Penyakit & Kelainan

Cacar Air pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cacar air merupakan penyakit yang umum menyerang baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam merah terutama pada anak-anak sedangkan pada orang dewasa ditandai dengan adanya demam tinggi selama 1-2 hari [2].

Penyakit satu ini memiliki masa inkubasi kurang lebih selama 14 hingga 16 hari. Meskipun jarang menimbulkan efek yang sangat berbahaya namun penyakit ini sangat mengganggu terutama bagi anak-anak karena adanya rasa gatal pada ruam yang bisa saja muncul di sekujur tubuh tersebut [1],

Untuk mengenal lebih lanjut tentang penyakit cacar air terutama pada anak, simak ulasan kami pada artikel berikut ini.

Penyebab Cacar Air pada Anak

Penyakit cacar pada umumnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV). Infeksi yang disebabkan oleh VZV ini dapat menimbulkan efek berbahaya khususnya bagi seseorang dengan gangguan kekebalan tubuh baik bayi maupun orang dewasa [1].

Berikut penjelasan tentang penyebab cacar air yang terjadi pada anak :

  • Pada dasarnya cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi akut akibat VZV. Dimana virus tersebut merupakan virus DNA yang termasuk ke dalam golongan virus herpes [2, 3].
  • Target utama dari virus ini adalah T limfosit, sel epitel, dan juga ganglia [2, 5].
  • VZV sangat mudah menyebar dan menular terutama melalui jalur udara di negara-negara dengan iklim sedang [1].
  • Virus ini berasal dari kulit dimana virus tersebut terkonsentrasi tinggi pada bagian vesikula [1].
  • Sel kulit dan juga sel bebas VZV seringkali terlepas dan kemungkinan menjadi sumber utama infeksi virus melalui jalur udara [1].
  • VZV masuk melalu transmisi pernafasan atau melalui saluran pernafasan dan konjungtiva [2].
  • Virus tersebut kemudian berkembang di bagian masuk nasofaring dan di kelenjar getah bening untuk kemudian memunculkan viremia [2].
  • Setelah 4-6 hari terjadinya infeksi dan penyebaran virus ke organ tubuh lainnya termasuk hati, limpa dan ganglia sensorik [2].
  • Setelahnya terjadi replikasi pada viskera kemudian terjadi viremia tahap kedua dimana terjadi infeksi virus pada kulit sehingga muncul ruam kemerahan pada tubuh penderita (pasien) [2].

Gejala Cacar Air pada Anak

Ada beberapa gejala cacar air yang muncul pada anak dan perlu kita waspadai. Diantara gejala tersebut adalah sebagai berikut :

  • Gejala awal dari penyakit cacar air pada anak biasanya ditandai dengan munculnya ruam-ruam kemerahan [2].
  • Pada anak-anak yang belum mendapatkan vaksin cacar air ruam ini akan menyebar luas dengan cepat dari makula menjadi papula kemudian menjadi lesi vesikuler [2].
  • Penyakit yang timbul juga akan ditandai dengan rasa nyeri terutama di dalam dermatom sebelum muncul lesi tersebut selama kurun waktu 42 hingga 72 jam [4].
  • Rasa nyeri yang timbul disebabkan oleh neuritis akut serta terkait dengan replikasi virus, munculnya peradangan serta produksi sitokin yang menyebabkan kerusakan saraf serta meningkatkan sensitivitas reseptor nyeri [4].
  • Lesi berukuran 1 hingga 4 mm akan muncul di beberapa area tubuh dan terasa lunak serta mengandung cairan [2].
  • Akan timbul rasa seperti terbakar dan gatal di daerah yang terkena infeksi terutama bagian kulit [4].
  • Pada anak-anak penyakit cacar air mungkin menibulkan penyakit lain yakni asma [4].
  • Anak-anak juga biasanya cenderung menyerang pada area yang sering dipasok oleh dermatom servikal dan sakral [4].
  • Cacar air biasanya jauh lebih ringan gejalanya dibandingkan dengan cacar air yang terjadi pada orang dewasa [4].
  • Peradangan pada kulit juga kerap kali mengiringi penderita penyakit cacar air [4].
  • Terdapat beberapa laporan yang juga menyebutkan bahwa infeksi cacar air dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan pada beberapa kasus [3].

Cara Mencegah dan Mengatasi

Berikut beberapa cara mencegah serta mengatasi penyakit cacar air yang timbul pada anak-anak :

Cara Mencegah

Cacar air memang penyakit yang biasanya pasti menyerang sebagian besar individu, baik itu anak-anak maupun dewasa. Berikut cara mencegah penyakit cacar air yang dapat dilakukan khususnya untuk anak-anak :

  • Langkah pertama untuk mencegah cacar air adalah melakukan vaksinasi terutama pada anak-anak [4].
  • Vaksin akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus cacar air [4].
  • Vaksinasi dilakukan pada usia 12 hingga 18 bulan untuk tahap pertama dan tahap kedua pada usia 4 hingga 6 tahun [4].
  • Di negara tertentu yang belum terdapat vaksin cacar air, langkah pencegahan dilakukan dengan imunisasi pasif dengan memasukkan antibodi tertentu untuk melawan VZV [1].
  • Jauhkan penderita cacar air dari anak-anak yang rentan terkena penyakit tersebut, setidaknya sampai lesi pada tubuh mereka mengering dan kering [7].
  • Penderita cacar air sebaiknya diisolasi untuk menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang memiliki risiko tinggi, terutama di dalam rumah yang sama [7].
  • Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan tubuh dengan baik, misalnya dengan mencuci tangan dan menggunakan pakaian yang bersih [4].

Pada kasus tertentu misalnya seseorang yang memiliki sakit akut, pemberian vaksn harus ditunda sampai orang tersebut sembuh dari penyakitnya.

Biasanya kondisi tersebut dengan mempertimbangkan parah atau tidaknya gejala yang muncul pada penderita cacar air yang memiliki penyakit akut tersebut [1].

Cara Mengatasi Cacar Air

Untuk mengatasi cacar air pada anak-anak, anda dapat menempuh beberapa cara berikut ini : [1.4,6]

  • Pada penderita anak-anak penyakit ini akan rentan menular kepada anak yang lain jika mereka tidak di isolasi terutama melalui kontak fisik (kulit) maupun melalui udara
  • Anak-anak yang menderita cacar air harus di rawat di rumah dan mengambil cuti selama beberapa hari untuk menghindari kontak dengan anak-anak yang lain
  • Penderita cacar air sebaiknya menjaga kebersihan tubuh serta menggunakan penutup seperti perban pada lesi yang muncul di tubuh
  • Kuku tangan pada anak sebaiknya dipotong untuk mengurangi risiko terluka akibat menggaruk lesi yang mengering dan umumnya terasa gatal
  • Untuk menghindari infeksi bakteri lanjutan yang mungkin timbul, dapat juga menggunakan obat topikal atau terapi antibiotik jika memang dibutuhkan
  • Gunakan terapi antivirus untuk mengurangi perkembangan virus, mempercepat penyembuhan lesi, serta mencegah timbulnya lesi baru pada tubuh
  • Terapi antivirus juga dapat mengurangi rasa sakit yang timbul selama menderita cacar air
  • Terapi antivirus yang biasa digunakan pada beberapa kasus adalah dengan menggunakan asiklovir
  • Obat topikal seperti lidocaine, capsaicin, gabapentin, pregabalin, dan tricyclic antidepresan dapat digunakan sebagai bentuk pengobatan [1].
  • Obat topikal tersebut sangat dibutuhkan penderita anak karena dapat mengurangi rasa gatal serta ruam yang memang kerap muncul pada penderita cacar air anak

Sebelum memberikan pengobatan cacar air pada penderita anak-anak ada baiknya anda berkonsultasi dengan tenaga medis terkait. Pemberian obat baik yang bersifat oral maupun pemberian luar harus dengan resep dokter atau sesuai anjurang dokter.

1. Anne A. Gershon, Judith Breuer, Jeffrey I. Cohen, Randall J. Cohrs, Michael D. Gershon, Don Gilden, Charles Grose, Sophie Hambleton, Peter G. E. Kennedy, Michael N. Oxman, Jane F. Seward, and Koichi Yamanishi. Varicella zoster virus infection. National Center for Biotechnology Information; 2017.
2. Anonim. Varicella. Volume 13. Center for Disease Control and Prevention, Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable; 2015.
3. Don Gilden, Maria A. Nagel, and Randall J. Cohrs. Varicella-zoster. Volume 123. National Center for Biotechnology Information - Handb Clin Neurol; 2017.
4. Alexander K. C. Leung and Benjamin Barankin. Herpes Zoster in Childhood. Volume 5. Scientific Research Publishing - Open Journal of Pediatric; 2015.
5. Peter G. E. Kennedy and Anne A. Gershon. Clinical Features of Varicella-Zoster Virus Infection. Volume 10. National Center for Biotechnology Information - Viruses; 2018.
6. Mine Düzgöl, Gülcihan Özek, Nuri Bayram, Yeşim Oymak, Ahu Kara, Bengü Demirağ, Tuba Hilkay Karapınar, Yılmaz Ay, Canan Vergin, and İlker Devrim. Varicella-Zoster Virus Infections in Pediatric Malignancy Patients: A Seven-Year Analysis. Volum 33. National Center for Biotechnology Information - Turk J. Haematol; 2016.
7. Rafael Harpaz, MD, Ismael R. Ortega-Sanchez, PhD, Jane F. Seward, MBBS. Prevention of Herpes Zoster. Volume 57. Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP); 2008.

Share