Biopsi Kelenjar Ludah: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Biopsi Kelenjar Ludah

Biopsi kelenjar ludah adalah prosedur pengambilan sel atau jaringan dari kelenjar ludah untuk diperiksa di laboratorium.[1]

biopsi kelenjar ludah
Sumber gambar: Adam com

Kelenjar ludah utama (kelenjar parotis) terletak di atas otot pengunyah (otot masseter), di bawah lidah (kelenjar sublingual), dan di dasar mulut (kelenjar sub mandibula).[2]

Kelenjar ludah berguna untuk mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk memulai proses pencernaan sekaligus memudahkan menelan makanan, serta melindungi gigi dari kerusakan.[2]

Fungsi dari biopsi kelenjar ludah adalah untuk membantu mendiagnosis beberapa penyakit berikut:[2,3,4,5,6]

  • Sindrom Sjogren, gangguan autoimun kronis di mana sistem perlindungan tubuh menyerang jaringan sehat.
  • Sarkoidosis, pertumbuhan sel radang pada beberapa organ tubuh.
  • Amiloidosis, penumpukan protein amiloid pada beberapa organ tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan.
  • Limfoma, kanker pada sistem limfatik karena sel getah bening yang seharusnya melindungi tubuh justru bermutasi dan berubah menjadi kanker.

Dokter akan merekomendasikan prosedur ini pada pasien yang memiliki kondisi medis seperti:[2]

  • Memiliki benjolan atau pembengkakan di kelenjar ludah
  • Kelenjar ludah tersumbat
  • Terdapat tumor ganas di kelenjar ludah

Persiapan Biopsi Kelenjar Ludah

Setelah sepakat untuk melakukan biopsi kelenjar ludah, dokter biasanya akan meminta pasien untuk berhenti makan dan minum selama beberapa jam sebelum prosedur.[2]

Selain itu, pasien dilarang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan sejenisnya.

Pasien juga diminta untuk memberitahu dokter mengenai obat, vitamin, atau suplemen apa saja yang sedang dikonsumsi.[2]

Prosedur Biopsi Kelenjar Ludah

Secara umum rangkaian prosedur biopsi kelenjar ludah meliputi:

  • Dokter akan membersihkan sebagian kulit di atas kelenjar ludah dengan alhokol
  • Kemudian, dokter menyuntikkan anestesi lokal untuk membuat area tersebut mati rasa
  • Sebuah jarum berukuran kecil selanjutnya dimasukkan ke dalam kelenjar ludah untuk mengambil sampel jaringan dengan hati-hati
  • Sampel jaringan ditempatkan pada kaca mikroskop kemudian di kirim ke laboratorium untuk diperiksa
  • Jika dokter memeriksa sindrom Sjogren, maka akan dilakukan beberapa biopsi dari beberapa kelenjar ludah dan mungkin memerlukan jahitan di lokasi biopsi.

Setelah prosedur selesai, pasien dapat pulang pada hari yang sama. Pasien mungkin akan merasa sedikit perih dan memar pada area biopsi.[1]

Pastikan bekas jahitan tetap kering dan bersih selama perawatan di rumah jika pasien melakukan biopsi untuk memeriksa sindrom Sjögren.[1]

Risiko Biopsi Kelenjar Ludah

Risiko yang umum terjadi pada pasien yang melakukan prosedur ini adalah pendarahan dan infeksi ringan saat jarum biopsi dimasukkan ke dalam kelenjar ludah.

Pasien mungkin juga akan merasa nyeri selama beberapa hari setelah melakukan prosedur. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.[2]

Pasien harus segera menghubungi dokter jika mengalami salah satu atau lebih dari gejala berikut:[2]

  • Nyeri pada area bekas biopsi yang tidak kunjung hilang meskipun telah mengonsumsi obat
  • Demam
  • Bengkak pada area bekas biopsi
  • Keluarnya cairan dari ara bekas biopsi
  • Pendarahan yang tidak bisa dihentikan dengan tekanan ringan

Hasil Biopsi Kelenjar Ludah

Normal

Kelenjar ludah dipastikan sehat. Tidak ada masalah seperti jaringan yang sakit atau tumbuhnya benjolan yang tidak normal.[2]

Abnormal

Ditemukan pembengkakan yang tidak normal pada kelenjar ludah, hal ini biasanya disebabkan oleh:[2]

  • Infeksi kelenjar ludah
  • Kanker
  • Batu saluran saliva
  • Sarkoidosis

Dokter dapat menentukan penyebab pembengkakan dengan biopsi dan tindakan tambahan berupa CT-scan atau pengambilan gambar X-Rays.[2]

Apabila pasien telah didiagnosis dengan tumor kelenjar ludah, maka perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya. Pasien mungkin akan membutuhkan terapi radiasi atau kemoterapi untuk memperlambat pertumbuhan tumor.[2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment