Salah satu cedera rumah tangga yang paling umum terjadi adalah luka bakar. Sensasi terbakar pada kulit menjadi gejala awal cedera ini. [1]
Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kerap terjadi di berbagai belahan dunia. WHO mengatakan bahwa 180.000 kematian akibat luka bakar terjadi setiap tahunnya. [2]
Luka bakar adalah cedera atau luka pada kulit yang melibatkan dua lapisan, yaitu lapisan terluar epidermis dan dermis yang lebih dalam. Luka bakar dapat disebabkan oleh panas (termal), radioaktivitas, listrik dan bahan kimia. [3]
Luka bakar ditandai dengan kerusakan kulit yang parah terutama pada sel-sel kulit. Sebagian besar orang yang mengalami luka bakar dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pertolongan medis. Namun pada tingkatan luka bakar yang lebih serius, pertolongan medis sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya komplikasi. [1]
Secara umum, luka bakar kerap disebabkan oleh percikan api. Namun terdapat beberapa penyebab lain terjadinya luka bakar, seperti: [3]
Daftar isi
Pada kasus luka bakar ringan, Anda dapat mengatasinya sendiri dengan melakukan perawatan di rumah. Sementara pada kasus yang lebih serius, luka bakar yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, otot hingga tulang. [4]
Terdapat tiga jenis utama derajat luka bakar, yaitu tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3. Masing-masing derajat luka bakar didasarkan pada tingkat keparahan kerusakan kulit. Dimana tingkat pertama atau tingkat 1 adalah yang paling ringan. [1]
Luka bakar pada tingkatan ini hanya memengaruhi lapisan kulit terluar (epidermis). Gejala yang dirasakan adalah kulit terasa hangat, merah, nyeri dan pucat saat disentuh. Penyebab umum dari luka bakar tingkat 1 adalah sengatan matahari. [3]
Pada derajat luka bakar tingkat 2, luka bakar meluas dari epidermis hingga ke dalam dermis. Kedalaman luka bakar tingkat 2 dapat bervariasi yaitu luka bakar tingkat 2 yang dangkal dan luka bakar dengan ketebalan parsial. [4]
Luka bakar ini akan cenderung lebih menyakitkan dibandingkan dengan tingkat 1. Kulit akan menjadi merah cerah, bengkak dan melepuh. Luka bakar akan terasa sakit sakit saat disentuh. Beberapa penyebab terjadinya luka bakar tingkat 2 ini adalah permukaan benda yang panas, cairan panas dan api. [3]
Luka bakar ini disebut juga luka bakar dengan ketebalan penuh, dimana cedera yang terjadi merusak dua lapisan penuh kulit (epidermis dan dermis). Seseorang yang mengalami luka bakar pada derajat ini mungkin tidak merasakan sakit, karena luka bakar yang terjadi merusak ujung saraf. [4]
Luka bakar akan tampak berwarna putih, cokelat hingga menghitam. Luka bakar tingkat 3 dapat disebabkan oleh api, cairan panas atau gas super panas. [3]
Selain ketiga derajat luka bakar di atas, terdapat luka bakar yang lebih dalam dan paling parah. Luka bakar tingkat 4 ini berpotensi mengancam jiwa. Luka bakar ini merusak seluruh lapisan kulit serta tulang, otot hingga tendon. [4]
Seiring berjalannya waktu, tingkat derajat luka bakar yang dialami seseorang akan berubah. Hal tersebut terjadi karena luka bakar yang mencederai kulit terus menyebar dan menyebabkan luka semakin dalam jika tidak dilakukan perawatan medis yang tepat. [4]
Tingkat keparahan pada luka bakar tergantung pada dua faktor utama: seberapa dalam luka bakar tersebut merusak lapisan kulit dan seberapa luas luka bakar yang terjadi. Meski secara umum pertolongan pertama pada luka bakar cenderung sama, namun masing-masing derajat luka bakar memiliki perawatan yang berbeda. [5]
Luka bakar pada bagian tubuh tertentu dapat menimbulkan masalah serius dan berbahaya. Area tubuh yang dianggap kritis jika mengalami luka bakar adalah wajah, tangan, kaki dan alat kelamin. [5]
1. Perawatan Luka Bakar Derajat 1
Tindakan pertama setelah terjadi luka bakar adalah mengalirkan air dingin (bukan air es) di atas permukaan kulit yang terbakar. Anda juga bisa meletakkan kompres dingin selama 10 menit. Hindari menggunakan es untuk mengompres luka bakar. [5]
Menggunakan sesuatu yang terlalu dingin dapat menyebabkan kerusakan yang lebih banyak pada jaringan kulit. Setelah area luka mulai dingin, bersihkan luka bakar dengan sabun yang lembut. [5]
Anda juga dapat menggunakan petroleum jelly atau lidah buaya untuk membantu mendinginkan luka bakar dan mengurangi rasa sakit. Selain itu, penggunaan salep antibiotik topikal juga diperkenankan jika seseorang yang mengalami luka bakar tidak alergi terhadap bahan yang digunakan pada salep tersebut. [5]
Hindari menggunakan krim, lotion atau minyak yang dapat menghalangi sirkulasi dalam kulit dan dapat menyebabkan infeksi. Tutup luka dengan perban steril anti lengket dan minumlah obat pereda nyeri jika diperlukan. [5]
2. Perawatan Luka Bakar Derajat 2
Saat melakukan perawatan terhadap luka bakar derajat 2, ikuti langkah-langkah yang sama seperti perawatan pada luka bakar derajat 1. Namun Anda harus lebih berhati-hati agar luka bakar yang melepuh tidak pecah. [5]
Melepuhnya kulit saat terjadi luka bakar adalah bagian dari proses penyembuhan. Lepuhan kulit yang terbuka dapat menyebabkan infeksi dan memperparah kondisi luka bakar. [5]
Luka bakar derajat 2 memerlukan perawatan yang intensif. Sembari menunggu penanganan secara medis, Anda dapat mendinginkan luka bakar dengan kompres dan mengonsumsi obat anti inflamasi. [5]
Tanda-tanda infeksi: [5]
3. Perawatan Luka Bakar Derajat 3
Perawatan yang diberikan kepada penderita luka bakar derajat 3 diantaranya adalah memberikan cairan intravena untuk mengurangi dehidrasi dan menstabilkan kondisi psikis penderita yang mengalami syok. [5]
Pada kasus luka bakar derajat 3 yang serius, pencangkokan kulit yang diambil dari area tubuh yang tidak rusak dapat dilakukan untuk menggantikan kulit yang terbakar. [5]
Luka bakar derajat 3 memerlukan perawatan intensif oleh ahli medis. Sebab luka bakar yang parah dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti: [5]
Mengetahui apa saja yang tidak boleh dilakukan pada orang yang mengalami luka bakar sama pentingnya dengan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengobati luka bakar. Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan kepada penderita luka bakar: [5]
Dibandingkan dengan luka bakar derajat 1 dan 2, luka bakar derajat 3 memiliki risiko komplikasi yang paling besar seperti infeksi, kehilangan darah dan syok yang seringkali menyebabkan kematian. Pada saat yang sama, semua jenis luka bakar membawa risiko infeksi karena bakteri yang dapat masuk melalui kulit yang rusak. [1]
Tetanus merupakan komplikasi yang mungkin terjadi pada semua derajat luka bakar. Sama halnya seperti sepsis, tetanus adalah infeksi bakteri. Dimana kondisi tersebut dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan kontraksi otot. [1]
Cara terbaik untuk melawan luka bakar adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin. Pekerjaan tertentu membuat seseorang memiliki risiko yang lebih besar mengalami luka bakar. Namun sebagian besar luka bakar terjadi di rumah. [1]
Upaya pencegahan terjadinya luka bakar yang dapat dilakukan adalah: [1]
Hal yang tidak kalah penting untuk mencegah terjadinya luka bakar adalah memiliki perencanaan dan alat-alat penyelamatan diri dari kebakaran. Jika terjadi kebakaran, selamatkan diri dan orang terdekat dengan merangkak di bawah asap untuk meminimalisir risiko pingsan dan terjebak dalam api. [1]
Masing-masing derajat luka bakar memiliki langkah perawatan yang berbeda. Segera hubungi tim medis jika luka bakar yang terjadi adalah derajat 2 dan 3. Luka bakar yang tidak mendapat perawatan dengan tepat dapat menimbulkan masalah serius hingga kematian. [5]
1. April Kahn. Burns: Types, Treatments, and More. Healthline; 2019.
2. Burns. WHO; 2018.
3. Timothy J. Schaefer; Karen D. Szymanski. Burn Evaluation And Management. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430741/
4. What Are the Types and Degrees of Burns?. WebMD; 2021.
5. Rod Brouhard, EMT-P. How Different Degrees of Burns Are Treated. Verywellhealth; 2021.