Daftar isi
Biopsi kelenjar ludah adalah prosedur pengambilan sel atau jaringan dari kelenjar ludah untuk diperiksa di laboratorium.[1]
Kelenjar ludah utama (kelenjar parotis) terletak di atas otot pengunyah (otot masseter), di bawah lidah (kelenjar sublingual), dan di dasar mulut (kelenjar sub mandibula).[2]
Kelenjar ludah berguna untuk mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk memulai proses pencernaan sekaligus memudahkan menelan makanan, serta melindungi gigi dari kerusakan.[2]
Fungsi dari biopsi kelenjar ludah adalah untuk membantu mendiagnosis beberapa penyakit berikut:[2,3,4,5,6]
Dokter akan merekomendasikan prosedur ini pada pasien yang memiliki kondisi medis seperti:[2]
Setelah sepakat untuk melakukan biopsi kelenjar ludah, dokter biasanya akan meminta pasien untuk berhenti makan dan minum selama beberapa jam sebelum prosedur.[2]
Selain itu, pasien dilarang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan sejenisnya.
Pasien juga diminta untuk memberitahu dokter mengenai obat, vitamin, atau suplemen apa saja yang sedang dikonsumsi.[2]
Secara umum rangkaian prosedur biopsi kelenjar ludah meliputi:
Setelah prosedur selesai, pasien dapat pulang pada hari yang sama. Pasien mungkin akan merasa sedikit perih dan memar pada area biopsi.[1]
Pastikan bekas jahitan tetap kering dan bersih selama perawatan di rumah jika pasien melakukan biopsi untuk memeriksa sindrom Sjögren.[1]
Risiko yang umum terjadi pada pasien yang melakukan prosedur ini adalah pendarahan dan infeksi ringan saat jarum biopsi dimasukkan ke dalam kelenjar ludah.
Pasien mungkin juga akan merasa nyeri selama beberapa hari setelah melakukan prosedur. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.[2]
Pasien harus segera menghubungi dokter jika mengalami salah satu atau lebih dari gejala berikut:[2]
Normal
Kelenjar ludah dipastikan sehat. Tidak ada masalah seperti jaringan yang sakit atau tumbuhnya benjolan yang tidak normal.[2]
Abnormal
Ditemukan pembengkakan yang tidak normal pada kelenjar ludah, hal ini biasanya disebabkan oleh:[2]
Dokter dapat menentukan penyebab pembengkakan dengan biopsi dan tindakan tambahan berupa CT-scan atau pengambilan gambar X-Rays.[2]
Apabila pasien telah didiagnosis dengan tumor kelenjar ludah, maka perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya. Pasien mungkin akan membutuhkan terapi radiasi atau kemoterapi untuk memperlambat pertumbuhan tumor.[2]
1. Josef Shargorodsky, MD, MPH, David Zieve, MD, MHA, dan Brenda Conaway. Salivary Gland Biopsy. Medline Plus; 2019.
2. Steve Kim, MD dan Corinna Underwood. Salivary Gland Biopsy. Healthline; 2018.
3. Giuseppe Colella, Rosangela Cannavale, Antonio Vicidomini, Angelo Itro. Salivary Gland Biopsy: A Comprehensive Review of Techniques and Related Complications. Rheumatology; 2010.
4. Nancy Carteron, M.D., FACR dan Valencia Higuera. Sarcoidosis. Healthline; 2018
5. Suzanne Falck, M.D., FACP dan Stephanie Watson. What Is Amyloidosis and How Is It Treated? Healthline; 2020.
6. Christina Chun, MPH dan Rachel Nall, MSN, CRNA. Everything You Need to Know About Lymphoma. Healthline; 2019.