Daftar isi
Dafnah merupakan salah satu tanaman yang masuk ke dalam keluarga Lauraceae, yaitu keluarga tanaman yang sering kali disebut sebagai bay leaf atau tanaman yang daunnya memiliki aroma yang kuat. Dafnah sendiri memiliki nama latin, yaitu Laurus nobilis.
Dafnah juga memiliki beberapa nama lain di beberapa daerah, seperti laurel sejati, sweet bay atau laurel bay. Dafnah juga banyak ditemukan di beberapa daerah terutama di daerah Mediterania karena disanalah tumbuhan ini berasal.
Dafnah sering kali digunakan sebagai bahan rempah-rempah pada makanan, terutama dalam memberikan aroma yang kuat. Selain ittu, dafnah juga sering kali digunakan sebagai ramuan herbal di beberapa tempat [2,3].
Tumbuhan dafnah memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan tumbuhan yang lainnya. Salah satu karakteristik dari dafnah, yaitu jika dicium secara dekat, bagian daunnya memiliki aroma yang cukup khas dan berbeda dengan tanaman lain.
Selain itu, tumbuhan dafnah diketahui lambat dalam pertumbuhannya dan juga tidak terlalu kuat pada hawa yang dingin atau cocok pada lingkungan yang suhunya cukup panas. Tumbuhan dafnah diketahui dapat tumbuh tegak dan mengarah keatas dengan ukuran 2-8 m.
Kemudian, dafnah juga memiliki daun yang berwarna hijau gelap dan juga cukup tebal. Tumbuhan yang satu ini masih memiliki hubungan dekat dengan tumbuhan yang dikenal sebagai salam [2,3].
Tumbuhan dafnah dan salam merupakan dua tumbuhan yang masih memiliki kedekatan bahkan hampir mirip antara satu dengan yang lainnya. Namun, dafnah dan salam memiliki beberapa perbedaan yang dapat dengan mudah membedakan keduanya.
Salah satu perbedaan antara dafnah dan salam yaitu terlihat pada bagian daunnya, dimana daun dafnah memiliki tekstur yang lebih tebal dan sedikit kasar dibandingkan dengan daun salam.
Selain itu, jika dikeringkan daun dafnah akan berwarna coklat muda dan tidak mudah robek, sedangkan daun salam akan berwarna coklat tua dan mudah sekali robek [2,4].
Berikut ini kandungan gizi pada 100 g daun dafnah:
Nama | Jumlah | Unit |
Energy | 313 | kcal |
Protein | 7.61 | g |
Lemak | 8.36 | g |
Karbohidrat | 74.97 | g |
Serat | 26.3 | g |
Kalsium | 834 | mg |
Zat Besi | 43 | mg |
Magnesium | 120 | mg |
Fosfor | 113 | mg |
Kalium | 529 | mg |
Vitamin C | 46.5 | mg |
Folat | 180 | mcg |
Vitamin A | 6185.000 | IU |
Selenium | 2.800 | mcg |
Dafnah memiliki daun dengan kandungan gizi yang cukup banyak di dalamnya, salah satu kandungan yang terdapat di dalam nya adalah vitamin C yang diketahui memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah efek radikal bebas [1].
Dafnah diketahui memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya. Salah satu kandungan senyawa tersebut adalah saponin yang mana senyawa tersebut berguna sebagai antibakteri di dalam tubuh yang dapat mencegah infeksi pada tubuh.
Selain itu, di dalam daun dafnah juga terdapat kandungan senyawa fenolik yang diketahui dapat bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh. Fenolik dapat mencegah efek dari radikal bebas yang dapat memunculkan penyakit pada tubuh.
Kemudian terdapat juga kandungan sterol yang dapat mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh. Sterol dapat larut di dalam lemak dan menghancurkan penumpukan lemak di dalam tubuh [2,4].
Senyawa sterol merupakan salah satu senyawa yang penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh dikarenakan memiliki peranan yang cukup kompleks dalam hal kesehatan
Daun dafnah dengan kandungan gizi dan senyawa di dalamnya dapat memberikan manfaat yang cukup banyak untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat yang di dapatkan dari mengonsumsi dafnah untuk kesehatan:
Dafnah diketahui dapat mencegah dan mengatasi penyakit diabetes dikarenakan terdapat beberapa kandungan senyawa yang dapat mengatasi kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi. Senyawa-senyawa tersebut seperti magnesium, kaempferol dan fenolik.
Senyawa-senyawa tersebut memiliki peranan-peranan yang berbeda-beda dalam mengatasi penyakit diabetes. Salah satu contohnya adalah senyawa magnesium yang dapat merangsang produksi hormon insulin lebih banyak agar dapat mengonversi kadar gula di dalam darah menjadi energi.
Sedangkan, kaempferol dapat mencegah tubuh agar tidak menyerap lebih banyak gula pada makanan [2,4,7].
Hormon insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas dimana hormon ini dapat mengolah gula dalam darah menjadi energi bagi tubuh
Daun dafnah juga dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka agar tidak terkena infeksi atau dapat menghentikan pendarahan pada luka. Hal ini dikarenakan daun dafnah memiliki senyawa yang bersifat astringen pada kulit dan juga dapat meredakan nyeri.
Astringen merupakan sebutan bagi zat kimia yang dapat digunakan untuk menutup pori-pori kulit yang terbuka. Hal ini bisa terjadi karena astringen dapat mempengearuhi kulit untuk berkontraksi yang berakibat pada menutupnya pori-pori pada kulit dan dapat menyembuhkan luka lebih cepat.
Selain itu, senyawa seperti fosfor juga mampu meringkan rasa sakit yang dihasilkan pada luka dengan mempengaruhi saraf-saraf dan jaringan pada tubuh untuk lebih berelaksasi [2,4,10].
Astringen juga terkadang digunakan sebagai bahan kosmetik dikarenakan dapat menutup pori-pori pada kulit wajah
Daun dafnah juga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan mata dikarenakan pada daun dafnah diketahui memiliki kandungan vitamin A dan riboflavin yang cukup banyak di dalamnya. Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa penting bagi mata untuk menjaga kesehatan dengan peran yang berbeda.
Vitamin A diketahui memiliki peranan dalam menjaga agar mata agar dapat berfungsi dengan baik, dengan cara merangsang produksi zat rhodopsin yang berguna sebagai penangkap cahaya pada mata. Tanpa zat rhodopsi membuat mata sulit untuk melihat.
Selain itu, riboflavin yang merupakan senyawa vitamin B2 memiliki kemampuan dalam menjaga mata dari bahaya efek radikal bebas [4,8].
Daun dafnah juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah insomnia pada seseorang. Hal ini dikarenakan daun dafnah memiliki aroma khas yang dapat memberikan ketenangan ketika di hirup.
Selain itu, aroma yang berasal dari daun dafnah ini dapat membuat saraf-saraf dan otot-otot polos di dalam otak dapat berelaksasi. Akibat dari relaksasi saraf dan otot ini lah yang membuat seseorang dapat tidur nyenyak [2,3].
Salah satu manfaat lain dari dafnah adalah memiliki sifat antikanker. Sifat antikanker ini berasal dari kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalam daun dafnah tersebut.
Sebut saja beberapa senyawa yang dapat mencegah dan mengatasi sel kanker di dalam tubuh, seperti saponin, flavonoid, fenolik, selenium, vitamin C, Vitamin A dan beberapa senyawa lainnya. Beberapa senyawa tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda dalam mencegah dan mengatasi sel kanker.
Beberapa contohnya seperti senyawa flavonoid yang dapat mencegah terjadinya proses poliferasi sel kanker yang akhirnya dapat mencegah tersebarnya sel kanker di dalam tubuh [2,3,9].
Kandungan antikanker yang ada di dalam daun dafnah cukup banyak, hal ini yang menjadikan daun dafnah dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit kanker pada tubuh
Daun dafnah selain dapat memberikan manfaat kesehatan, daun dafnah juga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi dafnah:
Daun dafnah dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan apabila dikonsumsi secara utuh. Hal ini dikarenakan tekstur yang dimiliki oleh daun dafnah cuku keras dan tebal yang membuatnya susah untuk dicerna.
Akibat dari tidak dapat dicernanya daun dafnah tersebut, dapat menimbulkan luka pada bagian organ pencernaan pada tubuh. Selain itu, daun dafnah yang dikonsumsi secara langsung juga dapat membuat tersedak [2,3].
Alergi mungkin terjadi bagi orang-orang yang pertama kali dalam mengonsumsi daun dafnah sebagai rempah-rempah atau produk yang lainnya. Hal ini dikarenakan kesalahan sistem imun yang menganggap salah satu kandungan senyawa pada daun dafnah berbahaya bagi tubuh.
Akibatnya dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan, seperti gatal-gatal, ruam merah, atau mual-mual. Jika mengalami kondisi yang seperti disebutkan sebelumnya, sesudah mengonsumsi daun dafnah akan lebih baik mengkonsultasikannya kepada dokter [2,3].
Sama halnya dengan daun salam, daun dafnah juga dapat menimbulkan beberapa macam efek samping apabila mengonsumsinya terlalu banyak dan berulang-ulang
Bagian yang paling sering digunakan dan harus disimpan dengan benar dari tumbuhan dafnah adalah bagian daunnya. Maka dari itu diperlukan beberapa tips dalam menyimpan daun dafnah agar tidak mudah membusuk dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan daun dafnah:
Daun dafnah yang telah dikeringkan dapat lebih lama bertahan dibandingkan menyimpan daun dafnah dalam kondisi yang masih segar. Hal ini dikarenakan kandungan air yang menjadi penyebab pembusukan pada daun dafnah kering hampir tidak ada [5].
Perlu diingat bahwa mengeringkan suatu bahan akan berakibat pada berkurangnnya kandungan gizi di dalamnya termasuk pada daun dafnah yang telah dikeringkan
Dafnah dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, namun yang paling sering dafnah digunakan sebagai campuran masakan terutama dalam memberikan aroma pada makanan.
Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi dafnah:
Sebagai Rempah-Rempah
Salah satu kegunaan dari dafnah adalah menggunakannya sebagai rempah-rempah pada masakan, berikut ini langkah-langkahnya:
Teh Dafnah
Daun dafnah dapat diolah menjadi teh dengan aroma yang khas, dimana teh dafnah dapat berguna dalama meredakan strees dan menenangkan pikiran [2,3,4].
Dengan aroma dan rasa yang khas, daun dafnah dapat digunakan dengan berbagai cara
1. Anonym. Spices, Bay Leaf (Laurus Nobilis). The Titi Tudorancea Bulletin; 2020.
2. KK Chahal, Mandeep Kaur, Urvashi Bhardwaj, Nancy Singla and Amandeep Kaur. A review on chemistry and biological activities of Laurus nobilis L. essential oil. 6(4): 1153-1161. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry; 2017.
3. Sedef Nehir El, Nural Karagozlu, Sibel Karakaya, Serpil Sahın. Antioxidant and Antimicrobial Activities of Essential Oils Extracted from Laurus nobilis L. Leaves by Using Solvent-Free Microwave and Hydrodistillation. 5, 97-106. Food and Nutrition Sciences; 2014.
4. Lucia Caputo, Filomena Nazzaro, Lucéia Fatima Souza, Luigi Aliberti. Laurus nobilis: Composition of Essential Oil and Its Biological Activities. 22, 930. Molecules; 2017.
5. Burak Koçak and Cengiz Darici. Priming effects of leaves of Laurus nobilis L. and 1,8-cineole on carbon mineralization. Chilean journal of agricultural research; 2016.
6. Rana Abu-Dahab, Violet Kasabri and Fatma Ulku Afifi. Evaluation of the Volatile Oil Composition and Antiproliferative Activity of Laurus nobilis L. (Lauraceae) on Breast Cancer Cell Line Models. 8:2 136-147. Record of Natural Product; 2014.
7. Andrea Roman. Magnesium in Health and Disease. in Metal ions in life sciences; 2014.
8. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. Vitamin A in Health and Disease. 84460. Intech Open; 2019.
9. Giuseppe mazza. Saponins: Properties, Applications and Processing. 47:231–258. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2007.
10. Hélio Matsuura, Arthur G Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. (pp.1-15). Plant Toxins; 2015.