Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Memakai softlens dapat membawa risiko beberapa kondisi serius, seperti infeksi mata dan ulkus kornea. Kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan serius. Gejala yang timbul dapat berupa rasa tidak nyaman
Indera pengelihatan atau mata adalah indera yang sangat penting bagi semua orang. Dengan melihat melalui mata, kita mengenali seisi dunia. Sebagian orang membutuhkan bantuan lensa untuk menyempurnakan penglihatan jarak jauh, pilihannya tak lain dengan memakai kaca mata.
Namun saat ini sudah banyak orang memilih memakai softlens atau lensa kontak agar terasa lebih nyaman dan tidak mengganggu penampilan. Tetapi ada beberapa hal yang wajib diketahui jika anda memilih memakai softlens daripada memakai kaca mata.
Daftar isi
Memakai softlens artinya memasang lensa di mata dan menutup seluruh bagian kornea mata. Hal ini membuat jumlah oksigen yang masuk ke dalam mata menjadi berkurang. Oksigen yang masuk ke dalam mata adalah hal yang dibutuhkan agar mata sehat. [1]
Pemakaian softlens mengurangi kuantitas air mata pada kornea, padahal kornea membutuhkan air mata untuk menjaganya tetap lembab dan lembut. [1]
Kurangnya jumlah air mata ini membuat mata kering dan dapat membuat mata terasa gatal, panas dan mata merah. Jika mata terlalu kering maka lama kelamaan dapat membuat iritasi atau luka pada kornea.
Pemakaian softlens atau lensa kontak tidak disarankan bagi wanita yang sedang mengkonsumsi pil kontrasepsi. Hal ini mempengaruhi lapisan air mata yang bertugas melindungi, membersihkan dan memelihara permukaan mata menjadi tidak berfungsi dengan baik. [1]
Hal ini menyebabkan mata akan terasa panas dan perih dan kurangnya oksigen yang masuk ke mata akan memperburuk kondisi mata.
Penggunaan softlens atau lensa kontak dapat juga membuat reflek kornea berkurang. Reflek kornea adalah sinyal yang dikirim otak yang membuat kelopak mata menutup dan membuka dengan cepat, fungsinya adalah melindungi mata. [1]
Pemakaian softlens secara terus-menerus membuat mata terbiasa mengabaikan sinyal reflek tersebut dan dapat berakibat kelopak mata tak dapat menutup dengan cepat saat mata membutuhkan perlindungan.
Penggunaan softlens dalam jangka waktu yang panjang dapat membuat dampat alergi dan infeksi pada mata. Infeksi terjadi karena abrasi kornea yang disebabkan mata kering. [2]
Pengguna softlens beresiko tinggi terkena mata merah, jika pemakaian terus menerus atau tidak dilepas saat malam hari. Di malam hari saat tidur, kondisi mata menjadi lebih lembab dan hal ini memicu pertumbuhan bakteri dan virus. [1, 3]
Mengingat softlens menghalangi oksigen yang dibutuhkan mata, maka secara mudah bakteri dan virus lebih mudah untuk berkembang.
Ptosis adalah kondisi mata yang tidak sehat, ditunjukkan dengan keluarnya cairan seperti lendir dari mata. Biasanya hal ini membuat kita sulit membuka kelopak mata, terutama saat bangun tidur di pagi hari. [2]
Penyakit ini disebabkan oleh parasit, virus dan bakteri yang menyerang kornea. Penggunaan softlens yang tidak higienis dapat memicu parasit dan bakteri. Ulkus kornea jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakaan pada pengelihatan yang permanen. [2]
Mata kering yang disebabkan terbatasnya asupan oksigen bagi mata karena terhalang softlens dapat membuat mata terasa sakit. Selain nyeri biasanya pengelihatan juga menjadi kabur. [2]
Pemakaian softlens atau lensa kontak memang memiliki efek samping atau resiko bagi kesehatan mata. Maka dari itu penting sekali untuk mencermati cara penggunaan dan pemasangan softlens dengan benar dan aman. Berikut beberapa tips menggunakan softlens dengan aman. [2]
1. Anonim. THE DARK SIDE OF WEARING CONTACT LENSES. Insight Vision Center; 2017.
2. Aarohi Achwal . 8 Side Effects of Wearing Contact Lenses for Too Long. First Cry Parenting; 2019.
3. Anonim. Contact Lens Risks. US Food & Drug; 2018