Daftar isi
Bhut jolokia adalah salah dari jenis cabai yang ada dunia dimana bhut jolokia masuk ke dalam jenis Capsicum chinense. Capsicum chinense merupaka grup dari jenis cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi.
Bhut jolokia juga dikenal sebagai Ghost Paper atau cabai hantu dikarenakan rasanya yang sangat pedas. Skor dari scoville heat unit dari cabai jolokia mencapai 1 juta SHU, yang mana apabila dibandingkan dengan cabai dalam negeri yang biasa kita konsumsi sekitar 10x nya.
Bhut jolokia merupakan jenis cabai yang berasal dari negara India yang kemudian menyebar keseluruh dunia [1,2,4]
Bhut jolokia memiliki beberapa karakteristik yang dapat membuatnya mudah dikenali dan dibedakan dengan jenis cabai yang lainnya. Salah satunya adalah bentuknya yang sedikit panjang dengan tekstur kulit yang halus.
Bhut jolokia memiliki panjang 2,3-3 cm dengan lebar mencapai 1-1,2 cm. Bhut jolokia memiliki berbagai macam warna, seperti merah, oranye, hijau dan coklat. Bhut jolokia memiliki kulit yang sangat tipis dan memiliki rasa yang sangat pedas.
Selain itu, bhut jolokia juga memiliki 2 karakteristik yang sedikit berbeda yaitu bhut jolokia yang kasar atau bentuknya tidak rata dan kasar pada bagian kulitnya dengan bhut jolokia yang rata dan bagian kulitnya sangat halus dan licin seperti cabai dalam negeri [1,2,4].
Berikut ini kandungan gizi pada bhut jolokia:
Nama | Jumlah | Unit |
Kalori | 40 | cal |
Karbohidrat | 7 | g |
Gula | 4 | g |
Protein | 2 | g |
Serat | 2 | g |
Vitamin C | 143 | mg |
Vitamin B6 | 0.5 | mg |
Vitamin K | 14 | µg |
Tembaga | 0.13 | mg |
Niasin | 1.2 | mg |
Magnesium | 23 | mg |
Lutein dan Zeaxanthin | 709 | µg |
Kalium | 322 | mg |
Fosfor | 43 | mg |
Zinc | 0.30 | mg |
Vitamin A | 48 | µg |
Bhut jolokia memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi, dimana senyawa kalium bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ kardiovaskular pada tubuh [3].
Walaupun rasanya yang sangat pedas, bhut jolokia memiliki kandungan senyawa yang sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk mengatasi beberapa penyakit tertentu.
Salah satu kandungan senyawa pada bhut jolokia adalah vitamin A, dimana vitamin A memiliki manfaat yang besar bagi tubuh terutama pada bagian organ mata. Selain itu, bhut jolokia juga memiliki kandunga phytochemical sama seperti tumbuhan yang lainnya.
Phytochemical adalah kandungan senyawa yang dapat memberikan manfaat dalam menjaga tubuh dari efek radikal bebas yang dapat memunculkan penyakit berbahaya [2,4].
Bhut jolokia memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya yang berfungsi menjaga kesehatan tubuh
Walaupun terkenal dengan tingkat kepedasannya yang sangat tinggi, akan tetapi bhut jolokia masih memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan apabila digunakan dengan cara yang tepat.
Berikut ini beberapa manfaat bhut jolokia untuk kesehatan:
Bhut jolokia memiliki senyawa anti-inflamasi atau senyawa anti peradangan pada tubuh. Dimana senyawa tersebut dapat menyembuhkan peradangan dan juga meredakan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami peradangan.
Hal ini dikarenakan bhut jolokia memiliki senyawa fosfor dan kapsaisin di dalamnya yang mana memiliki sifat anti-inflamasi pada tubuh. Dimana senyawa fosfor berfungsi dalam mempengaruhi saraf dan jaringan pada tubuh yang mengalami peradangan untuk berelaksasi.
Akibat dari pengaruh rangsangan relaksasi ini, bagian tubuh yang mengalami peradangan dapat sembuh lebih cepat. Kemudian, senyawa kapsaisin yang merupakan salah satu senyawa khas pada bhut jolokia mampu memberikan sensasi hangat pada bagian tubuh yang mengalami peradangan dan dapat mengurangi rasa nyeri [1,6].
Kapsaisin merupakan salah satu senyawa yang dapat memberikan rasa panas dan juga pedas pad tubuh, yang mana dengan kedua rasa ini dapat mengurangi peradangan
Manfaat selanjutnya dari bhut jolokia adalah mempunyai berbagai macam jenis kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan senyawa antioksidan pada bhut jolokia, yaitu vitamin C, kapsaisin dan juga kapsantin.
Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang mampu merangsang produksi sel darah putih di dalam tubuh yang merupakan komponen utama dari sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit atau efek dari radikal bebas.
Sedangkan, kapsaisin yang merupakan senyawa pada bhut jolokia yang memberi rasa pedas memiliki sifat antioksidan yang berguna untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, seperti senyawa oksidasi pada makanan [6,7].
Bhut jolokia juga diketahui mengandung senyawa yang dapat menjaga kesehatan organ mata agar bekerja secara maksimal dan tidak terkena penyakit. Beberapa kandungan senyawa pada bhut jolokia yang dapat menjaga kesehatan mata, seperti kapsantin, vitamin A, lutein dan zeaxanthin.
Kapsantin merupakan senyawa pada bhut jolokia yang berfungsi memberikan warna merah dan hanya terdapat pada bhut jolokia yang berwarna merah saja. Kapsantin berfungsi dalam menjaga mata agar tidak terkenak penyakit degenarasi makula.
Kemudian, lutein dan zeaxanthin yang merupakan kandungan tertinggi pada bhut jolokia memiliki manfaat dalam melindungi kornea mata dari sinar matahari yang dapat membuat kornea menjadi rusak dan tidak berfungsi secara maksimal [8,9].
Lutein dan zeaxanthin merupakan salah satu antioksidan yang banyak terdapat di bhut jolokia.
Bhut jolokia memiliki kandungan senyawa yang mampu mencegah timbulnya penyakit hipertensi pada tubuh. Kandungan senyawa tersebut adalah kalium, yang mana hampir disetiap jenis cabai selalu memiliki kandungan kalium yang sangat tinggi.
Senyawa kalium diketahui memiliki manfaat dalam mencegah timbulnya hipertensi dengan cara mengatur kadar air yang ada di dalam tubuh dengan mempengaruhi proses penarikan air pada tubuh yang dilakukan oleh organ ginjal.
Perlu diketahui bahwa kadar air yang terlalu tinggi dapat menimbulkan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi [10].
Senyawa kapsaisin pada bhut jolokia merupakan senyawa yang spesial bagi penderitan kanker. Kapsaisin yang merupakan senyawa pemberi rasa pedas pada bhut jolokia memiliki manfaat dalam membunuh sel kanker.
Kapsaisin diketahui mampu menghentikan metabolisme dari sel kanker yang akan berdampak pada terbunuhnya sel kanker di dalam tubuh. Kapsaisin juga memiliki kemampuan dalam mengetahui lebih awal sel yang tumbuh secara abnormal dan akan membentuk sel kanker [11].
Meskipun bhut jolokia terkenal dengan kepedasannya, namun bhut jolokia masih memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Bhut jolokia merupakan salah satu jenis cabai yang terpedas pada kelompoknya, tentunya memiliki beberapa efek samping apabila cara mengonsumsi yang salah dan terlalu banyak.
Berikut ini beberapa efek samping pada bhut jolokia:
Karena tingkat kepedasannya yang sangat tinggi, tentu saja bhut jolokia memiliki kandungan kapsaisin yang sangat banyak. Kandungan kapsaisin yang terlalu banyak di dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung yang juga dapat disebut sebagai penyakit maag.
Senyawa kapsaisin memang memiliki sifat iritasi, sehingga terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan kapsaisin dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang akhirnya akan memunculkan rasa nyeri [2,4]
Terlalu banyak mengonsumsi bhut jolokia juga dapat menyebabkan penyakit diare yang berkepanjangan. Hal ini dikarenakan bhut jolokia mengandung senyawa kapsaisin yang dapat merangsang usus untuk berkontraksi lebih banyak.
Akibat kontraksi pada usus yang berlebih inilah yang akhirnya membuat rasa mulas secara terus menerus dan berakibat pada diare. Selain itu, rasa panas pada perut ketika diare juga ditimbulkan dari senyawa kapsaisin yang juga dapat memunculkan efek panas pada perut [2,4].
Karena rasanya yang sangat pedas dan kandungan kapsaisin yang terlalu tinggi, bhut jolokia tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak.
Bhut jolokia biasanya akan digunakan ketika dibutuhkan saja dan sisanya akan disimpan untuk digunakan pada waktu tertentu. Namun, cara penyimpanan yang tidak benar dapat membuat bhut jolokia lebih cepat membusuk.
Maka dari itu perlunya mengetahui tips menyimpan bhut jolokia dengan benar. Berikut ini beberapa tips menyimpan bhut jolokia dengan benar:
Bhut jolokia yang akan disimpan akan lebih baik jika dibersihkan terlebih dahulu dari daun kering yang masih melekat atau dari kotoran yang menempel pada bagian kulit jolokia. Membersihkan bhut jolokia cukup menggunakan kain atau tisu bersih dan jangan gunakan air untuk membersihkannya.
Menggunakan air untuk membersihkannya hanya akan membuat bhut jolokia lebih cepat mengalami pembusukan. Hanya bersihkan bhut jolokia dengan air apabila hendak digunakan saja [4,5]
Ketika akan menyimpan bhut jolokia jangan pisahkan antara buah dan tangkainya. Hal ini dikarenakan tangkai dapat menahan bakteri penyebab pembusukan tidak masuk kedalam daging buah bhut jolokia.
Berbeda apabila ketika akan disimpan bagian tangkainya dipisahkan dari bagian buah yang akan menimbulkan lubang dari bekas tangkai. Hal ini lah yang dapat mempermudah bakteri masuk ke dalam dan membuat bhut jolokia lebih cepat membusuk dan tidak tahan lama [4,5].
Setelah bhut jolokia siap untuk disimpan, bungkus bhut jolokia menggunakan kertas dengan tujuan untuk menyerap embun yang dihasilkan ketika masa penyimpanan berlangsung. Embun-embun ini apabila dibiarkan menempel pada bhut joloki dapat menyebabkan pembusukan.
Selain itu, embun-embun ini juga dapat membuat bhut jolokia menjadi tidak segar dan teksturnya berubah menjadi lembek [2,4].
Dengan tips menyimpan bhut jolokia seperti diatas, diharapkan bhut jolokia yang disimpan dapat bertahan dalam kondisi yang masih segar dan tidak cepat membusuk.
Bhut jolokia merupakan bahan makanan yang sangat pedas, sehingga diperlukan beberapa tips dalam mengonsumsinya agar menjadi makanan yang sehat dan juga nikmat.
Berikut ini beberap tips mengonsumsi bhut jolokia:
Ayam Geprek Bhut Jolokia
Saus Bhut Jolokia
Dalam mengolah bhut jolokia diperlukan yang terpenting adalah dapat mengurangi rasa pedas yang ada pada bhut jolokia
1. Paul W. Boslan and Jit B. Baral. ‘Bhut Jolokia’—The World’s Hottest Known Chile Pepper is a Putative Naturally Occurring Interspecific Hybrid. 42(2):222–224. Horticultural Science; 2007.
2. Biswadeep Gogoi. Capsicum chinense Jacq. (Bhut Jolokia) – rich source of capsaicin with wide application and economic potential. pp. 1664-1667. Annals of Plant Sciences; 2017.
3. Anonyms. Ghost Chili-Bhut Jolokia. Check your food; 2019.
4. Mukesh Meghvansi, Vikas Kumar Gupta. Naga chilli: A potential source of capsaicinoids with broad-spectrum
ethnopharmacological applications. 1–14. Journal of Ethnopharmacology; 2010.
5. Sundar Barman, Manjit Sonowal and Ananta Saikia. Adoption of Improved Bhut Jolokia (Capsicum chinense) Cultivation Practices
by Farmers of the Upper Brahmaputra Valley Zone of Assam. Indian Research Journal of Extension Education; 2015.
6. Sangeeta Baruah, Md K. Zaman, Plazapriya Rajbongshi, Simanti Das. A Review on Recent Researches on Bhut jolokia and Pharmacological Activity of Capsaicin. 15, 89-94. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research; 2014.
7. Mark Hayman, Peter C Kam. Capsaicin: A review of its pharmacology and clinical applications. 19(5):338-343. Current Anaesthesia and Critical Care; 2008.
8. Suna Kim, Tae Youl Ha, In Kyeong Hwang. Analysis, Bioavailability, and Potential Healthy Effects of Capsanthin, Natural Red Pigment from Capsicum spp. 25(3):198-213. Food Reviews International; 2009.
9. Yu-Ping Jia, He-Shui Yu, Lei Sun, i-Peng Liang. The Pharmacological Effects of Lutein and Zeaxanthin on Visual Disorders and Cognition Diseases. 22(4):610. Molecules; 2017.
10. Mark F McCarty, James J DiNicolantonio, James H O’Keefe. Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health. 2. Open Heart; 2015.
11. Clark R, Lee SH. Dr John G. Delinassios. Anticancer Properties of Capsaicin Against Human Cancer. 36(3):837-43. Anticancer Research; 2016.