Daftar isi
Biduran setelah melahirkan adalah gatal, kemerahan, atau ruam berwarna kulit di kulit Anda. Biasanya terjadi ketika kondisi sistem imun pada tubuh seseorang melakukan kontak dengan alergen. [1]
Lalu, kontak tersebut akan menghasilkan histamin dari kapiler kecil dan bahan kimia lainnya dalam darah. Hitamin tersebut akan menggembungkan pembuluh darah, lalu akan melepaskan plasma ke dalam kulit. [1]
Cairan ini akan berkumpul di kulit dan menyebabkan peradangan serta ruam yang gatal pada bagian permukaannya. [1]
Biasanya, biduran juga disebut sebagai weals, nettle rash, welts, atau urticaria dan sering terlihat di bagian lengan, punggung, dan kaki. [1]
Terjadinya biduran pasca persalinan diketahui telah memengaruhi setidaknya 20% dari wanita setelah melahirkan. [2]
Biasanya, biduran yang terjadi pada setiap orang berbeda-beda setelah melahirkan. Pada umumnya, biduran akan muncul di bagian lengan, punggung, dan kaki. [2]
Meskipun terdapat beberapa wanita menyatakan bahwa biduran timbul di sekitar lutut hingga pergelangan kaki mereka. [2]
Biduran bisa terlihat seperti ruam merah atau terlihat seperti benjolan pada kulit seseorang. Terkadang biduran bisa terlihat seperti kondisi ruam kulit lainnya, seperti eksim. [3]
Beberapa orang akan mendapatkan ruam alergi yang terlihat seperti biduran pada masa kehamilan mereka atau setelah melahirkan anak mereka. [3]
Jika Anda memiliki biduran setelah melahirkan, terdapat kemungkinan tanda dan gejala seperti di bawah ini [3]:
Terdapat beberapa penyebab dari biduran setelah melahirkan yang umum terjadi, antara lain [4]:
Inilah penyebab utama bagi Anda yang mengalami biduran setelah melahirkan. Jika Anda hanya mengalami alergi ringan atau tidak memiliki alergi sebelumnya, maka setelah masa kehamilan akan mengubahnya.
Terdapat 33% wanita setelah melahirkan mengalami alergi yang buruk dan gejala penderita asma. Hal ini dikarenakan masa kehamilan memberikan tekanan pada sistem imun Anda dan merusak keseimbangan batin Anda.
Terjadinya alergi dapat didorong oleh serbuk sari, debu, bulu binatang, obat-obatan tertentu seperti ibuprofen dan lainnya.
Jika Anda sebelumnya tidak memiliki alergi makanan, maka akan ada perubahan pola makan selama masa kehamilan yang akan mengubahnya.
Jadi, akan lebih baik bila Anda mengetahui kemungkinan alergi yang telah Anda miliki sebelumnya, sehingga Anda bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama dan setelah kehamilan.
Penyebab ini termasuk dalam reaksi alergi. Gigitan dan sengatan serangga tertentu seperti lebah dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh Anda.
Meskipun jarang terjadi yang cukup parah, tetapi sengatan dapat memberikan efek yang serius.
Oleh karena itu, saat Anda sedang menjalani hari-hari setelah kehamilan, usahakan untuk mengamankan rumah Anda dari serangga, terutama di sekitar kamar tidur Anda dan kamar bayi.
Ketika Anda sedang hamil, maka akan sangat mudah terkena flu atau demam. Karena kuman tertentu dapat masuk ke dalam sistem Anda ketika tubuh sedang rentana selama kehamilan.
Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan tekanan pada sistem kekebalan setelah Anda melahirkan.
Alasan lain Anda mengalami biduran setelah melahirkan yaitu bisa jadi karena infeksi genital yang tertular saat melahirkan.
Infeksi yang terjadi karena infeksi, infeksi saluran kemih, mononukleosis, dan lainnya dapat menyebabkan kuman masuk selama melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan reaksi pada kulit Anda.
Mengurus bayi setelah melahirkan bukanlah hal yang mudah. Rasa stres menjadi orang tua baru dapat menyebabkan depresi, kurang tidur, serangan panik, kecemasan, dan lainnya.
Anda mungkin bisa mengalami beban mental yang dapat direfleksikan oleh tubuh Anda sebagai reaksi fisik.
Hamil dapat menganggu mekanisme tubuh tertentu dari kondisi normal, seperti hati. Hati bertanggung jawab dalam menghilangkan racun dari aliran tubuh Anda.
Perubahan selama masa kehamilan akan memperlambat proses tersebut dan mengakibatkan penumpukan zat yang tidak dibutuhkan. Dalam hal yang jarang terjadi, hal ini bisa menyebabkan biduran.
Reaksi alergi dapat dipicu dari akibat adanya biduran di wajah, kaki, dan perut. Terkadang juga dibarengi dengan kelelahan, demam, kembung, bahkan tekanan darah tinggi pada kasus yang jarang terjadi.
Tubuh Anda akan sangat sensitif setelah melahirkan. Oleh karena itu, jika Anda terkena paparan sinar matahari terlalu sering atau berada di lingkungan yang terlalu panas ataupun dingin akan memicu reaksi negatif.
Suatu hal yang sederhana seperti mengenakan pakaian terlalu ketat dapat mengakibatkan biduran juga.
Terdapat beberapa kasus saat terjadinya biduran setelah melahirkan yang mengalami beberapa komplikasi yang dapat mengancam nyawa seseorang, seperti anafilaksis. [2]
Efek tersebut dapat memberikan dampak pada tubuh hingga membuat seseorang kesulitan saat bernapas. [2]
Terdapat beberapa cara mengatasi biduran setelah melahirkan, antara lain [2]:
Biduran setelah melahirkan terjadi bukan karena diri Anda. Sebab, biduran bisa menjadi situasi yang terjadi secara tiba-tiba. [4]
Selain itu, biduran setelah melahirkan terjadi karena berbagai alasan, bahkan jika Anda tidak memiliki alergi atau ruam kulit lainnya sebelumnya. Biasanya biduran tidak berbagaya bagi Anda dan bayi Anda. [2]
Anda tetap membutuhkan perawatan jika biduran setelah melahirkan menjadi serius atau jika penyebab biduran menjadi kondisi kronis. Jangan asal menggunakan obat untuk biduran tanpa periksa ke dokter. [2]
1. Dr. Subhashis Samajder (MD, OB/GYN), Rebecca Malachi. Postpartum Hives: Causes Symptoms Treatment And Remedies. Mom Junction; 2022.
2. Anisha Nair. Postpartum Hives – Causes, Symptoms, and Treatment. First Cry Parenting; 2018.
3. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, & Noreen Iftikhar, MD. All About Treating Hives After Pregnancy. Healthline; 2020.
4. The VOW Team. Postpartum Hives: Causes And Treatment. The Voice of Woman; 2022.