Kopi decaf atau decaffeinated coffee adalah minuman yang banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak dapat meminum kopi berkafein.
Kopi decaf sendiri adalah jenis kopi tanpa kafein atau kopi dengan kandungan kafein sangat rendah sehingga aman bagi yang ingin mengonsumsinya namun memiliki masalah kesehatan tertentu [1].
Meski menjadi alternatif yang sehat, para wanita hamil meragukan apakah kopi decaf baik dikonsumsi saat mengandung.
Bolehkah minum kopi decaf saat hamil?
Boleh, selama kondisi kehamilan normal, sehat dan stabil dan konsumsi kopi decaf sendiri tidak secara berlebihan [2,3].
Belum ada aturan atau rekomendasi resmi untuk konsumsi kopi decaf bagi ibu hamil, namun mengasupnya secara moderat atau secukupnya tentu jauh lebih aman [3].
Kandungan kafein yang sangat rendah tidak berarti minuman ini sama sekali aman bagi ibu hamil, terutama jika dikonsumsi banyak-banyak [2,3].
Sementara itu, masih terdapat sejumlah orang yang meyakini bahwa kopi decaf tidak seaman itu bagi ibu hamil dan bahkan mampu meningkatkan risiko keguguran [2,3].
2 buah hasil studi menunjukkan keterkaitan kopi decaf dan kehamilan yang kurang aman [4,5].
Sebuah hasil studi tahun 1997 menunjukkan perbandingan antara kondisi wanita hamil pengonsumsi kopi decaf dengan wanita hamil yang tidak mengonsumsinya [4].
Para peneliti menemukan adanya 2,4 kali lipat risiko keguguran pada para wanita dengan usia kehamilan trimester pertama yang mengonsumsi 3 cangkir atau lebih (±710 ml) kopi decaf dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak minum kopi decaf sama sekali [4].
Sebuah hasil studi lain di tahun 2018 juga menemukan bukti yang sama [5].
Meski begitu, 2 buah studi tersebut belum dapat dijadikan patokan mengenai bahaya tidaknya kopi decaf jika dikonsumsi wanita hamil [3].
Terdapat banyak faktor atau alasan mengapa wanita hamil trimester pertama memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran; hal ini tidak hanya bisa disebabkan oleh asupan kopi decaf [3].
Oleh karena itu, para ibu hamil perlu memantau kondisi kehamilan sebelum menikmati kopi decaf; sebab kopi decaf tetap memiliki kandungan kafein (terdapat 2-12 mg kafein di dalam 1 cangkir kopi decaf) [2].
Asupan kopi decaf lebih dari yang dianjurkan otomatis tetap dapat meningkatkan kadar kafein di dalam tubuh [3].
Kadar kafein berlebih di dalam tubuh wanita hamil berpotensi mengakibatkan sejumlah kondisi, seperti [2,6,7,8,9,10] :
Mengonsumsi secara berlebihan tetap dapat berpotensi memberikan efek kurang baik bagi kehamilan; maka lebih baik lagi apabila mengonsumsi kopi decaf saat memasuki trimester kedua dan ketiga saja [2,3].
Apakah benar kopi decaf lebih aman dikonsumsi daripada kopi biasa?
Seperti halnya kopi biasa, terdapat banyak produk kopi decaf di mana beberapa di antaranya tidak cukup baik bagi kesehatan pengonsumsinya, termasuk bagi yang sedang hamil [2,3].
Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa beberapa merk produk kopi decaf memiliki kandungan methylene chloride [2,11].
Meski dalam proses dekafeinasi kopi menggunakan methylene chloride, zat ini pun biasanya terdapat di dalam produk pembersih otomotif dan produk perekat [2,11].
Karena hal tersebut, methylene chloride tidak benar-benar aman bagi tubuh dan meningkatkan sejumlah masalah kesehatan seperti [2] :
Berapa banyak kandungan kafein di dalam kopi decaf?
Kopi decaf adalah jenis kopi yang telah melalui proses penghilangan kafein dari biji kopi sebanyak 97% [1,2,3].
Itu artinya kafein tetap tersisa di dalam biji kopi sebanyak kurang lebih 3% [1,2,3].
Maka untuk kandungan kafein di dalam 60 ml espresso adalah 0,6 mg dan di dalam 240 ml kopi decaf seduh adalah 2,4 mg [3].
Walau kadar kafein di dalam kopi decaf tergolong sangat sedikit, hal ini tidak berlaku untuk semua kopi decaf [3].
Beberapa produk komersil kopi decaf mengandung kafein yang lebih tinggi daripada kopi decaf non-komersil [3,12].
Hal tersebut telah terbukti melalui sebuah hasil studi bahwa kopi decaf komersil per 475 ml mengandung 14 mg kafein [3,12].
Maka sekalipun lebih aman daripada kopi berkafein biasa, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi secukupnya atau bahkan sangat membatasinya [3,12].
Berapa banyak kopi decaf yang boleh ibu hamil konsumsi?
Supaya aman bagi kesehatan sang ibu maupun janin, pastikan untuk tidak mengonsumsi kopi decaf lebih dari 200 mg per hari [2,3].
Bahkan jika perlu, konsumsi kopi decaf bisa kurang dari 200 ml supaya meminimalisir risiko gangguan kehamilan dan berbagai risiko berbahaya lainnya [2,3].
Umumnya, usia kehamilan trimester pertama masih tergolong lemah dan oleh sebab itu banyak wanita hamil sangat menjaga asupan makanan maupun minuman.
Sekalipun usia kandungan trimester pertama terbilang baik dan tidak ada masalah, hindari konsumsi kopi decaf lebih dulu sampai usia kehamilan mencapai trimester kedua atau ketiga.
Atau agar lebih baik, pastikan bertanya lebih dulu kepada dokter tentang apakah pada kondisi kehamilan saat ini boleh mengonsumsi kopi decaf.
Walaupun boleh meminum kopi decaf saat hamil, jauh lebih dianjurkan untuk memilih asupan minuman bebas kafein sampai waktunya melahirkan.
1. National Coffee Association. All About Decaffeinated Coffee. National Coffee Association; 2022.
2. Lisa Milbrand. Can You Drink Coffee While Pregnant?. Parents; 2020.
3. Elise Mandl, BSc, Msc, APD & Jillian Kubala, MS, RD. Can You Drink Decaf Coffee During Pregnancy?. Healthline; 2020.
4. L Fenster, A E Hubbard, S H Swan, G C Windham, K Waller, R A Hiatt, & N Benowitz. Caffeinated beverages, decaffeinated coffee, and spontaneous abortion. Epidemiology; 2017.
5. Audrey J Gaskins, Janet W Rich-Edwards, Paige L Williams, Thomas L Toth, Stacey A Missmer & Jorge E Chavarro. Pre-pregnancy caffeine and caffeinated beverage intake and risk of spontaneous abortion. European Journal of Nutrition; 2018.
6. Jongeun Rhee, Rockli Kim, Yongjoo Kim, Melanie Tam, Yizhen Lai, NaNa Keum, & Catherine Elizabeth Oldenburg. Maternal Caffeine Consumption during Pregnancy and Risk of Low Birth Weight: A Dose-Response Meta-Analysis of Observational Studies. PLoS One; 2015.
7. Ling-Wei Chen, Roisin Fitzgerald, Celine M Murrin, John Mehegan, Cecily C Kelleher, Catherine M Phillips, & Lifeways Cross Generation Cohort Study. Associations of maternal caffeine intake with birth outcomes: results from the Lifeways Cross Generation Cohort Study. The American Journal of Clinical Nutrition; 2018.
8. Ji Li, Hong Zhao, Ju-Min Song, Jing Zhang, Yin-Lan Tang & Chang-Mao Xin. A meta-analysis of risk of pregnancy loss and caffeine and coffee consumption during pregnancy. International Journal of Gynecology & Obstetrics; 2015.
9. Ling-Wei Chen, Yi Wu, Nithya Neelakantan, Mary Foong-Fong Chong, An Pan & Rob M van Dam. Maternal caffeine intake during pregnancy and risk of pregnancy loss: a categorical and dose-response meta-analysis of prospective studies. Public Health Nutrition; 2016.
10. Eleni Papadopoulou, Jérémie Botton, Anne-Lise Brantsæter, Margaretha Haugen, Jan Alexander, Helle Margrete Meltzer, Jonas Bacelis, Anders Elfvin, Bo Jacobsson & Verena Sengpiel. Maternal caffeine intake during pregnancy and childhood growth and overweight: results from a large Norwegian prospective observational cohort study. BMJ Open; 2018.
11. Clean Label Project. Beverage Advocacy. Clean Label Project; 2022.
12. Rachel R McCusker, Brian Fuehrlein, Bruce A Goldberger, Mark S Gold, & Edward J Cone. Caffeine content of decaffeinated coffee. Journal of Analytical Toxicology; 2006.