Penyakit & Kelainan

Dampak Negatif Jika Anak Sering Makan Mie Instan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mie instan adalah sebuah produk makanan yang diproses atau makanan olahan yang terbuat dari bahan utama tepung gandum atau tepung beras dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya. Mie yang sudah dimasak dapat disiapkan untuk langsung di konsumsi dengan cara mencampurkannya dengan minyak dan berbagai bahan tambahan bumbu-bumbu yang sudah sepaket [1].

Dampak Negatif Yang Timbul Akibat Anak Sering Makan Mie Instan

Mie instan merupakan makanan yang mengandung garam, pengawet, hingga pewarna, sehingga dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan efek buruk pada kesehatan, termasuk pada anak yang sering mengkonsumsi makanan ini. Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan apabila sering mengonsumsi mie instan: [1]

Tepung terigu sebagai bahan dasar utama mie instan telah melewati proses yang panjang sebelum akhirnya dikemas dan di distribusikan di pasaran, sehingga fokus utamanya bukanlah vitamin dan mineral. Hal tersebut yang akhirnya membuat mie instan memiliki nutrisi yang rendah [2].

Sedangkan pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan energi, dan lain-lain. Meskipun kandungan pada mie banyak mengandung kalori dan karbohidrat yang didapatkan dari tepung terigu, tetapi pada nyatanya mie instan hanya memberikan efek kenyang sementara saja [3].

Asupan lemak trans, kalori, dan karbohidrat yang terlalu banyak akibat seringnya mengkonsumsi mie instan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Selain itu juga, bahkan ketika sering dikonsumsi dapat beresiko terkena obesitas pada anak [2,3].

  • Pencernaan Anak Terganggu

Dibalik pengolahan mie instan yang cukup praktis, ada dampak buruk yang mengintai bagi kesehatan pencernaan pada anak. Hal tersebut terjadi karena terhambatnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena kurangnya mineral dan vitamin [3].

Kandungan serat pada dasarnya sangat dibutuhkan untuk melancarkan sistem pencernaan. Sedangkan kandungan serat pada mie instan cukup rendah, sehingga berisiko mengalami sembelit atau siklus buang air besar menjadi tidak lancar [2,3]

Oleh sebab itu, mie instan membuat mudah kenyang, tetapi tidak baik jika terlalu sering dikonsumsi, karena kurangnya mineral dan nutrisi lah yang akhirnya membuat sistem pencernaan anak terganggu. Sehingga, hal tersebut yang menyebabkan anak berisiko mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit, kembung, bahkan usus bocor [2].

  • Kerusakan Pada Otak dan Menyebabkan Kanker

Salah satu kandungan yang terdapat pada mie instan adalah Monosodium Glutamate atau biasa dikenal dengan sebutan MSG. MSG merupakan kandungan yang penting dalam mie instan, karena fungsinya untuk membuat rasa menjadi lebih enak dan nikmat [1,2].

MSG yang terkandung didalam mie instan cukup tinggi. Hal tersebut jika secara terus-menerus dikonsumsi dengan porsi yang berlebihan bersifat karsinogenik dapat berisiko menyebabkan kerusakan pada otak anak [3].

Selain itu, pada mie instan juga terdapat kandungan bahan kimia TBH dan BHA yang juga bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Karena makanan ini butuh proses mencerna cukup lama [2,3].

Bahan kimia lainnya seperti dioksin dan plasticizer juga bersifat karsinogenik. Bahan kimia ini lah yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada otak hingga dapat menyebabkan kanker pada anak [1,2].

  • Kerusakan Organ Hati dan Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh Pada Anak

Satu porsi mie instan mengandung Monosodium Glutame (MSG) cukup tinggi, meskipun sebagian banyak orang menyukainya karena rasanya yang lezat. Namun, terlalu banyak dan keseringan mengkonsumsi MSG sangat tidak baik bagi kesehatan [1].

Selain MSG, dioksin, dan plasticizer yang bersifat karsinogenik, ada juga bahan kimia berbahaya lainnya yakni Humekton. Humekton merupakan kandungan yang terdapat pada mie instan sebagai bahan anti beku yang berpotensi membuat organ hati pada anak menjadi rusak [3].

Kandungan humekton ini berfungsi membuat mie cepat mengering. Namun, jika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh anak, dapat merusak organ hati dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya [1,2].

Beberapa Hal yang Dilakukan jika Anak Terpaksa Harus Mengkonsumsi Mie Instan

Jika suatu ketika tidak ada pilihan makanan lain dan terpaksa anak makan mie instan, maka beberapa hal yang dapat dilakukan yakni dengan menyiasati bahan berbahaya yang terdapat pada mie instan dengan menambahkan sayur-sayuran serta lauk lain dalam porsinya. Selain itu juga kurangi porsi mie instan yang disajikan, misalnya hanya dengan setengah bungkus saja dengan penggunaan bumbu-bumbu yang lebih sedikit yang dapat di kombinasikan dengan sayuran yang direbus tujuannya adalah agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi [3].

Namun ada baiknya tetap hindari terlalu sering memberikan anak mie instan maupun makanan instan lainnya. Karena hal tersebut jika dibiarkan bisa berakibat fatal bagi pertumbuhan dan kesehatan anak [3].

1. Farrand C., Charlton, K., Crino, M., Santos, J., Rodriguez-Fernandez, R. Ni M. C., and Webster, J. Know Your Noodles! Assessing Varistions in Sodium Content of Instant Noodles across Countries. 9(6):612. Nutrients. 2017
2. Gulia, N., Dhaka, V., and Khatkar, B. S. Instant Noodles: Processing, Quality, and Nutritional Aspects. 54(10):1386-1399. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2014
3. H.T. Le, Michel, J., Jannake van der Bijl, Inge D. B., Cees de Graaf, and Frans J. Kok. The Effect of NaFeEDTA on Sensory Perception and Long Term Acceptance of Instan Noodles by Vietnamese School Children. 18(4):619-626. Food Quality and Preference. 2007

Share