Penyakit beri beri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya vitamin B1 dalam tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh termasuk otot, jantung, saraf dan juga sistem pencernaan [1].
Umumnya penyakit ini ditemui pada anak kecil yang berusia 1-4 tahun dan juga penyakit beri-beri ini sering kali ditemui di negara yang makanan utamanya nasi putih, termasuk juga di Indonesia [2].
Penyebab Penyakit Beri-Beri
Tubuh membutuhkan vitamin B1 untuk memproduksi dan menyalurkan energi ke sel-sel tubuh. Oleh karena itu jika kadar vitamin B1 rendah akan menyebabkan tubuh kekurangan energi serta menyebabkan masalah pada jantung dan peredaran darah, serta sistem saraf [1].
Beri beri juga disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kurangnya tiamin dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin (vitamin B1) dalam tubuh atau tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan tiamin tersebut.
Oleh sebab itu, saat ini banyak makanan yang sudah lengkap dengan vitamin dan sudah banyak pula suplemen vitamin diperjualbelikan. Hingga sekarang kasus kekurangan asupan tiamin sudah jarang ditemui.
Sebaliknya, beri-beri yang terjadi saat ini umumnya adalah karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan tiamin. Hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol atau obat obatan secara berlebihan atau juga bisa disebabkan kelainan herediter [2].
Pencegahan Penyakit Beri-Beri Secara Medis
Banyak cara untuk mencegah penyakit beri beri, salah satunya adalah dengan membutuhkan tenaga medis. Berikut merupakan beberapa cara mencegah penyakit beri beri secara medis : [1,2,3]
Melakukan pemeriksaan fisik secara rutin meliputi memeriksa denyut jantung. Memeriksa apakah ada pembengkakan pada bagian kaki ataupun pada bagian tangan.
Dokter juga akan memeriksa dan melihat kemampuan napas pada pasien.
Penyakit beri-beri dapat dilakukan dengan pencegahan seperti melakukan tes darah. Hal ini tentunya guna untuk untuk memeriksa kadar tiamin (vitamin B1) dalam darah.
Selain itu tes darah juga dapat memeriksa kadar asam piruvat, kadar laktat, dan juga kadar glikosilat. Oleh karena itu penyakit beri-beri bisa diketahui dan segera dicegah dengan penanganan khusus.
Tidak hanya tes darah saja, melainkan tes urine juga bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit beri-beri. Hal ini dikarenakan tes urine berfungsi untuk memeriksa kadar tiamin yang dikeluarkan oleh tubuh.
Oleh karena itu perlu dilakukan agar kadar tiamin tersebut tidak berlebihan saat dikeluarkan oleh tubuh.
Pemindaian ini terdiri dari berbagai tes seperti MRI, CT scan, EEG dan ekakardiogram. Hal ini berfungsi untuk melihat dan memeriksa kondisi dalam tubuh pasien.
Pemeriksaan neurologi ini meliputi berbagai pemeriksaan dan pengecekan tubuh. Yaitu dengan memeriksa kondisi sistem koordinasi tubuh, kondisi kemampuan pasien berjalan, kemampuan refleks pasien dan juga kondisi mata dan otak pada pasien.
Pencegahan Penyakit Beri-Beri Secara Tradisional
Selain secara medis, penyakit beri beri juga dapat dicegah dengan cara tradisional, yaitu dengan cara : [2,3]
Akar bunga matahari dan kulit tanaman labu merupakan bahan alami yang sangat kaya akan kandungan vitamin B1.
Siapkan 15 gram akar tanaman bunga matahari dan 25 gram kulit tanaman labu. Keduanya lalu dicuci bersih dan direbus dengan menggunakan 500 ml air. Tunggu hingga air rebusan tersisa separuh lalu minumlah air rebusan tersebut secara rutin 2 kali sehari setiap pagi hari dan sore hari.
Salah satu tumbuhan yang gampang ditemukan ini merupakan tumbuhan yang kaya kandungan vitamin B1. Untuk mengobati dan mencegah beri beri anda hanya cukup dengan merebus daun singkong hingga matang kemudian minumlah air rebusan daun singkong tersebut.
Selain itu anda juga dapat memakan daun singkong sebagai lalapan. Tak hanya mengandung banyak kandungan vitamin B1, daun singkong juga kaya akan kandungan zat besi yang efektif untuk mengatasi anemia.
Akar pohon jati berguna untuk mengobati dan mencegah penyakit beri beri.
Caranya adalah dengan menyiapkan 15 gram akar pohon jati yang sudah dikeringkan. Lalu rebuslah akar pohon jati tersebut dengan 4 gelas air. Tiriskan air ketika sudah tersisa 2 gelas lalu minumlah air rebusan tersebut 2 kali sehari pagi dan sore dengan 1 gelas sekali minum.
Banyak buah yang mengandung vitamin B1, beberapa diantaranya adalah buah nanas dan mengkudu. Keduanya ampun untuk mengatasi penyakit beri beri.
Hanya dengan membuat jus dari kedua jenis buah tersebut lalu minumlah airnya saja. Sedangkan ampas dari jus dapat diaplikasikan pada kulit luar tubuh yang membengkak akibat penyakit beri beri.
Kacang hijau sangat kaya akan kandungan vitamin B1. Selain itu kacang hijau juga kaya akan kandungan zat besi yang berguna untuk pembetukan sel darah merah.
Untuk mencegah penyakit beri beri, anda hanya cukup untuk merebus kacang hijau dengan santan dan gula merah hingga kacang hijau terasa lunak. Bubur kacang hijau tersebut dapat anda konsumsi 2 kali sehari tiap pagi dan sore.
1. Wilson, R. B. Pathophysiology, prevention, and treatment of beriberi after gastric surgery. Vol. 0(0):1–15. Nutrition Reviews; 2020.
2. Hassan, M., Rahman, H., Yasmeen, B. N., Mukti, A., Haque, H., Khan, M., Kabir, A. L. Thiamine deficiency - Beriberi – A forgotten disease. 10(1), 351–354. Northern International Medical College Journal; 2018.
3. 3. Barennes, H., Sengkhamyong, K., René, J. P., & Phimmasane, M. Beriberi (Thiamine Deficiency) and High Infant Mortality in Northern Laos. 9(3). PLOS Neglected Tropical Diseases; 2015.