Amrinone atau biasa disebut dengan inamrinone adalah penghambat fosfodiesterase piridin tipe 3. Amrinone digunakan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. [2]
Daftar isi
Berikut informasi mengenai Amrinone, dimulai dari indikasi hingga peringatannya:[1][2]
Indikasi | Gagal jantung |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Piridin |
Bentuk | Infus |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Amrinone: → Penyakit paru atau aorta obstruktif. → Kardiomiopati hipertrofik. → Tekanan darah dan detak jantung dipantau selama pemberian obat. → Keseimbangan cairan dan elektrolit harus dijaga. → Jumlah trombosit dan fungsi hati harus dipantau. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV/Parenteral (infus/injeksi): Kategori C: Menurut studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari nilai risiko terhadap janin. |
Amrinone efektif dalam pengobatan gagal jantung kongestif karena mampu untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan relaksasi otot polos pembuluh darah.[3]
Amrinone hanya dapat dikonsumsi dewasa, berikut keterangan dosis:[1]
Intravenous ⇔ Gagal jantung → Dosis muatan: 750mcg/kg dengan injeksi lambat selama 2-3 menit (dapat diulang setelah 30 menit jika perlu). → Perawatan: 5-10mcg/kg per menit dengan infus. → Dosis kumulatif maks: 10mg/kg dalam 24 jam. |
Berikut efek samping merugikan dari Amrinone, segera beritahu dokter atau medis apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
Berpotensi Fatal:
Untuk memahami Amrinone lebih detaill, berikut datanya:[1]
Penyimpanan | Infus: → Simpan antara 15-30 °C → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Amrinone adalah penghambat fosfodiesterase yang memiliki sifat vasodilatasi dan inotropik positif. Amrinone menyebabkan peningkatan konsentrasi adenosin monofosfat siklik yang mengarah ke kekuatan kontraktil yang lebih besar di otot jantung. Farmakokinetik: → Distribusi: 10-22% terikat pada protein plasma. Waktu paruh setelah admin IV: 4-6 jam. → Metabolisme: Dimetabolisme sebagian di hati. → Ekskresi: 40% diekskresikan tidak berubah. |
Interaksi dengan obat lain | → Interaksi kimiawi dengan presipitasi terjadi dengan amrinon dan dekstrosa atau furosemid. Jadi pencampuran obat harus dihindari. Berpotensi Fatal: → Penggunaan bersamaan dengan disopiramid dapat menyebabkan hipotensi parah. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Dapat menyebabkan hipotensi yang parah. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan suportif dan simptomatik umum, termasuk dukungan peredaran darah, juga harus dimulai sesuai kebutuhan. |
Apakah Amrinone dapat dikonsumsi ibu hamil dan menyusui?
Menurut studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari nilai risiko terhadap janin.
Untuk ibu menyusi, ekskresi dalam susu tidak diketahui. Harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk dokter.[1][3]
Bagaimana cara menggunakan Amrinone?
Injeksi IV
– Dapat dikelola tanpa diencerkan
– Gunakan hanya untuk pemuatan awal & dosis bolus tambahan
– Lebih dari 2-3 menit
Infus IV
– Gunakan untuk dosis pemeliharaan
– Infus terus menerus pada 5-15mcg/ kg/ menit[3]
Apa yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Amrinone?
Amrinone tidak cocok dengan larutan yang mengandung glukosa dan furosemid.[1]
Brand Merek Dagang |
Amrinone Qilu |
Inocor |
1. Anonim. Amrinone. MIMS Indonesia;2020
2. Anonim. Amrinone. DrugBank;2020
3. Anonim. Amrinone(inamrinone). MedScape;2020
4. S Ichioka, T Nakatsuka, N Ohura, Y Sato, K Harii. Clinical use of amrinone (a selective phosphodiesterase III inhibitor) in reconstructive surgery. PubMed.gov;2020