam adonis vernalis ditemukan adanya aktivitas diuretik yang kuat di dalam ekstraknya. Oleh karena itu, adonis vernalis tersebut digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit, seperti hipertensi, retensi air berlebih, hingga edema [3,5].
Tak jarang, sebagian mengalami gangguan sulit tidur atau yang lebih dikenal sebagai insomnia. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stress, terlalu cemas, hingga depresi [3].
Apabila tidak segera ditangani, insomnia akan bertambah parah dan dapat menganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan adonis vernalis [3].
Hal itu dikarenakan efek sedatif yang dimiliki oleh adonis vernalis. Dimana, zat tersebut dapat mengurangi insomnia dengan cara meningkatkan kualitas tidur pada penderitanya [3].
Oleh karena itu, adonis vernalis dijadikan sebagai salah satu alternatif alami untuk mengobati insomnia [3].
Adonis vernalis dapat dimanfaatkan untuk mengobati insomnia karena mengandung efek ssedatif yang dapat mengurangi gejala dari kondisi tersebut.
Disamping memiliki beberapa manfaat yang baik bagi tubuh, tentunya adonis vernalis juga memiliki beberapa efek samping. Berikut ini efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan adonis vernalis [3]:
Salah satu efek samping pada adonis vernalis yaitu dapat mengakibatkan muntah dan mual. Hal tersebut dikarenakan adonis vernalis mengandung zat beracun [3].
Oleh karena itu, penggunaannya dibatasi dan hanya boleh dikonsumsi atas anjuran dari dokter. Selain itu, dosis yang digunakan juga rendah [3].
Dengan tindakan tersebut, efek samping dari adonis vernalis dapat diminimalisir sehingga tidak membahayakan tubuh [3].
Senyawa beracun yang terkandung pada adonis vernalis, membuat tumbuhan herbal ini tidak aman dikonsumsi selama masa kehamilan dan menyusui. Hal tersebut dikarenakan dapat membahayakan keselamatan ibu dan anaknya [3].
Apalagi, masa kehamilan dan menyusui merupakan fase yg sensitif sehingga tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat secara sembarangan. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari obat yang satu ini [3].
Adonis vernalis mengandung zat beracun sehingga penggunaannya dibatasi dan harus disertai dengan resep dokter. Untuk itu, obat herbal tersebut tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi akan mengakibatkan mual dan muntah.
Sejak lama, adonis vernalis telah dipercaya penggunaannya dalam pengobatan tradisional. Hal tersebut tentunya diikuti dengan cara penggunaan yang tepat [5].
Adapun, tips penggunaan pada adonis vernalis sebagai berikut:
Salah satu penggunaan pada adonis vernalis ialah dapat dijadikan sebagai air infus herbal. Anda dapat dengan mudah membuatnya dirumah, yaitu dengan menuangkan dua sendok makan adonis vernalis kering ke dalam 200 gram air mendidih [5].
Diamkan selama 20-30 menit. Untuk orang dewasa minum 1 sendok makan 3-5 kali sehari [5].
Air infus herbal ini dapat disimpan di lemari es tidak lebih dari 3 hari. Konsultasikan ke dokter atau praktisi herbal untuk mendapatkan dosis yg akurat dan mencegah terjadinya efek samping [5].
Penggunaan tingtur dalam pengobatan tradisional telah lama digunakan. Tingtur terbuat dari ekstrak tumbuhan herbal yang dilarutkan ke dalam etanol [5].
Salah satu tumbuhan herbal yang dapat dijadikan tingtur ialah adonis vernalis. Tingtur tersebut memiliki berbagai manfaat, salah satunya untuk mengobati gangguan percernaan [5].
Anda tidak dapat membuatnya sendiri dikarenakan kandungan senyawa beracunnya yang dapat membahayakan tubuh. Namun, Anda dapat membelinya di beberapa marketplace [5].
Adonis vernalis dapat dijadikan sebagai infus herbal dan tingtur. Penggunaan keduanya harus dibawah pengawasan dokter atau praktisi herbal.
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan ialah cara penyimpanan pada tumbuhan herbal, termasuk adonis vernalis. Adapun, berikut ini tips penyimpanan pada adonis vernalis [5]:
Adonis vernalis merupakan salah satu tumbuhan herbal yang disimpan dalam bentuk kering. Dengan dikeringkan, adonis vernalis dapat memiliki umur simpan yang lebih lama [5].
Pertama-tama, batang tanaman dipotong dengan pisau sekitar 5-10 cm dari permukaan tanah. Setelah itu, adonis vernalis dikeringkan di area teduh dan berventilasi baik, contohnya, di bawah kanopi di jalan atau di loteng [5].
Ambil tumbuhan yang telah dipanen, diratakan di tempat pengeringan dan dibalik secara berkala. Cara pengeringan juga dapat dilakukan dalam pengering buatan pada suhu 50-60 derajat celcius [5].
Tanda-tamda adonis vernalis sudah mengering ditentukan dari struktur batang. Apabila batangnya tidak membungkuk maka pengeringan selesai. Tumbuk adonis vernalis hingga teksturnya agak halus [5].
Simpanlah di tempat yang kering dan gelap pada suhu tidak lebih tinggi dari 15 derajat celcius dan kelembaban relatif sekitar 30-50%. Adonis vernalis tersebut dapat bertahan selama kurang dari setaun [5].
Dengan bentuk kering, adonis vernalis harus disimpan di tempat yang kering dan gelap serta dapat bertahan selama kurang dari setaun.
1. Anonym. Committee For Veterinary Medicinal Product. Adonis vernalis; 1998.
2. Agarwal T. Adonis Vernalis a Useful Drug. Volume 2 Issue 6: 1-2. Journal of Natural & Ayurvedic Medicine; 2018.
3. Shang X, Miao X, Yang F, Wang C, Li B, Wang W, Pan H, Guo X, Zhang Y and Zhang J. The Genus Adonis as an Important Cardiac Folk Medicine: A Review of the Ethnobotany, Phytochemistry and Pharmacology. 10(25): 1-19. Front. Pharmacol.; 2019.
4. Masoud Maham, Farshid Sarrafzadeh-Rezaei. Cardiovascular effects of Adonis aestivalis in anesthetized sheep. 5(3): 193–199. Vet Res Forum; 2014.
5. Ali Esmail Al-Snafi. Adonis Aestivalis: Pharmacological and Toxicological Activities - A review. Vol 6 Issue 2: 96-102. Asian Journal of Pharmaceutical Science & Technology; 2016.